Anda di halaman 1dari 34

Kegunaan analisa biaya alat dan mesin pertanian:

Untuk memilih beberapa mesin dari beberapa alternatif


yang ada
Untuk menentukan apakah akan menyewa atau
membeli alat
Untuk menentukan pembelian
Perhitungan untuk biaya alat dan mesin di bidang
pertanian dan industri dikenal dua komponen yaitu:
1. Biaya tetap (fixed cost / owning cost)
2. Biaya tidak tetap (variable cost / operating
cost)
Prestasi alat dan mesin pertanian harus mengimbangi
biaya tetap dan biaya tidak tetap.

Prestasi tertinggi dari mesin/ alat adalah (Rp/kg):


Biaya per jam serendah mungkin (Rp/jam)
Produksi per jam setinggi mungkin (jam/kg)
Biaya Tetap (Fixed Cost)

Komponen biaya ini bersifat independent terhadap


pemakaian dari mesin atau alat.

Dengan kata lain, biaya tetap per jam tidak berubah


dengan perubahan jam kerja tiap tahun dari pemakaian
alat atau mesin.

Ini berarti bahwa biaya ini tetap dihitung sebagai


pengeluaran walaupun mesin dan alat tidak
dipergunakan (beroperasi).
• Unsur biaya yang termasuk ke dalam
komponen biaya tetap ini adalah:
Biaya penyusutan
Biaya bunga modal investasi
Biaya asuransi
Biaya pajak
Biaya gudang/ garasi/ gedung
Biaya dana sosial
Biaya Penyusutan (Rp/thn)…..
• Nilai penyusutan alat atau mesin dapat dikatakan
sebagai fungsi dari waktu. Hal ini karena proses
penyusutan merupakan suatu biaya yang harus
dikeluarkan sepanjang waktu.

Metode yang sering dipakai adalah metode


garis lurus, yaitu:

PS
D N
Nilai bersih untuk dasar penyusutan untuk traktor dan
peralatan besar dihitung berdasarkan harga penyerahan di
lokasi daerah proyek termasuk perlengkapan, dimana
perhitungannya sebagai berikut:

• Harga penyerahan (termasuk perlengkapan) Rp 75.900.000


• Dikurangi biaya pergantian ban Rp 4.000.000
• Harga penyerahan tanpa ban Rp 71.900.000
• Dikurangi nilai jual (nilai akhir 10%) Rp 7.590.000
• Nilai bersih untuk dasar penyusutan Rp 64.310.000

Kemudian biaya penyusutan dihitung dengan menggunakan


nilai bersih untuk dasar penyusutan sebagai harga awal (P).

untuk traktor rantai, biaya pergantian ban tidak ada. Jika


menggunakan metode garis lurus, maka biaya penyusutan =
Rp 64.310.000 / 10.000 jam = Rp 6.431 /jam
Biaya Bunga Modal dan
Asuransi (Rp/thn)…..
• Biaya bunga modal dan asuransi diperhitungkan
untuk mengembalikan nilai modal yang ditanam
sehingga pada akhir umur peralatan diperoleh suatu
nilai uang yang present value-nya (PV nya) sama
dengan nilai modal yang ditanam.

• Persamaan yang digunakan dalam perhitungan biaya


ini adalah:

iP(n 1)
I 2n
Dimana :

I = Total bunga modal dan asuransi (Rp/thn)

i = Total persen bunga modal dan asuransi (%)

P = Harga mesin atau alat (Rp)

n = umur ekonomis (tahun)


Contoh kasus:
• Tingkat bunga modal = 12% per tahun
• Asuransi = 2% per tahun
• Umur ekonomi = 5 tahun
• Harga awal = Rp 20.750.000
• Berapa total bunga modal dan asuransi per tahun ?

• JAWAB:
(0.12  0.02)xRp20.750 .000 x(5 1)
I 2x5
I  Rp1.743 .000 / tahun
Biaya Pajak (Rp/thn)…..

