Depresiasi
Suku Bunga
Pajak
Asuransi
OWNING COST
Ada beberapa metode seperti berikut ini:
Straight line method dan Reducing Charge
Method (Sum of Year's Digit Method dan
Declining Balance Method )
STRAIGHT LINE METHOD
Metode untuk menentukan nilai depresiasi alat
tiap tahunnya sama besar atau sering disebut
dengan metode garis lurus.
Pada metode ini nilai depresiasi tiap tahun
diperoleh dengan membagi nilai reproduksi
dengan umur ekonomis alat.
STRAIGHT LINE METHOD
Contoh:
Harga beli alat : Rp. 100.000.000,-
Umur ekonomis : 5 tahun
Nilai residu : Rp. 20.000.000,-
Nilai reproduksi
=100.000.000 – 20.000.000
= 80.000.000
Depresiasi : 80.000.000 / 5
: Rp. 16.000.000,- per tahun
REDUCING CHARGE METHOD
Metode untuk menentukan jumlah depresiasi
yang menurun atau berkurang jumlahnya untuk
tiap tahunnya.
Pertimbangan cara ini adalah semakin tua alat,
akan semakin menurun produksinya.
Declining Reducing Charge Sum of Year’s
Balance Method Method Digit Method
Jumlah
Besarnya
depresiasi dari
depresiasi tiap
tahun ke tahun
tahun
adalah sebesar
berdasarkan
presentase
pada rasio
tertentu
terhadap umur
terhadap nilai
ekonomis
buku
DECLINING BALANCE METHOD
Tahun ke % Depresiasi Depresiasi Nilai buku
(Rp.) (Rp.)
1 40 12.000.000 30.000.000
2 40 7.200.000 18.000.000
3 40 4.320.000 10.800.000
4 40 2.592.000 6.480.000
5a 40 1.555.200 3.888.000
5b - - 4.000.000
SUM OF YEAR’S DIGIT METHOD
Tahun ke Rasio Nilai Depresiasi Nilai buku
Depresiasi Reproduksi (Rp.) (Rp.)
(Rp.)
0 0 75.000.000 0 100.000.000
I = i.{(n+1)/2n}.Harga Pokok
dimana:
I = Bunga investasi rata-rata per tahun
i = Bunga modal rata-rata per tahun
n = Umur ekonomi
OPERATING COST
Operating cost atau biaya operasi alat ialah biaya-
biaya yang dikeluarkan selama alat tersebut
digunakan. Biaya operasi ini meliputi bahan bakar,
minyak pelumas atau minyak hidrolis, penggantian
ban, perbaikan atau pemeliharaan, penggantian suku
cadang khusus, misalnya mata pisau pada dozer dan
gaji operator.
Operating Cost Biaya-biaya yang dikeluarkan selama
alat tersebut digunakan
Bahan Bakar
M Minyak Pelumas
e Minyak Hidrolis
l
Minyak Gemuk (Grease)
i
Pemakaian Filter
p
Biaya Ban
u
t
Biaya Perbaikan/pemeliharaan
Gaji Operator
BAHAN BAKAR
Konsumsi bahan bakar tergantung dari besar
kecilnya daya mesin, atau kondisi medan
Pabrik pembuat alat biasanya memberikan
prakiraan konsumsi bahan bakar sesaui daya
mesin alat yang dinyatakan dalam liter/jam atau
galon/jam
Apabila tidak ada prakiraan konsumsi bahan
bakar dapat digunakan pendekatan berikut
a. 0,3 galon/jam HP untuk mesin dengan
bahan bakar bensin.
b. 0,2 galon/jam HP untuk mesin dengan
bahan balar solar/disel
CONTOH
Suatu mesin diesel 100 HP bekerja dengan
kemampuan 80% selama 50 menit tiap jam.
Berapakah pemakaian bahan bakar per jamnya ?
Pemakaian bahan bakar perjamnya
= 0.8 x 50/60 x 100 x 0.2
= 13.33 galon/jam
MINYAK PELUMAS
Kebutuhan minyak pelumas dan minyak hidrolis
tergantung pada besarnya bak karter (crank case) dan
lamanya periode penggantian minyak pelumas, biasanya
antara 100 sampai 200 jam pemakaian
Apabila dari pabrik tidak diberikan prakiraan konsumsi
minyak pelumas. maka dapat dipekirakan sebagai berikut
q = (HP*F)/195,5 + (C/t)
Keterangan:
Q = kebutuhan minyak pelumas (lt/jam)
HP = daya mesin (HP atau daya kuda)
F = Faktor koreksi
C = kapasitas bak karter (liter)
t = waktu pemakaian (jam)
MINYAK HIDROLIS
Banyaknya minyak hidrolis yang dipakai dapat
dihitung berdasarkan rumus umum berikut ini:
H = (C/t) +1,2
Dimana:
H = Kebutuhan munyak hidrolis (lt/jam)
C = Kapasitas pengisian minyak hidrolis (liter)
T = periode penggantian minyak hidrolis (jam)
MINYAK GEMUK (GREASE)
Penggunaan gemuk (grease) pada beberapa
macam alat berat besarnya dapat dilihat pada
Tabel 7.5.
