Anda di halaman 1dari 26

MANAJEMEN PERALATAN

 BIAYA ALAT-ALAT BERAT

 - pekerjaan kontruksi, transportasi, dan bendung

alat-alat berat

- Biaya – biaya yang disediakan


- Waktu yg harus disesuaikan
- Keuntungan yang diperoleh
- Pertimbangan lainnya
 Biaya-Biaya Alat berat dapat di perhitungkan dengan :
 1. Owning Cost (biaya kepemilikan)
 2. Operating Cost (biaya operasi)

 1. Owning Cost (biaya kepemilikan) :


 Biaya kepemilikan alat yang harus diperhitungkan
selama alat yang bersangkutan dioperasikan,
apabila alat tersebut milik sendiri.
 Biaya ini harus diperhitungkan karena alat semakin
lama akan berkurang hasil produksinya, bahkan
pada waktu tertentu alat sudah tidak dapat
berproduksi lagi, hal ini di sebut sebagai depresiasi
 Depresiasi : penurunan nilai alat karena kerusakan,
penurunan fungsi dan harga alat
 Nilai depresiasi ditentukan oleh :
 - Harga beli alat waktu didatangkan beserta
perlengkapannya
 - Prakiraan umur ekonomis alat
 - Nilai residu alat ( harga jual pada akhir umur ekonomis)
 - Nilai produksi alat

 Untuk menentukan hasil depresiasi alat dalam satuan waktu


tertentu, ada beberapa metode :
a. Straight line method : metode untuk menentukan nilai
depresiasi alat tiap tahunnya sama besar atau sering
disebut dengan metode garis lurus
 Pada metode ini, nilai depresiasi tiap tahun diperoleh dengan
membagi nilai reproduksi dengan umur ekonomis alat
 Contoh :
 Harga beli alat : Rp. 100.000.000,-
 Umur ekonomis : 5 tahun
 Nilai residu : Rp 20.000.000,-
 Nilai Depresiasi alatnya?

 Jawab :
 Nilai reproduksi = Rp. 100.000.000,- Rp. 20.000.000
 = Rp 80.000.000,-

Depresiasi = Rp 80.000.000

5
= Rp 16.000.000,- per tahun

* Metode ini sangat sesuai digunkan apabila alat bekerja kontinyu


setiap tahun misalnya dapat diprakirakan alat bekerja selama 2000
jam per tahunnya
b. Reducing charge method :
metode untuk menentukan jumlah depresiasi yang
menurun atau berkurang jumlahnya untuk setiap
tahunnya.
 Pertimbangan cara ini ialah semakin tua alat, akan
semakin menurun produksinya.
 Metode ini di bedakan atas 2 :Declining balance
method dan Sum of year’s digit method
 1. Declining balance : metode untuk menentukan jumlah
depresiasi dari tahun ke tahun adalah sebesar
persentase tertentu dari nilai buku alat pada tahun yang
bersangkutan.
 * Besarnya presentasi dapat dihitung berdasarkan :
 - harga beli, nilai residu dan umur ekonomis alat.
 * Nilai buku :
 harga beli alat dikurangi deperesiasi yang
diperhitungkan
Contoh :

Harga beli alat = Rp. 30.000.000,-


Depresiasi per tahun = Rp. 40 % dari nilai buku
Umur ekonomis alat = 5 tahun
Nilai residu = Rp. 4.000.000,-
Hitung Nilai Depresiasi nya dengan metode declining balance
method?
Jawab :

Harga beli alat = Rp. 30.000.000,-


Depresiasi tahun ke 1 = 40% * Rp.30.000.000,- = Rp. 12.000.000,-
Nilai buku tahun ke 2 = Rp. 18.000.000,-
Depresiasi tahun ke 2 = 40% * Rp.18.000.000,- = Rp. 7.200.000,-
Nilai buku tahun ke 3 = Rp. 10.800.000,-
Tabel 1. Depresiasi dengan declining balance method

Tahun ke % Depresiasi Depresiasi (Rp) Nilai buku (Rp)

