Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS PENGARUH SARANA BONGKAR MUAT DAN

TERHADAP KELANCARAN BONGKAR MUAT DI


PELABUHAN X

DZULHAJI FERDY HAMZAH


22.43.036
KETATALAKSANAAN ANGKATAN LAUT DAN
KEPELABUHANAN

PROGRAM DIPLOMA IV PELAYARAN

POLITEKNIK ILMU PELAYARAN MAKASSAR

TAHUN 2023

PAGE \* MERGEFORMAT iii


KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa yang telah melimpahkan berkat serta rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga dalam kesempatan ini penyusun dapat menyelesaikan proposal
prada dengan baik.
Dalam penyusunan proposal ini penyusun menyadari bahwa
proposal ini belum dapat dikatakan sempurna, karena masih ada
kekurangan dan kesalahan yang sengaja maupun tidak sengaja. Untuk itu,
dengan senang hati penyusun menerima kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi selesainya penyusunan proposal ini.
Penyusunan proposal ini tidak lepas dari petunjuk dan bimbingan
berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan terimakasih yang sebesar besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan proposal ini,
Akhirnya penyusun berharap dengan adanya proposal ini dosen
pembimbing dapat mengarahkan dan menuntun penyusun dalam
melaksanakan prada, sehingga praktek tersebut dapat berjalan sesuai
dengan yang diharapkan.

MAKASSAR, 2023

DZULHAJI FERDY H.
22.43.036

PAGE \* MERGEFORMAT iii


DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

TOC \o "1-3" \h \z \u HYPERLINK "" \l


"_Toc74556130"KATA
PENGANTAR…………………………………………………………….
PAGEREF _Toc74556130 \h ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...iii

BAB I. PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................... 1
C. Tujuan Penelitian...................................................................... 2
D. Manfaat Penelitian.................................................................... 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 3
A. Pengertian Analisis.................................................................... 3
B. Fungsi Sarana Dan Prasarana.................................................. 3
C. Pengertian Pelabuhan............................................................... 4
D. Fungsi Pelabuhan..................................................................... 4
E. Peran Pelabuhan....................................................................... 5
F. Fasilitas Pokok Pelabuhan........................................................ 5
G. Pengertian Bongkar Muat......................................................... 7
H. KERANGKA PIKIR.................................................................. 11
I. Hipotesis................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………..……………. 13

PAGE \* MERGEFORMAT iii


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Negara Indonesia merupakan Negara maritim yang terdiri dari
pulau-pulau besar dan kecil yang di pisahkan oleh lautan luas
dimana lautan terebut menjadi sumber daya bagi masyarakat
dengan hasil-hasilnya.Oleh karena itu sarana pergudangan
mengemas peranan yang sangat penting dalam kegiatan bongkar
muat di pelabuhan,penanganan bongkar muat barang merupakan
tolak ukur dari produktifitas kerja pada perusahaan bongkar muat
dan juga menujukkan tinggi rendahnya pendapatan dari kegiatan
bongkar muat itu sendiri.

Tenaga kerja bongkar muat merupakan faktor penggerak dan


pelaksana dalam kegiatan organisasi perusahaan bongkar
muat,apabila suatu perusahaan ingin berhasil harus
memperhatikan masalah kerjanya baik dalam segi keterampilan
dalam bekerja,imaginative serta mampu berinovasi,berdisiplin
tinggi,imaginative serta mampu bekerja keras dan memeberikan
ide-ide yang baik demi kemajuan kerja pada perusahaan tersebut.

dan sesuai dengan tujuan perusahaan. Dengan latar belakang


seperti yang di uraikan maka penulis tertarik mengangkat judul:

“ANALISIS PENGARUH SARANA BONGKAR MUAT DAN


TERHADAP KELANCARAN BONGKAR MUAT DI PELABUHAN
x”

PAGE \* MERGEFORMAT iii


B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan apa yang telah di bahas pada latar belakang
diatas,maka dapat dirumuskan yang menjadi pokok
permasalahannya adalahbagaimana pengaruh sarana bongkar
muat dan terhadap kelancaran bongkar muat di pelabuhan X.

C. Tujuan Penelitian
Dengan melihat latar belakang masalah dan perumusan
masalah,maka tujuan dari penulisan proposal ini adalah sebagai
berikut:Untuk mengetahui pengaruh sarana bongkar muat dan
terhadap kelancaran bongkar muat di pelabuhan X.

D. Manfaat Penelitian
Ada pun manfaat dari penulisan proposal di lihat dari segi
teoritas dan praktis adalah sebagai berikut:

1. Secara Teoritis.
Dapat menambah pengetahuan dan pemahaman yang lebih
baik dalam memahami penerapan informasi tentang proses
bongkar muat di pelabuhan,memahami teori yang telah di
peroleh selama masa perkuliahan dan dapat memberikan
wacana bacaan khususnya bagi program studi ketatalaksanaan
angkutan laut dan kepelabuhanan (KALK) mengenai analisis
pengaruh sarana bongkar muat dan terhadap kelancaran
bongkar muat di pelabuhan x.
2. Secara Praktis
Penyusun berharap agar penelitian ini dapat berguna sebgai
sumbangan pemikiran serta informasi gambaran mengenai
analisis pengaruh sarana bongkar muat dan terhadap kelancaran
bongkar muat di pelabuhan x.

PAGE \* MERGEFORMAT iii


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Analisis
Dalam kamus Bahasa Indonesia kontenporer karangan Peter
Salim dan Yenni Salim (2002) menjabarkan pengertian analisis
sebagai berikut:
1. Analisis adalah penyelidikan terhadap pokok persoalan suatu
peristiwa (perbuatan, karangan dan sebaigainya) untuk
mendapatkan fakta yang tepat (asal usul, sebab, penyebab
sebenarnya dan sebagainya).
2. Analisis adalah penguraian penguraian pokok persoalan atas
bagian-bagian, penelaahan bagian-bagian tersebut dan
hubungan antar bagian untuk mendaptkan pengertian yang
tepat dengan pemahaman secara keseluruhan.
3. Analisis adalah penjabaran (pembentengan ) suatu hal, dan
sebagainya setelah di telaah secara seksama.

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia karangan Suharso,


Suatu Peristiwa (2005), analisis adalah penyelidikan terhadap suatu
peristiwa (karangan, perbuatan dan sebagainya) untuk mengetahui
keadaan yang sebenarnya (sebab musabab, duduk perkara dan
sebagainya).

B. Fungsi Sarana Dan Prasarana


Fungsisarana dan prasarana tentu berbeda berdasarkan ruang
lingkup penggunaannya masing-masing. Misalnya, sarana dan
prasarana transportasi berbeda dengan kesehatan.Tetapi
mempunyai suatu tujuan yang sama yaitu tujuan untuk mencapai
hasil yang di harapkan sesuai dengan rencana. Berikut adalah
fungsi utama sarana dan prasarana, yaitu :

PAGE \* MERGEFORMAT iii


1. Dapat mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan sehingga
mampu menghemat waktu serta meningkatkan produktivitas
baik barang maupun jasa.
2. Hasil kerja lebih berkualitas serta terjamin.
3. Dapat lebih sederhana atau memudahkan dalam gerak para
pengguna atau pelaku.
4. Membuat ketetapan susunan stabilitas pekerja lebih terjamin.
5. Dapat menimbulkan rasa kenyamanan bagi orang-orang yang
berkepentingan.
6. Dan menimbulkan rasa puas pada orang-orang yang
berkepentingan yang mempergunakannya.

C. PengertianPelabuhan
Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan atau
perairan dengan batas batas tertentu sebagai tempat kegiatan
pemerintahan dankegiatan pengusahaan yang di pergunakan
sebagai tempat kapal bersandar, naik turun penumpang dan
bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh kapal
yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan
pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat
perpindahan intra dan antar moda transportasi.

D. FungsiPelabuhan
Dalam hal ini ada 4 fungsi pelabuhan
1. Gateway (pintu gerbang)
2. Link (mata rantai)
3. Interface (antar muka)
4. Industrial Entity

PAGE \* MERGEFORMAT iii


E. Peran Pelabuhan
Pelabuhan menjadi salah satu unsur penentu terhadap aktivitas
perdagangan. Pelabuhan yang di kelola secara baik dan efisien
akan mendorong kemajuan perdagangan, bahkan industry di
daerah akan maju dengan sendirinya. Dan dari sisnilah pelabuhan
sangat berperan penting, apabila kita melihat sejarah jaman dahulu
beberapa kota metropolitan di Negara kepulauan seperti Indonesia,
pelabuhan turut membesarkan kota kota tersebut. Pelabuhan
menjadi jembatan penghubung pembangunan jalan raya, jaringan
rel kereta api, dan pergudangan tempat distribusi. Yang tidak kalah
pentingnya peran pelabuhan adalah sebagai focal point bagi
perekonomian maupun perdagangan dan menjadi kumpulan badan
usaha seperti pelayaran dan keagenan, pergudangan, freight
forwarding, dan lain sebagainya.

F. Fasilitas Pokok Pelabuhan


1. Alur Pelayaran
Alur pelayaran adalah perairan yang dari segi kedalaman,
lebar, dan bebas hambatan pelayaran lainnya dianggap aman
dan selamat untuk dilayari oleh kapal di laut, sungai atau danau.
Alur pelayaran dicantumkan dalam peta laut dan buku petunjuk-
pelayaran serta diumumkan oleh instansi yang berwenang. Alur
pelayaran digunakan untuk mengarahkan kapal masuk ke kolam
pelabuhan, oleh karena itu harus melalui suatu perairan yang
tenang terhadap gelombang dan arus yang tidak terlalu kuat.

Alur pelayaran digunakan untuk mengarahkan kapal yang


akan digunakan untuk mengarahkan kapal yang akan masuk
kekolam pelabuhan. Alur pelayaran dan kolam pelabuhan harus
cukup tenang terhadap pengaruh gelombang dan arus.
Perencanaan alur pelayaran dan kolam pelabuhan ditentukan

PAGE \* MERGEFORMAT iii


oleh kapal besar yang akan masuk kepelabuhan dan kondisi
metereologi dan oseanografi.

2. Kolam Pelabuhan
Kolampelabuhan merupakan tempat dimana kapal dapat
labuh dengan kedalaman aman sekitar 1,1 draft (sarat kapal)
kapal penuh, dengan luas kolam:
a. Tambatan tunggal : Lingkarang dengan jari-jari (LOA + 25 m)
b. Tambatan ganda: Segiempat dengan panjang (LOA + 50 m) x
lebar (LOA/2)
3. Penahan Gelombang
Berfungsi untuk melindungi daerah perairan dari gangguan
gelombang air laut. Pada umumnya bertipe miring, tegak
(kaison) dan campuran.
4. Mooring Buoy
Berfungsi untuk mengikat kapal pada saat labuh agar tidak
terjadi pergeseran yang disebabkan oleh angin dan arus
gelombang. Selain itu mooring buoy juga dapat membantu kapal
untuk berputar.Mooring buoy terbuat dari pelampung penambat,
beton pemberat, jangkar dan rantai antara jangkar dan
pelampung.
5. Dermaga
Merupakan bangunan pelabuhan yang berfungsi untuk
merapat dan menambatkan kapal yang melakukan B/M
(bongkar/muat) barang dan naik turunnya penumpang. Pada
umumnya, dermaga memiliki tipe dengan bentuknya yang
pararel dengan pantai (tipe terdiri dari on pile, caisson, turap)
serta jetty yang bentuknya menjorok ke laut (tipe jari, miring,
kompleks dan atau ditambah dengan mooring dolphin).

PAGE \* MERGEFORMAT iii


6. Gudang
Merupakan bangunan pelabuhan yang digunakan untuk
menyimpan barang-barang yang berasal dari kapal atau yang
akan dimuat ke kapal. Pada umumnya, lokasi gudang diletakkan
jauh ke sisi darat.
7. Lapangan Penumpukan
Lapangan penumpukan merupakan bangunan atau tempat
yang luas dan terletak didekat dermaga yang digunakan untuk
menyimpan barang-barang yang akan dimuat atau setelah
dibongkar dari kapal.

G. Pengertian Bongkar Muat


Bongkar Muat adalah salah satu kegiatan yang dilakukan
dalam proses forwarding (pengiriman) barang.Yang dimaksud
dengan kegiatan muat adalahproses memindahkan barang dari
gudang, menaikkan lalu menumpuknya di atas kapal sedangkan
kegiatan bongkar adalah proses menurunkan barang dari kapal lalu
menyusunnya di dalam gudang di pelabuhan atau Stock pile atau
container yard.
1. Persiapan Bongkar Muat Barang
Sebelum Perusahaan Bongkar Muat melakukan pekerjaan
pembongkaran dan pemuatan barang dari dan ke atas kapal,
PBM mendapat Surat Perintah Kerja (SPK) dari Perusahaan
Pelayaran/Agen yang menunjuknya, sebagai pedoman untuk
melaksanakan tugas yang diembannya. Setelah itu perlu
adanya persiapan-persiapan yang matang baik untuk
penyediaan peralatan, tenaga Kerja bongkar muat dan lain
sebagainya yang dapat mendukung/menunjang kelancaran
kegiatan bongkar muat barang. Tahap-tahap persiapan
sebelum kapal tiba di Dermaga/tempat tambat adalah sebagai
berikut :

PAGE \* MERGEFORMAT iii


a. Sebelum Kapal tiba Sebelum kapal tiba PBM mendapat
kabar/berita tentang rencana kedatangan kapal yang
berisi : Waktu kapal tiba Jumlah muatan/barang yang akan
dibongkar Macam, tersebut maka perusahaan bongkar
muat mengadakan pertemuan dengan pihak-pihak terkait di
PPSA (Pusat Pelayanan Satu Atap), membahas mengenai
waktu kapal tiba, dermaga yang digunakan dan lain-lain,
setelah itu PBM mengadakan persiapan agar supaya
kegiatan bongkar muat bisa dilakukan dengan cepat dan
efisien. Di dalam pertemuan/briefingnya perusahaan
bongkar muat memberikan pertimbangan-pertimbangan
mengenai antara lain : Alat-alat bantu apa saja yang
dibutuhkan disesuaikan dengan barang yang akan
dibongkar/dimuat dan tempat yang ideal menurut kondisi
fasilitas yang ada untuk kecepatan bongkar muat sehingga
muatan dapat ditampung baik di dermaga, gudang atau
lapangan penumpukan.
b. Kapal tiba di dermaga Setelah kapal tiba di perairan
pelabuhan kemudian petugas perusahaan bongkar muat
menerima dokumen-dokumen yang diperlu kan untuk
mempersiapkan kegiatan bongkar muat barang seperti :
Manifest yang merupakan daftar barang yang akan
dibongkar menurut Bill of Lading (B/L).
2. Kendala - Kendala Dalam Proses Pemuatan
Setiap pekerjaan pasti ada kendala-kendala yang
dihadapi, sama halnya muat/ bongkar pasir besi. Adapun
kendala - kendala yang sering terjadi dalam proses muat/
bongkar sebagai berikut:
a. Kurangnya armada Truck yang disediakan, sehingga
memperlambat proses muat/ bongkar.
b. Kerusakan crane kapal/ darat.

PAGE \* MERGEFORMAT iii


c. Kerusakan pada alat bongkar/ muat sepertigrab & bucket.
d. Cuaca yang kurang mendukung seperti hujan.
e. Ketersediaan barang yang kurang dari kapasitas yang
diinginkan.
3. Pengertian dan Dasar Hukum Kegiatan Bongkar Muat
Berdasarkan Peraturan Menteri PerhubunganRepublik
Indonesia Nomor: PM 152 Tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan dan Pengusahaan Bongkar Muat Barang dari
dan keKapal, kegiatan usaha bongkar muat adalah kegiatan
usaha yang bergerak dalam bidang bongkar muat barang dari
dan ke kapal di pelabuhan, yang meliputi kegiatan:
a. Stevedoring, adalah pekerjaan membongkar barang dari
kapal kedermaga/tongkang/truk ataumemuat barang dari
dermaga/tongkang/truk ke dalam kapal sampai dengan
tersusun dalampalka kapal dengan menggunakan derek
kapal atau derek darat.
b. Cargodoring, adalah pekerjaan melepaskan barang dari
tali/jala-jala(ex tackle) di dermaga dan mengangkut dari
dermaga kegudang/lapangan penumpukan barang atau
sebaliknya dan;
c. Receiving/delivery, adalah pekerjaan memindahkan barang
daritimbunan/tempat penumpukan di gudang/lapangan
penumpukan danmenyerahkan sampai tersusun diatas
kendaraan di pintugudang/lapangan penumpukan atau
sebaliknya.
4. Mekanisme Pada Kegiatan Bongkar Muat
Kegiatan bongkar muat adalah pekerjaan membongkar
barang dari atas dek/palka kapal dan menempatkannya di atas
dermaga atau ke dalam tongkang atau kebalikannya memuat
dari atas dermaga atau dari dalam tongkang dan
menempatkannya ke atas dek atau ke dalam palka kapal.

PAGE \* MERGEFORMAT iii


Dalam pelaksanaannya kegiatan bongkar muat dilakukan oleh
perusahaan bongkar muat atau dengan derek kapal apabila
kapal tersebut memiliki derek sendiri. Perusahaan Bongkar
Muat (PBM) adalah badan hukum Indonesia yang khusus
didirikan untuk menyelenggarakan dan mengusahakan
kegiatan bongkar muat barangdari dan ke kapal.dari dan ke
kapal. Perusahaan bongkar muat dapat melakukankegiatan
usaha bongkar muat barang dari dan ke kapal baik untukkapal
nasional maupun kapal asing yang diageni oleh
perusahaanangkutan laut nasional.
Dalam buku F Eraliesa (2009) Hubungan faktor individu
dengan kelelahan kerja tenaga bongkar muat di pelabuhan
misalnya, pada pelabuhan (x) dapat mempengaruhi mekanisme
kegiatan bongkar muat .

PAGE \* MERGEFORMAT iii


H. KERANGKA PIKIR

Analisis Pengaruh Sarana Bongkar Muat dan Sumber Daya


Manusia terhadap Kelancaran Bongkar Muat di Pelabuhan PT.
X

Pengaruh sarana
bongkar muat terhadap
kelancaran Bongkar Pengaruh SDM
Muat di pelabuhan terhadap kelancaran
Bongkar Muat di
pelabuhan

Sarana bongkar muat dan SDM masih menjalani beberapa


hambatan yang menyebabkan beberapa masalah pada
kelancaran bongkar muat

Tabel 2.1 Kerangka Pikir

PAGE \* MERGEFORMAT iii


I. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah penelitian diatas, diduga
Adanya hambatan terhadap sarana bongkar muat dan
menyebabkan beberapa masalah pada kelancaran bongkar muat
pelabuhan x.

PAGE \* MERGEFORMAT iii


DAFTAR PUSTAKA

Blog Kapal, (November 2020), Fasilitas dan Penunjang Pelabuhan.

Danyonasrofi, ( Januari 2016) Pengertian, peran dan fungsi


Pelabuhan.Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut.(2008).Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008
Tentang Pelayaran. Jakarta : Departemen Perhubungan Direotorat
Jenderal Perhubungan Laut.

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, (1994), Perkembangan Kegiatan


Bongkar Muat Pada Pelabuhan Yang Diusahakan, Jakarta:
Direktorat Pelabuhan dan Pengerukan.

Eraliesa, F. (2009) Hubungan Faktor Individu Dengan Kelelahan Pada


Tenaga Kerja Bongkar Muat Di Pelabuhan Tapaktuan Kecamatan
Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2008. Skripsi Universitas
Sumatera Utara.

H. Juswandi, Ketua DPW APBMI DKI. Definisi Perusahaan Bongkar Muat


dan Istillah-Istill Kegiatannya.

Peter Salim dan Yenni Salim (2002) kamus Bahasa Indonesia kontenporer
karangan. Jakarta : Modern Enligsh Press

Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor: PM 152


Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan dan Pengusahaan Bongkar
Muat Barang dari dan keKapal

PAGE \* MERGEFORMAT iii

Anda mungkin juga menyukai