Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN ON THE JOB TRAINING (OJT)

DISUSUN OLEH:

ESHA ADILA FAUZIAH

NIS : 21.27.47.13822

STAFF AIRLINES (GROUND STAFF)

TADIKA PURI
CABANG ALAUDDIN MAKASSAR

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
penyertaannya sehingga On The Job Training (OJT) di PT. Lintas Megantara dapat berjalan
dengan baik dan lancar.
1
Dalam proses penyusunan laporan ini, penulis banyak mengalami kesulitan dan
hambatan, namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, penulis dapat mengatasi
kendala tersebut. Oleh karena itu, pada kesempatan ini perkenankan penulis menyampaikan
terima kasih dan penghargaan yang tak terhingga kepada:

1. Kedua orang tua penulis yang selalu memberikan dukungan sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan ini.

2.Seluruh staff selaku pembimbing selama On The Job Training di PT. Lintas

Megantara.

3.Semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan laporan ini yang

tidak sempat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak,
demi kesempurnaan penulisan selanjutnya.

Makassar, 2 JUNI 2021

Esha Adila Fauziah

DAFTAR ISI

HALAMAN

SAMPUL ………………………………………………………………………….................i

2
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………….........ii

DAFTAR
ISI……………………………………………………………………………………............iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar
Belakang………………………………………………………………………....1
B. Tujuan Pelaksanaan OJT………………………………………………………...2
C. Hambatan Serta Keberhasilan Selama OJT…………………………………..….2

BAB II TINJAUAN UMUM

A. Gambaran Umum Instansi / Perusahaan…………………………………………4


B. Struktur Instansi / Perusahaan………………………………………...………….10
C. Uraian Prosedur OJT……………………………………………………………..12

BAB III PEMBAHASAN

A. Penempatan Saat Melakukan OJT…………………………………….…… 15


B. Permasalahan dan Cara Menghadapi…………………………………………18

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………………….....21
B. Saran…………………………………………………………… ………..........21

DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………………………................24

DOKUMENTASI…………………………………………………………….………............24

BAB I

PENDAHULUAN

3
A. Latar Belakang
Pariwisata adalah salah satu sektor perekonomian yang paling efektif untuk
mendongkrak devisa Indonesia dan kini telah menjadi salah satu penghasil devisa
terbesar bagi pertumbuhan ekonomi negara Indonesia. Pariwisata dan Transportasi
adalah dua komponen yang tak dapat dipisahkan serta saling memiliki
ketergantungan. Walaupun banyak moda transportasi yang bisa dipilih oleh
wisatawan : darat, laut dan udara, pada umumnya untuk perjalanan wisata dengan
jarak tempuh yang cukup jauh serta memakan waktu lama, transportasi udara menjadi
pilihan. Dengan adanya rute penerbangan ke suatu daerah tujuan wisata, kegiatan
pariwisata juga diuntungkan dengan mudahnya aksesibilitas ke daerah tujuan wisata
tersebut.

Dunia penerbangan saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat dan
merupakan salah satu unsur penting dalam menggerakan dinamika pembangunan,
mendukung mobilitas manusia, barang dan jasa serta mendukung pengembangan
wilayah dan peningkatan hubungan internasional yang lebih memantapkan
perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara dalam rangka perwujudan
wawasan nusantara. Peningkatan jumlah penumpang yang menggunakan jasa
angkutan udara, diakibatkan beberapa alasan yang diantaranya adalah adanya
kepentingan bisnis, adanya kepentingan pariwisata, efektifitas waktu perjalanan dan
berbagai urusan lainnya.

Keterlibatan Pemerintah dan Swasta sangat diperlukan sebagai penunjang


kegiatan pariwisata yaitu diantaranya meningkatkan pertumbuhan pembangunan
Transportasi, Perhotelan dan Akomodasi serta meningkatkan kualitas pelayanan jasa
dengan disertai sumber daya manusia yang kompeten, maka dari itu untuk
menciptakan lulusan yang berkompeten, Airhos Prima Victory (APV) melakukan
program On The Job Training (OJT) untuk memperdalam ilmu teori maupun ilmu
praktik.
B. Tujuan Pelaksanaan On The Job Training (OJT)

4
Penulisan laporan ini mempunyai 2 (dua) tujuan yaitu tujuan formal dan tujuan
operasional.
1. Tujuan Formal
Secara formal tujuan penulisan laporan ini bertujuan memenuhi On The Job Training
(OJT) sebagai salah satu syarat Akademis untuk menyelesaikan Pendidikan dan
mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama mengikuti pendidikan.
2. Tujuan Operasional
Adapun tujuan operasional dalam pelaksanaan On The Job Training yaitu:
a. Mengaplikasikan ilmu teori dan ilmu praktek yang diperoleh selama Pendidikan
sesuai dengan prosedur perusahaan.
b. Menciptakan pengalaman-pengalaman baru bagi siswa dalam menghadapi
masalah di dunia kerja.
c. Mengembangkan ilmu yang telah didapatkan selama melaksanakan On The Job
Training (OJT) untuk dapat meningkatkan sistem industri perjalanan sebagai
penerus dalam bidang ini.
d. Menciptakan kebiasaan disiplin kerja untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab
yang tinggi terhadap suatu pekerjaan.
e. Mengenal dan memahami bagian-bagian yang berperan penting dalam maskapai
penerbangan.

