Anda di halaman 1dari 5

KONSTRUKSI KERJA BETON

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar, Palembang 30139
Telp. (0711) 3543414, Fax. (0711) 355918 Web. www.polsri.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam konstruksi, beton adalah sebuah bahan bangunankomposit yang terbuatdari


kombinasi agregat dan pengikat semen. Bentuk paling umum dari beton adalah beton semen
Portland, yang terdiri dari agregat mineral (biasanya kerikil dan pasir), semen dan air.
Karakteristik beton adalah mempunyai tegangan hancur tekan yang tinggi serta tegangan
hancur tarik yang rendah.Biasanya dipercayai bahwa beton mengering setelah pencampuran
dan peletakan. Sebenarnya, beton tidak menjadi padat karena air menguap, tetapi semen
berhidrasi, mengelem komponen lainnya bersama dan akhirnya membentuk material seperti-
batu. Beton digunakan untuk membuat perkerasan jalan, struktur bangunan, fondasi, jalan,
jembatan penyeberangan, struktur parkiran, dasar untuk pagar/gerbang, dan semen dalam bata
atau tembok blok. Nama lama untuk beton adalah batu cair hingga saat ini bahan bangunan
yang paling banyak diminati adalah beton. Hal ini disebabkan antara lain oleh kemudahan
untuk dibuat menjadi berbagai bentuk, relatif tidak memerlukan tenaga yang sangat ahli
dalam pembangunan, relatif tidak memerlukan perawatan pasca pembangunan yang berarti,
dan dari segi ekonomis bahan beton adalah paling murah bila dibanding konstruksi baja atau
kayu, lebih tahan terhadap bahaya kebakaran, serta relatif kaku.
Disamping itu beton mempunyai beberapa kekurangan seperti kekuatan tarik yang rendah,
memerlukan bekisting dan penumpu saat konstruksi, perbandingan kekuatan terhadap berat
yang relatif lebih rendah dan stabilitas volumenya relatif rendah.

1.2 Tujuan dan Manfaat


Adapun tujuan dan manfaat dari penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip prinsip pekerjaan beton dengan baik.
2. Mahasiswa mengetahui langkah kerja yang benar dan baik dalam suatu pekerjaan beton.
3. Mahasiswa dapat mempraktikkan prinsip-prinsip kerja beton pada sebuah konstruksi beton.

4. Mahasiswa dapat mengetahui cara pembuatan suatu konstruksi dengan baja.

ASLAMIAH
(061530100759)
4 SF
KONSTRUKSI KERJA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar, Palembang 30139
Telp. (0711) 3543414, Fax. (0711) 355918 Web. www.polsri.ac.id
1.3 Metode Pembahasan
Metode pembahasan dilakukan dengan menggunakan suatu metode literatur, yaitu dengan
mengumpulkan data-data dari berbagai macam buku yang berhubungan dengan permasalahan
serta dengan metode pengambilan data-data dilapangan pada saat melaksanakan praktik
beton.

ASLAMIAH
(061530100759)
4 SF
KONSTRUKSI KERJA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar, Palembang 30139
Telp. (0711) 3543414, Fax. (0711) 355918 Web. www.polsri.ac.id

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Definisi dan Sejarah Beton

Beton adalah campuran dari agregat kasar, agregat halus, semen ditambah air dan bahan
admixture bila diperlukan. Bahan-bahan tersebut dicampur sampai homogen dengan
perbandingan tertentu karena hidrasi oleh semen dengan air, maka semen dan air dapat
melekatkan butiran-butiran agregat sehingga membentuk massa yang kuat (mengeras) seperti
batu.Susunan bahan yang terdapat didalam beton umumnya terdiri dari 3% udara, 8% air,
15% semen dan 74% agregat (agregat kasar dan agregat halus).
Beton yang telah mengeras mempunyai sifat mampu menahan gaya tekan sampai batas
yang ditentukan namun sebaliknya tidak mampu menahan gaya tarik, oleh sebab itu untuk
mengatasi sifat beton yang tidak baik ini maka dipasang tulangan pada beton sehingga beton
mampu menahan gaya tekan dan gaya tarik. Penggabungan kedua bahan ini disebut juga
sebagai beton bertulang.
Pekerjaan beton adalah pekerjaan yang penting dalam pembuatan suatu bangunan. Hal ini
dapat dilihat bahwa sebagian besar pembuatan bangunan, dewasa ini menggunakan beton
sebagai struktur utamanya. Pelaksanaan pembuatan suatu konstruksi beton diperlukan
ketentuan yaitu ketelitian pekerjaan pelaksanaannya dan pengetahuan tentang pelaksanaan
pekerjaan teknologi beton. kedua hal tersebut, bila kurang diperhatikan akan berakibat beton
yang dihasilkan kurang baik seperti timbulnya retak-retak, beton tidak rapat air, kuat tekan
yang rendah, bahkan yang lebih berbahaya dapat mengkibatkan runtuhnya bangunan yang
sedang dikerjakan.
Bertolak dari hal penting Hal ini disebabkan dengan adanya pengujian bahan dapat
ditentukan kekuatan dari beton yang diizinkan sehingga mampu memikul beban yang akan
bekerja pada konstruksi tersebut. Dapat dipertimbangkan juga dari segi nilai ekonominya
(dengan biaya yang ditekan sekecil mungkin tetapi masih dalam batas kekuatan yang
diizinkan)