1 40 12.000.000 30.000.000

2 40 7.200.000 18.000.000

3 40 4.320.000 10.800.000

4 40 2.592.000 6.480.000

5 1) 40 1.555.200 3.888.000

5 2) - - 4.000.000

* Dari tabel 1 dapat dilihat nilai buku tidak lagi mengalami depresiasi
setelah mencapai nilai residu yang telah diprakirakan seperti pada
contoh di atas sebesar Rp 4.000.000,-, sehingga nilai buku yang
digunakan adalah nilai buku pada tahun ke 5 2), untuk kasus yang
lain mungkin berlaku pada sisa umur ekonomis tahun ke 5 1)
2). Sum of year’s digit method
Ialah metode untuk menentukan besarnya depresiasi tiap tahun
berdasarkan pada jumlah angka-angka tahun dari umur ekonomis alat
yang bersangkutan sebagai koefisian pembagi, dan didasarkan pada
sisa umur ekonomis dari alat

 Untuk menghitung Owning cost, di samping menentukan depresiasi


harus juga diperhitungkan suku bunga, pajak, asuransi dan biaya
penyimpanan

 Cara menentukan besarnya suku bunga, pajak, dan asuransi tiap-


tiap negara berbeda-beda, tergantung di negara mana alat tersebut
dipergunakan
 Nilai rerata untuk suku bunga, pajak dan asuransi per tahun
didasarkan pada nilai rerata alat selama umur ekonomis

 Untuk menghitung dengan mudah dapat digunakan rumus yang


didasarkan pada nilai depresiasi dengan metode garis lurus
berikut ini :
; P(n+l)+S(n-l)
P=
2n

Keterangan .
P = biaya rerata yang dikeluarkan per tahun
P = harga beli alat
S = salvage value (nilai residu)
n = prakiraan umur ekonomis alat
Contoh :
Harga beli alat = Rp 100.000.000,-
Nilai residu = RP 25.000.000.-
Urnur ekonomis = 5 tahun ( 2000 jam per tahun )

Jawab :

Misalnya : suku bunga = 15 %


pajak = 2,5 %
asuransi, dll = 2,5 %
Total annual rates = 20 %
Rp l00.000.000 (5 + 1) + Rp.25.000.000 (5 - 1) Rp 70.000.000 per tahun
P= =
2 (5)

atau P = Rp 35.000,- Per jam

Sehingga suku bunga, pajak dan asuransi dihitung =

= Rp. 35.000 * 20% = Rp. 7.000 PerJam


2. Operating cost

Operating cost atau biaya operasi alat ialah biaya-biaya yang


dikeluarkan selamat alat tersebut digunakan.

Biaya operasi ini meliputi :


- bahan bakar,
- minyak pelumas atau minyak hidrolis,
- Penggantian ban,
- Perbaikan atau pemeliharaan,
- Penggantian suku cadang khusus, misalnya mata pisau pada dozer
dan gaji operator
a. Bahan bakar

 Untuk konsumsi bahan bakar alat tergantung dari besar kecilnya daya
mesin yang digunakan disamping kondisi medan yang ringan atau berat
juga menentukan.
 Pabrik pembuat alat biasanya memberikan prakiraan konsumsi bahan
bakar sesuai daya mesin alat yang dinyatakan dalam liter/jam atau
galon/jam.
 Apabila tidak ada prakiraan konsumsi bahan bakar dapat digunakan
pendekatan berikut :
 a. 0,06 galon/jam HP untuk mesin dengan bahan bakar bensin
 B. 0,04 galon/jam HP untuk mesin dengan bahan bakar solar/disel.
 Perlu diperhatikan bahwa selama pengoperasian alat mesin tidak selalu
bekerja 100 %.
 Misalnya pada alat gali, pemakaian tenaga mesin 100% hanya pada
waktu menggali dan mengagkat material saja, sedangkan pada saat tidak
melakukan pekerjaan atau bucket dalam keadaan kosong, maka mesin
tidak menggunakan tenaga penuh.
 Efisiensi kerja operator dalam satu jam kerja juga tidak penuh 100%,
misalnya hanya 50 menit/jam saja, hal ini disebut operating factor, yang
semakin besar operating factornya, makin besar pula tenaga mesin yang
bekerja.
 Biasanya banyaknya bahan bakar yang dipakai antara 12 -15 % HP alat
per jam

 bahan bakar = 12% * HP * harga bahan bakar (rupiah/jam)