C. Hambatan Serta Keberhasilan Selama Mengikuti On The Job Training (OJT)


Adapun hambatan dan keberhasilan yang dihadapi oleh penulis selama melaksanakan
On The Job Training (OJT) di PT. Lintas Megantara.
1. Hambatan
a. Suasana bandara yang berbeda dengan dikampus menjadi salah satu hambatan
yang mengharuskan penulis untuk cepat menyesuaikan diri dengan kondisi dan
keadaan tersebut.
b. Menangani penumpang compliant menjadi salah satu kendala penulis pada awal
OJT karena belum terbiasa dengan permasalahan compliant.

2. Keberhasilan

5
a. Penulis mampu menjalin hubungan yang baik dengan para staff dan penumpang.
b. Penulis mampu meng-handle penumpang secara langsung berdasarkan prosedur.
c. Penulis telah memahami prosedur dalam melayani penumpang.

BAB II

6
TINJAUAN UMUM

A. Gambaran Umum
PT. Sriwijaya Air adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa
angkutan udara dan merupakan salah satu perusahaan penerbangan terkemuka di
Indonesia. Perusahaan ini memiliki visi sebagai perusahaan penerbangan yang eksis
di Kawasan domestic / regional yang mengutamakan kualitas pelayanan didukung
oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal sehingga dapat menunjang
pengembangan perusahaan dan kesejahteraan karyawan.
PT. Sriwijaya Air lahir sebagai perusahaan swasta murni yang didirikan oleh
Chandra Lie, Hendrie Lie, Johannes B, dan Andy Halim. Dengan dibantu oleh tenaga
ahli bidangnya yaitu Supardi, Capt. Kusnadi, Capt. Adil W, Capt. Harwick L,
Gabriella, Suwarsono dan Joko Widodo. Sriwijaya Air memulai usahanya dengan
bermodalkan satu armada Boeing 737-200.
Tepat pada hari pahlawan 10 November 2003, PT. Sriwijaya Air memulai
penerbangan perdananya dengan menerbangi rute Jakarta-Pangkal Pinang PP,
Jakarta-Palembang PP, Jakarta-Jambi PP dan Jakarta-Pontianak PP. selama 2004,
jumlah armada Sriwijaya Air bertambah menjadi 5 pesawat. Antara tahun 2005
sampai dengan tahun 2006 total armada Sriwijaaya Air berjumlah 17 Armada Boeing
737 dengan menerbangi 30 kota di tanah air. Pada 30 November 2006 Sriwijaya Air
telah membuka rute internasional pertamanya dengan menyinggahi Davao City,
Filipina.
Pedoman pelayanan yang selalu menjadi prioritas Sriwijaya Air dalam
mewujudkan misi sebagai mitra perjalanan udara ialah Keselamatan (Safety),
keamanan (Security), dan pelayanan (service) dengan slogan “Your Flying Partner”.
Tenaga kerja yang terampil, ramah, dan terpercaya merupakan kunci keberhasilan
Sriwijaya Air.

1. Keselamatan (Safety)
Keselamatan penerbangan ialah keadaan yang terwujud dari
penyelenggaraan penerbangan yang lancar sesuai dengan prosedur operasi dan

7
persyaratan kelaikan teknis terhadap sarana dan prasarana penerbangan beserta
penunjangnya. Keselamatan adalah salah satu perhatian kami dan prioritas utama
diatas segalanya. Inilah pedoman yang selalu di terapkan oleh Sriwijaya Air
dalam menjalankan peran melayani masyarakat dan telah mendapat Piagam
Penghargaan International Award for Safety and Maintenance of Aircraft dari
Boeing-Seattle USA pabrik pesawat. Boeing diberikan kepada PT. Sriwijaya Air
melalui rangkaian kegiatan auditor yang dilakukan oleh Boeing selama beberapa
bulan dengan melakukan inspeksi langsung di maskapai ini. Selain itu, pilot dan
kru pesawat terbang yang terlatih dan berpengalaman melengkapi seluruh
prosedur keselamatan penerbangan Sriwijaya Air sehingga pelanggan Sriwijaya
Air dapat mengandalkan keselamatan dan kenyamanan terbang.

