Anda di halaman 1dari 7

Perhitungan produksi Buldozer dengan standar Pabrik

Biasanya pabrik dari suatu alat memberikan juga suatu tabel produksi.
Berikut ini suatu contoh Production tabel dari bulldozer KOMATSU D 40 – A -1
Tabel Produksi bulldozer KOMATSU D 40 – A -1
Model particular D 40 A -1 Remarks
Blade capacity (m3) 1,77 L.H2
Houl distance (m) 20 40 60 80 100
Fixed time (min) 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 F.2
Advancing time (min) 0,36 0,73 0,09 1,45 1,82 R.2
Returning time (min) 0,16 0,31 0,47 0,62 0,78
Total (min) 0,62 1,14 1,6 2,17 2,70
Hourly production (m3/ jam) 143 78 54 40 32

Dari tabel di atas kemudian dibuat grafik hubungan antara jarak angkut (houl
distance) dengan produksi per jam.

Dengan grafik tersebut dengan mudah kita bisa memperkirakan produksi perjam
untuk suatu jarak angkut tertentu dan kemudian dikalikan efisiensi kerja.

B. LOADER (ALAT PEMUAT)


Seperti halnya bulldozer, alat ini juga berupa suatu traktor yang diberikan alat
tambahan yang berfungsi sebagai pemuat.

1) Bagian – bagian suatu loader.


• Tenaga penggerak (mesin)
• Sistem kemudi (steering system)
• Bagian bawah (undercarriage)
 Jenis beroda rantai (trackt type)
 Jenis beroda ban karet (wheel type)
• Bagian tambahan (attachment)

1|Page M. Solikin T. Sipil UMKT Samarinda


2) Fungsi
Sesuai dengan namanya loader berfungsi untuk memuat material ke dalam suatu
alat lain, misalnya truck, atau untuk memindahkan material dari suatu tempat lain
yang jaraknya tidak terlalu jauh. Biasanya material yang dimuat dalam keadaan
lepas terutama pada jenis yang beroda ban karet.
3) Cara kerja loader.
a. Cross loading
Loader bergerak maju untuk mengambil material setelah bucket penuh, loader
mundur, dan truck mundur di depan loader, kemudian material dalam bucket
ditumpukkan ke dalam truck. Selanjutnya truk maju kembali dan loaderpun maju
untuk mengambil material lagi. Demikian seterusnya skema kerja cross loading :

Rumus cycle time untuk cross loading

஽ ஽
Cm = + +Z
ி ோ

Dengan :

D = houling distance
F = forward speed
R = reversed speed
Z = fixed time

2|Page M. Solikin T. Sipil UMKT Samarinda


b. V Shape loading

Loader bergerak maju untuk mengambil material , kemudian mundur


untuk berbelok maju lagi menuju truk (yang diam) untuk menumpahkan
material selanjutnya mundur lagi dan berbelok menumpahkan untuk mengambil
material lagi. Demikian seterusnya. Skema cara kerja V shape loading

Cycle time untuk V loading

2‫ܦ‬ 2‫ܦ‬
Cm = ‫ܨ‬
+ ܴ
+Z

c. Load and carry

Loader mengambil material, kemudian mengangkutnya sendiri ke


tempat penimbunan yang lain (biasanya jaraknya tidak terlalu jauh). Skema
cara kerja load and carry.

2‫ܦ‬
Load and carry Cm = ‫ܨ‬
+z
4) Perhitungan produksi loader

Secara umum produksi suatu loader bisa dihitung dengan rumus dibawah ini :

Q = q x N x E = q x (60/ Cm) x E
dengan: q = q1 x k

3|Page M. Solikin T. Sipil UMKT Samarinda


Dimana :
Q= jumlah produksi per jam (m3 / jam)
q = jumlah produksi tiap gerakan (m3)
Cm= cycle time (waktu tiap satu gerakan = detik)
E = efisiensi

a. Produksi tiap gerakan


q = q1 x K
dimana = q1 = isi penuh dari bucket (sendok)
K = bucket factor
Besarnya tanah (material) yang bisa dimuat oleh bucket tergantung pada jenis
dan kondisi tanah. Berikut ini diberikan daftar sebagai gambaran besarnya
faktor K.
Isi bucket bisa dua keadaan : Heaped (munjung)
Struck (peres)

Tabel II a Besarnya faktor K (bucket faktor)

Sebutan Kondisi pekerjaan Faktor K


Mudah Memuat material pada penumpukan, material lepas dimana 0,8 – 1,0
tanpa memerlukan tenaga penggalian pasir, tanah dengan
kadar air sedang, dmana bucket bisa memuat penuh
Sedang Memuat material yang agak cukup ditekan dengan bucket, 0,6 – 0,8
tetapi masih bisa hampir penuh pasir kering tanah
berlempung, lempung kerikil.
Agak sukar Memuat batu pecah, lempung keras,pasir berkerikil, 0,5 – 0.6
lempung dengan kadar air tinggi yang telah disediakan oleh
alat penggali lain, tetapi ssukar mengisi bucket
sepenuhnya.
Sukar Memuat batu bear, batu bekas ledakan. Tanah yang sukar 0,4 – 0,5
disekop ke dalam bucket