ASLAMIAH
(061530100759)
4 SF
KONSTRUKSI KERJA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar, Palembang 30139
Telp. (0711) 3543414, Fax. (0711) 355918 Web. www.polsri.ac.id
Pemakaian beton telah dimulai sejak zaman romawikuno. Pada tahun 70 SM, Bangsa
Romawi telah dapat membuat saluran air dari beton, sepanjang 90 km dai eiffel ke keulen,
yang sampai sekarang menunjukkan kekedapan yang tinggi. Perkembangan beton ini
bertambah pesat, setelah ditemukannya hal-hal baru seperti :

1. Tahun 1801, F. Coignet menemukan bahwa bahan beton mempunyai kekuatan tarik
yang rendah.
2. Tahun 1850, J.L. Lambot untuk pertama kalinya membuat kapal kecil dari bahan
semen untuk di pamerkan pada pameran dunia tahun 1855.
3. Tahun 1861, Yoseph Monier (bangsa perancis) menerapkan pemakaian tulangan pada
beton
4. Tahun 1867, J. Monier, petani Perancis, seorang ahli taman dari Prancis,
mematenkan rangka metal sebagai tulangan beton untuk mengatasitariknya pada
tempat tamannya.
5. Tahun 1885, Prof. Bauschinger dan Ways (bangsa jerman) berhasil mengungkapkan
prinsip hubungan antara beton dan tulangan yaitu, besi dan beton memiliki daya lekat
yang cukup kuat, kesamaan koefisien muai dari kedua bahan sehingga tidak
menimbulkan tegangan perlawanan, dan pada mutu beton yang baik, tulangan di
dalam beton tidak akan berkarat.
6. Tahun 1886, Kolnen, untuk pertama kali memperkenalkan teori dan perencanaan
struktur beton.
7. Tahun 1892, Hennebique (bangsa perancis) menerapkan pemakaian tulangan serong
dan sengkang-sengkang (beugel).
8. Tahun 1906, C.A.P. Turner memperkenalkan pelat rata tanpa balok.
9. Tahun 1938, teori kekuatan batas (ultimate strength design) di USSR.
10. Tahun 1956, teori kekuatan batas di USA dan Inggris.

Sejarah Analisis dasar perhitungan di Indonesia:

1. PBI 1955 PBI 1971 yang lebih dikenal dengan perhitungan lentur cara n.
2. SK SNI 1991 ( T-15-1991-03) tentang Standar Tata Cara Perhitungan Struktur
Beton.

2.2 Jenis Beton

Beton terdiri dari beberapa jenis, untuk membedakan jenisnya dapat dilihat berdasarkan :

ASLAMIAH
(061530100759)
4 SF
KONSTRUKSI KERJA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar, Palembang 30139
Telp. (0711) 3543414, Fax. (0711) 355918 Web. www.polsri.ac.id
a. Berdasarkan Berat (Volume)
Beratnya beton ini ditentukan oleh agregat yang dipakai yaitu beton berat, beton yang
memiliki volume yang lebih besar dari 2,8 ton/m3. Beton ini biasanya digunakan pada
bangunan rektor nuklir, karena beton ini mampu manahan sinar magma.Agregatnya yang
dipakai: butir besi, barito, magnetik dll. Kedua, beton normal yaitu beton yang memiliki
volume antara 1,8 2,8 ton/m3. Beton ini digunakan pada konstruksi bangunan tempat
tinggal atau konstruksi yang umum dipakai. Jenis agregatnya antara lain : pasir, kerikil, batu
pecah dll, Ketiga beton ringan, beton yang memiliki volume antara 0,6 1,8 ton/m3. Beton
ringan ini digunakan untuk lapisan penyekat suara atau bangunan yang memikul beban ringa,
jenis agregat yang dipakai antara lain : expended clay, batu apung vermikulite dll.
b. Berdasakan Teknik Pembuatan
Jenis beton berdasarkan teknik pembuatan yaitu beton biasa, beton ini langsung dibuat
dalam plastis yang terdiri atas beton siap pakai dan beton yang dibuat di lapangan.Cara
pembuatan beton ini berdasarkan atas beton siap pakai (ready mix concrete) dan beton in situ
(beton dibuat di lapangan). Kedua, beton Precast yaitu beton yang dibuat dalam bentuk
elemen elemen yang merupakan rangka dari konstruksi yang akan dibuat. Beton ini dipakai
keadaan mengeras.Ketiga, beton prestress yaitu beton yang dibuat dengan memberi tegangan
dalam beton, sebelum beton tersebut mendapat beban luar kecuali beban sendiri.

2.3 Keuntungan dan Kerugian dari Beton

a. Keuntungan Beton

Keuntungan dari penggunaan beton antara lain mampu memikul beban secara vertikal
dengan besar, dapat dibuat dalam segala bentuk konstruksi yang dikehendaki sesuai dengan
rancangan dalam cetakan dengan mudah, tahan terhadap temperature tinggi dan biaya
pemeliharaannya yang relatif kecil.

b. Kerugian Beton

Kerugian dari pengguaan beton yaitu bentuk yang telah dibuat(saat sudah mengeras) sulit
untuk dirubah, pelaksanaan pengerjaannya membutuhkan ketelitian yang tinggi, berat sendiri
yang besar dan daya pantul suara yang besar.

ASLAMIAH
(061530100759)
4 SF

Anda mungkin juga menyukai