Anda di halaman 1dari 20

PENENTUAN TARIF

BERDASARKAN BOK & BEP


STRUKTUR BIAYA TETAP
PENYUSUTAN,*
10.8%*
PERIZINAN,*
2.0%*

GAJI*
AWAK,*
19.9%*

BIAYA*
MODAL,*
63.7%*
ASURANSI,*3.6%*

Total Fix Cost = 157.358.227 Rp./truk-tahun


Total FC = 136.2 Rp./ton-km
Total Fix Cost = 157.358.227 Rp./truk-tahun : 21,8 ton/truk : 53.000 km/tahun
Total FC = 136.2 Rp./ton-km
STRUKTUR BIAYA VARIABEL
OLI,$6.1%$

PEMELIHARAAN
,$18.2%$

OVERHAUL,$
2.7%$
BBM,$64.4%$
BAN,$8.6%$

Total Variabel Cost = 147.356.636 Rp./truk-tahun


Total VC = 127.5 Rp./ton-km
PENENTUAN TARIF POKOK
Tarif pokok adalah tarif dasar yang apabila diterapkan maka perusahaan tidak
akan mengalami kerugian, dan juga belum mendapatkan keuntungan.
Demikian juga untuk perusahaan jasa pengiriman barang masing – masing
memiliki tarif tertentu.
PRODUKSI
1.Jarak tempuh per rit 340 km
2.Jumlah rit 3 rit per minggu
3.Jumlah rit per tahun 156 rit per tahun
4.Jarak tempuh per tahun 53,000 km per tahun
5. Kapasitas kendaraan 21,8 ton

Fixed Cost = 136.2 Rp./ton-km x 3 x 4 x 340 x 21,8 = 12.114.173 Rp./bulan


Variabel Cost = 127,5 Rp./ton-km
VC= 127,5 x 340 x 3 x 4 = 520.200 Rp./ton-bulan

TOTAL COST = VC + FC = 127.5 + 136,2 = 263.7 Rp./ton-km Tarif


Pokok
PENENTUAN TARIF IDEAL
Perhitungan tarif ideal berdasarkan pada tarif pokok yang kemudian dikenakan
biaya yang dihitung untuk keuntungan perusahaan, biaya overhead perusahaan,
dan profit management untuk perusahaan. Adapun langkah-langkah perhitungan
sebagai berikut :
a. Management fee. Management fee merupakan salah satu komponen yang
menentukan harga tarif optimal. Management fee merupakan keuntungan yang
ingin diraih oleh perusahaan dan besarnya ditentukan oleh kebijakan
perusahaan.
Management fee = Persentase keuntungan (%) x Tarif Pokok

b. Overhead Cost. Merupakan salah satu komponen yang menentukan harga tarif
optimal. Biaya overhead termasuk biaya untuk administrasi kantor, peralatan
kantor, pergudangan, gaji karyawan, dll.
Overhead cost = Persentase biaya (%) x Tarif Pokok

c. Perhitungan Tarif Ideal. Tarif ideal adalah hasil penjumlahan dari tarif pokok,
management fee dan overhead cost
Tarif Ideal = Tarif Pokok + Management fee + Overhead Cost
STRUKTUR TARIF
1. Tarif Seragam (Flat Fare)
Tarif ini dikenakan kepada penumpang yang besarnya sama rata
terhadap semua penumpang dalam trayek yang bersangkutan
tanpa membedakan jarak yang dilewati, jauh atau dekat
membayar sama.
STRUKTUR TARIF
2. Tarif Berdasarkan Jarak (Distance-Based fare)
a. Tarif Kilometer
Penetapan tarif kilometer sangat tergantung pada jarak kilometer yang
ditempuh, sehingga penetapan besarnya tarif dilakukan dengan pengkalian
ongkos tetap pada tiap kilometer dengan panjang perjalanan yang ditempuh
oleh setiap penumpang dengan biasanya ditetapkan jarak minimumnya (tarif
minimum).
STRUKTUR TARIF
2. Tarif Berdasarkan Jarak (Distance-Based fare)
b. Tarif Bertahap
Struktur tarif ini dihitung berdasarkan jarak yang ditempuh oleh penumpang. Tahapan
disini adalah suatu penggal rute yang jaraknya antara satu atau lebih tempat
perhentian digunakan sebagai dasar perhitungan tarif sehingga rute trayeknya dibagi
dalam segmen – segmen rute yang kasar mempunyai panjang yang sama dan jarak
antara kedua titik tahapan pada umumnya berkisar antara dua sampai tiga kilometer
dan masing – masing titik perubahan harus mudah dikenali serta cukup spesifik.
STRUKTUR TARIF
2. Tarif Berdasarkan Jarak (Distance-Based fare)
c. Tarif Zona
Struktur tarif ini merupakan bentuk
penyederhanaan dari tarif bertahap
dengan membagi daerah
pelayanan trayek ke dalam zona –
zona. Di pusat kota biasanya
sebagai zona terdalam dan
dikelilingi oleh zona – zona di
luarnya yang tersusun membentuk
ring – ring yang semakin keluar
semakin besar, jika terdapat rute
trayek yang melintang dan
melingkar maka panjang rute
harus dibatasi dengan membagi
zona –zona kedalam sektor –
sektor.
PENENTUAN TARIF IDEAL
Tarif ideal = Tarif Pokok + Fee Management (10%)+ Overhead Cost (20%)

= 263.7 Rp./ton-km + (263.7 Rp./ton-km x 10%) + (263.7 Rp./ton-km x 20%)


= 263.7 Rp./ton-km + 26,4 Rp/ton-km + 52,74 Rp./ton-km

Tarif ideal = 342,84 Rp./ton-km = 343 Rp/ton-km Tarif


Ideal

Konsumen akan mengirim barang sebanyak 15 ton dari Bandung ke Jakarta.


