Anda di halaman 1dari 9

Tugas PJJ

Analisis Biaya Operasional Kendaraan

Disusun Oleh :
Humam Eka Saputra / 21021043

PROGRAM STUDI D-IV TEKNOLOGI REKAYASA OTOMOTIF


POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN
TEGAL
2023
TUGAS TRO Saat PJJ

1. Bagaimana BOK ditetapkan? Jelaskan tahapan perhitungan BOK


2. Bila dari hasil perhitungan BOK diperoleh sebesar Rp 150 per pnp per km dan bila
panjang trayek pelayanan sejauh 10 km berapakah tarif yg diusulkan? Gunakan
asumsi tambahahan bila perlu.
3. Apakah dg besaran tarif yang saudara usulkan tersebut (pada soal nomor 2)
dijamin perusahaan pasti untung?
4. Apabila kapasitas angkut bis yang dioperasikan 50 penumpang dan frekwensi
pelayanan direncanakan 5 rit (Pulang Pergi) berapa pendapatan perusahaan per
hari? Gunakan tarif hasil perhitungan soal nomor 2. Berapa pendapatan per bulan
dan berapa pendapatan per tahun?
5. Apakah operator angkutan dapat mengoperasikan setiap armada 30 hari dalam
sebulan atau 365 dalam setahun? Apa yg saudara pahami dengan SO (siap
operasi), SGO (Siap Guna Operasi), dan GO (Guna Operasi)? Berapakah rasio
SO/SGO yang baik? Apakah armada cadangan masuk dalam kategori SO atau GO?
6. Apakah pengaruh penetapan rasio SO/SGO terhadap perhitungan BOK? Terhadap
usulan tarif? terhadap besarnya subsidi bila pelayanan bersubsidi?
7. Upaya apakah yg perlu dilakukan untuk meningkatkan rasio SO/SGO ?
8. Apakah perolehan jumlah penumpang setiap hari akan sama persis? Hari apakah
yg paling banyak? Apakah jumlah penumpang akan sama setiap minggu dalam
setiap bulan? Apakah jumlah penumpang perbulan akan sama selama setahun?
Jelaskan pendapat saudara.
9. Bagaimana pengaruh jawaban saudara pada soal nomor 8 terhadap perhitungan
BOK?
10. Bila kapasitas pelayanan bus dalam setahun disebut K dan jumlah penumpang
disebut P maka Load Factor = LF = P/K. Semakin tinggi LF yg diyakini oleh
operator maka semakin murah tarif yg ditetapkan sebaliknya bila LF ditetapkan
lebih kecil maka tarif akan lebih mahal. Bagaimana sebaiknya LF dihitung?
Bagaimana teknis survey menghitung LF
11. Bila dari hasil analisis BOK dan target perolehan pendapatan dan keuntungan
ditetapkan tarif terhitung sebesar Rp.8000,- per penumpang per sekali perjalanan.
Bila LF yg digunakan dalam perhitungan tersebut adalah 80% hitunglah besarnya
tarif untuk LF=100%, LF=90%, LF=70%, LF=60%, dan LF=50%. Buatlah grafik
hubungan LF dan Tarifnya.
12. Bila dalam pelaksanaan pelayanan ternyata realisasi LF hanya 60%, gambarlah
grafik yang dapat menjelaskan tingkat kerugian pelayanan.
13. Apakah dalam rencana pelayanan angkutan dapat diasumsikan para pengemudi
akan bekerja 30 hari kerja setiap bulan atau 365 hari dalam setahun? Bila tidak
bagaimana cara menghitung rasio hari kerja untuk pengemudi? Apakah pengaruh
rasio hari kerja pengemudi terhadap BOK?
14. Harga komponen BOK misalnya harga sparepart, gaji awak kendaraan, harga
bangunan, dll akan berbeda menurut kota atau kabupaten. Faktor apa saja yg
mempengaruhi adanya perbedaan harga komponen tersebut? jelaskan
1. Tahapan perhitungan BOK:
a. Diketahui Rumus BOK = Biaya langsung + Biaya tidak langsung
b. Hitunglah Biaya langsung meliputi:
• Biaya modal & depresiasi (Nilai depresiasi kendaraan pertahun,
Biaya bunga atas modal, Biaya PKB dan keur, Biaya asuransi,
Biaya provisi).
• Biaya operasi & maintenance (Biaya bahan bakar, Biaya awak
kendaraan).
c. Hitunglah Biaya tidak langsung meliputi:
• Biaya SDM kantor
• Biaya perjalanan dinas
• Biaya publikasi
• Biaya operasional kantor dan bengkel
• Biaya depresiasi peralatan pool dan bengkel
• Biaya perawatan pool dan bengkel
• Biaya depresiasi bangunan pool dan bengkel
• Biaya perawatan bangunan pool dan bengkel
d. Total BOK = Biaya langsung + Biaya tidak langsung
• Biaya/Pnp.Km (BPK) =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑂𝐾
(𝐽𝑚𝑙 𝑠𝑒𝑎𝑡 𝑥 𝑗𝑚𝑙 𝑟𝑖𝑡 𝑥 𝑘𝑚 𝑝𝑒𝑟 𝑟𝑖𝑡 𝑥 365 ℎ𝑎𝑟𝑖) 𝑥 𝐽𝑚𝑙 𝑘𝑒𝑛𝑑𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛
• Keuntungan =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑂𝐾 𝑋 𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑘𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
• Pajak PPN =(𝑇𝑜𝑡𝑎𝑘 𝐵𝑂𝐾 + 𝐾𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛)𝑥 𝑃𝑃𝑁
• Jumlah Total = Total BOK + Keuntungan + PPN