2. Keamanan (Security)
Untuk mencapai keamanan penerbangan, Sriwijaya Air melakukan perawatan
dan pemeliharaan pesawat, Sriwijaya Air bekerja sama dengan PT. Aero
Nusantara Indonesia sebagai salah satu maintenance provider terpercaya di
Indonesia yang bertaraf Internasional. Kerjasama ini dimaksudkan agar para
penumpang setia Sriwijaya Air akan mendapatkan keamanan dan kenyamanan
yang optimal. Adapun pemeliharaan pesawat yang dilakukan oleh Sriwijaya Air
adalah:
a. Sejak tahun 2003 Sriwijaya Air bekerja sama dengan PT. ANI (Aero
Nusantara Indonesia) dengan tenaga rawat yang didatangkan langsung dari
luar negeri.
b. Sesuai dengan komitmen PT. ANI “Kita menegakkan kepercayaan, mutu,
keselamatan dengan menyediakan baik demi keselamatan penerbangan”.
c. Salah satu pencapaian maintenance care PT. ANI adalah tidak satupun
pesawat Sriwijaya Air yang di “Grounded” pada bulan Agustus 2005
sehingga semua armada Sriwijaya Air dalam keadaan layak terbang.

3. Pelayanan (Service)

8
Pelayanan penerbangan merupakan suatu siklus pelayanan kepada
penumpang, yang terdiri dari beberapa proses pelayanan yang saling berkaitan
dan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain. Adapun siklus dari
pelayanan penerbangan yang diterapkan oleh Sriwijaya Air dimulai dari proses
pelayanan sebelum penerbangan (preflight service), dilanjutkan dengan proses
selama penerbangan (in-flight service), dan diakhiri dengan proses pelayanan
setelah penerbangan (postflight service).
a. Proses Pelayanan Sebelum Penerbangan (Pre-Flight Service)
1) Pelayanan Reservasi, merupakan proses awal dari siklus pelayanan yang
ditawarkan kepada calon penumpang dan dapat dilakukan dengan
beberapa cara antara lain melalui telepon, short message service (SMS)
atau kontak langsung.
2) Pelayanan Ticketing merupakan proses lanjutan dari pelayanan reservasi,
di mana pelanggan melakukan proses pembayaran atas pembukuan yang
telah dilakukan dan calon penumpang akan memperoleh tiket penerbangan
sebagai bukti perjanjian pengangkutan antara penumpang dan perusahaan
penerbangan.
3) Pelayanan Check-In, merupakan proses lanjutan dari pelayanan ticketing,
di mana penumpang melakukan proses pelaporan keberangkatannya di
bandara udara yang meliputi pelaporan penumpang dan bagasi. Pada
proses ini, penumpang harus menunjukkan tiket penerbangannya untuk
memperoleh boarding pass dan baggage claim tag bagi calon penumpang
yang membawa bagasi.
4) Pelayanan Boarding, dilakukan setelah pelayanan Check-In yang
merupakan pelayanan penumpang selama di ruang tunggu sampai
pelayanan penumpang menuju pesawat. Pada proses ini penumpang harus
menunjukkan boarding pass yang telah diterima di counter check-in
kepada petugas boarding lounge.

b. Proses Selama Penerbangan (In-Flight Service)

9
Proses pelayanan selama penerbangan merupakan serangkaian kegiatan
pelayanan yang dimulai dari penyambutan penumpang pada saat memasuki
pesawat, penempatan penumpang sesuai dengan nomor duduk (seat),
pemberian petunjuk keselamatan penerbangan dan informasi penerbangan
lainnya, pelayanan makanan dan minuman, kenyamanan penerbangan sampai
pelepasan penumpang yang turun dari pesawat di kota tujuan. Pelayanan
selama penerbangan (In-flight Service) meliputi:
1) Pelayanan Flight Attendant
Merupakan proses pelayanan yang dilakukan oleh awak kabin
(flight attendant) dimulai sejak penumpang naik ke atas pesawat, selama
dalam penerbangan seperti membantu penumpang dengan nomor seatnya
dan sampai penumpang turun dari pesawat di kota tujuan.
2) Pemberian petunjuk keselamatan penerbangan dan informasi penerbangan.
a) Sebelum Take Off
Petunjuk keselamatan penerbangan sebelum terbang yaitu
menginformasikan mengenai Group onboard, ucapan Idul Fitri, Natal
dan Tahun Baru (Seasoning announcement), menginformasikan
mengenai jenis pesawat, crew yang bertugas, lama dan ketinggian
penerbangan (Welcome,announcement), menginformasikan mengenai
cara menggunakan perlengkapan keselamatan dan menunjukkan jalur
evakuasi / pintu dan jendela darurat (Safety demo announcement).
b) Setelah Take Off
Menginformasikan mengenai letak toilet dan anjuran untuk selalu
menggunakan sabuk pengaman (After take off announcement),
menginformasikan mengenai pilihan menu (Meals announcement),
menginformasikan bahwa dalam penerbangan disediakan barang-
barang souvenir yang dapat dibeli penumpang (Sales on board
announcement).
c) Sebelum Landing

