Anda di halaman 1dari 11

Menghitung besarnya penyusutan

Berdasarkan metode yang ada


Nama Kelompok :
 Siti Istiqomah Hakim
 Vella Wahyuni Eka Paramita
next ->
Sub Pokok Bahasan

Metode
Metode
Saldo
Hasil
Menurun
Produksi 03
01 02
Metode
Jumlah
Angka
Tahun
Metode hasil produksi
 Dalam metode hasil produksi, estimasi masa manfaat aset tetap dinyatakan dengan
satuan hasil produksi. Hasil ini bisa dinyatakan dalam bentuk per jam, per
kilometer, jumlah output, dll.
 Persamaan yang bisa digunakan menyelesaikan masalah :
Tarif Penyusutan =

Biaya penyusutan (Rk) = Tarif x jumlah Produksi (pemakaian)


Rk = Tarif x (C-S)
Rk =Tarif x W
Ket :
Rk = biaya penyusutan pada tahun k
Metode hasil peroduksi
Contoh :
1. Sebuah mesin seharga Rp 15.000.000 diestimasikan memiliki masa manfaat
selama 5 tahun dan nilai sisa Rp 2.500.000. Mesin tersebut diperkirakan mampu
bekerja selama 20.000 jam. Jika diasumsikan unit produksi aktual dari mesin
tersebut selama 5 tahun adalah : 5.000 jam, 4.500 jam, 3.900 jam, 3.500 jam, dan
3.100 jam, dan perusahaan memakai metode unit produksi dalam menghitung
biaya penyusutan per tahun, hitunglah :
a. Dasar penyusutan
b. Tarif penyusutan per jam
c. Biaya penyusutan per tahun dan tabelnya
Metode hasil peroduksi
Jawab :
Diketahui : C = Rp15.000.000
S = Rp 2.500.000 Tahun
Produksi
Penyusutan
Akumulasi
Nilai Buku
(Jam) Penyusutan
n = 20.000 jam
- - - 15.000.000
a. Dasar penyusutan
W=C-S 1 5.000 3.125.000 3.125.000 11.875.000

W = Rp 15.000.000 – Rp 2.500.000 2 4.500 2.812.000 5.937.500 9.062.500


W = Rp 12.500.000 3 3.900 2.437.000 8.375.000 6.625.000
b. Tarif penyusutan per jam : 4 3.500 2.187.000 10.562.500 4.437.000
Tarif = 5 3.100 1.937.000 12.500.000 2.500.000
=
= Rp 625 per jam
Metode jumlah angka tahun
Metode ini mengasilkan pola penyusutan yang biaya penyusutannya semakin
kecil dari tahun ke tahun. Metode ini menggunakan dasar penyusutan (selisih
harga perolehan dengan nilai sisa) dan tidak menggunakan nilai buku. Penetapan
tarif penyusutan dalam metode ini adalah merupakan bilangan pecahan yang
semakin lama semakin kecil.
• Pembilang menggunakan angka tahun dimulai tahun yang terbesar ke tahun
terkecil.
• Penyebut adalah jumlah angka tahun
Contoh:
1. jika umur ekonomis aset adalah 4 tahun. Maka, penyebutnya adalah jumlah
angka tahunnya, yaitu 1 + 2 + 3 + 4 = 10
2. Untuk angka pembilang tahun ke-1 sampai tahun ke-4 masing masing adalah
4,3,2, dan 1
3. Tarif penyusutan tahun ke-1 adalah 4/10, tahun ke-2 adalah 3/10, tahun ketiga
adalah 2/10. dan tahun k-4 adalah 1/10
Metode jumlah angka tahun
Contoh soal:
Pada tanggal 2 Januari, PT Foraz membeli sebuah mesin untuk meningkatkan produksinya. Harga
perolehannya sebesar Rp 135.000.000 dengan taksiran nilai sisa sebesar Rp 15.000.000. Dan ditaksir,
mesin tersebut hanya mampu berproduksi sampai dengan 4 tahun. Hitunglah penyusutannya!
Jawab:
Jaumlah Angka Tahun (JAT) = 1 + 2 +3 +4 = 10
Dasar Penyusutan = Rp 135.000.000 – Rp 15.000.000 = Rp 120.000.000

Tahun Tarif Dasar Pnyusutan Penyusutan


4/10 × Rp 120.000.000 =
1 4/10 Rp 120.000.000 Rp 48.000.000

R 3/10 Rp 120.000.000 3/10 × Rp 120.000.000 =


Rp 36.000.000

3 2/10 Rp 120.000.000 2/10 × Rp 120.000.000 =


Rp 24.000.000
1/10 × Rp 120.000.000 =
4 1/10 Rp 120.000.000 Rp 12.000.000
Metode saldo menurun
Metode saldo menurun adalah sistem depresiasi dipercepat yang menggunakan tarif
konstan pada jumlah yang menurun. Tarif konstan artinya persentase penyusutan akan
bernilai tetap. Sedangkan jumlah yang menurun artinya nilai beban penyusutan akan lebbih
kecil untuk tahun-tahun selanjutnya.

Rumus Metode Saldo Menurun = Nilai Buku Saat Ini (Current Book Value) × Tarif Penyusutan
(Depreciation Rate)

Ket:
Nilai Buku Saat Ini adalah nilai aset bersih pada awal periode akuntansi
Tarif penyusutan digunakan dalam persentase tahun
Metode saldo menurun
Contoh soal
Diketahui PT Invesnia memiliki sebuah aktiva tetap berupa kendaraan operasional dengan
nilai buku saat ini adalah Rp 200.000.000. Tarif penyusutannya adalah 20% per tahun dengan
umur manfaat diperkirakan selama 5 tahun.
Pertanyaan:
1. Berapa beban penyusutannya per tahun?
2. Berapa nilai sisa nya?

Diketahui
Nilai aset awal = Rp 200.000.000
Masa manfaat aset = 5 tahun
Tarif penyusutan = 20%
Jawab:
1. Tahun pertama
Beban penyusutan = Rp 200.000.000 × 20% = Rp 40.000.000
Nilai sisa = Rp 200.000.000 – Rp 40.000.000 = Rp 160.000.000
2. Tahun kedua
Beban penyusutan = Rp 160.000.000 × 20% = 32.000.000
Nilai sisa = Rp 160.000.000 – Rp 32.000.000 = Rp 128.000.000
Metode saldo menurun
3. Tahun ketiga
Beban penyusutan = Rp 128.000.000 × 20% = Rp 25.600.000
Nilai sisa = Rp 128.000.000 – Rp 25.600.000 = Rp 102.400.000
4. Tahun keempat
Beban penyusutan = Rp 102.400.000 × 20% = Rp 20.480.000
Nilai sisa = Rp 102.400.000 – Rp 20.480.000 = Rp 81.920.000
5. Tahun kelima
Beban penyusutan = Rp 81.920.000 × 20% = Rp 16.384.000
Nilai sisa = Rp 81.920.000 – Rp 16.384.000 = Rp 65.536.000

Dari perhitungan metode saldo menurun diatas, dapat dilihat bahwa nilai sisa untuk masing-
masing tahun akan menjadi nilai buku awal untuk tahun berikutnya. Misalnya, nilai aset tetap
tahun ke-1 sebesar Rp 160.000.000 yang kemudian digunakan sebagai nilai buku awal untuk tahun
ke-2. Begitu seterusnya sampai usia manfaat berakhir pada tahun ke-5.
Terima kasih
Any Quastion?

Anda mungkin juga menyukai