2. BPK = Rp. 150/Pnp.Km


Panjang trayek = 10 Km
Biaya 1 kali perjalanan/Pnp= 150 𝑥 10
= Rp. 1500/Pnp

Keuntungan(misal 10%) = 1500 𝑥 10%

= Rp. 150

PPN(10%) =(1500 + 150)𝑋 10%

=1650 𝑋 10%

=Rp. 165

Tarif yang diusulkan =1500 + 150 + 165

=Rp. 1815 /Pnp

3. Perusahaan akan untung bila tidak terjadi hal-hal tak terduga (kecelakaan)
4. Pendapatan dengan load factor 100%
Operasional 365 hari/tahun
Daya angkut = 50 Pnp
Jml rit = 5 PP
Pendapatan/hari = tarif x jml pnp x rit
= 1815 𝑥 50 𝑥 5
= Rp. 453.750
Pendapatan/bulan = 453.750 𝑥 30 ℎ𝑎𝑟𝑖
= Rp. 13.612.500
Pendapatan/tahun = 453.750 𝑥 365 ℎ𝑎𝑟𝑖
= Rp. 165.618.750

5. Operator dapat membuat operasional selama 365 hari setahun dengan


menambahkan armada cadangan sesuai kebutuhan.
• Siap Operasi (SO): Kendaraan yang siap beroperasi setiap saat tanpa
persiapan tambahan.
• Siap Guna Operasi (SGO): Kendaraan yang memerlukan pemanasan
mesin atau pemeriksaan cepat sebelum diaktifkan.
• Guna Operasi (GO): Kendaraan yang sedang melakukan perjalanan
rutin atau memberikan layanan kepada pelanggan.

Jika perusahaan memerlukan fleksibilitas tinggi dan kemampuan untuk


mengaktifkan armada dengan cepat, rasio SO:SGO yang tinggi lebih efektif.

Armada cadangan mayoritas akan masuk pada jenis SO untuk pergantian


bus yang sedang pemeliharaan dan tentunya dengan masuk jenis SO
operasional bus akan lebih efektif untuk 365 hari setahun.

6. Tentunya rasio SO:SGO akan mempengaruhi tarif / subsidi dikarenakan rasio


SO:SGO dapat mempengaruhi biaya operasional perusahaan. Jika rasio SO
tinggi, artinya armada selalu dalam kondisi siap operasi, yang mungkin
meningkatkan biaya pemeliharaan dan depresiasi. Sebaliknya, rasio SGO yang
lebih tinggi mungkin menghasilkan biaya operasional yang lebih rendah karena
sebagian besar armada tidak selalu dalam kondisi operasional.

7. Dengan menerapkan langkah-langkah ini, perusahaan dapat meningkatkan


ketersediaan operasional armadanya dan mencapai rasio SO:SGO yang lebih
baik.
• Perawatan dan Pemeliharaan Rutin
• Pelatihan dan Pengembangan Karyawan
• Monitoring Armada
• Standar Operasional dan Proses Efisien
• Pendekatan Preventif
• Armada Cadangan
• Teknologi dan Sistem Informasi
• Kerjasama dengan Pemasok
• Evaluasi Kinerja secara Berkala

8. Perolehan jumlah penumpang setiap hari tidak akan sama persis dan dapat
bervariasi tergantung pada sejumlah faktor, termasuk hari dalam seminggu,
musim, liburan, dan peristiwa khusus.

9. Tentunya dinamika jumlah penumpang tiap harinya akan menjadi faktor


penentu dalam meenentukan tarif yang sesuai.

10. Teknis survey untuk menghitung Load Factor dapat melibatkan beberapa
langkah, antara lain:

• Pencatatan Jumlah Penumpang


Lakukan pencatatan jumlah penumpang yang menaiki bus pada setiap
perjalanan selama periode tertentu (contohnya, setahun). Pencatatan ini
harus dilakukan secara cermat dan akurat.
• Pengukuran Kapasitas Bus
Tentukan kapasitas pelayanan bus, yaitu jumlah penumpang maksimal
yang dapat diangkut oleh satu bus pada satu perjalanan. Kapasitas ini
dapat bervariasi tergantung pada jenis bus dan konfigurasi tempat duduk.
• Periode Pengukuran
Tentukan periode pengukuran yang konsisten untuk kedua variabel, baik
jumlah penumpang maupun kapasitas pelayanan bus. Periode ini dapat
mencakup satu tahun penuh atau periode lain yang dianggap representatif.
• Perhitungan Load Factor
Hitung Load Factor menggunakan rumus LF=PKLF=KP dengan
memasukkan nilai PP dan KK yang sudah diukur.
• Analisis dan Interpretasi
Analisis hasil Load Factor dan interpretasikan artinya. Load Factor yang
tinggi dapat menunjukkan efisiensi penggunaan kapasitas, sementara
Load Factor yang rendah dapat menunjukkan potensi untuk meningkatkan
penggunaan kapasitas atau, sebaliknya, kebijakan tarif yang mungkin
perlu dipertimbangkan ulang.

11. Tarif = Rp. 8000


LF = 80%
50%
LF 50% = 𝑥 8000
80%
= Rp. 5000
60%
LF 60% = 𝑥 8000
80%
= Rp. 6000
70%
LF 70% = 𝑥 8000
80%
= Rp. 7000
90%
LF 90% = 𝑥 8000
80%
= Rp. 9000
100%
LF100%= 𝑥 8000
80%
= Rp. 10000

Tarif

10000
9000
8000
7000
6000
5000
4000
3000
2000
1000

10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Tarif

12. Kerugian pelayanan = Target pendapatan – (Tarif x penumpang yang


diangkut)

13. Untuk mengatur agar hari kerja pengemudi dapat memenuhi hari operasional
bus, maka diperlukan sistem shifting sehingga walaupun hari operasional full
namun pengemudi tetap dapat jatah libur sesuai kebutuhan.
𝐽𝑚𝑙 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑚𝑢𝑑𝑖
• Menghitung rasio hari kerja = 𝑥 100%
𝐽𝑚𝑙 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑠𝑒𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
𝑗𝑚𝑙 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
• Menghitung Jml pengemudi = 𝑥 𝐽𝑚𝑙 𝑎𝑟𝑚𝑎𝑑𝑎
𝑗𝑚𝑙 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎
Rasio hari kerja pengemudi dapat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
Biaya Operasional Kendaraan (BOK) dalam sektor transportasi atau layanan
pengangkutan. Berikut adalah beberapa aspek pengaruhnya:

• Biaya Gaji dan Tunjangan


Rasio hari kerja pengemudi akan memengaruhi total biaya gaji dan
tunjangan. Semakin tinggi rasio hari kerja pengemudi, semakin besar
biaya yang harus dikeluarkan untuk gaji dan tunjangan, karena pengemudi
bekerja lebih banyak hari dalam sebulan.
• Biaya Bahan Bakar
Jika pengemudi bekerja lebih banyak hari dalam sebulan, armada
kendaraan akan digunakan lebih intensif, yang dapat meningkatkan biaya
bahan bakar. Peningkatan operasional sepanjang bulan dapat
menyebabkan peningkatan konsumsi bahan bakar.
• Biaya Perawatan dan Perbaikan
Rasio hari kerja pengemudi juga dapat mempengaruhi biaya perawatan
dan perbaikan kendaraan. Penggunaan yang lebih intensif dapat
menyebabkan keausan lebih cepat dan memerlukan perawatan yang lebih
sering.
• Biaya Asuransi Kendaraan
Biaya asuransi kendaraan dapat dipengaruhi oleh sejauh mana armada
kendaraan digunakan. Jika kendaraan digunakan lebih banyak hari dalam
sebulan, risiko insuransinya mungkin lebih tinggi.
• Efisiensi Pemakaian Armada
Rasio hari kerja pengemudi juga dapat memengaruhi efisiensi
pemakaian armada. Jika pengemudi bekerja kurang hari dalam sebulan,
armada mungkin tidak dimanfaatkan secara optimal, yang dapat
meningkatkan biaya tetap per unit jarak yang ditempuh.

14. Perbedaan harga komponen Biaya Operasional Kendaraan (BOK) antara kota
atau kabupaten dapat disebabkan oleh sejumlah faktor yang mencerminkan
perbedaan kondisi ekonomi, geografis, dan sosial antar daerah. Berikut adalah
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perbedaan harga komponen BOK:

• Perbedaan Tingkat Harga Umum (Inflasi)


Tingkat inflasi yang berbeda-beda di setiap kota atau kabupaten dapat
memengaruhi harga umum barang dan jasa, termasuk harga sparepart,
bahan bakar, dan kebutuhan operasional lainnya.
• Biaya Transportasi dan Logistik
Jarak antara daerah pemasok dan kota atau kabupaten tempat
operasional berlokasi dapat mempengaruhi biaya transportasi dan logistik.
Daerah yang lebih terpencil atau sulit diakses mungkin mengalami biaya
transportasi yang lebih tinggi.
• Tingkat Pengangguran dan Persaingan Tenaga Kerja
Tingkat pengangguran dan persaingan tenaga kerja dapat
mempengaruhi gaji awak kendaraan. Di daerah dengan tingkat
pengangguran rendah atau persaingan tenaga kerja tinggi, gaji mungkin
cenderung lebih tinggi.
• Perbedaan Kebijakan Pajak Lokal
Kebijakan pajak yang berbeda-beda di setiap daerah, seperti pajak
properti atau pajak penjualan, dapat memengaruhi harga bangunan dan
beberapa komponen BOK lainnya.
• Infrastruktur dan Aksesibilitas
Tingkat infrastruktur dan aksesibilitas suatu daerah juga dapat
memainkan peran. Daerah dengan infrastruktur yang baik dan akses yang
mudah mungkin memiliki biaya distribusi dan logistik yang lebih rendah.
• Kondisi Geografis dan Iklim
Kondisi geografis dan iklim, seperti perbedaan topografi, cuaca, atau
kondisi alam lainnya, dapat mempengaruhi kebutuhan perawatan
kendaraan dan suku cadang tertentu.
• Pasar dan Persaingan
Tingkat persaingan di pasar lokal dapat mempengaruhi harga suku
cadang dan layanan lainnya. Pasar yang lebih kompetitif cenderung
memiliki pengaruh positif pada penstabilan harga.
• Kebijakan Pemerintah Daerah
Kebijakan pemerintah daerah, seperti regulasi lingkungan, kebijakan
transportasi, atau insentif bisnis, dapat memengaruhi biaya operasional
dan kebijakan lainnya.
• Perbedaan Kebutuhan dan Permintaan Lokal
Perbedaan dalam kebutuhan dan permintaan lokal dapat memengaruhi
persediaan dan harga suku cadang tertentu. Daerah dengan permintaan
yang tinggi mungkin mengalami harga yang lebih tinggi.

Anda mungkin juga menyukai