Anda di halaman 1dari 12

KAJIAN KEGIATAN DI AREA GUDANG KARGO PADA BANDAR UDARA

INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA

Dimas Pandhiega Wiguna (1), Ika Endrawijaya (2), Sundoro (3)


Politeknik Penerbangan Indonesia Curug, Tangerang.

Abstrak: Keselamatan adalah salah satu kunci utama pada kegiatan pelayanan
penerbangan, agar tercapai tujuan keselamatan penerbangan, dibutuhkan
suatu kinerja yang profesional dari setiap personil yang bertugas, yaitu
personil yang taat pada peraturan, serta didukung oleh fasilitas yang
memadai sesuai standar. Dalam hal ini adalah pelayanan barang kargo di
bandara udara. Akibatnya adalah berkurangnya keselamatan dan
kenyamanan dari area penyimpanan gudang kargo domestik di akibatkan
dari kendaraan GSE yang sering membentur pilar & Pilar Protection di
dalam gudang kargo domestik dan menyebakan berkurangnya area
penyimpanan untuk menaruh barang akibat pemarkiran dan pergerakan
GSE untuk kegiatan Rebuild Up di area penyimpanan. Dengan
pembuatan build up area keadaan gudang kargo domestik (outgoing)
akan sesuai dengan Keputusan Menteri Nomer 29 tahun 2005 dan
peralatan GSE yang akan melakukan Rebuild Up tidak lagi perlu masuk
ke dalam area penyimpanan gudang kargo domestik (outgoing) untuk
melaksanakan kegiatan Rebuild Up. Sehingga kondisi di area
penyimpanan di dalam gudang kargo domestik terbebas dari pergerakan
peralatan GSE yang dapat membahayakan dan mengganggu petugas dan
barang kargo.
Kata Kunci: Pergerakan Darat, Peralatan Pendukung

Abstract: Safety is one of the main keys in aviation service activities, in order to
achieve the objectives of flight safety, it requires a professional
performance of each personnel on duty, namely personnel who obey the
rules, and supported by adequate facilities according to standards. In
this case cargo service at the airport. The result is the reduced safety
and comfort of the domestic cargo warehouse storage area resulting
from GSE vehicles that often hit pillars & Pillar Protection in the
domestic cargo warehouse and caused the reduced storage area to place
goods due to parking and movement of GSE for Rebuild Up activities in
the storage area. With the creation of a build up area, the state of the
domestic cargo warehouse (outgoing) will be in accordance with
Ministerial Decree No. 29 of 2005 and GSE equipment that will carry
out Rebuild Up no longer needs to enter the domestic cargo warehouse
storage area (outgoing) to carry out Rebuild Up activities. So that the
conditions in the storage area in the domestic cargo warehouse are free
from the movement of GSE equipment which can endanger and disturb
cargo officers and cargo.

