Anda di halaman 1dari 7

‭RESUME PERPAJAKAN‬

‭"PENYUSUTAN"‬

‭Disusun oleh:‬
‭Nyo Tersa Dofora Kusuma 22430017‬

‭UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA‬


‭FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS‬
‭PROGRAM STUDI AKUNTANSI‬
‭1.‬ ‭Pengertian Penyusutan Aset Tetap Berwujud (Depresiasi)‬
‭Berkurangnya‬ ‭suatu‬ ‭nilai‬ ‭dari‬ ‭aktiva‬ ‭tetap‬ ‭berwujud‬ ‭maupun‬ ‭tidak‬ ‭berwujud‬
‭dikarenakan‬ ‭mengalami‬ ‭kerusakan,‬ ‭ketinggalan‬ ‭teknologi‬ ‭dan‬ ‭lain‬ ‭sebagainya.‬ ‭Dapat‬
‭diartikan‬‭sebagai‬‭alokasi‬‭yang‬‭sistematis‬‭atas‬‭nilai‬‭suatu‬‭aset‬‭tetap‬‭yang‬‭dapat‬‭disusutkan‬
‭selama masa manfaat aset yang bersangkutan.‬

‭2.‬ ‭Metode Depresiasi‬


‭Metode penyusutan Aset Tetap Berwujud ada 5 macam yaitu :‬
‭a.‬ ‭Metode Garis Lurus (‬‭Straight Line Method‬‭)‬
‭Metode‬ ‭garis‬ ‭lurus‬ ‭adalah‬ ‭suatu‬ ‭metode‬‭penyusutan‬‭aktiva‬‭tetap‬‭di‬‭mana‬
‭beban‬ ‭penyusutan‬ ‭tetap‬ ‭per‬ ‭tahunnya‬ ‭sama‬ ‭hingga‬ ‭akhir‬ ‭umur‬ ‭ekonomis‬ ‭aktiva‬
‭tetap‬ ‭tersebut.‬ ‭Metode‬ ‭ini‬ ‭termasuk‬ ‭yang‬ ‭paling‬ ‭luas‬ ‭dipakai.‬ ‭Untuk‬ ‭penerapan‬
‭“‬‭Matching‬‭Cost‬‭Principle‬‭”,‬‭metode‬‭garis‬‭lurus‬‭dipergunakan‬‭untuk‬‭menyusutkan‬
‭aktiva-aktiva‬ ‭yang‬ ‭fungsionalnya‬ ‭tidak‬ ‭terpengaruh‬ ‭oleh‬ ‭besar‬ ‭kecilnya‬ ‭volume‬
‭produk atau jasa yang dihasilkan seperti bangunan dan peralatan kantor.‬
‭Rumus‬ ‭yang‬ ‭digunakan‬ ‭untuk‬ ‭menghitung‬ ‭biaya‬ ‭akumulasi‬ ‭penyusutan‬
‭dengan metode garis lurus yaitu:‬
‭Beban Penyusutan = Harga Perolehan – Nilai Residu / Umur Ekonomis‬

‭b.‬ ‭Metode Saldo Menurun Ganda‬‭(Double Declining Balance Method)‬


‭Metode‬ ‭saldo‬ ‭menurun‬ ‭adalah‬ ‭metode‬ ‭penyusutan‬ ‭aktiva‬ ‭atau‬ ‭aset‬ ‭tetap‬
‭yang‬ ‭ditentukan‬ ‭berdasarkan‬ ‭persentase‬ ‭tertentu‬ ‭dihitung‬ ‭dari‬ ‭harga‬ ‭buku‬ ‭pada‬
‭tahun‬‭yang‬‭bersangkutan.‬‭Contoh‬‭penyusutan‬‭fiskal‬‭dapat‬‭diketahui‬‭dari‬‭besarnya‬
‭dua kali persentase atau tarif penyusutan metode garis lurus.‬