10
Before landing announcement, menginformasikan mengenai tujuan
penerbangan dan waktu setempat serta mengingatkan Kembali untuk
memasang sabuk pengaman dan menegakkan sandaran kursi.
d) Setelah Landing
After landing announcement, penyampaian ucapan terima kasih dan
selamat jalan serta menginformasikan prosedur yang harus dilakukan
penumpang transit.
3) Pelayanan In-flight Catering
Merupakan proses persiapan dan pengaturan makanan dan
minuman yang disajikan kepada penumpang selama dalam penerbangan.
4) Pelayanan Transit
Merupakan proses penerimaan penumpang di bandar udara kota
lintasan (transit station) untuk melanjutkan penerbangan ke kota tujuan
(destination station).
5) Pelayanan In-flight Facilities
Merupakan proses penyediaan dan perawatan sarana dan atau
prasarana untuk memberikan kenyamanan kepada penumpang selama di
dalam pesawat.

c. Pelayanan Setelah Penerbangan (Post-Flight Service)


1) Pelayanan Arrival, merupakan penyambutan penumpang pada saat turun
dari pesawat kemudian dipandu menuju kedatangan (Arrival Hall) untuk
pengambilan dan pengecekan bagasi, diakhiri dengan pelepasan
penumpang keluar dari ruang kedatangan.
2) Pelayanan Lost and Found, merupakan proses penanganan penumpang
yang mengalami permasalahan dengan bagasinya, seperti kurang terima
bagasi, kerusakan dan/atau kehilangan bagasi.
3) Penanganan Pengiriman Bagasi Tercatat, merupakan pelayanan tidak
langsung dalam penerimaan (make up), pemuatan (loading),
pembongkaran (unloading), dan penyerahan (baggage claim) bagasi
penumpang agar bagasi diterima dengan keadaan lengkap dan bai

11
4. Arti Logo Sriwijaya Air

a. Logo
1) Gambar Ru-Yi (Cina), yang berarti bahwa apa yang kita inginkan atau
usahakan harus yakin tercapai.
2) Warna Putih
Melambangkan semua karyawan Sriwijaya Air harus memiliki hati yang
bersih, sebersih warna dasar armada Sriwijaya Air.
3) Warna Biru
Melambangkan Sriwijaya Air berkeinginan melanglang buana ke seluruh
pelosok Nusantara tercinta.
4) Warna Merah
Melambangkan bahwa para pimpinan dan karyawan harus berani dan
bijak dalam menyelesaikan masalah atau mengambil keputusan.
5) Tulisan Sriwijaya Air
Melambangkan bahwa Sriwijaya Air harus menjadi perusahaan yang besar
dan terkenal seperti Kerajaan Sriwijaya yang namanya terukir dalam
sejarah Nasional dan Regional.
6) Tulisan Your Flying Partner
Bahwa Sriwijaya Air menjadi mitra terbang terbaik bagi penumpang

12
b. Visi dan Misi PT. Sriwijaya Air
Visi : “Perusahaan Penerbangan yang eksis di Kawasan domestik yang
mengutamakan kualitas layanan, didukung oleh Sumber Daya
Manusia (SDM) yang handal sehingga dapat menunjang
pengembangan perusahaan dan kesejahteraan karyawan”.
Misi : “Berkomitmen dalam pembinaan dan pengembangan Sumber Daya
Manusia (SDM) secara professional untuk mencapai kualitas layanan

yang terbaik sesuai harapan penumpang”.

B. Struktur Instansi / Perusahaan


Struktur organisasi PT. Sriwijaya Air Distrik Makassar menggunakan struktur
organisasi lini untuk menangani berbagai rangkaian kegiatan usahanya, sebab dengan
struktur organisasi ini kekuasaan dan tanggung jawab menggaris dari satu garis
puncak ke bawah. Adapun uraian tugas dari posisi yang terdapat pada struktur
organisasi tersebut yaitu:
1. General Manager Area Sulama (Sulawesi-Manado)
Melaksanakan fungsi tugas dan tanggung jawab untuk mengembangkan Sriwijaya
Air khususnya wilayah Distrik Makassar yang meliputi kantor kota, Airport,
KCP, dan Travel Agent yang bekerja sama dengan PT. Sriwijaya Air.
2. Manager HRD
Merekrut karyawan, menyeleksi kandidat karyawan, memberikan atau mengatur
training, meningkatkan sumber daya, mengatur penggajian, dan fasilitas
karyawan.
3. Koordinator Sales
Mengemban tugas untuk mengkoordinir penjualan baik dalam hal strategi dan
mengevaluasi maupun membuat perencanaan kegiatan pemasaran baik melalui
bagian distribusi penjualan lewat agen maupun Kerjasama dan membuat laporan
harian, mingguan, dan bulanan serta bertugas menerima keagenan dan mencabut
keagenan sesuai kebutuhan dan kebijaksanaan perusahaan.
4. Sales Refresentatif