• Biaya pajak tiap tahun bagi alsintan sangat


bervariasi dari satu negara ke negara lain.
• Untuk memperoleh besarnya biaya pajak, akan lebih
tepat bila berpedoman pada catatan tahunan dari
pemilik alsintan tsb.
• Untuk Indonesia belum dapat menentukan berapa
besar pajak per tahun yang dibebankan pada tiap
jenis alsintan.
• Di Amerika diperkirakan beban pajak yang
digunakan sekitar 2% dari harga awal per tahun,
sedangkan beban asuransi 0.24% dari harga awal
per tahun.
Biaya garasi / gudang / gedung (Rp/thn)

• Biaya garasi/gudang/gedung terhadap alsintan


sebetulnya tidak nyata nilai uangnya, akan tetapi
dapat terlihat akibatnya terhadap alsintan.
• Adanya garasi/gudang/gedung mengakibatkan:
– Manajemen yang lebih baik
– Perbaikan yang mudah dan aman
– Penampilan yang teratur dan baik
– Dapat mengurangi kerusakan terhadap alsintan

• oleh karena itu, sebetulnya ada biaya yang harus


dibebankan pada alsintan walaupun sukar untuk
menentukannya.
• Jelas, bisa dibayangkan bagaimana keadaan
alsintan, perbaikannya, kerusakan, kerusakan yang
terjadi seandainya tidak ada garasi/gudang/garasi.
Ini akan menjadi suatu kerugian besar.

• Adanya garasi/gudang/gedung menyebabkan biaya


perbaikan menjadi lebih kecil bila tidak ada.
• Di Amerika biaya terhadap garasi/gudang/gedung
terhadap alsintan diperkirakan 0.5% - 1% dari harga
awal per tahun.
• Umumnya digunakan 1% dari harga awal per tahun.
Beban ini tergantung kondisi lokal.
Biaya Dana Sosial
Beban ini sangat kecil dan kemungkinan dapat
diabaikan
Saat ini belum ada standarnya

Jadi total biaya tetap adalah


= Biaya penyusutan + (Biaya Modal +Asuransi)+
Biaya Pajak +Biaya Gudang
Biaya Tidak Tetap…..

Biaya tidak tetap bervariasi menurut pemakaian


Dikeluarkan bila melakukan operasi (sangat
dipengaruhi oleh jam pemakaian

Biaya tidak tetap terdiri dari:


Biaya bahan bakar
Biaya perawatan preventiv
Biaya reparasi
Biaya ban (khusus untuk alsintan tertentu)
Biaya operator
Biaya Bahan Bakar
Biaya ini adalah pengeluaran solar atau bensin (bahan bakar) pada
kondisi kerja per jam

Satuannya adalah liter per jam, sedangkan harga per liter yang
digunakan adalah harga lokasi.

Pemakaian bahan bakar suatu alsintan yang tepat (lt/jam) adalah bila
ditentukan dengan mengukur rata-rata per jam pada kondisi kerja yang
diberikan Agricultural Engineering Service (FAO, United Nation) yaitu
persentase rata-rata biaya bahan bakar untuk mesin pertanian yaitu:

0.18 L x HP x H arg a /
Biaya
Lt Bahan Bakar 
1HP. jam
Biaya Pelumas/Oli
Biaya ini adalah untuk memberikan kondisi kerja yang
lebih baik bagi alsintan

Minyak pelumas & gemuk

Traktor roda 4 kebutuhannya: (HP x 0.1 ltr oli mesin x Rp/ltr) / (HP x
100 jam) dan untuk pekerjaan berat di tambah 25%

0,1L x HP x H arg a /
Traktor
Lt Roda 
HP.100 jam
Traktor rantai kebutuhannya: (HP x 0.31 ltr x Rp/ltr) / (HP x 100 jam)
untuk oli pelumas dan (HP x 0.014 kg x Rp/kg) / (HP x 100 jam) untuk
gemuk

0,31 L x HP x H arg a /
Traktor
Lt Rantai 
HP.100 jam
Mesin Pengolahan Hasil Pertanian

• Satu silinder = 0,8  0,9 L x x H arg a / L


HP ja
HP m
100

• Lebih dari satu silinder = 0,4 x HP x H arg a / L


L
HP 100 jam
Biaya Ban
• Biaya ban per jam diperuntukkan bagi traktor-traktor roda
karena banyak pengalaman menunjukkan bahwa penggantian
ban ini besar pengaruhnya terhadap biaya operasi.