Pemakaian minyak hidrolis dan gemuk biasanya
banyaknya diberikan oleh pabrik
PEMAKAIAN FILTER
Pemakaian filter dapat dihitung dengan rumus umum
sebagai berikut:
Atau
Stripping Rp.216,000.00/hari
Spreading Rp.136,000.00/hari
Pemampatan Rp.176,000.00/hari
Bekerja 8jam/hari.
Hitung:
Waktu untuk masing – masing pekerjaan
Clearing
Demobilisasi
Waktu = 4 hari
HASIL PERHITUNGAN BOBOT DAN WAKTU
NO Kegiatan Waktu Satuan Biaya Bobot
1 Mobilisasi alat 3 hari 1 ls Rp.350.000,00 6.02%
2 Clearing 9 hari Rp.114.000,00 Rp.1.026.000,00 17.63%
3 Stripping 8 hari Rp.216.000,00 Rp.1.728.000,00 29.70%
4 Spreading 5 hari Rp.136.000,00 Rp.680.000,00 11.69%
5 Pemampatan 9 hari Rp.176.000,00 Rp.1.584.000,00 27.23%
6 Demobilisasi 4 hari 1 ls Rp.450.000,00 7.73%
alat
Jumlah 35 hari Rp.5.818.000,00 100%
DIAGRAM BATANG DAN KURVA S HASIL
PERHITUNGAN
PEMELIHARAAN ALAT
BERAT
FUNGSI
Pemeliharaan mesin dan alat berat yang rutin
memiliki beberapa keuntungan, seperti
Menurunkan kemungkinan terjadinya
kecelakaan alat
Menghindarkan kerusakan dan biaya perbaikan
yang lebih tinggi
Meminimalisir biaya pembelian alat yang
dibutuhkan
Pemeliharaan mesin dan alat berat dapat dibagi
atas beberapa hal yaitu :
Pembersihan
Pencegahan Kerusakan
Pekerjaan Pemeliharaan
Tujuan Pemeliharaan
Pengontrolan Pemeliharaan
1. PEMBERSIHAN
Pada lokasi proyek yang terorganisir,
pembersihan mesin dan alat dilakukan setiap sore
hari selesai bekerja dengan menggunakan air
sebagai bahan pembersih yang murah dan efisien.
Setelah dilakukan pembersihan, sebaiknya
mesin dan alat berat dilumasi pada semua tempat
pelumasan sehingga air yang masuk dapat dipres
keluar oleh gemuk baru.
2. PENCEGAHAN KERUSAKAN
Merupakan seluruh tindakan pemeliharaan dan
pekerjaan lain atas dasar pengawasan/kontrol
mesin dan alat.
3. PEKERJAAN PEMELIHARAAN
a) Pemeliharaan
Tindakan perlindungan dan penyediaan inventaris
bergerak dalam keadaan baik. Pemeliharaan
terdiri dari : perawatan, inspeksi, dan perbaikan.
b) Perawatan
Tindakan perlindungan bagi peralatan dalam
keadaan baik. Perawatan dapat berupa
pelumasan, pembersihan dan penyetelan yang
tepat.
c) Inspeksi
Kontrol dan pertimbangan keadaan sebagai dasar
penentuan pekerjaan perbaikan dan servis
d) Perbaikan
Tindakan bagi peralatan agar dapat dalam keadaan
baik lagi.
e) Pemeliharaan Pencegahan
Inspeksi dan servis dilakukan secara teratur walaupun
mesin atau alat masih dalam keadaan baik.
4. TUJUAN PEMELIHARAAN
Berupa :
Penetapan standar dan nilai inventaris, agar alat
dan mesin selalu dapat dipergunakan dan
terhindar dari kemungkinan kerusakan.
Meminimalisasi biaya-biaya perbaikan,
gangguan dan suku cadang pengganti
5. PENGONTROLAN PEMELIHARAAN
a) Pengontrolan Alat dan Suku Cadang
Pengontrolan perlu dilakukan dengan
teratur supaya dapat diketahui masih tidaknya
stok alat dan suku cadang yang disimpan.
Alat dan bahan bakar yang masuk dan
keluar harus selalu dicatat secara teliti mengenai
jumlah, merk dan sebagainya.
b) Pengontrolan Perilaku Pemeliharaan
1. Kontrol Harian
Setiap alat harus diperiksa secara teratur dengan tanggung
jawab dari seseorang.
2. Wajib Lapor
Setiap orang wajib melaporkan atas segala kerusakan,
pengausan, kehilangan yang terjadi.
3. Ganti Oli
Pergantian oli dilakukan secara teratur seperti 250 jam jalan
bagi mesin disel dan 125 jam jalan bagi mesin bensin.
4. Pelumasan dan Servis
Pelumasan dan servis harus dilakukan secara teratur,
sebaiknya setiap dua minggu sekali seperti pembersihan
saringan udara, oli dan bahan bakar.
REFERENSI
Hartono, Widi. Pemindahan Tanah Mekanik.
2005. Surakarta: Lembaga Pengembangan
Pendidikan (LPP), UPT Penerbitan dan
Pencetakan (UNS Press).