13
Menjalankan tugas fungsi yang diberikan koordinator sales seperti pelaksanaan
program undian-undian keagenan, sales opname Stock tiket keagenan, pengurusan
tiket IATCA dan lain-lain.
5. Leader Ticketing
Mengemban tugas untuk menjaga kualitas pelayanan, meningkatkan produksi
pelayanan, memberi dan mempertahankan kepuasan penumpang dan calon
penumpang serta memperluas jaringan informasi yang berhubungan dengan jasa
yang disediakan PT. Sriwijaya Air. Serta bertanggung jawab terhadap penjualan
ticketing town offlice dan bertugas mengontrol kinerja staff ticketing dan
reservasi berdasarkan tugas dan fungsinya.
6. Staff Ticketing and Reservation
Petugas Ticketing bertugas memberikan pelayanan dan informasi kepada
penumpang dan calon penumpang yang ingin menggunakan jasa penerbangan
perusahaan, sebagai costumer service jika terjadi complaint dari penumpang dan
menyelesaikannya. Sedangkan fungsi petugas reservasi memberikan pelayanan
reservasi tiket via telepon.
7. Group Desk
Bertanggung jawab terhadap penanganan rombongan group misalnya
memberikan harga tiket yang sebelumnya harganya telah diberikan dari
Reservation Control (RC).
8. Leader Preflight Check (PFC)
Bertanggung jawab terhadap load factor seluruh rute penerbangan dari Makassar,
mencegah atau mengurangi terjadinya no show, mengontrol seluruh pembukuan
penumpang dari rute makassar, memberikan koordinasi kepada staff preflight jika
terjadi change schedule atau cancel flight dan lain-lain.
9. Staff Preflight Check (PFC)
Bertugas memonitor dan bertanggung jawab terhadap seluruh pembukuan setiap
penerbangan dari Makassar.
a. Mengkoordinir catatan harian atas transaksi penjualan pasasi dan memelihara
transaksi keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi.
b. Melakukan Analisa dan pengendalian keuangan secara bulanan.

14
c. Melakukan pengecekkan kewajaran pencatatan transaksi dan pemeliharaan
data keuangan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi dititik pelaksanaan
akhir bulan atau waktu-waktu tertentu apabila diperlukan.
d. Melakukan koordinasi awal pada setiap fungsi terkait.
10. Staff Accounting
Menjalankan tugas accounting mulai dari memeriksa penjualan tiket, petty cash,
rekonsiliasi bank, penjualan kargo dan seterusnya.
11. Station Manager
Melakukan koordinasi, control dan monitoring segala aktivitas-aktivitas
operasional yang terjadi di lapangan dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan
dan pengendalian kinerja perusahaan di airport.
12. Staff Pasasi
Bertugas menjalankan kegiatan operasional airport. Mulai dari penjualan tiket,
check-in, penimbangan bagasi, mengontrol manifest penumpang dan lain-lain.
13. Staff cargo
Bertugas dan bertanggung jawab terhadap pengiriman barang dan mengontrol
jumlah berat barang di dalam pesawat.
14. Staff Ramp Handling
Bertugas membuat load sheet, menginfokan weather kepada captain,
menginfokan berat beban pesawat dan lain-lain.

C. Uraian Prosedur On The Job Training (OJT)


Dalam mewujudkan perusahaan yang maju dan berkualitas, perusahaan memiliki
prosedur kerja yang harus ditaati oleh setiap pegawainya begitupun dengan para
siswa yang mengikuti On The Job Training (OJT) dalam naungan perusahaan
tersebut. Dalam hal ini, penulis selaku siswa yang dalam tahap penyelesaian On The
Job Training harus mentaati setiap aturan yang berlaku, Adapun aturan tersebut:
1. Waktu kerja penulis adalah sebagai berikut:

No. Hari/Tanggal Waktu

1. Kamis, 07 April 2022 12.00-20.00

15
2. Jumat, 08 April 2022 12.00-20.00
3. Sabtu, 09 April 2022 11.00-20.00
4. Minggu, 10 April 2022 12.00-20.00
5. Senin, 11 April 2022 12.00-20.00
6. Selasa, 12 April 2022 12.00-20.00
7. Rabu, 13 April 2022 REST
8. Kamis, 14 April 2022 21.00-05.00
9. Jumat, 15 April 2022 22.00-05.00
10. Sabtu, 16 April 2022 02.00-05.30
11. Minggu, 17 April 2022 OFF
12. Senin, 18 April 2022 11.00-19.00
13. Selasa, 19 April 2022 11.00-19.00
14. Rabu, 20 April 2022 11.00-19.00
15. Kamis, 21 April 2022 REST
16. Jumat, 22 April 2022 21.00-05.00
17. Sabtu, 23 April 2022 21.00-05.00
18. Minggu, 24 April 2022 OFF
19. Senin,25 April 2022 10.00-18.00
20. Selasa, 26 April 2022 11.00-19.00
21. Rabu, 27 April 2022 11.00-19.00
22. Kamis, 28 April 2022 REST
23. Jumat, 29 April 2022 20.00-04.30
24. Sabtu, 30 April 2022 20.00-04.30
25. Minggu, 01 Mei 2022 OFF
26. Senin, 02 Mei 2022 LIBUR (LEBARAN)
27. Selasa, 03 Mei 2022 LIBUR (LEBARAN)
28. Rabu, 04 Mei 2022 09.00-17.00
29. Kamis,05 Mei 2022 REST
30. Jumat,06 Mei 2022 20.00-04.00
31. Sabtu, 07 Mei 2022 20.00-04.00

