Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENYUSUTAN NILAI SERTA PELEPASAN AKTIVA TETAP DAN AKTIVA


TIDAK BERWUJUD
Mata Kuliah Akuntansi Keuangan 1

Tim Penyaji :
KELOMPOK 1
1. Uswatun Khasanah (1810102035)
2. Iin Cahyaningtyas (1810102044)
3. Risqi Nafi’ah (1810102048)
4. Ayuningtiyas Mitayani(1810102071)

D3 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TIDAR

MAGELANG

2019
BAB I

1
PENYUSUTAN

A. Pengertian Penyusutan
Penyusutan adalah proses akuntansi dalam mengalokasikan biaya aktiva berwujud ke
beban dengan cara yang sistematis dan rasional selama periode yang diharapkan
mendapat manfaat dari penggunaan aktiva tersebut.

B. Faktor Yang Mempengaruhi Biaya Penyusutan


1. Harga Perolehan
Harga perolehan adalah harga barang ditambah biaya-biaya yang menyertainya.
2. Harga Buku Aktiva Tetap
Harga buku aktiva tetap adalah harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan
aktiva tetap.
3. Umur Ekonomis
Umur Ekonomis adalah perkiraan usia barang atau batas waktu penggunaan aktiva.
4. Nilai Sisa
Nilai Sisa adalah perkiraan jumlah yang diterima pada saat aktiva itu dijual atau
ditarik dari penggunaannya. Nilai sisa merupakan jumlah dimana aktiva harus
diturunkan nilainya atau disusutkan selama masa manfaatnya.

2
BAB II

METODE PENYUSUTAN

Jenis-jenis metode penyusutan aktiva tetap antara lain :

A. Metode Penyusutan Garis Lurus (Straight Line Method)


Metode garis lurus adalah suatu metode penyusutan aktiva tetap dimana beban
penyusutan aktiva tetap per tahunnya sama hingga akhir umum ekonomis aktiva tetap.
harga perolehan−Nilai Residu
Penyusutan¿
Usia ekonomis
Beban Penyusutan = Tarif Penyusutan x (harga perolehan – nilai residu)
Contoh Soal :
1. Pada tanggal 1 September 2015 dibeli sebuah mesin seharga Rp180.000.000,00
dengan taksiran umur ekonomis 5 tahun, tanpa nilai residu. Besar beban
penyusutan tahun 2015 adalah
Jawab :
Rp 180.000 .000
Penyusutan 1 tahun ¿ =Rp36.000 .000
5
Penyusutan tahun 2015 = 4 / 12 x Rp36.000.000 = Rp12.000.000
Jurnal :
Beban Penyusutan Mesin Rp12.000.000
Akumulasi Penyusutan Mesin Rp12.000.000

2. Pada tanggal 1 Desember 2015 PT Jaya Abadi membeli mobil dengan harga
perolehan Rp85.000.000,00. Kendaraan diperkirakan mempunyai umur ekonomis
5 tahun dengan nilai residu Rp10.000.000,00. Besar penyusutan pada tahun 2015
adalah
Jawab :
Rp 85.000 .000−Rp 10.000 .000
Penyusutan 1 tahun¿ =Rp15.000 .000
5