Keyword: Ground Moving, Ground Support Equipment

117
Jurnal Ilmiah Aviasi Langit Biru Vol. 13 No.1 Februari 2020 Hal 1 : 282

Pendahuluan pengangkutan barang memiliki prospek


Bandar udara merupakan pintu usaha yang sangat strategis termasuk
gerbang suatu daerah yang bisnis pengiriman barang melalui
menghubungkan daerah satu dengan angkutan udara (kargo). Peluang bisnis
daerah lain, baik untuk hubungan daerah yang strategis ini, dimanfaatkan oleh PT
dalam wilayah provinsi itu sendiri, Angkasa Pura I (Persero) dengan
hubungan antar provinsi maupun antar mengoperasikan terminal kargo, dengan
negara. Bandara adalah pintu gerbang memberikan pelayanan kargo disetiap
keluar masuknya penumpang pesawat bandara yang dikelola oleh PT Angkasa
udara, kargo dan pos baik domestik Pura I (Persero).
maupun internasional. Terminal kargo bandar udara
Pertumbuhan ekonomi sangat Internasional Juanda Surabaya terdiri
berpengaruh terhadap jasa angkutan, dari terminal keberangkatan (outgoing)
khususnya transportasi udara. Tumbuh dan kedatangan (incoming) kargo
kembangnya industri jasa transportasi internasional dan domestik. Sejalan
udara di tanah air terbukti sangat pesat dengan kebutuhan masyarakat terhadap
dalam kurun waktu 5 tahun terakhir jasa transportasi udara dalam rangka
maka perlu dilakukan antisipasi untuk mobilitas perekonomian yang semakin
menghadapi perkembangan jasa tinggi, produksi kargo pada terminal
tersebut. Melihat dari sisi pelayanan kargo di Bandar udara Internasional.
bandar udara, perlu kiranya dilakukan Berdasarkan Berdasarkan latar belakang
penyempurnaan atau perbaikan di setiap di atas, penuli uraian latar belakang
bidang kegiatan operasional secara tersebut, maka dapat disusun
terus-menerus. Penyempurnaan identifikasi masalah sebagai berikut:
pelayanan bandar udara, bertujuan untuk 1. Ketersediaan Build Up Area.
meningkatkan keamanan, keselamatan 2. Penerapan SOP yang ada pada saat
dan kelancaran jasa penerbangan, serta ini.
kenyamanan pengguna jasa bandar 3. Peralatan yang digunakan pada
udara secara keseluruhan. Build Up Area.
Bandar udara Internasional 4. Ketersediaan kerangkeng barang di
Juanda Surabaya adalah salah area penyimpanan sudah terlaksana
satu bandar udara Internasional yang secara optimal?
dikelola oleh PT Angkasa Pura I dan Berdasarkan latar belakang,
mempunyai 2 (dua) terminal identifikasi masalah serta pembatasan
penumpang, yaitu terminal 1 (satu) masalah diatas, maka penulis
untuk melayani penerbangan domestik merumuskan masalah yang terjadi :
dan terminal 2 (dua) untuk melayani “Bagaimana upaya agar Uraian Tugas
penerbangan internasional. Seiring Unit Apron Movement Control Terminal
dengan berkembangnya zaman, bandar 1 Bandar Udara Internasional Juanda
udara bukan lagi hanya sebagai tempat Surabaya dapat terlaksana secara
mendarat dan lepas landasnya pesawat optimal?”
udara, namun dapat menjadi tempat
bisnis. Bisnis pengiriman atau

118
Kajian Kegiatan di Area Gudang Kargo pada Bandar ......... (Dimas Pandhiega Wiguna)

Landasan Teori merupakan suatu cara untuk


Teori Manajemen melaksanakan pekerjaan dalam
Menurut H. Malayu S. P. mencapai tujuan.
Hasibuan dalam buku Manajemen 5. Machines (mesin-mesin atau
Sumber Daya Manusia, dijelaskan peralatan yang diperlukan), sejalan
bahwa “Manajemen berasal dari kata to dengan perkembangan teknologi,
manage yang artinya mengatur dan mesin pun mengalami kemajuan
mengelola”. Pengaturan atau sehingga dapat semakin
pengelolaan dilakukan melalui proses mempermudah kerja manusia dan
dan diatur berdasarkan urutan dan meningkatkan hasil kerja.
fungsi-fungsi manajemen untuk 6. Market (sasaran pemasaran),
mencapai tujuan yang ditentukan. pemasaran barang-barang produksi
Dalam suatu proses kerja ada sangat menentukan kelangsungan
banyak unsur yang saling terkait. dalam proses produksi, tanpa adanya pasar
ilmu manajemen unsur-unsur tersebut proses produksi akan berhenti.
diistilahkan dengan 6M (Siagian, 2005), Dari pengertian-pengertian 6M
yang terdiri dari : tersebut dapat dipahami bahwa unsur-
1. Man (Sumber Daya Manusia), man unsur manajemen saling berkaitan satu
atau manusia yang dimaksud dalam sama lain. Untuk meningkatkan kualitas
konteks ini adalah seseorang yang pelayanan kargo.
melaksanakan kegiatan sesuai
dengan posisinya dan saling Fungsi Management
berkoordinasi sehingga terbentuk Menurut G.R. Terry dalam buku
sistem kerjasama yang baik dalam Principles of Management., Pengertian
mencapai tujuan Bersama. dan Masalah, edisi revisi, cetakan 1,
2. Money (Uang yang diperlukan Penerbit Bumi Aksara tahun 2001,
untuk mencapai tujuan), dalam Jakarta, halaman 85, “manajemen
setiap kegiatan usaha memerlukan mempunyai 4 fungsi yaitu perencanaan
uang untuk membiayai kebutuhan (planning), pengorganisasian
agar proses kerja dapat tetap (organizing), pengarahan (actuating),
terlaksana dengan baik. pengawasan/pengendalian (controlling)
3. Materials (Bahan-bahan yang atau yang lebih dikenal dengan
diperlukan), manusia dan uang singkatan POAC”.
tanpa materi yang lain seperti
bahan-bahan yang tersedia oleh Pengertian Kajian
alam maupun barang-barang Kajian dalam Kamus Besar
setengah jadi tidak akan dapat Bahasa Indonesia edisi IV Penerbit PT
mencapai tujuan yang dikehendaki. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Manajemen ada karena adanya (2008) adalah hasil dari kegiatan
kegiatan manusia untuk mengurus memeriksa; menyelediki; memikirkan;
dan mencari materi. menguji; menelaah. Sehingga kajian
4. Methods (Cara/ prosedur untuk dalam penelitian ini dimaksudkan
mencapai tujuan), metode adalah hasil dari mengkaji kegiatan