16
32. Minggu, 08 Mei 2022 OFF
33. Senin, 09 Mei 2022 09.00-17.00
34. Selasa,10 Mei 2022 11.00-19.00
35. Rabu, 11 Mei 2022 11.00-19.00
36. Kamis,12 Mei 2022 REST
37. Jumat, 13 Mei 2022 20.00-04.30
38. Sabtu, 14 Mei 2022 20.00-04.30
39. Minggu, 15 Mei 2022 OFF
40. Senin, 16 Mei 2022 11.00-19.00
41. Selasa, 17 Mei 2022 10.00-18.00
42. Rabu, 18 Mei 2022 SAKIT
43. Kamis, 19 Mei 2022 SAKIT
44. Jumat, 20 Mei 2022 SAKIT
45. Sabtu, 21 Mei 2022 SAKIT
46. Minggu, 22 Mei 2022 OFF
47. Senin, 23 Mei 2022 11.00-19.00
48. Selasa, 24 Mei 2022 11.00-19.00
49. Rabu, 25 Mei 2022 14.00-22.00
50. Kamis, 26 Mei 2022 REST
51. Jumat, 27 Mei 2022 20.00-04.00
52. Sabtu, 28 Mei 2022 20.00-04.00
53. Minggu, 29 Mei 2022 OFF
54. Senin, 30 Mei 2022 11.00-19.00
56. Selasa, 31 Mei 2022 11.00-19.00

2. Untuk Uniform yang penulis pakai saat melakukan OJT, yaitu: menggunakan baju
putih, blazer hitam, celana hitam, serta sepatu pantofel.
3. Izin pulang awal atau ada keperluan lain saat jam kerja berlangsung harus izin
langsung dari Leader.
4. Dating lebih awal sebelum jam kerja dimulai.

17
5. Dalam menangani penumpang, staff dan siswa diwajibkan Greeting terlebih
dahulu kepada penumpang sekaligus menerapkan 3 S (Senyum, Salam, Sapa).

18
BAB III
PEMBAHASAN

A. Penempatan Saat Melakukan On The Job Training (OJT)


Selama kegiatan On The Job Training (OJT), penulis dipercayakan untuk membantu
di devisi Check In & Gate, Lost and Found & Transit Desk, Costumer Service.
Adapun kegiatan atau tugas yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Check In Counter
Check In Counter merupakan suatu service atau pelayanan yang diberikan kepada
penumpang pada saat check in, pada saat ini dilakukan pengecekan terhadap tiket,
pemeriksaan bagasi, pemberian label-label pada bagasi penumpang, pemberian
boarding pass, pemberian informasi mengenai lokasi gate, dan schedule
keberangkatan pesaway yang akan dinaiki.
Check In Counter adalah tempat melapornya penumpang yang ingin
menggunakan jasa penerbangan. Persiapan-persiapan petugas Check In Counter
adalah:
a) Perhatikan Performance diri
b) Menyiapkan label bagasi, surat pernyataan & boarding pass.
c) Check In Counter dibuka 2 jam sebelum waktu keberangkatan dan ditutup 30
menit sebelum keberangkatan.

Tugas yang dilakukan petugas Check In Counter:

a) Mengecek Validity tiket, tanggal penerbangan dan rute penerbangan.


b) Mencocokkan dokumen penumpang seperti KTP, SIM dengaan tiket
penerbangan.
c) Mengecek bagasi, menimbang bagasi, dan menempelkan label bagasi serta
memberikan claim tag kepada penumpang.
d) Menangani exees baggage.
e) Menentukan seat number penumpang serta menerbitkan boarding pass.
f) Menangani penumpang GO SHOW.
g) Berkomunikasi dan berkoordinasi dengan unit lain.