‭c.‬ ‭Metode Jumlah Angka Tahun‬‭(Sum of The Year Digit Method)‬


‭Berdasarkan‬ ‭metode‬ ‭jumlah‬ ‭angka‬ ‭tahun,‬ ‭besarnya‬ ‭penyusutan‬ ‭atau‬
‭depresiasi aktiva tetap tiap tahun jumlahnya semakin menurun.‬

‭d.‬ ‭Metode Penyusutan Satuan Jam Kerja‬‭(Service Hours Method)‬


‭Menurut‬ ‭metode‬ ‭ini,‬ ‭beban‬ ‭penyusutan‬ ‭tetap‬ ‭ditetapkan‬ ‭berdasarkan‬

‭1‬
‭jumlah‬ ‭satuan‬ ‭produk‬‭yang‬‭dihasilkan‬‭dalam‬‭periode‬‭yang‬‭bersangkutan.‬‭Rumus‬
‭yang‬ ‭digunakan‬ ‭untuk‬ ‭menghitung‬ ‭biaya‬ ‭akumulasi‬ ‭penyusutan‬ ‭dengan‬ ‭metode‬
‭satuan jam kerja yaitu:‬
‭Biaya Depresiasi = Harga Perolehan – Nilai Residu / Taksiran Jam Jasa‬

‭e.‬ ‭Metode Penyusutan Satuan Hasil Produksi‬‭(Productive Output Method)‬


‭Menurut‬ ‭metode‬ ‭ini,‬ ‭beban‬ ‭penyusutan‬ ‭aktiva‬ ‭tetap‬ ‭ditetapkan‬
‭berdasarkan‬ ‭jumlah‬ ‭satuan‬ ‭produk‬ ‭yang‬ ‭dihasilkan‬ ‭dalam‬ ‭periode‬ ‭yang‬
‭bersangkutan.‬ ‭Beban‬ ‭depresiasi‬ ‭dihitung‬ ‭dengan‬ ‭dasar‬ ‭satuan‬ ‭hasil‬ ‭produksi‬
‭sehingga‬ ‭depresiasi‬ ‭tiap‬ ‭periode‬ ‭akan‬ ‭berfluktuasi‬ ‭sesuai‬ ‭dengan‬ ‭fluktuasi‬ ‭hasil‬
‭produksi.‬

‭3.‬ ‭Faktor yang Mempengaruhi Depresiasi‬


‭Berikut‬ ‭beberapa‬ ‭faktor‬ ‭berikut‬ ‭ini‬ ‭harus‬ ‭dipertimbangkan‬ ‭saat‬ ‭menghitung‬
‭penyusutan aktiva tetap, yaitu:‬
‭a. Harga Perolehan Aset (Acquisition Cost)‬
‭Faktor‬‭pertama‬‭yang‬‭menentukan‬‭penyusutan‬‭aktiva‬‭tetap‬‭adalah‬‭harga‬‭perolehan‬
‭aset.‬ ‭Sebelum‬ ‭menghitung‬ ‭nilai‬ ‭penyusutan‬ ‭aset,‬ ‭kamu‬ ‭wajib‬ ‭mengetahui‬ ‭terlebih‬ ‭dulu‬
‭berapa‬‭harga‬‭aktiva‬‭-‬‭baik‬‭dalam‬‭kondisi‬‭baru‬‭atau‬‭bekas‬‭-‬‭sebelum‬‭dimiliki‬‭perusahaan.‬
‭Harga‬ ‭perolehan‬ ‭tersebut‬ ‭akan‬ ‭digunakan‬ ‭sebagai‬ ‭dasar‬ ‭depresiasi‬ ‭nilai‬ ‭aktiva‬ ‭tiap‬
‭periode tertentu.‬
‭b. Umur Ekonomis (Estimated Economic Life)‬
‭Faktor‬ ‭kedua‬ ‭yang‬ ‭perlu‬ ‭diperhatikan‬ ‭sebelum‬ ‭menghitung‬ ‭penyusutan‬ ‭aktiva‬
‭tetap‬‭adalah‬‭umur‬‭aktiva.‬‭Artinya,‬‭umur‬‭ekonomis‬‭berhubungan‬‭dengan‬‭kondisi‬‭fisik‬‭aset‬
‭dan‬ ‭manfaat‬ ‭yang‬ ‭dimiliki‬ ‭aset‬ ‭ketika‬ ‭digunakan‬ ‭hingga‬ ‭akhirnya‬ ‭tidak‬ ‭berguna‬ ‭sama‬
‭sekali.‬
‭c. Nilai Residu‬
‭Nilai‬ ‭residu‬ ‭adalah‬ ‭nilai‬ ‭aktiva‬ ‭tetap‬ ‭setelah‬ ‭dikurangi‬‭nominal‬‭depresiasi‬‭setiap‬
‭periode‬‭tertentu.‬‭Artinya,‬‭nilai‬‭residu‬‭merupakan‬‭perkiraan‬‭nilai‬‭aset‬‭yang‬‭akan‬‭masuk‬‭ke‬
‭dalam‬ ‭kas‬ ‭jika‬ ‭aset‬ ‭tersebut‬ ‭dijual‬ ‭pada‬ ‭saat‬ ‭penarikan‬ ‭atau‬ ‭penghentian‬ ‭aset.‬ ‭Nilai‬ ‭ini‬
‭bergantung‬‭pada‬‭usia‬‭ekonomis‬‭aset‬‭tetap‬‭setelah‬‭dimanfaatkan.‬‭Namun,‬‭tidak‬‭semua‬‭aset‬

