Anda di halaman 1dari 34

Pembiayaan : Penyusutan,

BEP
Anggota Kelompok :
02,04,06,08,12
Pengertia Biaya Penyusutan

Biaya penyusutan adalah biaya setiap aset yang dimiliki oleh


organisasi atau perorangan dalam bisnis yang mempunyai
manfaat dan nilai kegunaan. Seiring berjalannya waktu, aset ini
akan mengalami penyusutan atau penurunan nilai dalam kurun
waktu tertentu.
Dalam penghitungan biaya penyusutan, terdapat 3
faktor yang mempengaruhi.

● Harga Perolehan

Penghitungan harga perolehan tidak hanya melihat harga


pembelian, tetapi juga ditambahkan dengan biaya lain
yang ditimbulkan dari perolehan aktiva tersebut.
Dalam penghitungan biaya penyusutan, terdapat 3
faktor yang mempengaruhi.

● Umur Ekonomis Aktiva

umur ekonomis, yaitu perkiraan sampai mana aktiva tersebut


dapat berkontribusi sebelum mengalami aus. Umur ekonomis
tidak hanya berupa waktu, tetapi bisa juga dalam bentuk hasil
produksi dan jam kerja.
Dalam penghitungan biaya penyusutan, terdapat 3
faktor yang mempengaruhi.

● Nilai Residu

Sementara nilai residu adalah nilai sisa dari sebuah aktiva di


akhir umur ekonomisnya setelah dikurang dengan nilai
penyusutannya. Nilai residu bisa diperoleh jika aktiva yang habis
umur ekonomisnya ini dijual. Jika tidak, maka aktiva tersebut tidak
memiliki nilai residu alias nol.
Metode
Penghitungan
Biaya Penyusutan
Dalam penghitungannya, biaya penyusutan memiliki beberapa
metode yang dapat digunakan. Penggunaan metode ini
disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Namun, perlu
diingat, hendaknya metode yang dipakai setiap tahunnya
konsisten alias tidak berubah-ubah, karena ini akan
berpengaruh pada laporan keuangan Anda nantinya.
berikut 3 metode yang bisa dipilih

● Metode Garis Lurus


Pada metode garis lurus, beban penyusutan suatu
aktiva bernilai sama di setiap periode hingga
akhir umur ekonomisnya.
Contoh metode garis lurus

Misalnya harga perolehan suatu aktiva tetap


adalah Rp20.000.000,- dengan umur ekonomis
selama 10 tahun. Di periode terakhir, aktiva ini
diperkirakan memiliki nilai residu sebesar
Rp4.000.000,-.
Jawaban

Jika dimasukkan ke rumus, maka didapatkan


perhitungan nilai penyusutan = (20.000.000 –
4.000.000)/10. Hasil perhitungan dari rumus tersebut
adalah 1.600.000. Itu artinya, biaya penyusutan yang
dikeluarkan setiap periode (satu tahun) adalah sebesar
Rp1.600.000,-.
berikut 3 metode yang bisa dipilih

● Metode Saldo Menurun Ganda


Dalam metode saldo menurun ganda, ada anggapan bahwa
masa awal penggunaan suatu aktiva tetap adalah masa
yang paling maksimal. Beberapa tahun selanjutnya, kinerja
dan manfaat aktiva tetap akan terus menurun. Karenanya,
penyusutannya pun semakin menurun pula.
Contoh Metode Saldo Menurun
Ganda

Untuk lebih jelasnya, ambil saja contoh yang sama


dengan hitungan aktiva tetap pada metode garis
lurus di atas. Harga perolehan = Rp20.000.000,- dan
umur ekonomis = 10 tahun. Metode saldo menurun
ganda tidak menggunakan nilai residu.
Jawaban

Perhitungan ini menggunakan nilai buku yang terus


menurun setiap periode sebagai patokannya. Untuk
mendapatkan nilai buku, diawali dengan mengetahui
harga perolehan. Kemudian perlu menghitung
penyusutan untuk mengetahui nilai buku selanjutnya.
Jawaban

Agar lebih mudah, umur ekonomis dihitung dengan


persentase, yaitu 100% : 10 = 10%. Rumusnya adalah
(persentase umur ekonomis x 2) x nilai buku. Di tahun
pertama, nilai buku didapatkan dari harga perolehan.
Maka operasi hitungnya (10% x 2) x 20.000.000 =
4.000.000. Jadi, penyusutannya adalah Rp4.000.000,-.
Jawaban

Untuk tahun berikutnya, nilai buku menurun karena


dikurangi dengan penyusutan tahun sebelumnya. Jadi,
operasi hitungnya adalah (10% x 2) x (20.000.000 –
4.000.000). Hasilnya yaitu 20% x 16.000.000 =
3.200.000. Pada tahun kedua, penyusutannya adalah
Rp3.200.000,-.
Jawaban

Untuk tahun ketiga, penghitungannya adalah (10% x


2) x (20.000.000 – 4.000.000 – 3.200.000). Atau bisa
juga langsung (10% x 2) x (16.000.000 – 3.200.000)
karena nilai buku tahun sebelumnya sudah diketahui,
yaitu 16.000.000.
Jawaban

Maka, penyusutan di tahun ketiga adalah 20% x


12.800.000 = 2.560.000. Jadi di tahun ketiga besaran
penyusutannya adalah Rp2.560.000,-. Begitu
seterusnya hingga tahun kesepuluh.
berikut 3 metode yang bisa dipilih

● Metode Hasil Produksi


metode ini menetapkan penyusutan dengan melihat jumlah hasil
produksi sebuah aktiva tetap. Jika pada metode garis lurus
menekankan aspek waktu, maka pada metode hasil produksi
lebih ditekankan faktor kegunaan.Karena itu, satuan umur
ekonomisnya bukanlah tahun, melainkan satuan unit produksi.
berikut 3 metode yang bisa dipilih

Metode ini menggunakan 2 langkah dalam penghitungannya.