19
2. Boarding Gate
Dalam penanganan boarding penumpang, hal-hal yang harus dilakukan oleh staff
boarding gate adalah sebagai berikut:
a. Persiapan Boarding
Salah satu persiapan dalam menangani boarding adalah briefing. Pada waktu
briefing ada pembagian tugas, penempatan area kerja antara staff dan
supervisor.
b. Pembagian Tugas di Boarding Gate
Pembagian tugas di boarding gate yang dilakukan oleh staff adalah sebagai
berikut:
a) Memberikan informasi kepada seluruh penumpang untuk segera
memasuki pesawat.
b) Menginformasikan penumpang yang belum masuk ke pintu keberangkatan
(gate).
c. Pelaksanaan Proses Boarding
Adapun aktivitas yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a) Mempersiapkan perlengkapan peralatan boarding gate antara lain: Radio
HT, Seat Map.
b) Memastikan letak pesawat.
c) Menginformasikan ke unit transport tentang parkir pesawat bila
diperlukan.
d) Menginformasikan ke unit Ramp Handling tentang Special Passenger.
e) Memeriksa dan memastikan kesesuaian identitas penumpang antara
identitas KTP dengan identitas boarding pass dengan tujuan tidak adanya
kekeliruan atau kesalahan data pada penumpang.
f) Memeriksa boarding pass penumpang untuk melihat rute dan registrasi
pesawat serta jam penerbangan dan ruang tunggu agar tidak terjadi
kesalahan dalam memasuki ruang tunggu (Boarding Gate).
g) Memastikan antara seat number yang ada di boarding pass penumpang
dengan Seat map.

20
h) Memberikan special passenger untuk boarding lebih awal.
i) Melakukan sweeping oversize cabin baggage.
j) Memastikan semua penumpang dan document on board telah berada di
pesawat.
k) Apabila pada saat pesawat sudah akan flight, tetapi jumlah penumpang
boarding tidak sesuai atau masih ada kekurangan, maka petugas boarding
gate harus melakukan pemberitahuan panggilan terakhir (last called)
kepada penumpang yang bersangkutan, agar segara menuju pesawat.
l) Apabila pesawat tidak menggunakan avio bridge maka petugas boarding
gate akan menyiapkan anak tangga untuk penumpang naik ke dalam
pesawat.
m) Petugas boarding gate menyerahkan flight document pada awak kabin.
d. Tahap Penyelesaian
Dalam tahap penyelesaian ada beberapa aktivitas yang dilakukan yaitu:
a) Memeriksa dan menghitung Kembali boarding pass.
b) Menyerahkan passenger manifest dan special handling pada saat
penumpang telah lengkap memasuki pesawat.
3. Lost and Found
a. Mengawasi bagasi penumpang yang datang maupun yang akan
diberangkatkan.
b. Berkoordinasi dengan Loading Master demi kelancaran dalam pengiriman
bagasi dari pesawat menuju ruang pengambilan bagasi.
c. Mecocokkan potongan nomor bagasi dengan nomor yang tertempel pada
bagasi.
d. Berhubungan dengan petugas Lost and Found di seluruh bandara yang ada di
Indonesia.
e. Mengecek berita di telex.
f. Membantu proses pencarian bagasi penumpang yang hilang.
4. Costumer Service
Adapun kegiatan atau tugas yang dilakukan dibagian Costumer Service yaitu:
a. Booking and issued Ticket

21
1) Pada saat pemesanan tiket, tanggal dan rute penerbangan telah ditetapkan.
2) Menyertakan kartu identitas berupa KTP, SIM, dan lain-lainnya untuk
memudahkan dalam proses pembelian tiket.
3) Sebelum pembayaran tiket, petugas membacakan ulang reservasi tiket
penumpang atau memperlihatkan kepada penumpang tiket reservasi yang
masih status hold.
4) Pembayaran tiket yang sudah di booking dapat dilakukan menggunakan
uang tunai.
b. Refund
Refund ialah pengajuan pembatalan penerbangan dengan pengembalian uang
pembayaran tiket dan dikenakan biaya pembatalan dari tarif dasar. Adapun
uang pembayaran dapat dikembalikan secara full jika terjadi perubahan jadwal
penerbangan dari pihak Sriwijaya Air.
c. Reroute
Reroute ialah perubahan yang menyangkut pada rute penerbangan baik
perubahan pada kota origin ataupun kota tujuan yang merupakan permintaan
dari penumpang.
d. Extra Baggage
Extra baggage ialah penambahan bagasi yang diajukan oleh penumpang dan
dikenakan tarif sesuai rute penerbangan.
e. Golden Seat
Golden seat ialah pembelian seat oleh penumpang yang ingin menempati seat
yang berada pada barisan depan dengan ukuran seat lebih besar dibanding seat
biasa.