Penyusutan tahun 2015 = 1 / 12 x Rp15.000.000 = Rp1.250.000

Jurnal :
Beban Penyusutan Mesin Rp1.250.000

3
Akumulasi Penyusutan Mesin Rp1.250.000

B. Metode Penyusutan Jumlah Angka Tahun (Sum of The Years Digit Method)
Berdasarkan metode jumlah angka tahun, besarnya penyusutan aktiva tetap tiap tahun
jumlahnya semakin menurun.
sisa usia aktiva pada tahun penggunaan× jumlah yang harus disusutkan
Penyusutan ¿
jumlah angkatahun usiaaktiva tetap
Contoh soal :
Sebuah mesin harga Rp315.000.000,00 mulai dioperasikan bulan Oktober 2015.
Taksiran usia penggunaan selama 5 tahun dengan nilai residu Rp15.000.000,00.
Beban penyusutan pada tahun 2015 adalah
Jawab :
Jumlah angka tahun umur aktiva tetap 1+2+3+4+5 = 15
Jumlah yang harus disusutkan = Rp315.000.000 – Rp15.000.000 = Rp300.000.000
5
Penyusutan 1 tahun = × Rp 300.000 .000=Rp 100.000.000
15
3
Penyusutan pada tahun 2015 ¿ × Rp 100.000.000=Rp25.000 .000
12

Jurnal :

Beban Penyusutan Mesin Rp25.000.000

Akumulasi Penyusutan Mesin Rp25.000.000

C. Metode Penyusutan Menurun Ganda (Double Declining Balance Method)


Metode penyusutan aktiva tetap ditentukan berdasarkan persentase tertentu dihitung
dari harga buku pada tahun yang bersangkutan. Persentase penyusutan besarnya dua
kali persentase atau tarif penyusutan metode garis lurus.
Contoh soal :
Sebuah kendaraan mulai beroperasikan pada tanggal 1 Desember 2015. Mobil
tersebut diperoleh dengan harga Rp165.000.000,00 dan ditaksir dapat dioperasikan
selama 10 tahun. Beban penyusutan pada tahun 2015 adalah
Jawab :
100 %
Persentase penyusutan tiap tahun menurut metode garis lurus: =10 %=0,1
10
Persentase penyusutan tiap tahun menurut metode menurun ganda : 2 x 10 % = 20 %

4
1
Penyusutan pada tahun 2015 : ×20 % × Rp165.000 .000=Rp 2.750 .000
12

Jurnal :
Beban Penyusutan Kendaraan Rp2.750.000
Akumulasi Penyusutan Kendaraan Rp2.750.000

D. Metode Penyusutan Satuan Jam Kerja


Beban penyusutan aktiva tetap ditetapkan berdasarkan jumlah jam kerja yang dapat
dicapai dalam periode yang bersangkutan.
Contoh soal :
Sebuah mesin didapat dengan harga perolehan Rp50.000.000,00 dan nilai residu
Rp10.000.000,00 ditaksir dapat digunakan dalam jangka waktu 1.000 jam. Pada tahun
2015 mesin tersebut dipakai 300 jam. Beban Penyusutan pada tahun 2015 adalah
Jawab :
Harga perolehaan−Nilai Residu
Tarif penyusutan tiap jam ¿
Taksiran juml ; ah jam kerja
Rp 50.000 .000−Rp 10.000.000
¿
1000
¿ Rp 40.000
Penyusutan pada tahun 2015 = Jam kerja yang dicapai tahun 2015 x tarif penyusutan
= 300 x Rp40.000
= Rp12.000.000
Jurnal :
Beban Penyusutan Mesin Rp12.000.000
Akumulasi Penyusutan Mesin Rp12.000.000

E. Metode Penyusutan Satuan Hasil Produksi (Productive Output Method)


Beban penyusutan aktiva tetap ditetapkan berdasarkan jumlah satuan produk yang
dihasilkan dalam periode yang bersangkutan.
Contoh Soal :
Sebuah mesin fotokopi didapat dengan harga perolehan Rp60.000.000,00 dan nilai
residu Rp10.000.000,00 ditaksir dapat digunakan untuk mengopi satu juta lembar.