b. Minyak pelumas
 Kebutuhan minyak pelumas dan minyak hidrolis tergantung pada
besarnya bak karter (crank case) dan lamanya periode penggantian
minyak pelumas, biasanya antara 100 sampai 200 jam pemakaian.
 Untuk kebutuhan minyak pelumas, minyak hidrolis, gemuk (grease) dan
filter, biasanya pabrik pembuatan memberikan prakiraan yang dinyatakan
dalam liter/jam atau galon/jam tergantung kondisi medan kerjanya.
 Kondisi medan kerja dibedakan dalam tiga keadaan yaitu :
 a. Ringan : gerakan-gerakan teratur dan banyak istirahat, tidak membawa
muatan penuh.
 b. Sedang : gerakan-gerakan teratur muatan tidak penuh
 c. Berat : bekerja terus menerus dengan tenaga mesin penuh (operating
factor besar).

 Apabila dari pabrik tidak diberikan prakiraan konsumsi minyak pelumas,


maka dapat diprakirakan sebagai berikut :

 Q = HP*0,6*0,006 + C
 7,4 t
Keterangan :
Q = kebutuhan minyak pelumas (galon/jam)
HP = daya mesin (HP atau daya kuda)
C = kapasitas bak karter (galon)
T = waktu pemakaian (jam)
*atau biasanya diambil banyaknya penggunaan minyak
pelumas antara 0,35 – 0,60 % dari HP alat dalam satu jam
 Minyak pelumas = 0,35% * HP * harga pelumas (rupiah/jam)

C. Biaya ban

 Biaya ban tergantung dari harga ban di tempat alat yang bersangkutan
dioperasikan dan prakiraan umur ban menurut pengalaman, atau
menurut rekomendasi pabrik pembuatnya.
 Besarnya biaya penggantian ban ditentukan sebagai berikut :

Harga ban (rupiah) ( 12,5 – 17,5) * harga alat


rupiah/jam atau
Prakiraan umur ban (jam) 100 * 2000 jam

d. Biaya perbaikan/pemeliharaan
 Untuk menjaga kondisi alat agar dapat bekerja normal dan baik perlu
adanya pemeliharaan, pergantian suku cadang dengan yang baru.
 Faktor yang mempengaruhi besarnya biaya perbaikan alat adalah kondisi
pemakaian lat, kecakpan operator dan adanya perawatan yang memadai.
 Besarnya faktor untuk menentukan biaya perbaikan dan pemeliharaan
biasanya sudah ada rekomendasi dari pabrik pembuat alat, yang
besarnya tergantung dari kondisi pemakaiannya dan ditentukan sebagai
berikut :

 Faktor perbaikan/pemeliharaan * (Haga alat – Harga ban)


 Prakiraan umur ekonomis alat (jam)

atau

 (6,25 – 8,75%) * harga alat


100 * 2000 jam
e. Penggantian suku cadang khusus
 Suku cadang khusus yang dimaksud adalah bajak, ujung mata pisau
pada buldozer dan alat-alat khusus lainnya yang kerusakannya lebih
cepat dibanding suku cadang yang lain, waktu kerusakannya tidak
tertentu, tergantung pemakaian dan medan kerja.
 Untuk menghitung biaya suku cadang khusus ini tidak termasuk dalam
pos perbaikan dan pemeliharaan tetapi dihitung dalam pos tersendiri
f. Gaji operator
 Untuk menentukan gaji atau upah operator yang mempengaruhi ialah
kecakapan dan pengalaman operator, kemampuan pemilik alat serta
kondisi sosial negara yang bersangkutan
Contoh soal :
 Alat berat bulldozer 100 HP, umur ekonomis 5 tahun alat berat dengan
depresiasi tahun pertama = Rp 25.000.000, 00. 1 tahun beroperasi
selama 2.000 jam. Harga alat Rp. 100.000.000,00. Harga bahan bakar
Rp 450, 00/liter; harga pelumas Rp 4.000,00/liter; Honorarium
operator/sopir = Rp 4.700,00 / jam; honorarium pembantu operator = Rp
3.500,00 / jam.
 Hitung biaya operasi total per jam alat tersebut !

