KINEMATIS
DI SUSUN OLEH:
Contoh:
Jadi derajat ketidaktentuan kinematis =2. Bila deformasi axial pada batang AB diabaikan
maka titik B tidak beralih horisontal. Maka derajat ketidak tentuan kinematis =1
Peralihan rotasi tiap-tiap joint tidak mempengaruhi gaya-gaya batang karena joint dianggap
sendi, sehingga tidak diperhitungkan.
jA = 2; jB =2; jD = 2; jE = 2; jC = 0; jF = 1.
Jadi derajat ketidaktentuan kinematis = 2 + 2 + 2 + 2 + 1= 9
Jadi, Bila displacement merupakan bilangan utama yang tidak diketahui dalam analisis,
maka yang harus diperhatikan adalah derajat ketidaktentuan kinematisnya (kinematic
indeterminancy). Dalam hal ini, banyaknya displacements (translasi atau rotasi) di ujung-ujung
batang yang belum diketahui besamya, merupakan derajat ketidaktentuan kinematis struktur
tersebut. Sebagai contoh strtuktur pada gambar (a) derajat ketidaktentuan kinematis = 1,
sedangkan struktur pada gambar (b) derajat ketidak tentuan kinematis = 0 (kinematically
determinate).
r=4
m = 18
j = 10
i = (m+r) – 2 j = (18+4) – 2.10 = 2
r=9
m=3
j=4
i = (m+r) – 3 j = (3+9) – 3. 4 = 0
Statis tertentu
Portal Bidang (2-D)
Pada portal bidang, setiap titik kumpul yang kaku mempunyai 2 persamaan gaya dan satu
persamaan momen. Resultan tegangan di setiap batangnya bisa dicari bila tiga dari enam gaya
ujung F1, F2, …, F6diketahui, sehingga setiap batang memberikan tiga gaya dalam yang tak
diketahui.
Jumlah gaya yang tak diketahui = jumlah komponen reaksi yang tak diketahui ( r )
ditambah dengan jumlah gaya dalam yang tak diketahui.
Jadi, suatu portal bidang yang kaku akan bersifat statis tertentu jika: 3j = 3m + r
(m = jumlah batang, j = jumlah titik kumpul)
Derajat ketidaktentuan : i = (3m + r) – 3j
Ketidaktentuan Kinematis
Bila suatu struktur yang terdiri dari beberapa batang diberi beban, maka titik kumpulnya
akan mengalami perpindahan dalam bentuk putaran sudut (rotasi) dan translasi (perpindahan).
Perpindahan titik kumpul diketahui daripengekangan yang diberikan pada struktur.
Misalnya, di tumpuan jepit tidak dapat terjadi translasi apapun.
Namun biasanya pada tumpuan terdapat perpindahan yang tak diketahui. Perpindahan
titik kumpul yang tak diketahui inilah yang disebut besaran ketidaktentuan kinematis. Jumlahnya
menyatakan derajat ketidaktentuan kinematis struktur atau jumlah derajat kebebasan.
Contoh :
Jepitan A tidak dapat mengalami perpindahan apapun sedangkan rol (B) tidak dapat
berpindah dalam arah vertikal tetapi dapat bergeser ke arah horisontaldan juga dapat terjadi
putaran sudut (rotasi).Jadi ketidaktentuan kinematis balok ini berderajat 2.
Contoh :
Balok AB ini tidak memiliki perpindahan yang tidak diketahui, jadi balok ini bersifat
kinematis tertentu. Tetapi bersifat statis tak tentu luar berderajat 3