B. Permasalahan dan Cara Mengatasi


Dalam menangani penumpang juga sering mengalami kendala-kendala yang terkait
dengan penanganan penumpang. Adapun permasalahan yang dihadapi adalah sebagai
berikut:
a. Delay

22
Salah satu kendala yang terbesar dalam penanganan boarding penumpang adalah
terjadinya delay atau keterlambatan. Dalam dunia penerbangan, delay berarti
keterlambatan pada pesawat, delay bisa terjadi pada saat keberangkatan maupun
kedatangan. Penyebab terjadinya delay biasanya dikarenakan kesalahan dalam
ketepatan waktu, pengaturan jadwal pesawat, jumlah pesawat, flight schedule dan
jadwal para awak kabin maupun karena weather, operational, dan technical.
Berikut cara mengatasi terjadinya delay flight:
1) Apabila delay atau keterlambatan terjadi di bawah dua jam maka pihak
maskapai akan menginformasikan Estimated Time Departure (ETD) yang
terbaru kepada seluruh penumpang dan meminta maaf atas ketidaknyamanan
yang telah terjadi.
2) Apabila delay atau keterlambatan terjadi di atas dua jam maka pihak maskapai
akan memberikan service yaitu dengan memberikan snack.
3) Apabila delay atau keterlambatan terjadi lebih dari empat jam maka pihak
maskapai akan memberikan breakfast, lunch, atau dinner.
4) Apabila delay atau keterlambatan terjadi di atas enam jam maka penumpang
akan diberikan kompensasi diinapkan di hotel.
b. Penumpang yang Membawa Barang, Makanan dan Minuman Terlarang
Ada beberapa penumpang yang mengalami masalah dengan keamanan karena
membawa makanan, minuman, liquid, gel, dan aerosol pada saat memasuki gate.
Berikut ini beberapa cara untuk mengatasi hal tersebut:
1) Barang bawaan yang dibawa penumpang akan disita sesuai dengan standar
operasional perusahaan (SOP). Solusi atau cara penanganan yang dapat
dilakukan oleh staff adalah menyarankan barang bawaan tersebut dimasukkan
ke dalam bagasi dan diberikan sweeping baggage atau mendatangi security/
avsec agar barang tersebut dimasukkan sebagai check baggage atau swepping
baggage (ramp claim baggage) yang dapat ddiambil oleh penumpang.
c. Penanganan Penumpang Hilang
a) Apabila terdapat penumpang yang belum masuk ke dalam pesawat maka
petugas melakukan panggilan nama penumpang, baik secara langsung dari
ruang tunggu maupun informasi bandara.

23
b) Apabila proses akhir boarding, penumpang belum muncul, maka petugas gate
dan check in harus berkoordinasi melakukan pencarian.
c) Penumpang yang tertinggal akan diarahkan Kembali untuk melapor di check
in counter.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa PT. Sriwijaya Air
adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa angkutan udara dan
merupakan salah satu perusahaan penerbangan terkemuka di Indonesia. Perusahaan ini
memiliki visi sebagai perusahaan penerbangan yang eksis di kawasan domestik atau
regional yang mengutamakan kualitas pelayanan didukung oleh Sumber Daya Manusia
(SDM) yang handal sehingga dapat menunjang pengembangan perusahaan dan
kesejahteraan karyawan.
Adapun kegiatan PT. Sriwijaya Air secara garis besar yaitu usaha pengangkutan
udara bagi penumpang maupun barang dari suatu tempat ke tempat lainnya baik didalam
maupun diluar negeri, menyelenggarakan kegiatan penunjang dan kegiatan lainnya yang
berhubungan dengan kegiatan pokok (pengakutan udara) dalam arti yang seluas-luasnya,
serta menyelenggarakan kegiatan perbaikan dan pemeliharaan pesawat udara baik untuk
keperluan sendiri maupun keperluan lainnya.
Dalam pelaksanaan On The Job Training (OJT) selama kurang lebih 2 bulan telah
menambah pengetahuan penulis tentang industry penerbangan secara luas dimana
sebelumnya telah dipelajari selama proses pembelajaran di kampus sehingga penulis
dapat mengaplikasikan ilmu yang di dapatkan selama Pendidikan. Pengalaman
menghandle penumpang secara langsung baik penumpang yang ingin mendapat
informasi mengenai penerbangan Sriwijaya Air maupun yang compliant dimana
sebelumnya hanya dipraktekkan selama Pendidikan, kini telah diaplikasikan penulis
dalam On The Job Training (OJT).

24
Penulis mendapat pengalaman baru, memberikan gambaran secara spesifik bagi
penulis mengenai dunia kerja yang dapat menumbuhkan kepercayaan diri serta
meningkatkan kemampuan penulis dalam bekerja sama dengan pihak lain.

B. Saran
1. Pihak Airhos Prima Victory
a) Menambah Kerjasama dengan pihak maskapai yang lain sehingga siswa punya
pilihan lain dalam pelaksanaan On The Job Training (OJT).
b) Agar tetap menjalin hubungan yang baik dengan pihak industri.

2. Pihak PT. Lintas Megantara & PT. Sriwijaya Air


a) Tetap menjaga kekompakan antar staff dalam bekerja agar dapat meningkatkan
kinerja perusahaan sehingga mampu bersaing dengan pihak industry penerbangan
lainnya.

25
DAFTAR PUSTAKA

https://toaz.info/doc-viewer

26
DOKUMENTASI

27
28
29

Anda mungkin juga menyukai