Pertama, menghitung tarif penyusutan dengan rumus (harga
perolehan – nilai residu) / taksiran jumlah produksi. Kemudian
dalam menghitung penyusutan digunakan rumus jumlah
produksi 1 tahun x tarif penyusutan.
berikut 3 metode yang bisa dipilih

Untuk taksiran jumlah produksi, tidak ada rumus tertentu dan


Anda bisa meminta spekulasi dari ahli. Dan dalam menaksir,
perlu untuk mengetahui harga perolehan sehingga beban
penyusutannya dapat diperkirakan. Jadi, sebagai contoh, di
bawah ini hanyalah perkiraan kasar untuk taksiran jumlah
produksi per tahunnya.
Contoh metode hasil produksi

Anggaplah harga perolehan suatu aktiva tetap adalah


Rp155.000.000,- dengan nilai residu Rp15.000.000,-.
Kemudian aktiva tetap ini diperkirakan mampu
beroperasi selama 7 tahun Sementara perkiraan
jumlah produksi dalam jangka waktu tersebut adalah
100.000 unit.
Jawaban

Rinciannya adalah 20.000 unit di tahun pertama, lalu


18.000 di tahun kedua. Selanjutnya berturut-turut dari
tahun ketiga hingga ketujuh adalah 16.000, 14.500,
12.000, 10.500, dan 9.000 unit.
Jawaban

Pertama, hitung tarif penyusutan dengan rumus di atas.


Didapatkan operasi hitung (155.000.000 – 15.000.000)
/ 100.000 = 1.400. Maka, tarif penyusutannya adalh
Rp1.400,- per tahun.
Jawaban

Sekarang, gunakan rumus kedua untuk menghitung


penyusutan tahun pertama. Angka yang diperoleh
adalah 20.000 x 1.400 = 28.000.000. Selanjutnya di
tahun kedua, 18.000 x 1.400 = 25.200.000. Dan tahun
ketiga, 16.000 x 1.400 = 22.400.00. Begitu seterusnya
hingga tahun ke tujuh.
BEP
Time is running out!
Pengertian BEP

Break Even point atau BEP adalah suatu analisis


untuk menentukan dan mencari jumlah barang atau jasa
yang harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu
untuk menutupi biaya-biaya yang timbul serta
mendapatkan keuntungan / profit
Contoh Soal BEP dalam
unit

Kuzan dengan pengetahuannya tentang es balok mendirikan sebuah perusahaan


penghasil mesin ice press bernama AOKIJI. Setelah melakukan perhitungan,
Kuzan mendapati bahwa AOKIJI mempunyai ongkos produksi sebesar
Rp60.000.000, sementara margin mesin ice press per buah adalah Rp30.000. Jika
harga jual mesin ice press merk AOKIJI adalah Rp60.000, berapa break even point
unitnya?
Penyelesaian

Pertama hitung terlebih dulu VC nya, yakniVC = H – M = 60.000 –


30.000 = Rp. 30.000Selanjutnya masukkan ke dalam rumus,
sehinggaBEP Unit = FC/(H-VC) = 60.000.000/(60.000-30.000) =
60.000.000/30.000 = 2.000
Contoh Soal BEP dalam
Rupiah

sebuah restoran memiliki total biaya tetap sebesar Rp100 juta per bulan dan biaya
variabel sebesar Rp50 ribu per makanan. Harga jual per makanan adalah Rp100
ribu. Berapa jumlah rupiah penjualan yang perlu diterima agar restoran mencapai
BEP?
Penyelesaian

BEP (jumlah rupiah) = Total Biaya Tetap / (1 - (Biaya Variabel per


Unit / Harga Jual per Unit))

BEP (jumlah rupiah) = 100.000.000 / (1 - (50.000 / 100.000)) = Rp200


jutaJadi, restoran harus mendapatkan penjualan sebesar Rp200 juta dalam
sebulan agar mencapai titik impas keuangan.
3 ELEMEN PENENTUAN
RUMUS BEP

• Fixed Cost (Biaya tetap) yaitu biaya yang


dikeluarkan untuk menyewa tempat usaha,
perabotan, komputer dll. Biaya ini adalah biaya
yang tetap kita harus keluarkan walaupun kita
hanya menjual 1 unit atau 2 unit, 5 unit, 100 unit
atau tidak menjual sama sekali
3 ELEMEN PENENTUAN
RUMUS BEP

• Variable cost (biaya variable) yaitu biaya yang


timbul dari setiap unit penjualan contohnya setiap
1 unit terjual, kita perlu membayar komisi
salesman, biaya antar, biaya kantong plastic, biaya
notapenjualan
• Harga penjualan yaitu harga yang kita tentukan
dijual kepada pembeli
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai