Anda di halaman 1dari 5

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

PENGADAAN BARANG/JASA
PT PELINDO III (PERSERO)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


(Term of Reference)
KAJIAN KERJASAMA PENGEMBANGAN / REVITALISASI PELABUHAN HUB BENOA
DAN PELABUHAN DESTINASI DALAM LINGKUP PT PELINDO III (PERSERO)

A. LATAR BELAKANG
PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) yang juga dikenal dengan Pelindo III adalah
Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang jasa kepelabuhanan. Tugas,
wewenang, dan tanggung jawab Pelindo III mengelola 43 pelabuhan yang tersebar di 7
provinsi yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah,
Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, serta memiliki 23 anak
perusahaan dan afiliasi.
Pelindo III menjalankan bisnis inti sebagai penyedia fasilitas jasa kepelabuhanan yang
memiliki peran kunci guna menjamin kelangsungan dan kelancaran angkutan laut.
Dengan tersedianya prasarana transportasi laut yang memadai, Pelindo III mampu
menggerakkan serta mendorong kegiatan ekonomi negara dan masyarakat.
Pelabuhan Benoa merupakan salah satu aset milik PT Pelindo III (Persero) yang akan
dikembangkan menjadi Pelabuhan wisata kapal pesiar. Wisata atau perjalanan dengan
menggunakan kapal pesiar adalah salah satu kegiatan dalam industri pariwisata bahari.
Adapun pengertian dari “wisata bahari” itu sendiri adalah segala kegiatan wisata yang
bersumber dan berhubungan dengan kelautan baik dalam konteks sebagai sumber daya
alam, kekayaan alam maupun yang berhubungan dengan pemanfaatan lingkungan
kelautan. Sedangkan arti dari wisata kapal pesiar adalah segala kegiatan
kepariwisataan yang menggunakan kapal laut atau perahu untuk pesiar atau
mengunjungi tempat-tempat obyek wisata.
Dampak ekonominya akan kian terasa pula terutama bagi masyarakat di daerah tujuan
singgah kapal. Wisata kapal pesiar dunia terus berkembang dari tahun ke tahun
sehingga menjadi penting ditangkap bagi industri wisata berbagai negara dunia. Pada
1990 wisatawan kapal pesiar dunia hanya 5 juta, 2009 menjadi 13 juta, 2010 naik lagi
menjadi 15 juta, dan pada 2015 diperkirakan menjadi 24 juta. Indonesia tentu harus
jeli melihat dan menangkap perkembangan ini. “Pengembangan wisata bahari melalui
kapal pesiar ringan atau yacht dan kapal pesiar atau cruise sedang dilakukan, karena
sektor itu sangat diminati para wisatawan mancanegara dan akan banyak menarik
devisa. Guna menarik wisatawan yang menggunakan kapal pesiar untuk datang ke
Indonesia dengan memerbaiki regulasi yang ada dan pembangunan marina. Untuk
marina, saat ini di Indonesia hanya memiliki lima sampai enam marina kecil yang
belum berstandar internasional. Sedangkan yang dibutuhkan adalah marina besar dan
bertaraf internasional. Oleh karena itu PT Pelindo III (Persero) akan melakukan
Revitalisasi Pelabuhan Benoa, dengan adanya revitalisasi dan peningkatan fasilitas
Pelabuhan untuk pengembangan 10 tahun mendatang yang dilakukan, maka kapal-
kapal tersebut dapat bersandar di dermaga. Hal ini tentunya akan menambah minat
kedatangan kapal pesiar karena dari sisi keamanan dan kenyamanan mereka terjamin
dan memungkinkan juga kapal pesiar dengan LOA (Length of All) ukuran panjang
lebih dari 350 meter untuk sandar di demaga yang sebelumnya hanya bisa berlabuh
diluar pelabuhan. Bahkan, kapal pesiar tersebut tidak hanya transit namun pelabuhan
Benoa akan menjadi home port cruise, dimana kapal pesiar berangkat dari Benoa,
kemudian berkeliling di Indonesia Timur dan nanti akan kembali lagi ke Benoa.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan dilakukan pekerjaan ini adalah untuk mengkaji Pengembangan
Pelabuhan Benoa (Revitalisasi) dan Fasilitas Pelabuhan Benoa milik PT Pelindo III
(Persero) untuk pengembangan 10 tahun mendatang.

 Tujuan dari penelitian ini adalah :


1. Untuk merencanakan fasilitas prasarana dan sarana penunjang di Pelabuhan
Benoa yang dapat menunjang perannya sebagai pelabuhan Hub.
2. Agar diperoleh gambaran pola kerjasama yang paling menguntungkan dalam
pengembangan pemanfaatan aset / Revitalisasi Pelabuhan Benoa
3. Hasil analisis, saran dan kesimpulan dari kajian ini diharapkan akan menjadi
bahan masukan bagi PT Pelindo III (Persero) dalam rangka Pengembangan /
Revitalisasi Pelabuhan Benoa sebagai Pelabuhan Pariwisata.
4. Menghindari konsep pengembangan pemanfaatan aset yang tidak sesuai dari
prinsip legalitas, tidak memenuhi syarat secara fisik, kurang memberikan hasil
finansial yang maksimum, serta kurang produktif.
5. Terciptanya suatu sistem informasi dan administrasi sehingga tercapainya
efisiensi dan efektifitas dalam pengelolaan aset.

C. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA

Pengguna jasa kegiatan ini adalah PT Pelindo III (Persero)


D. RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Adapun ruang lingkup pekerjaan kajian ini terdiri atas :
1. Melakukan survey pasar internasional, atas potensi kunjungan potensi kunjungan
cruise ke Pelabuhan Hub Benoa dan Pelabuhan Destinasi (Pelabuhan Banyuwangi -
East Java, Gili Mas - Lombok, Celukan Bawang - North Bali) Tahun 2020 dan
potensi pertumbuhan kunjungan 10 (sepuluh) tahun mendatang.
2. Memberikan rekomendasi hasil identifikasi atas sarana dan prasarana eksisting
Pelabuhan Hub Benoa dan Pelabuhan Destinasi (Pelabuhan Banyuwangi - East Java,
Gili Mas - Lombok, Celukan Bawang - North Bali) untuk kebutuhan pengembangan
10 (sepuluh) tahun mendatang sesuai dengan standar internasional dan kebutuhan
persyaratan pelanggan, mencakup:
a. Aspek Legal
b. Aspek Quality
c. Aspek Environment
d. Aspek Safety
e. Aspek Security
3. Memberikan rekomendasi pengembangan atas pola operasi saat ini terhadap
kebutuhan pola operasi Pelabuhan Hub Benoa dan Pelabuhan Destinasi (Pelabuhan
Banyuwangi - East Java, Gili Mas - Lombok, Celukan Bawang - North Bali) 10
(sepuluh) tahun mendatang termasuk diantaranya prosedur operasi dan kompetensi
personil di Pelabuhan Hub Benoa dan Pelabuhan Destinasi (Pelabuhan Banyuwangi
- East Java, Gili Mas - Lombok, Celukan Bawang - North Bali).
4. Melakukan kajian finansial untuk mementukan minimal 2 (dua) alternatif pola
kerjasama operasi.
5. Menyusun dokumen lelang untuk mendapatkan organisasi yang memberikan
kontribusi terbaik bagi PT Pelindo III (Persero) sesuai pola kerjasama operasi yang
telah ditentukan.
6. Bertindak sebagai evaluator lelang sesuai dengan peraturan yang berlaku di PT
Pelindo III (Persero).

E. KEBUTUHAN PERSONIL
Untuk melaksanakan kegiatan ini diperlukan tenaga ahli sebagai berikut :

Jumlah
No. Posisi Pengalaman
Tenaga
1. Ketua Tim ≥ 10 Tahun 1
(Lulus Universitas Spesifikasi:
Internasional bidang Berpengalaman dibidang Cruise
Pelayaran) Management Consulting (Cruise
Operators, Cruise Destination), Technical
and Economic Feasibility Study of Port
Development.
Menguasai minimal 3 (tiga) bahasa
asing/polyglot
2. (Akan ditentukan kemudian)
3. (Akan ditentukan kemudian)
4. (Akan ditentukan kemudian)
5. (Akan ditentukan kemudian)

F. JADWAL WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jangka waktu pelaksanaan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 90 (Sembilan


Puluh) hari kalender, terhitung sejak dikeluarkannya Kontrak oleh Pemberi Tugas.
Dalam jangka waktu tersebut konsultan diharuskan berkonsultasi se-efektif mungkin
dengan Pemberi Tugas.

G. KEWAJIBAN KONSULTAN STUDI KELAYAKAN

1. Konsultan studi kelayakan berkewajiban melaksanakan penugasan yang diberikan


sesuai dengan ruang lingkupnya, serta melaksanakan penyelesaian pekerjaan
secara profesional serta terhindar dari benturan kepentingan dan harus menjaga
kerahasiaan data-data dan hasil pekerjaan, dan bersedia menandatangani
confidential agreement, serta menyajikan laporan hasil studi kelayakan yang
obyektif dan jelas, menuliskan pengungkapan yang dipandang perlu agar laporan
perkiraan dapat memberikan hasil yang jelas dan tidak menyesatkan bagi
pembacanya. Pekerjaan studi kelayakan tidak disubkontrakkan ataupun dialihkan
dan person in charge pada pekerjaan yang dimaksud tidak dapat diganti sampai
dengan penugasan kecuali ada persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas
2. Perusahaan jasa beserta konsultan dan stafnya wajib merahasiakan semua hasil
kerjanya. Pihak siapapun dilarang untuk mengetahui hasil/laporan perkiraan tanpa
seijin dari Pemberi Tugas.
H. KEWAJIBAN PEMBERI TUGAS

Dalam penugasan dan pelaksanaan pekerjaan, pemberi tugas melalui Tim Counterpart
yang dibentuk akan memenuhi kewajiban sebagai berikut :

a. Memberikan daftar objek yang akan dilebarkan dengan spesifikasi legal yang cukup
jelas.
b. Mendampingi konsultan studi kelayakan baik untuk berdiskusi maupun di lapangan
dan memberikan masukan-masukan yang relevan dari pembicaraan pembahasan.
c. Menyediakan surat tugas bagi konsultan untuk melaksanakan inspeksi lapangan.
d. Melaksanakan pembayaran sesuai prestasi kerja konsultan dan sesuai dengan
perjanjian yang disepakati kedua belah pihak.

I. PELAPORAN

Konsultan harus menyerahkan laporan akhir sebanyak 3 Dokumen/buku (Bahasa


Inggris dan Indonesia), 90 (Sembilan Puluh) hari kerja sejak ditandatanganinya Kontrak
dari Pemberi Tugas.

Anda mungkin juga menyukai