• Biaya ini dihitung dengan persamaan:


BIAYA BAN PER JAM = BIAYA PERGANTIAN BAN /
PERKIRAAN JUMLAH JAM UMUR BAN

• Biaya penggantian ban ini banyak dijumpai terutama


peralatan besar tipe traktor roda yang bekerja berat.
– Misalkan dilakukan penggantian sepasang ban belakang dari
traktor roda dilokasi Rp 2.000.000 dan umur penggunaan ban
2500 jam, maka biaya ban per jam adalah Rp 2.000.000 / 2500 jam
= Rp 800 /jam
Biaya Perbaikan(Reparasi)
Biaya ini digolongkan ke dalam 3 golongan yaitu:

1. Biaya perbaikan untuk peralatan-peralatan besar


seperti loader, bulldozer, motor grader, excavator,
compactor PERKIRAAN BIAYA PERBAIKAN PER
JAM = FAKTOR PERBAIKAN X (HASIL
PENYERAHAN – BIAYA PERGANTIAN BAN) / 1000

2. Biaya perbaikan untuk traktor roda (wheel tractor)


Laju biaya perbaikan x % P / 100 jam
3. Biaya perbaikan dan pemeliharaan untuk
mesin tenaga engine
1.2%(P  S )
Mesin sumber tenaga engine

100 jam
Mesin-mesin panen
5%P / tahun
 Peralatan pertanian seperti bajak, garu dsb
2%(P  S )
100 jam 
Biaya Operator
• Biaya operator per jam tergantung pada
keadaan lokal. Besar gaji operator
bervariasi menurut lokasi.

• Besar biaya operator per jam dapat


diambil dari gaji operator bulanan atau
jumlah per tahun dibagi total jam kerja.
Contoh Kasus:
Satu unit traktor rantai Catterpillar dengan harga
penyerahan di lokasi (termasuk perlengkapan) Rp
34.500.000. Nilai akhir 10% dan umur ekonomi
diperkirakan 10.000 jam (5 tahun). Penyusutan
menggunakan metode garis lurus. Besar interest 12%,
asuransi 3%, biaya gudang/garasi/gedung 1%, dan
pajak 2% per tahun dari P. Jam kerja per tahun 2.000
jam. Tenaganya 105 HP dan kondisi operasi termasuk
zona B (Faktor perbaikan 0.09). Pemakaian bahan bakar
0.18 lt solar / HP.jam. Biaya operator Rp 1.000 /jam.
Harga oli: Rp 650/lt, pelumas: Rp 750/lt, solar: Rp 30/lt.
Hitung biaya kerjanya per jam !
BIAYA TETAP:
• Biaya penyusutan:
(Rp 34.500.000 – Rp 3.450.000) / 5thn = Rp 6.210.000 /thn

• Biaya bunga modal dan asuransi:

I  iP(n 1)  0.15xRp34.500.000x6  Rp3.105.000 / thn


2n 10

• Biaya pajak dan biaya garasi:


(2% + 1%) x Rp 34.500.000 = Rp 1.035.000 /thn

JUMLAH BIAYA TETAP = Rp 10.350.000 /thn


BIAYA TIDAK TETAP:
• Biaya perbaikan:
Faktor pengali x (Biaya penyerahan – Biaya pergantian
ban)/1000
= (0.09 x Rp 34.500.000) / 1000 jam = Rp 3.105 / jam

• Biaya oli dan pelumas (Op): Rp 222,59 / jam


Oli = (105 HP x 0.31 lt x Rp 650/lt) / (HP x 100 jam)
= Rp 211,56 / jam

Gemuk = (105 HP x 0.014 kg x Rp 750/kg) / (HP x 100 jam)