 Jawab
1. Biaya tetap :
Rp 25.000.000
Owning cost = = Rp 12.500,00 / jam
2.000 jam
2. Biaya operasi :
12,5% * Rp. 100.000.000
a. Spare parts dan ban = = Rp 6.250,00 / jam
100 * 2.000 jam
b. Work shop = 6,25 % * 100.000.000
= Rp 3.125,00 / jam
(pemeliharaan/perbaikan) 100 * 2000 jama
c. Bahan bakar dan pelumas :
 Bahan bakar = 12% * HP * harga bahan bakar
= 0,12 * 100 * Rp 450,00 = Rp. 5.400,00 / jam

 pelumas = 0,35% * HP * harga pelumas


= 0,0035 * 100 * Rp 4000,00 = Rp. 1.400,00 / jam

d. Operator/driver = 4.700,00 / jam


e. Pembantu operator = 3.500,00 / jam

Biaya Operasi = 6.250,00 + Rp. 3.125,00 + Rp. 5.400,00 + Rp 1.400,00


+ Rp 4.700,00 + Rp 3.500,00 = Rp 24.375,00 / jam

Total Biaya Operasi = 12.500,00 + Rp. 24.375,00


= Rp36.875,00 / jam
3. Biaya Sewa

 Berdasarkan analisis-analisis yang diuraikan diatas. Depertemen


Pekerjaan Umum mengeluarkan Pedoman Tata Cara Penggunaan
Peralatan, yang menyangkut juga besarnya nilai sewa alat-lat berat yang
dipengaruhi oleh umur ekonomis alat dan penetapan tarif sewa sesuai
umur alat yang bersangkutan.
 Dari buku Pedoman Tata Cara Penggunaan Peralatan ada beberapa tabel
yang dapat digunakan, salah satunya seperti pada tabel 10-3

Contoh :

Cara pemakaian tabel 10-3


Bulldozer caterpillar D4-D, harga beli Rp 53.000.000,-
Ukur ekonomis alat 5 tahun (5 * 2000 = 10.000 jam)
Jumlah biaya pemeliharaan selama umur ekonomis 90 %
Jawab :

Dari tabel 10-3 dapat diketahui.


 pada tahun sewa ke 1, faktor pengali 252,00
 pada tahun sewa ke 2, faktor pengali 231,00
 pada tahun sewa ke 3, faktor pengali 214,00
 pada tahun sewa ke 4, faktor pengali 201,00
 pada tahun sewa ke 5, faktor pengali 193,00

Untuk menghitung besarnya biaya sewa per jam digunakan rumus


berikut :
Faktor pengali * Harga beli alat
Biaya sewa =
1.000.000

Sehingga biaya sewa pada :


252,00 * Rp 53.000.000
 Tahun ke 1 = = Rp 13.356,- per jam
1.000.000
231,00 * Rp 53.000.000
 Tahun ke 2 = = Rp 12.242,- per jam
1.000.000
214,20 * Rp 53.000.000
 Tahun ke 3 = = Rp 11.353,- per jam
1.000.000

 Biaya sewa tersebut di atas belum termasuk biaya untuk bahan bakar,
minyak pelumas dan minyak hidrolis, penggantian ban, biaya untuk
suku cadang khusus dan upah operator
 Tugas & Latihan Soal

 1. Harga beli alat = Rp 100.000.000,-


 Nilai residu = RP 25.000.000.-
 Urnur ekonomis = 5 tahun ( 2000 jam per tahun )
 Ditanyakan biaya rerata yang dikelurkan per tahun!

 2. Alat berat bulldozer 200 HP, umur ekonomis 5 tahun alat berat
dengan depresiasi tahun pertama = Rp 50.000.000, 00. 1 tahun
beroperasi selama 2.000 jam. Harga alat Rp. 200.000.000,00. Harga
bahan bakar Rp 500, 00/liter; harga pelumas Rp 5.000,00/liter;
Honorarium operator/sopir = Rp 5.000,00 / jam; honorarium
pembantu operator = Rp 4.000,00 / jam.
 Hitung biaya operasi total per jam alat tersebut !
 3. Cara pemakaian tabel 10-3
 Bulldozer caterpillar D4-D, harga beli Rp 60.000.000,-
 Ukur ekonomis alat 10 tahun (10 * 2000 = 20.000 jam)
 Jumlah biaya pemeliharaan selama umur ekonomis 90 %
 Ditanyakan hitunglah biaya sewa per jam per masing-masing tahun!

Anda mungkin juga menyukai