119
Jurnal Ilmiah Aviasi Langit Biru Vol. 13 No.1 Februari 2020 Hal 1 : 282

penumpang dan fasilitas terminal dalam pengiriman dan penerimaan muatan


rangka meningkatkan pelayanan kepada udara domestik maupun internasional
penumpang. yang bertujuan untuk kelancaran proses
kargo serta memenuhi persyaratan
Pengertian Bandar Udara keamanan dan keselamatan
Bandar Udara adalah Area penerbangan. Terminal kargo juga
tertentu di daratan atau perairan mempunyai fasilitas penyimpanan
(termasuk bangunan, instalasi dan khusus yang diperuntukkan untuk
peralatan) yang diperuntukkan baik barang-barang berharga, barang-barang
secara keseluruhan atau sebagian untuk yang berbahaya (B3) dan lainnya.
kedatangan, keberangkatan dan Ruang pemeriksaan terminal kargo
pergerakan pesawat. digunakan untuk menampung fungsi
pemeriksaan.
Kargo
Pengertian Kargo Udara (Air Pengertian Fasilitas
Cargo) menurut International Air Menurut Zakiah Daradjat di
Transport Association (IATA, 2005) dalam Arianto Sam (2008), fasilitas
adalah semua barang-barang yang adalah segala sesuatu yang dapat
diangkut atau yang akan diangkut mempermudah upaya dan memperlancar
dengan pesawat udara dan dikirimkan kerja dalam rangka mencapai suatu
berdasarkan catatan pengiriman kargo tujuan.
udara dengan menggunakan Surat
Muatan Udara (Airway Bill) tetapi tidak Keselamatan Penerbangan
termasuk surat-surat pos, atau barang Keselamatan penerbangan adalah
lain yang dimuat dalam perjanjian suatu keadaan terpenuhinya persyaratan
konvensi pos internasional dan bagasi keselamatan dan pemanfaatan wilayah
yang dibawa oleh penumpang yang udara, pesawat udara, bandar udara,
jumlahnya termasuk dalam tiket atau angkutan udara, navigasi penebangan,
check baggage. serta fasilitas penunjang dan fasilitas
umum lainnya.
Klasifikasi Kargo
Berdasarkan cara penanganannya, Marka
kargo dibagi kedalam dua golongan Jenis-jenis marka menurut
besar yaitu general cargo dan special Peraturan Direktur Jendral Perhubungan
cargo. Menurut International Air Udara Nomor: KP 262 Tahun 2017:
Transport Association (IATA), kargo 1. Marka runway dan taxiway
dibagi menjadi general cargo, special 2. Marka apron
shipment dan special cargo products.
Konsep Bangunan Terminal Kargo
Terminal Kargo Berdasarkan Peraturan Menteri
Terminal kargo adalah salah satu Perhubungan Nomor: KM 29 Tahun
fasilitas pokok pelayanan di dalam 2005 tentang Pemberlakuan Standar
bandar udara untuk memproses Nasional Indonesia (SNI) 03-7047-2004