• = Rp 11,03 / jam

• Biaya bahan bakar (Bb):

Bb  0,5HPx0,18lt /(HP. jam)xRp30 / lt  Rp567 /


jam
• Biaya operator (O) = Rp 1.000 /jam
• Biaya ban = 0
• Biaya kerja:

Bpj   BT   P  Op  Bb  O  B
X
Bpj   Rp10.350.000  Rp3.105 / jam  Rp222,59 / jam  Rp567 / jam  Rp1000 / jam  0
 
 2000 jam 

BIAYA KERJA = Rp 10.070 / jam


Contoh Kasus:

Sebuah traktor roda model Deutz 70 HP dengan


harga penyerahan di lokasi (termasuk
perlengkapan) Rp 13.153.000. Harga ini sudah
termasuk bannya.
Sedangkan harga 4 ban adalah Rp 1.500.000. Nilai
akhir 10% dan umur ekonomi diperkirakan 12.000
jam kerja. Besar interest 12%, asuransi 0.24%, biaya
gudang/garasi/gedung 1%, dan pajak 2% per tahun
dari P. Jam kerja per tahun 2.000 jam. Pemakaian
bahan bakar 0.18 lt solar / HP.jam. Biaya operator
Rp 1.000 /jam. Harga oli: Rp 650/lt, pelumas: Rp
750/lt, solar: Rp 30/lt. Laju biaya perbaikan 0.85 / 100
* P / 100 jam. Biaya ban (Rp/jam) = Biaya pergantian
ban (Rp) / perkiraan jam umur pakai (jam)

Hitung biaya kerja traktor tiap tahun umur traktor !


Biaya penyusutan menggunakan SINKING FUND
METHOD.
• Harga penyerahan (termasuk perlengkapan) Rp 13.153.000
• Dikurangi biaya pergantian ban Rp 1.500.000
• Harga penyerahan tanpa ban Rp 11.653.000
• Dikurangi nilai jual (nilai akhir 10%) Rp 1.315.300
• Nilai bersih untuk dasar penyusutan Rp 10.337.700

biaya penyusutan menggunakan sinking fund method yaitu:

Dn  (P  S )( A / F, i%, N )(F / P, i%,


n 1)
(P-S) = Rp 10.337.700
N = 12000/2000 = 6 tahun
(A/F,12%,12000/2000) = 0.1232
Biaya penyusutan tiap tahunnya adalah:
BIAYA TETAP
• Biaya bunga modal dan asuransi:
I  iP(n 1)  12%  0.24%xRp13.153.000x7  Rp939.124 / thn
2n 12
• Biaya pajak dan biaya garasi:
(2% + 1%) x Rp 13.153.000 = Rp 394.590 /thn
BIAYA TIDAK TETAP:
• Biaya perbaikan:
0.85 x Rp13.153.000  Rp1.118
100 100
• Biaya oli dan pelumas (Op): Rp 148,05 / jam
Oli = (70 HP x 0.31 lt x Rp 650/lt) / (HP x 100 jam)
= Rp 141,05 / jam
Gemuk = (70 HP x 0.014 kg x Rp 750/kg) / (HP x 100 jam)
= Rp 7,35 / jam
• Biaya bahan bakar (Bb):

70 HPx 0.18lt /(HP. jam)xRp30 / lt


Bb   Rp378 /
jam
• Biaya operator (O) = Rp 1.000 /jam
• Biaya ban =

BiayaPergantianBan  Rp1.500 .000  Rp750 / jam


B
PerkiraanJamUmurPema kaian 2000 jam

BIAYA TIDAK TETAP =


BTT
 P  Bb  O  B
Op
BTT  Rp1.118 / jam  Rp148,80 jam  Rp378 jam  / jam  rp750 / jam
/ / Rp1000

= Rp 3.394,40 /jam
Biaya Kerja (Operasi) = Biaya Tetap + Biaya Tidak Tetap

biaya kerja traktor tiap tahun umur traktor :

Anda mungkin juga menyukai