Biasanya pabrik dari suatu alat memberikan juga suatu tabel produksi.
Berikut ini suatu contoh Production tabel dari bulldozer KOMATSU D 40 – A -1
Tabel Produksi bulldozer KOMATSU D 40 – A -1
Model particular D 40 A -1 Remarks
Blade capacity (m3) 1,77 L.H2
Houl distance (m) 20 40 60 80 100
Fixed time (min) 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 F.2
Advancing time (min) 0,36 0,73 0,09 1,45 1,82 R.2
Returning time (min) 0,16 0,31 0,47 0,62 0,78
Total (min) 0,62 1,14 1,6 2,17 2,70
Hourly production (m3/ jam) 143 78 54 40 32
Dari tabel di atas kemudian dibuat grafik hubungan antara jarak angkut (houl
distance) dengan produksi per jam.
Dengan grafik tersebut dengan mudah kita bisa memperkirakan produksi perjam
untuk suatu jarak angkut tertentu dan kemudian dikalikan efisiensi kerja.
Cm = + +Z
ி ோ
Dengan :
D = houling distance
F = forward speed
R = reversed speed
Z = fixed time
2ܦ 2ܦ
Cm = ܨ
+ ܴ
+Z
2ܦ
Load and carry Cm = ܨ
+z
4) Perhitungan produksi loader
Secara umum produksi suatu loader bisa dihitung dengan rumus dibawah ini :
Q = q x N x E = q x (60/ Cm) x E
dengan: q = q1 x k
Dimana :
A = luas penampang melintang pada pusat bucket
W = lebar rata – rata bagian dalam bucket
b = panjang pembukaan pada pusat bucket
a = tinggi limpahan pada pusat bucket.
Volume munjung ( heaped )
ܾ2.ݓ ܾ2
Vr = Vs + 8
– 6
(a + c)
b. Efisiensi kerja
Pemecahan :
2ܦ 2ܦ 10 10
cycle time : Cm = ܨ
+ ܴ
+ z = 93,3 + 93,3 + 0,3 = 0,51 menit