4|Page M. Solikin T. Sipil UMKT Samarinda


Volume peres (struck)

Vs = A.W – 2/3 a2. B

Dimana :
A = luas penampang melintang pada pusat bucket
W = lebar rata – rata bagian dalam bucket
b = panjang pembukaan pada pusat bucket
a = tinggi limpahan pada pusat bucket.
Volume munjung ( heaped )

ܾ2.‫ݓ‬ ܾ2
Vr = Vs + 8
– 6
(a + c)

Suatu alat biasanya mempunyai kapasitas yang ditentukan pabrik.

b. Efisiensi kerja

Seperti halnya pada bulldozer lihat tabel

c. Cycle time (Cm)


2‫ܦ‬ 2‫ܦ‬
V shape loading Cm = ‫ܨ‬
+ ܴ
+z
‫ܦ‬ ‫ܦ‬
Cross loading Cm = ‫ܨ‬
+ ܴ
+z
2‫ܦ‬
Load and carry Cm = ‫ܨ‬
+z
d. Contoh perhitungan produksi loader
Suatu dozer shovel (crawler tape loader) D755 (komatsu) bekerja mengisi dump
truck dengan kondisi sebagai berikut :
Cara kerja : V shape loading
Jarak angkut : 7,50 m
Jenis material : batu pecah
Efisiensi kerja : 0,83 (operasi dan pemeliharaan alat bagus sekali )
Faktor bucket : 0,8
Kecepatan kerja : F2 ( 0 – 5,8 km/jam)
R2 (0 – 7,5 km/jam)
Kapasitas bucket : 2,2 m3 (heaped)

5|Page M. Solikin T. Sipil UMKT Samarinda


Pemecahan :
Q = q1 + K= 2,2 x 0,8 = 1,8 m3
2‫ܦ‬ 2‫ܦ‬
Cm = ‫ܨ‬
+ ܴ
+z
F = 0,8 x 5,8 = 4,6 km/jam = 77,3 m/menit
R = 0,8 x 7,5 = 6 km/jam = 100 m/menit
Z diambil = 0,2 menit
7,5 ‫ ݔ‬2 7,5 ‫ ݔ‬2
Cm = 77,3
+ 100
+ 0,2 = 0,54
‫ ݔ ݍ‬60 ‫ܧ ݔ‬
q= ܿ݉

kondisi material = loose = 1,00 dan asli = 0,61


jumlah produk dalam keadaan loose (lepas) ( f = 1,00)
‫ ݔ ݍ‬60 ‫ ݔ ܧ ݔ‬1,00 1,8 ‫ ݔ‬60 ‫ ݔ‬0,83 ‫ ݔ‬1,00
q= 0,54
= 0,54
= 166 m3 / jam

Jumlah produksi dalam keadaan asli ( f = 0,61)


‫ ݔ ݍ‬60 ‫ ݔܧ ݔ‬0,61 1,8 ‫ ݔ‬60 ‫ ݔ‬0,83 ‫ ݔ‬0,61
Q= 0,54
= 0,54
= 101 m3 / jam

Sebuah wheel type loader komatsu W 170

Kapasitas bucket = 3,9 m3 (heaped) bekerja dengan kondisi sebagai berikut :

Cara kerja : cross loading


Jarak angkut : 10 m
Jenis tanah : lampung berpasir
Efisiensi kerja : 0,83
Faktor bucket : 0,9 (easy loading)
Kecepatan kerja : F1 ( 0 – 7 km/jam) R1 (0 – 7 km/jam)
Fixed time : 0,3 menit

Pemecahan :

q = K.q1 = 0,9 x 3,5 m3 / jam

kecepatan maju F = 0,8 x 7 = 5,6 km/jam = 93,3 m / menit

6|Page M. Solikin T. Sipil UMKT Samarinda


kecepatan mundur R = 0,8 x 7 = 5,6 km/jam = 93,3 m / menit

2‫ܦ‬ 2‫ܦ‬ 10 10
cycle time : Cm = ‫ܨ‬
+ ܴ
+ z = 93,3 + 93,3 + 0,3 = 0,51 menit

konversi keadaan tanah : lepas : f = 1,00 dan asli : f = 0,80

maka produksi dalam keadaan lepas :

3,5 ‫ ݔ‬60 ‫ ݔ‬0,83‫ ݔ‬1,00


Q= 0,51
= 342 m3 / jam

Produksi dalam keadaan asli :

3,5 ‫ ݔ‬60 ‫ ݔ‬0,83 ‫ ݔ‬0,80


Q= 0,51
= 273 m3 / jam

7|Page M. Solikin T. Sipil UMKT Samarinda

Anda mungkin juga menyukai