120
Kajian Kegiatan di Area Gudang Kargo pada Bandar ......... (Dimas Pandhiega Wiguna)

tentang Terminal kargo Bandar Udara. Gambaran Umum


Gambar di atas adalah konsep bangunan Profil Terminal Kargo
terminal kargo: Unit Bisnis Gudang Kargo
(UBGK) Bandar Udara Internasional
Kerangka Berfikir Juanda Surabaya mempunyai Gudang
Berdasarkan kondisi yang terjadi Kargo terdiri dari dua terminal yaitu
pada terminal kargo domestik Bandar terminal kargo domestik dan
Udara Internasional Juanda Surabaya, internasional. Berikut spesifikasi
yakni kegiatan pemuatan barang kargo terminal Kargo Bandar Udara
ke ULD (pallet dollys) / Baggage Cart Internasional Juanda Surabaya.
(rebuild up) yang masih dilakukan
didalam gudang kargo, menyebabkan Kapasitas
kepadatan dan terganggunya aktivitas Luas Bangunan Total 12.315,2 m2
petugas yang bekerja di dalam area Luas Terminal Kargo 6.592,5 m2
gudang kargo. Domestik
Ada beberapa hal yang perlu Luas Terminal Kargo 5.109,88 m2
Internasional
ditingkatkan berkaitan dengan kondisi Area Parkir Kendaraan 39.611 m2
di dalam gudang kargo (outgoing) pada Luas Penyimpanan 1.070,04 m2
terminal kargo domestik ini. Seperti Internasional (outgoing)
disediakan Build Up Area untuk Luas Penyimpanan 1.358,04 m2
Internasional (incoming)
melakukan proses Rebuild Up, agar
Luas Penyimpanan 2.057,15 m2
kondisi gudang kargo lebih memadai Domestik (outgoing)
dalam menaruh barang kargo yang akan Luas Penyimpanan 2.073,33 m2
di kirim menggunakan pesawat udara Domestik (incoming)
serta untuk menjaga kenyamanan dan
keselamatan yang ada.

121
Jurnal Ilmiah Aviasi Langit Biru Vol. 13 No.1 Februari 2020 Hal 1 : 282

Gudang kargo domestik kegiatan Rebuild Up. Kegiatan Rebuild


(outgoing) Angkasa Pura I berada di Up yang seharusnya di lakukan di Build
sebelah barat dari main apron Up Area masih belum terlaksanan.
bersebelahan dengan Gudang kargo
Internasional letaknya berada di Data Jumlah GSE serta Jumlah
terminal kargo domestik sebagaimana Keberangkatan Pesawat
yang dapat dilihat dari gambar di bawah Jumlah keberangkatan pesawat di
ini Bandar Udara Juanda Surabaya cukup
tinggi. Hal ini juga mempengaruhi
peningkatan jumlah GSE yang
beroperasi di sisi udara. Berikut dapat
dilihat jumlah keberangkatan pesawat
dan jumlah GSE yang beroperasi di sisi
udara Bandar Udara Juanda Surabaya.