Hitung berapakah tarif yang harus dibayar oleh konsumen?

Angkot = Rp/penumpang-km
Taksi = Rp/kend-km
Travel = Rp/penumpang-trip
Break Even Point

Suatu teknik analisa untuk mempelajari


hubungan antara biaya tetap, biaya
variabel, keuntungan dan volume kegiatan

Sering pula disebut “Cost - Profit - Volume


analysis (C.P.V. analysis).

Masalah break-even baru muncul apabila


suatu perusahaan di samping mempunyai
biaya variabel juga mempunyai biaya tetap
Asumsi-asumsi Dasar
Analisa Break-Even

Besarnya biaya Perusahaan hanya


Besarnya biaya tetap secara memproduksi satu
variabel secara totalitas tidak macam produk.
Biaya di dalam totalitas berubah- berubah meskipun Apabila diprodusir
ubah secara ada perubahan Harga jual per unit lebih dan satu
perusahaan dibagi proporsionil dengan volume macam produk,
dalam golongan volume produksi/penjualan. tidak berubah perimbangan
biaya variabel dan produksi/penjualan. ini berarti bahwa selama periode penghasilan
golongan biaya Ini berarti bahwa biaya tetap per yang dianalisa. penjualan antara
tetap. biaya variabel per unitnya berubah- masing-masing
unitnya adalah tetap ubah karena adanya produk atau “sales
sama. perubahan volume mix”-nya adalah
kegiatan. tetap konstan.
Manfaat Break-Even Point

ŒMenentukan posisi laba-rugi


perusahaan
Menentukan penjualan minimal yang
harus dipertahankan agar perusahaan tidak
mengalami kerugian
ŽMenentukan jumlah penjualan yang harus
dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu
Penentuan Break-Even Point

Dengan membuat gambar


break even point (Chart)

Perhitungan Matematis

Efek perubahan berbagai


faktor terhadap BEP
• Efek perubahan harga jual per unit dan jumlah
biaya terhadap BEP
• Efek perubahan sales mix terhadap BEP
BIAYA TETAP (Fix Cost)
u Biaya yang tidak bergantung pada perubahan
volume produksi. Bahkan bila untuk sementara
produksi dihentikan, biaya tetap ini harus tetap
dikeluarkan dalam jumlah yang sama.
Cost
(TC)

Fix Cost
C (FC)

0 quantity

15
BIAYA VARIABEL (Variable Cost)
u biaya yang besar kecilnya mengikuti banyak
sedikitnya volume produksi yang dihasilkan.
Cost
(TC)
Variable
Cost (VC)

0
16 Q
Grafik Break Even Point (BEP)
RUMUS BEP

TR = TC
P x Q = FC + (VC x Q)
Dimana :
TR = Total Revenue
TC = Total Cost
P = Price
Q = jumlah produksi
FC = Fix Cost
VC = Variabel Cost
SKENARIO 1 : Tarif ideal
Total FC = 12.114.173 Rp./truk-bulan Total VC = 520.200 Rp./ton-bulan
Tarif ideal = 291 Rp./ton-km x 3 x 4 x 340 = 1.187.280 Rp./ton-bulan

P x Q = FC + (VC x Q)
1.187.280 x Q = 12.114.173 + (520.200 x Q)
1.187.280 Q – 520.200 Q = 12.114.173
667.080 Q = 12.114.173
Q = 18,16 ton Volume penjualan pada titik impas
PRODUKSI
1.Jarak tempuh per rit 340 km
2.Jumlah rit 3 rit per minggu
3.Jumlah rit per tahun 156 rit per tahun
4.Jarak tempuh per tahun 53,000 km per tahun
5. Kapasitas kendaraan 21,8 ton
Fixed Cost = 136.2 Rp./ton-km x 3 rit/minggu x 4 minggu/bulan x 340 km/rit x 21,8 ton/truk= 12.114.173 Rp./truk-bulan

Variabel Cost = 127,5 Rp./ton-km


VC= 127,5 x 340 x 3 x 4 = 520.200 Rp./ton-bulan
SKENARIO 1 : Tarif ideal
Produksi kilometer dalam 1 bulan = 4.080 km/bulan
Tarif ideal = 343 Rp/ton-km
FC = 136.2 Rp./ton-km x 4.080 km/bulan = 555.696 Rp/ton-bulan
VC = 127,5 Rp./ton-km x 4.080 km/bulan = 520.200 Rp/ton-bulan
Pendapatan (Total Revenue) : TC = 1.075.896 Rp/ton-bulan
TR = P x Q

Biaya Total (Total Cost) : TR = 343 Rp/ton-km x 4.080 km/bulan = 1.399.440 Rp/ton-bulan

TC = FC + VC
Profit = 323.544 Rp/ton-bulan

Laba (Profit) :
Profit = TR - TC

Fixed Cost = 136.2 Rp./ton-km

Variabel Cost = 127,5 Rp./ton-km

Anda mungkin juga menyukai