GAJI*
AWAK,*
19.9%*
BIAYA*
MODAL,*
63.7%*
ASURANSI,*3.6%*
PEMELIHARAAN
,$18.2%$
OVERHAUL,$
2.7%$
BBM,$64.4%$
BAN,$8.6%$
b. Overhead Cost. Merupakan salah satu komponen yang menentukan harga tarif
optimal. Biaya overhead termasuk biaya untuk administrasi kantor, peralatan
kantor, pergudangan, gaji karyawan, dll.
Overhead cost = Persentase biaya (%) x Tarif Pokok
c. Perhitungan Tarif Ideal. Tarif ideal adalah hasil penjumlahan dari tarif pokok,
management fee dan overhead cost
Tarif Ideal = Tarif Pokok + Management fee + Overhead Cost
STRUKTUR TARIF
1. Tarif Seragam (Flat Fare)
Tarif ini dikenakan kepada penumpang yang besarnya sama rata
terhadap semua penumpang dalam trayek yang bersangkutan
tanpa membedakan jarak yang dilewati, jauh atau dekat
membayar sama.
STRUKTUR TARIF
2. Tarif Berdasarkan Jarak (Distance-Based fare)
a. Tarif Kilometer
Penetapan tarif kilometer sangat tergantung pada jarak kilometer yang
ditempuh, sehingga penetapan besarnya tarif dilakukan dengan pengkalian
ongkos tetap pada tiap kilometer dengan panjang perjalanan yang ditempuh
oleh setiap penumpang dengan biasanya ditetapkan jarak minimumnya (tarif
minimum).
STRUKTUR TARIF
2. Tarif Berdasarkan Jarak (Distance-Based fare)
b. Tarif Bertahap
Struktur tarif ini dihitung berdasarkan jarak yang ditempuh oleh penumpang. Tahapan
disini adalah suatu penggal rute yang jaraknya antara satu atau lebih tempat
perhentian digunakan sebagai dasar perhitungan tarif sehingga rute trayeknya dibagi
dalam segmen – segmen rute yang kasar mempunyai panjang yang sama dan jarak
antara kedua titik tahapan pada umumnya berkisar antara dua sampai tiga kilometer
dan masing – masing titik perubahan harus mudah dikenali serta cukup spesifik.
STRUKTUR TARIF
2. Tarif Berdasarkan Jarak (Distance-Based fare)
c. Tarif Zona
Struktur tarif ini merupakan bentuk
penyederhanaan dari tarif bertahap
dengan membagi daerah
pelayanan trayek ke dalam zona –
zona. Di pusat kota biasanya
sebagai zona terdalam dan
dikelilingi oleh zona – zona di
luarnya yang tersusun membentuk
ring – ring yang semakin keluar
semakin besar, jika terdapat rute
trayek yang melintang dan
melingkar maka panjang rute
harus dibatasi dengan membagi
zona –zona kedalam sektor –
sektor.
PENENTUAN TARIF IDEAL
Tarif ideal = Tarif Pokok + Fee Management (10%)+ Overhead Cost (20%)
Angkot = Rp/penumpang-km
Taksi = Rp/kend-km
Travel = Rp/penumpang-trip
Break Even Point
Perhitungan Matematis
Fix Cost
C (FC)
0 quantity
15
BIAYA VARIABEL (Variable Cost)
u biaya yang besar kecilnya mengikuti banyak
sedikitnya volume produksi yang dihasilkan.
Cost
(TC)
Variable
Cost (VC)
0
16 Q
Grafik Break Even Point (BEP)
RUMUS BEP
TR = TC
P x Q = FC + (VC x Q)
Dimana :
TR = Total Revenue
TC = Total Cost
P = Price
Q = jumlah produksi
FC = Fix Cost
VC = Variabel Cost
SKENARIO 1 : Tarif ideal
Total FC = 12.114.173 Rp./truk-bulan Total VC = 520.200 Rp./ton-bulan
Tarif ideal = 291 Rp./ton-km x 3 x 4 x 340 = 1.187.280 Rp./ton-bulan
P x Q = FC + (VC x Q)
1.187.280 x Q = 12.114.173 + (520.200 x Q)
1.187.280 Q – 520.200 Q = 12.114.173
667.080 Q = 12.114.173
Q = 18,16 ton Volume penjualan pada titik impas
PRODUKSI
1.Jarak tempuh per rit 340 km
2.Jumlah rit 3 rit per minggu
3.Jumlah rit per tahun 156 rit per tahun
4.Jarak tempuh per tahun 53,000 km per tahun
5. Kapasitas kendaraan 21,8 ton
Fixed Cost = 136.2 Rp./ton-km x 3 rit/minggu x 4 minggu/bulan x 340 km/rit x 21,8 ton/truk= 12.114.173 Rp./truk-bulan
Biaya Total (Total Cost) : TR = 343 Rp/ton-km x 4.080 km/bulan = 1.399.440 Rp/ton-bulan
TC = FC + VC
Profit = 323.544 Rp/ton-bulan
Laba (Profit) :
Profit = TR - TC