5
Pada tahun 2015 mesin tersebut dipakai 250.00 lembar. Beban penyusutan pada tahun
2015 adalah
Jawab:

Harga perolehaan−Nilai Residu


Tarif penyusutan tiap unit produksi ¿
Taksiran jumlah produksi
Rp 60.000 .000−Rp 10.000 .000
¿
60
¿ Rp50
Penyusutan pada tahun 2015 = Rp50 x 250.000 = Rp12.500.000
Jurnal :
Beban Penyusutan Mesin Rp12.500.000
Akumulasi Penyusutan Mesin Rp12.500.000

6
BAB III

PENURUNAN NILAI AKTIVA

A. Pengertian Penurunan Nilai Aktiva

Menurut PSAK 48, entitas menilai apakah terdapat indikasi penurunan nilai aset pada
setiap akhir periode pelaporan. Jika ada entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tesebut.
Suatu aset mengalami penurunan nilai jika jumlah tercatatnya melebihi jumlah
terpulihkannya. Penurunan nilai aktiva diterapkan untuk semua nilai yang bersifat aset,
kecuali persediaan, aset yang timbul dari kontrak kontruksi, aset pajak tangguhan, aset yang
timbul dari imbalan kerja, instrumen keuangan, properti investas yang wajar dan sebagainya.

B. Indikasi Penurunan Nilai Aktiva


Indikasi penurunan nilai aktiva yaitu sebagai berikut:
1. Nilai informasi eksternal
 Perubahan nilai pasar yang signifikan
 Perubahan teknologi, pasar, ekonomi dan lingkungan hukum yang signifikan
 Perubahan suku bunga
 Jumlah tercatat aset neto entitas melebihi kapasitas pasarnya
2. Nilai Informasi Internal
 Bukti kerusakan fisik aset
 Perubahan signifikan pada penggunaan, penghentian dan masa manfaat aset
 Kinerja ekonomi aset lebih buruk dari ekspektasi.
C. Contoh Kasus
Perusahaan PT Joyo Group akan membeli sebuah kendaraan untuk menunjang
usahanya. Harga mobil adalah sebesar Rp200.000.000 secara tunai, biaya pengiriman,
biaya pajak, biaya lain-lain apabila ditotal mencapai  Rp50.000.000. Pembelian
dilakukan pada tanggal 1 Januari 2010. Mobil tersebut mempunyai nilai ekonomis
selama 10 tahun. Penyusutan menggunakan metode garis lurus Pada akhir periode
pelaporan keuangan, manajemen PT Joyo Group menemukan indikasi bahwa telah
terjadi perubahan teknologi yang cukup signifikan yang akan mempengaruhi nilai dari
aset tetap PT Joyo Group. Selain itu, terjadi pula restrukturisasi dalam tubuh direksi
PT Joyo Group. Pada tanggal 1 Januari 2012, nilai wajar dikurangi biaya penjualan

7
sebesar Rp190.000.000 dan nilai pakai sebesar Rp185.000.000. Dan pada 1 Januari
2015 perusahaan menjual mobil karena kurang ssesuai dengan kebutuhan perusahaan,
dijual dengan harga Rp140.000.000.
Soal :
1.      Buat jurnal mengenai pengakuan aset tetap-mobil !
2.      Berdasarkan cerita diatas hitung besar biaya penyusutan pada 31 Desember 2012
dan buatlah jurnalnya !
3. Adakah penurunan nilai aset dari kasus tersebut, jika ada berapakah nilai
penurunannya?
4.      Buatkan jurnal penjualannya!

Jawab :
1.      Aset tetap-Kendaraan                         Rp250.000.000
Kas                                                                  Rp250.000.000

2.     31 Des 2011     Biaya depresiasi-Kendaraan               Rp25.000.000


                                     Akumulasi depresiasi-Kendaraan                   Rp25.000.000
31 Des 2012     Biaya depresiasi-Kendaraan               Rp25.000.000
                                    Akumulasi depresiasi-Kendaraan                   Rp25.000.000

3. Jumlah terpulihkan lebih kecil dari jumlah tercatat


Jumlah tercatat aset = Rp250.000.000 – Rp50.000.000 = Rp200.000.000
Jumlah terpulihkan = Rp190.000.000
Jumlah terpulihkan (Rp190.000.000) < Jumlah tercatat (Rp200.000.000). Oleh karena
itu, rugi penurunan nilai aset adalah sebesar Rp200.000.000 - Rp190.000.000 =
Rp10.000.000