‭2‬
‭tetap memiliki nilai residu.‬

‭4.‬ ‭Contoh Perhitungan Metode Depresiasi‬

‭4.1 Metode Garis Lurus (‬‭Straight Line Method‬‭)‬


‭Pada‬ ‭tahun‬ ‭Januari‬ ‭2005,‬ ‭PT‬ ‭Sinar‬ ‭Jaya‬ ‭membeli‬ ‭mesin‬ ‭pabrik‬ ‭seharga‬
‭Rp50.000.000‬ ‭dengan‬ ‭nilai‬ ‭residu‬ ‭sebesar‬ ‭Rp5.000.000.‬ ‭Diperkirakan‬ ‭masa‬ ‭manfaat‬
‭mesin‬ ‭ini‬ ‭dapat‬ ‭digunakan‬ ‭hingga‬ ‭5‬ ‭tahun‬ ‭ke‬ ‭depan.‬ ‭Maka‬ ‭perhitungan‬ ‭beban‬
‭penyusutannya tiap tahun adalah:‬
‭= (Harga Perolehan-Nilai Residu)/Umur Ekonomis‬
‭= (Rp50.000.000 – Rp5.000.000): 5‬
‭= Rp45.000.000: 5‬
‭= Rp9.000.000 per tahun‬
‭Jadi beban penyusutan pada tahun 2005 adalah sebesar Rp 9.000.000‬

‭4.2 Metode Saldo Menurun Ganda‬‭(Double Declining Balance Method)‬


‭Jika‬ ‭menggunakan‬ ‭contoh‬ ‭soal‬ ‭seperti‬ ‭Metode‬ ‭Garis‬ ‭Lurus‬ ‭diatas‬ ‭maka‬
‭penyusutannya adalah :‬
‭= ( 100% / Umur Ekonomis ) x 2‬
‭Sehingga penyusutannya menjadi‬
‭= (100%/5) x 4‬
‭= 40%‬

‭Tabel Perhitungan Depresiasi‬

‭Tah‬ ‭Harga Mesin‬ ‭Penyusutan‬ ‭Prosen‬ ‭Tarif Depresiasi‬ ‭Nilai Buku‬


‭un‬ ‭tase‬

‭0‬ ‭Rp 50.000.000‬ ‭Rp 0‬ ‭40%‬ ‭Rp 0‬ ‭Rp 50.000.000‬

‭1‬ ‭Rp 50.000.000‬ ‭Rp 20.000.000‬ ‭40%‬ ‭Rp 20.000.000‬ ‭Rp 30.000.000‬

‭3‬
‭2‬ ‭Rp 30.000.000‬ ‭Rp 12.000.000‬ ‭40%‬ ‭Rp 32.000.000‬ ‭Rp 18.000.000‬

‭3‬ ‭Rp 18.000.000‬ ‭Rp 7.200.000‬ ‭40%‬ ‭Rp 39.200.000‬ ‭Rp 10.800.000‬

‭4‬ ‭Rp 10.800.000‬ ‭Rp 4.320.000‬ ‭40%‬ ‭Rp 43.250.000‬ ‭Rp 6.480.000‬

‭5‬ ‭Rp 6.480.000‬ ‭Rp 2.592.000‬ ‭40%‬ ‭Rp 46.112.000‬ ‭Rp 3.888.000‬

‭4.3 Metode Jumlah Angka Tahun‬‭(Sum of The Year Digit Method)‬


‭Pada‬ ‭tahun‬ ‭Januari‬ ‭2005,‬ ‭PT‬ ‭Sinar‬ ‭Jaya‬ ‭membeli‬ ‭mesin‬ ‭pabrik‬ ‭seharga‬
‭Rp50.000.000‬ ‭dengan‬ ‭nilai‬ ‭residu‬ ‭sebesar‬ ‭Rp5.000.000.‬ ‭Diperkirakan‬ ‭masa‬ ‭manfaat‬
‭mesin‬ ‭ini‬ ‭dapat‬ ‭digunakan‬ ‭hingga‬ ‭5‬ ‭tahun‬ ‭ke‬ ‭depan.‬ ‭Maka‬ ‭perhitungan‬ ‭beban‬
‭penyusutannya tiap tahun adalah‬ ‭1+2+3+4+5 = 15 sebagai nilai penyebutnya‬‭.‬

‭Tingkat penyusutan = pembilang/penyebut‬

‭Keterangan‬ ‭:‬ ‭Pembilang‬ ‭sama‬ ‭dengan‬ ‭jumlah‬ ‭tahun‬‭sisa‬‭manfaat‬‭misalnya‬‭masa‬


‭manfaat‬‭aset‬‭4‬‭tahun,‬‭maka‬‭pembilang‬‭untuk‬‭tingkat‬‭penyusutan‬‭tahun‬‭pertama‬‭adalah‬‭4,‬
‭tahun‬ ‭kedua‬ ‭adalah‬ ‭3,‬ ‭tahun‬ ‭ketiga‬ ‭adalah‬ ‭2,‬ ‭tahun‬ ‭keempat‬ ‭adalah‬ ‭1.‬ ‭Penyebut‬ ‭sama‬
‭dengan‬ ‭jumlah‬ ‭angka‬ ‭tahun‬ ‭dari‬ ‭masa‬ ‭manfaat.‬ ‭Misalnya‬ ‭untuk‬ ‭masa‬ ‭manfaat‬ ‭5‬ ‭tahun‬
‭maka penyebutnya 15 (5+4+3+2+1)‬