Status Penerbangan Rata-


Bulan Jumlah rata per
Keterangan
Pergerakan hari
Januari Keberangkatan 5050 168
Gudang Kargo Domestik
Februari Keberangkatan 4428 147
Bertambahnya jumlah Maret Keberangkatan 4913 163
penerbangan dan meningkatnya jumlah April Keberangkatan 4912 163
produksi kargo yang datang dalam tiga Rata-
160
tahun terakhir di Bandar Udara rata
Internasional Juanda Surabaya,
Pembahasan
memberikan pengaruh berupa
Analisis Masalah
peningkatan jumlah pengoperasian
Dalam hal ini adalah proses
Ground Support Equipment (GSE)
pelayanan terhadap barang kargo yang
terutama pada kawasan terminal kargo.
ada di Terminal kargo Bandar Udara
Apabila disesuaikan dengan keadaan
Juanda Surabaya. Dalam proses
gudang kargo domestik (outgoing) pada
pelayanan kargo udara, perusahaan
saat ini, maka akan memberikan
Airline akan berusaha memenuhi
pengaruh berupa banyaknya peralatan
kebutuhan dirinya sendiri untuk proses
GSE yang melakukan aktivitas di dalam
pelayanan kargo dengan cara memiliki
gudang kargo domestik (outgoing)
peralatan Ground Support Equipement
berupa proses pemuatan barang ke
(GSE) sendiri. Sehingga perusahaan
dalam ULD (pallet dollys) / Baggage
tersebut dapat melakukan pelayanan
Cart (rebuild up).
tanpa ketergantungan perusahaan lain.
Tetapi ada juga perusahaan Airline yang
Tempat yang digunakan untuk kegiatan
Rebuild up pada saat ini tidak memiliki peralatan GSE tertentu
Pada saat ini area gudang kargo untuk melakukan pelayanan kargo,
domestik (outgoing) belum mempunyai sehingga perusahaan Airline perlu
Build Up Area untuk melaksanakan

122
Kajian Kegiatan di Area Gudang Kargo pada Bandar ......... (Dimas Pandhiega Wiguna)

menyewa GSE dari perusahaan lain Gudang Kargo Domestik (outgoing)


untuk pelayanan barang kargo miliknya. Alur pergerakan kendaraan GSE di
Barang kargo yang akan dikirim dalam gudang kargo domestik
dari Bandar Udara Juanda Surabaya (outgoing) area penyimpanan
Kegiatan Rebuild up yang saat ini
menuju bandara tujuan lainnya akan
berlangsung di area penyimpanan
dikumpulkan pada sebuah tempat di
gudang kargo domestik outgoing,
terminal kargo. Jika tujuan pengiriman
membuat peralatan GSE Baggage
barang tersebut menuju bandara
Towing Tractor yang menarik ULD
internasional maka barang akan
(pallet dollys) / Baggage Cart
diletakan di gudang kargo internasional
melakukan aktivitas ke luar masuk area
(outgoing) namun jika tujuan
penyimpanan gudang kargo domestik
pengiriman barang tersebut menuju
(outgoing) untuk melakukan Rebuild
bandara domestik maka akan diletakan
Up. Dari hasil pengamatan penulis saat
di dalam gudang kargo domestik
BTT memasuki area penyimpanan
(outgoing).
hingga memarkirkan ULD (pallet
Barang yang memasuki area
dollys) / Baggage Cart peralatan GSE
penyimpanan akan disusun berdasarkan
menggunakan 2 konsep alur pergerakan
kota tujuannya, lalu barang kargo yang
di area penyimpanan.
sudah disusun akan dilakukan
Berikut adalah gambar dari
pengecekan lagi sebelum dilakukan
konsep alur pergerakan GSE di area
pemuatan ke ULD (pallet dollys) /
penyimpanan:
Baggage Cart (rebuild up). Petugas
Build Up Area lalu akan memanggil
petugas Ground handling / Airline
untuk membawa ULD (pallet dollys) /
Baggage Cart ke dalam area
penyimpanan setelah itu petugas
transporter menaikan barang kargo ke
atas ULD (pallet dollys) / Baggage Cart
(rebuild up) yang ada.
Melihat jumlah penerbangan yang
ada saat ini maka akan berdampak pada Gambar (Konsep 1) Alur pergerakan
banyaknya pergerakan GSE yang GSE di area penyimpanan gudang kargo
memasuki gudang kargo domestik domestik (outgoing)
(outgoing) untuk melakukan kegiatan
Rebuild Up di dalam gudang kargo. Hal Kendaraan BTT yang memasuki
ini dapat berpengaruh pada area penyimpanan dengan menarik ULD
berkurangnya ruang penyimpanan (pallet dollys) / Baggage Cart seperti
gudang kargo domestik (outgoing) serta yang di tunjukan dengan anah panah
keselamatan dan kenyamanan petugas berwarna merah akan langsung
maupun barang yang ada di dalam memarkirkan ULD (pallet
gudang kargo domestik (outgoing). dollys)/Baggage Cart di area
penyimpanan tesebut. Setelah