Jurnal pada tanggal 30 Juni 2009


Rugi penurunan nilai aset tetap-kendaraan                 Rp10.000.000
Akumulasi rugi penurunan nilai aset tetap-kendaraan            Rp10.000.000

4.      Kas                                                                  Rp 140.000.000
Akumulasi depresiasi                                      Rp 125.000.000
             Keuntungan Penjualan aset tetap                    Rp 15.000.000

8
Aset tetap-Kendaraan                                     Rp 250.000.000

9
BAB IV

PENGHENTIAN PENGAKUAN

Penghentian pengakuan adalah pengeluaran asset keuangan atau kewajiban keuangan


yang sebelumnya telah diakui dari neraca entitas. Jumlah tercatat asset tetap dihentikan
pengakuannya pada saat :

a) Dilepas; atau
b) Ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari
penggunaan atau pelepasannya.

Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan asset tetap
dimasukkan dalam laba rugi pada saat asset tersebut dihentikan pengakuannya (kecuali
PSAK 30: Sewa mengharuskan perlakuan yang berbeda dalam hal transaksi jual dan sewa-
balik). Keuntungan tidak boleh diklasifikasikan sebagai pendapatan. Keuntungan atau
kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan suatu asset tetap ditentukan sebesar
pendapatan antara jumlah hasil pelepasan neto, jika ada, dan jumlah tercatat dari asset
tersebut.

Keuntungan atau kerugian muncul dari penghentian pengakuan suatu asset tak
berwujud harus ditetapkan sebagai perbedaan antara nilai bersih pelepasan (jika ada) dan nilai
wajar asset. Hal tersebut harus diakui dalam laporan laba rugi ketika asset dihentikan
pengakuannya (kecuali PSAK 30 (Revisi 2007)

Pelepasan asset tetap dapat dilakukan dengan berbagai cara (misalnya: dijual,
disewakan berdasarkan sewa pembiayaan, atau disumbangkan). Dalam menentukan tanggal
pelepasan asset, entitas menerapkan kriteria dalam PSAK 23 (revisi 2009): Pendapatan untuk
mengakui pendapatan dari penjualan barang. PSAK 30 (revisi 2011): Sewa diterapkan untuk
pelepasan melalui jual dan sewa-balik.. Piutang atas pelepasan asset tetap diakui pada saat
awal sebesar nilai wajarnya. Jika pembayaran untuk hal tersebut ditangguhkan, perhitungan
yang akan diterima diakui pada saat awal sebesar nilai tunainya.

10
BAB V

KESIMPULAN

Penyusutan adalah proses akuntansi dalam mengalokasikan biaya aktiva berwujud ke


beban dengan cara yang sistematis dan rasional selama periode yang diharapkan mendapat
manfaat dari penggunaan aktiva tersebut. Macam-macam metode penyusutan yaitu Metode
Penyusutan Garis Lurus (Straight Line Method), Metode Penyusutan Jumlah Angka Tahun
(Sum of The Years Digit Method), Metode Penyusutan Menurun Ganda (Double Declining
Balance Method), Metode Penyusutan Satuan Jam Kerja, dan Metode Penyusutan Satuan
Hasil Produksi (Productive Output Method).

Pelepasan asset tetap dapat dilakukan dengan berbagai cara (misalnya: dijual,
disewakan berdasarkan sewa pembiayaan, atau disumbangkan). Keuntungan atau kerugian
yang timbul dari penghentian pengakuan suatu asset tetap ditentukan sebesar pendapatan
antara jumlah hasil pelepasan neto, jika ada, dan jumlah tercatat dari asset tersebut.
Keuntungan atau kerugian muncul dari penghentian pengakuan suatu asset tak berwujud
harus ditetapkan sebagai perbedaan antara nilai bersih pelepasan (jika ada) dan nilai wajar
asset.

11

Anda mungkin juga menyukai