‭Tabel Perhitungan Depresiasi‬

‭Tahun‬ ‭Biaya Penyusutan‬ ‭Akumulasi‬ ‭Nilai Buku‬


‭Penyusutan‬

‭2005 (5/15)‬ ‭Rp 15.000.000‬ ‭Rp 15.000.000‬ ‭Rp 35.000.000‬

‭2006 (4/15)‬ ‭Rp 12.000.000‬ ‭Rp 27.000.000‬ ‭Rp 23.000.000‬

‭4‬
‭2007 (3/15)‬ ‭Rp 9.000.000‬ ‭Rp 36.000.000‬ ‭Rp 14.000.000‬

‭2008 (2/15)‬ ‭Rp 6.000.000‬ ‭Rp 42.000.000‬ ‭Rp 8.000.000‬

‭2009 (1/15)‬ ‭Rp 3.000.000‬ ‭Rp 45.000.000‬ ‭Rp 5.000.000‬

‭4.4 Metode Penyusutan Satuan Jam Kerja‬‭(Service Hours Method)‬


‭Dalam‬ ‭metode‬ ‭penyusutan‬ ‭jam‬ ‭kerja,‬ ‭beban‬ ‭penyusutan‬ ‭aset‬ ‭perhitungannya‬
‭berdasarkan‬ ‭pada‬ ‭jumlah‬ ‭satuan‬ ‭produk‬ ‭yang‬ ‭dihasilkan.‬ ‭Sehingga‬ ‭perhitungan‬ ‭nilai‬
‭penyusutan nya adalah sebagai berikut :‬

‭Biaya Penyusutan =‬
‭(Rata2‬ ‭Jam‬ ‭Kerja‬ ‭Produksi/Total‬ ‭Kapasitas‬ ‭Jam‬ ‭Kerja‬ ‭Produksi)‬ ‭x‬ ‭(Biaya‬
‭Perolehan - Nilai Residu)‬

‭Sebagai‬ ‭contoh,‬ ‭mesin‬ ‭yang‬ ‭dibeli‬ ‭PT‬ ‭Sinar‬ ‭Jaya‬ ‭pada‬ ‭2005‬ ‭tersebut‬ ‭memiliki‬
‭kemampuan‬ ‭kapasitas‬ ‭produksi‬ ‭selama‬ ‭10.000‬ ‭jam.‬ ‭Rata-rata‬ ‭produksi‬ ‭per‬ ‭tahunnya‬
‭sekitar 2.500 jam. Maka, perhitungan nilai penyusutannya adalah sebagai berikut:‬

‭Rp50.000.000 – Rp5.000.000 = Rp45.000.000 : 10.000 jam = 4.500/jam.‬

‭Nilai penyusutan per tahunnya dapat dihitung dengan cara:‬

‭4.500 x 2.500 jam = Rp11.250.000‬

‭Sehingga, besaran beban penyusutannya adalah sebesar Rp11.250.000 per tahun.‬

‭4.5 Metode Penyusutan Satuan Hasil Produksi‬‭(Productive Output Method)‬


‭Metode‬‭ini‬‭menghitung‬‭beban‬‭depresiasi‬‭berdasarkan‬‭pada‬‭jumlah‬‭satuan‬‭produk‬
‭yang‬ ‭dihasilkan‬ ‭pada‬ ‭periode‬ ‭bersangkutan.‬ ‭Perhitungannya‬ ‭adalah‬ ‭dengan‬ ‭mengalikan‬
‭jam dari satuan produksi dengan tarif penyusutan setiap produk.‬

‭5‬
‭Biaya Penyusutan =‬
‭(Jumlah Produksi/Total Produksi) x (Biaya Perolehan - Nilai Residu)‬

‭Sebagai‬ ‭contoh‬ ‭Mesin‬ ‭yang‬ ‭dibeli‬ ‭oleh‬ ‭PT‬ ‭Sinar‬ ‭Jaya‬ ‭pada‬ ‭2005‬ ‭tersebut‬
‭memiliki‬‭kapasitas‬‭produksi‬‭sebanyak‬‭10.000‬‭unit.‬‭Rata-rata‬‭hasil‬‭produksi‬‭per‬‭tahunnya‬
‭adalah‬ ‭2.500‬ ‭unit.‬ ‭Maka,‬ ‭perhitungan‬ ‭nilai‬ ‭penyusutan‬ ‭per‬ ‭tahunnya‬ ‭adalah‬ ‭sebagai‬
‭berikut:‬

‭Rp50.000.000 – Rp5.000.000 = Rp45.000.000 : 10.000 unit = 4.500/unit.‬


‭Nilai penyusutan per tahunnya dapat dihitung dengan cara:‬
‭4.500 x 2.500 unit = Rp11.250.000 per tahun.‬
‭Sehingga, besaran beban penyusutannya adalah sebesar Rp11.250.000 per tahun.‬

‭6‬

Anda mungkin juga menyukai