123
Jurnal Ilmiah Aviasi Langit Biru Vol. 13 No.1 Februari 2020 Hal 1 : 282

memarkirkan ULD (pallet dollys) / penyimpanan bukanlah sesuatu hal yang


Baggage Cart selanjutnya kendaraan mudah karena kondisi ruangan yang
BTT akan keluar dari gudang kargo sempit dan berdekatan dengan barang
domestik dengan cara berputar seperti sehingga pengemudi harus memastikan
yang di tunjukan dengan anak panah bahwa BTT yang dikendarai serta ULD
berwarna kuning. (pallet dollys)/Baggage Cart yang
Berikut adalah gambar dari ditariknya tidak membentur barang
konsep 2 alur pergerakan GSE di area kargo, petugas serta fasilitas lainnya di
penyimpanan: dalam gudang kargo.

Berkurangnya ruang penyimpanan


gudang kargo domestik (outgoing)
Dengan kondisi pada saat ini
membuat pengoperasian kendaraan BTT
yang menarik ULD (pallet dollys) /
Baggage Cart memasuki area
penyimpanan gudang kargo untuk
melakukan kegiatan Rebuild Up.
Kendaraan BTT dan ULD (pallet dollys)
/Baggage Cart yang sudah ada di dalam
Gambar (Konsep 2) Alur pergerakan gudang kargo akan melakukan
GSE di area penyimpanan gudang kargo pergerakan dan pemarkiran di area
domestik (outgoing)
penyimpanan. sehingga hal ini akan
mengurangi luas area penyimpanan
Kendaraan BTT yang memasuki
untuk menaruh barang di dalam gudang
area penyimpanan dengan menarik ULD
kargo domestik (outgoing).
(pallet dollys) / Baggage Cart seperti
Berikut adalah ukuran dari
yang di tunjukan dengan anah panah
kendaraan yang digunakan di dalam
berwarna merah. Akan melakukan
gudang kargo domestik untuk
perputaran lebih dahulu sebelum
melaksanakan Rebuild Up:
memarkirkan ULD (pallet dollys) /
Baggage Cart di area penyimpanan.
Tabel Data ukuran dan ruang gerak GSE
Setelah memarkirkan ULD (pallet
UKURAN + SPACE
dollys) / Baggage Cart selanjutnya NO.
NAMA
PERALATAN
UKURAN (Meter)
RUANG GERAK
PANJANG LEBAR LUAS PANJANG LEBAR LUAS
kendaraan BTT akan keluar dari gudang 0,2 0,5

kargo domestik tanpa berputar lagi 1 BTT 3,00 m 1,50 m 4,50 m2 3,20 m 2,00 m 6,40 m2

seperti yang ditunjukan dengan anak 2

3
Baggage Chart

Pallet Dollys
3,40 m

4,10 m
1,60 m 5,44 m2

3,60 m 14,76 m2
3,60 m

4,30 m
2,10 m

4,10 m
7,56 m2

17,63 m2
panah berwarna kuning.
Dari gambar konsep 1 dan 2 dapat (Sumber : Unit Bisnis Gudang Kargo
Bandar Udara Juanda Surabaya, 2018)
dilihat bahwa pada dua (2) konsep alur
pergerakan GSE di dalam area
penyimpanan, untuk kegiatan Hasil dari pengamatan penulis,
pemarkiran ataupun perputaran BTT di BTT yang ada di Bandar Udara Juanda
dalam gudang kargo domestik area Surabaya umumnya menarik 3 sampai 4

124
Kajian Kegiatan di Area Gudang Kargo pada Bandar ......... (Dimas Pandhiega Wiguna)

buah Baggage Cart atau 1 buah Pallet peralatan GSE yang beroperasi di dalam
Dollys dalam sekali pelayanan. gudang sehingga dapat memberikan
Sehingga apabila disesuaikan dengan kerusakan pada pilar dan
konsep pergerakan GSE di dalam memungkinkan robohnya pilar sehingga
gudang kargo, dapat dibuat data dapat mengakibatkan bangunan runtuh
perhitungan luas area yang dibutuhkan dan membahayakan petugas dan barang-
untuk pegerakan GSE serta luas area barang di dalamnya. Berikut adalah
yang berkurang saat peralatan GSE di denah pilar dan Pilar Protection gudang
parkirkan di area penyimpanan gudang kargo outgoing Bandar Udara Juanda
kargo domestik. Surabaya.
Berikut adalah gambar luas yang
digunakan peralatan GSE untuk
melakukan pergerakan di terminal
kargo:

Gambar Denah pilar & Pilar Protection


di dalam gudang kargo domestik
Gambar Luas yang diperlukan peralatan (outgoing) area penyimpanan
GSE untuk melakukan pergerakan
Berdasarkan dari pengamatan
penulis dan denah gudang kargo
Pilar Protection di dalam gudang kargo domestik (outgoing) maka dapat
domestik (Outgoing) disajikan tabel seperti berikut:
Pilar Protection adalah salah satu
fasilitas yang digunakan untuk menjaga Tabel Data pilar dan Pilar Protection
pilar penopang bagunan dari benturan berdasarkan denah yang ada pada
kendaraan atau peralatan berat. Keadaan gudang kargo domestik (outgoing)
Pilar Protection di dalam gudang kargo Pilar 17 Pillar
domestik (outgoing) sangatlah Pilar Protection 50 buah
mengkhawatirkan karena banyak yang
rusak dan sudah terlepas.
Hal ini disebabkan oleh kendaraan Tabel Kondisi Pilar Protection pada
GSE yang sering membentur Pilar gudang domestik (outgoing)
Protection saat ke luar masuk ke dalam Kondisi Pilar
gudang kargo untuk melaksanakan No Jumlah
Protection
kegiatan Rebuild Up. Keadaan tersebut 1 Baik 16 buah
sangatlah membahayakan karena tanpa 2 Kurang baik 5 buah
adanya Pilar Protection, pilar gudang 3 Terlepas 29 buah
kargo dapat langsung terbentur dengan

125
Jurnal Ilmiah Aviasi Langit Biru Vol. 13 No.1 Februari 2020 Hal 1 : 282

Berdasarkan data kondisi pilar di Setelah itu petugas checker


dalam gudang kargo domestik, bahwa menerima ULD (pallet dollys)/Baggage
29 buah Pilar Protection sudah terlepas Cart tersebut dan dokumen ready for
dan 5 Pilar Protection dalam keadaan carrier dari petugas Build Up Area
kurang baik yang artinya sudah pernah kemudian melakukan pemeriksaan
tebentur atau hampir lepas, dan 16 terakhir dan diserah terimakan ke pada
lainnya dalam keadaan baik yaitu masih Ground Handling / Airlines. Lalu
dapat berdiri dengan tegak dan belum petugas BTT akan datang dan masuk
pernah terbentur. Berikut adalah denah kembali ke dalam gudang kargo untuk
letak Pilar Protection yang sesuai menarik Baggage Cart atau ULD yang
dengan data dan denah yang ada sudah dimuat dengan kargo, lalu BTT
yang sedang menarik ULD (pallet
dollys) / Baggage Cart pergi
meninggalkan gudang kargo untuk
mengantarkan kargo ke pesawat.

Pemecahan Masalah
Pembuatan Build Up Area untuk
Kegiatan Rebuild Up di Area Gudang
Gambar Alur penyusunan barang di Kargo Domestik (outgoing)
dalam gudang kargo domestik Bila di sesuaikan dengan
(outgoing) Keputusan Menteri Nomer 29 tahun
2005 tentang konsep gudang kargo
maka perlu adanya 3 area di dalam
Berikut adalah gambar Baggage
gudang kargo yaitu area penerimaan,
Cart yang di parkirkan di area
area penyimpanan, dan Build Up Area.
penyimpanan gudang kargo domestik
Sedangkan yang ada di terminal kargo
(outgoing):
domestik (outgoing) saat ini hanyalah 2
area yaitu area penerimaan dan area
penyimpanan. Maka penulis
mengusulkan untuk pembuatan Build
Up

Gambar Baggage Cart yang diparkirkan


di area penyimpanan gudang kargo
domestik (outgoing) Gambar Area di gudang kargo
domestik (outgoing)

