Anda di halaman 1dari 2

METODE-METODE PENYUSUTAN

Untuk menjamin kontinuitas suatu perusahaan maka Penyusutan terhadap suatu investasi
dalam aktiva tetap adalah merupakan hal yang penting, jika penyusutan ditiadakan maka
suatu saat nanti aktiva tetap tidak dapat diganti.

Tujuannya adalah dengan harapan bahwa perusahaan akan memperoleh dana yang
diinvestasikan dalam aktiva tetap dengan cara berangsur-angsur melalui depreciation.

Pengertian Investasi dalam aktiva tetap:


Drs. Alex. S. Nitisemito,mendefenisikan Aktiva tetap adalah elemen dalam aktiva yang
sifatnya relatif tetap dalam jangka pendek ,sehingga tidak ikut naik-turun dengan turunnya
produksi.

Faktor yang mempengaruhi penyusutan:


1. Nilai perolehan (original cost) adalah penjumlahan dari seluruh biaya-biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh aktiva tetap.
2. Taksiran Nilai Residu (Estimate salvage value) adalah merupakan taksiran harga
penjualan dari aktiva tetap setelah masa pemakaiannya selesai sesuai dengan metode
penyusutan yang ditetapkan.
3. Taksiran masa penggunaan (Estimate Useful Life) adalah merupakan u-mur
ekonomis dari aktiva tetap, yang ditentukan dalam bentuk jangka wak-tu, jam kerja,
unit produksi.

METODE MENETAPKAN BESARNYA PENYUSUTAN


Pemakaian metode masing-masing perusahaan bebas memilihnya sesuai dengan
kebijaksanaan pimpinan perusahaan dengan syarat konsisten dari tahun ketahun.
Metode tersebut terdiri dari :
1. Metode Garis Lurus (Straight Line Method)
2. Metode Jam Jasa (Working Hours)
3. Metode Hasil Produksi (Productive Output Method )
4. Metode Beban Berkurang (Reducing Charge Method )
a. Jumlah angka tahun (sum years digits method)
b. Double declining balance method
c. Saldo menurun (Declining balance method)
d. Tarip menurun (Declining rate on cost method )
5. Composite Depreciation Method

Konotasi: C=cost dari aktiva tetap, S=nilai residu, D= besarnya depresiasi/tahun


N= Taksiran umur mesin, R= tingkat penyusutan

Contoh: Investasi/ pembelian satu buah mesin (aktiva tetap) dengan jumlah harga Rp
8.000.000,- taksiran masa pemakaian 8 tahun dan taksiran nilai residu Rp 400.000,-.
Hitunglah penyusutan dengan memakai metode-metode diatas.

Metode Garis Lurus


Metode ini adalah yang paling sederhana , pembebanannya sama jumlahnya setiap tahun dan
besarnya depresiasi adalah cost dari aktiva tetap dikurangi dengan nilai residu dibagi dengan
taksiran umur mesin.
C−S
D= N
Rp 8 . 000. 000−Rp 4 . 00.000
Penyusutan = 8 = Rp 950.000,00/tahun
Metode Jam Jasa
Sistim ini dipakai dengan membuat taksiran jam kerja mesin selama penggunaan mesin dan
berapa jam kerja pemakaiannya setiap tahun.
N= Taksiran jumlah jam kerja selama penggunaan mesin 20000 jam, dan pemakaian untuk
tahun I .= 3.000 jam, tahun ke II =2500 jamkerja.
C−S Rp 8 . 000. 000−Rp 400. 000
D= N = 20 .000 = Rp 380/jam kerja
Untuk tahun I = 3.000 x Rp 380 =Rp 1.140.000
Untuk tahun II= 2500 x Rp 380 =Rp 950.000.
Metoda ini mempunyai kelemahan sebab bila mesin tidak dipergunakan penyusutan sama
sekali tidak diperhitungkan jadi penyusutan harus jalan terus.
Metode Hasil Produksi
Beban depresiasi dihitung dengan dasar satuan hasil produksi,sehingga besarnya depresiasi
berfluktuasi dengan hasil produksi.
Taksiran total produksi selama digunakan berjumlah 760.000 unit, produksi tahun I 100.000
unit dan tahun ke II 97.000 unit.
C−S
Depresiasi = N

Rp 8 . 000. 000−Rp 400. 000


= 760 .000 = Rp 10/unit
penyusutan tahun I = 100.000 x Rp 10 = Rp1.000.000
Penyusutan untuk tahun ke II = 97.000 x Rp 10 = Rp 970.000,-

Anda mungkin juga menyukai