126
Kajian Kegiatan di Area Gudang Kargo pada Bandar ......... (Dimas Pandhiega Wiguna)

Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan
Belum tersedianya Build Up Area
khusus setelah area penyimpanan
gudang kargo domestik (outgoing) pada
Terminal Kargo Bandara Juanda
Surabaya menyebabkan peralatan
Gambar Ukuran dan Luas untuk area pelayanan kargo BTT dan ULD (pallet
yang akan dibangun pada Build Up Area
dollys) / Baggage Cart yang
dipergunakan untuk kegiatan rebuild up,
Berdasarkan pada gambar 4.11
masuk ke dalam area penyimpanan
huruf A dan B adalah tempat yang akan
kargo.
digunakan untuk Build Up Area yang
baru, dimana tempat tersebut akan
Saran
digunakan untuk pergerakan dan
Membuat Build Up Area setelah
pemarkiran BTT dan peralatan ULD
area penyimpanan gudang kargo
(pallet dollys) / Baggage Cart. Berikut
domestik (outgoing) untuk kegiatan
adalah perencanaan pembagian luas area
Rebuild Up kargo yang sudah di
untuk dipergunakan sebagai Build Up
pindahkan dari area penyimpanan ke
Area:
Build Up Area. Dan juga untuk tempat
Penerapan Proses Rebuild Up pada parkir sementara peralatan pelayanan
Build Up Area yang baru kargo BTT dan ULD (pallet dollies) /
Dalam prosesnya kegiatan Baggage Cart.
Rebuild Up tidak lagi dilakukan di area
penyimpanan, barang yang telah Daftar Pustaka
dicheck dan disusun di area
penyimpanan selanjutnya akan diangkut G. R. Terry, Principle of Manajemen,
kembali dari area penyimpanan dengan Jakarta, edisi revisi, cetakan 1,
Hand Trolley menuju Build up area. halaman 242, PT. Bumi Aksara :
Dengan dibuatnya Build Up Area 2001
khusus maka akan lebih baik apabila Hasibuan, Malayu, Manajemen Dasar,
proses perpindahan barang dari area Pengertian dan Masalah,
penyimpanan dalam gudang kargo tidak Jakarta, edisi revisi, cetakan 1,
hanya menggunakan Hand Trolley halaman 72, PT. Bumi Aksara
tetapi juga menggunakan pelaratan :2001
pelayanan kargo tambahan berupa International Civil Aviation
Forklift sehingga proses aktivitas Organization, Annex 14, Vol I
pemindahan barang dari area Aerodrome Design and
penyimpanan menuju Build Up Area Operation, Fourth Edition,
akan menjadi lebih cepat. Montreal : 2004
Koontz Harold dan O’Donnel Cyril,
Manajemen Dasar, Pengertian

127
Jurnal Ilmiah Aviasi Langit Biru Vol. 13 No.1 Februari 2020 Hal 1 : 282

dan Masalah, Jakarta, edisi


revisi, cetakan 1, halaman 92, PT.
Bumi Aksara : 2001
Keputusan Menteri Nomor : KM 29
Tahun 2005, tentang
Pemberlakuan Standart
Nasional Indonesia (SNI) 03-
7047-2004 Mengenai Terminal
Kargo Bandar Udara Sebagai
Standar Wajib, Jakarta : 2005
PT. Angkasa Pura I (Persero), Standart
Operating Procedure
Penanganan Kargo Keluar
(outgoing) Surabaya: 2017
Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 1 tahun 2009, Tentang
Penerbangan, Jakarta : 2009
Surat Keputusan Direktur Jenderal
Perhubungan Udara Nomor :
SKEP/100/XI/1985 tentang
Peraturan dan Tata Tertib
Bandar Udara, Jakarta : 1985
Keputusan Pemerintah Nomor 262
Tahun 2017 tentang Keamanan
dan Keselamatan Penerbangan,
Jakarta : 2017
R. Terry, Manajemen Dasar,
Pengertian dan Masalah, Edisi
Revisi, Cetakan 1, PT. Bumi
Aksara, Jakarta, 2001
Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 1 Tahun 2009, tanggal 12
Januari 2009, tentang
Penerbangan, Jakarta, 2009

128

Anda mungkin juga menyukai