Anda di halaman 1dari 9

1

PERTEMUAN IV
PEKERJAAN KOSEN PINTU
DAN JENDELA

A. Definisi Kusen
Kusen adalah salah satu bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi
untuk membentuk bingkai hubungan (bukaan), baik antara sebuah dinding
pasangan bata, beton ataupun kayu dengan pintu atau jendela. Kusen adalah
suatu rangka dari balok kayu atau dari bahan lainnya, seperti plastik, UPVC,
alumunium yang dihubungkan sedemikian rupa sesuai dengan kaidah suatu
konstruksi, fungsi serta selera dari pemilik bangunan. Fungsi utama dari kusen
yaitu untuk perletakan daun pintu, jendela, kaca dan tralis, selain fungsi tersebut
bentuk dan variasi kusen akan menambah keindahan atau estetika dari
bangunan.
Pintu sebagai jalan keluar atau masuknya orang/barang dari satu ruangan
keruangan lainnya atau dari luar rumah ke dalam rumah, selain itu berfungsi pula
sebagai jalannya sirkulasi udara dan sinar penerangan matahari. Oleh karena itu
pada pemasangan kusen pintu dan jendela harus benar-benar memperhatikan
fungsi dari penempatan kusen pintu dan jendela dengan cermat.
Bahan konstruksi kusen pintu dan jendela terbuat dari balok kayu (dimensi
6/12 cm, 6/15 cm) atau allumunium (dimensi 4 inch, 5 inch, 6 inci). Istilah
elemen-elemen konstruksi kusen pintu dan jendela adalah: ambang atas,
ambang bawah, tiang kusen pintu/jendela, dan angkur pengait.
Ukuran kayu untuk kusen, penampang kusen dan lubang pintu sangat
tergantung pada fungsi dan selera masing-masing, adapun ukuran yang
umumnya dipakai dapat dilihat pada tabel berikut :
2

Tabel 3. Penampang kusen, lubang pintu satu daun dan dua daun.
Penampang Kusen Besar Lubang Kusen Besar Lubang Kusen
(cm) Pintu Satu Daun (cm) Pintu Dua Daun (cm)

Lebar Tebal Lebar Tinggi Lebar Tinggi

5,50 15 60 190 120 200

6 11 65 200 130 210

6 12 70 210 140 220

6 15 90 225 150 225

7 11 100 250 250 250

8 12 - - - -

8 15 - - - -

Konstruksi rangka kusen pintu dan jendela pada dasarnya dibagi dalam
empat jenis yaitu:
1. Kusen gendong/kombinasi yaitu kusen untuk pintu dan jendela dijadikan
menjadi satu konstruksi yang utuh, biasanya ditempatkan dibagian depan
rumah. Pada ruangan yang memerlukan penerangan yang lebih, seperti
ruang tamu, ruang keluarga.
2. Kusen tunggal yaitu kusen untuk daun pintu saja, biasanya pada kusen
tunggal bagian atasnya lubang untuk penerangan dan sirkulasi udara.
3. Kusen jendela yaitu rangka kusen untuk jendela saja, kusen jendela juga
sama dengan kusen tunggal pada bagian atasnya ditambah lubang untuk
penerangan dan sirkulasi udara; dan
4. Kusen penerangan/bovenlich yaitu rangka kusen untuk penempatan kaca
atau jendela kaca yang kecil untuk penerangan dan sirkulasi udara.
B. Jenis-Jenis Pintu dan Jendela
Daun pintu dan jendela berfungsi untuk penutup/pemisah ruang yang
movable tidak statis dan dapat dibuka atau ditutup bahkan bila perlu untuk
keamanan dapat pula dikunci atau pengertian lain dari daun pintu dan jendela
3

adalah : (1) Daun pintu berfungsi sebagai tempat keluar masuknya manusia
ataupun barang. Ukuran pintu biasanya dibuat disesuaikan dengan tempat
dimana Daun pintu itu akan di tempatkan. misalnya untuk pintu Ruang tamu,
biasa dibuat agak lebar. karena disitulah terjadi proses keluar masuknya
manusia dan barang. (2) Jendela berfungsi sebagai tempat masuknya cahaya
matahari dan juga sebagai tempat berlangsungnya proses pertukaran udara
pada suatu bangunan. Jenis-jenis pintu dan jendela diklasifikasikan menjadi tiga
yaitu:
1. Pintu Bedasarkan sifatnya

Gambar 28. Pintu/jendela 1 sayap Gambar 29. Pintu/jendela putar

Gambar 30. Pintu/jendela geser Gambar 31. Pintu/jendela 2 sayap

Gambar 32. Pintu gulung/rolling Gambar 33. Pintu lipat/harmonika


4

2. Jendela Bedasarkan sifatnya

Gambar 34. Jendela mati Gambar 35. Pintu/jendela 2 rangkap

Gambar 36. Jendela jalusi/nako


3. Pintu Berdasarkan Konstruksinya

Gambar 37. Pintu/jendela panil Gambar 38. Pintu/jendela jalusi


kayu atau kaca atau krepyak
5

Gambar 39. Pintu/jendela Gambar 40. Pintu/jendela blok


papan berangka (plipit) berangka di dalam

Gambar 41. Pintu/jendela blok Gambar 42. Pintu kisi


tanpa rangka
4. Pintu/jendela Berdasarkan penggunaan bahan

Gambar 43. Pintu/jendela kayu Gambar 44. Pintu/jendela logam/


alumunium

C. Syarat–Syarat Kusen
Kusen yang akan dibawa kelapangan atau tempat dimana kusen tersebut
akan dipasang harus memenuhi kriteria suatu kusen yang siap pasang,
kriterianya sebagai berikut:

1. Konstruksi sambungan kusen harus baik dan rapat.


2. Kusen harus sudah dalam keadaan halus, rata dan siku.
6

3. Panjang kuping/telinga kusen minimal selebar bahan kusen.


4. Permukaan kusen yang berhubungan langsung dengan dinding/tembok harus
sudah di cat dengan meni sebagai bahan pelindung/pengawet sebanyak dua
kali.
5. Permukaan kusen yang berhubungan langsung dengan tembok/dinding harus
sudah dipasang angkur sebagai alat pengikat/pengokoh antara dinding
dengan kusen.
6. Kusen yang akan dipasang sudah di beri pengaku/skor supaya kesikuan
kusen terjaga.
7. Sebelum kusen dipasang teliti dan perhatikan type dan jenis kusennya serta
bukaan untuk pintu dan jendela harus benar penempatannya dengan melihat
gambar kerja.
8. Lebar bawah kusen pintu harus sama dengan bagian atas dan diklem.
D. Komponen-Komponen Kusen
Komponen kusen yang lazim digunakan untuk konstruksi bangunan
sebagai bukaan sirkulasi orang ataupun penghawaan sebagai berikut.

Gambar 45. Kusen Pintu Tunggal Gambar 46. Kusen Pintu Tunggal dan
JendelaAtas

1. Tiang (style).
2. Ambang (dorpel) pada kusen jendela terdapat ambang atas dan ambang
bawah sedangkan pada pintu tidak ada ambang bawah.
3. Sponneng, yaitu tempat perletakan/melekatnya daun pintu atau daun jendela.
4. Telinga, yaitu bagian ambang (dorpel) yang masuk/ditanam kedalam tembok
yang berfungsi untuk menahan gerakan kusen kemuka atau kebelakang.
7

5. Alur kapur, bagian dari tiang (style) yang dialur/dicoak dengan fungsi untuk
menahan gerakan kusen kemuka atau kebelakang selain itu juga agar apabila
terjadi penyusutan, tidak timbul celah.
6. Angkur, dipasang pada tiang (style), berfungsi untuk memperkuat melekatnya
pada tembok juga menahan gerakan ke samping.dan ke muka/ke belakang.
7. Duk (neut), dipasang pada tiang (style) di bagian bawah, khusus untuk kusen
pintu, berfungsi untuk menahan gerakan tiang ke segala arah dan melindung
tiang kayu terhadap resapan air dari latai ke atas.

Gambar 47. Kusen Jendela dan Kusen Pintu


E. Pemasangan Kusen
Sebelum pemasangan bata dan kusen, terlebih dahulu dilakukan marking
(penanda) terkait dengan ukuran-ukuran dan posisi berdirinya pasangan dinding
dan juga kusen. Marking dilakukan di lapangan dalam bentuk profil pada titik-titik
tertentu sebagai acuan dalam menarik benang agar pemasangan bata dan
kusen tegak lurus dan teratur. Kayu yang dipakai untuk profil biasanya dari kayu
kaso/usuk dengan ukuran 5/7 cm.
Profil didirikan didekat sudut tembok yang akan dipasangi pasangan bata
dan kusen. Pada profil gantungkan unting-unting untuk memeriksa ketegakan
profil, periksa profil tersebut bidang yang lurus telah segaris dengan rencana
pasangan bata/kusen. Jika sudah tegak dan segaris, pemasangan bata dan
kusen profil ditancapkan dan diberi skur agar kedudukan profil kuat dan stabil.
Kusen yang akan dipasang harus benar-benar siap dalam pengertian
kusen tersebut tidak ada pekerjaan lanjutan selain pekerjaan finishing, kusen
8

harus benar konstruksinya, rapat sambungannya, halus permukaan kayunya dan


siku serta diberi skur/kayu pengaku supaya kedudukan dan ukuran kusen. Kusen
untuk tempat tinggal terbuat dari kayu atau logam. Kusen kayu memberikan
penampilan yang hangat dan indah dari tampilan tekstur serat-serat kayu yang
dimilikinya, mempunyai nilai penyekat panas yang baik dan pada umumnya
tahan terhadap pengaruh cuaca. Rangka jenis ini dapat berupa produk pabrik
yang telah diselesaikan dengan pelapisan cat, pewarnaan atau masih berupa
kayu asli tanpa pelapisan.
Kusen dari bahan logam berbeda dari kayu, kusen logam tidak
terpengaruh bila basah, kusen logam ini tidak memiliki kehangatan dalam
penampilan dan memberikan daya tahan yang kecil terhadap perpindahan
panas. Kusen logam dapat terbuat dari alumunium, baja atau baja tak berkarat
(stainless-steel), warna alami logam dapat ditutup dengan lapisan cat dan
dirawat dengan baik untuk mencegah korosi.
1. Pemasangan Kusen Pintu
Pemasangan kusen pintu pada dinding tembok memerlukan cara yang
baik sehingga diperoleh pemasangan kusen pintu yang tegak vertikal adalah
sebagai berikut:
a. Siapkan peralatan pada tempat yang mudah dijangkau dan aman.
b. Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal kusen terhadapas
bouwplan untuk menentukan kedudukan kusen.
c. Pasang angker pada kusen secukupnya.
d. Dirikan kusen dan tentukan tinggi kedudukan kusen pintu yaitu 2 meter
dari tinggi bouwplank.
e. Setel kedudukan kusen pintu sehingga berdiri tegak denganmenggunakan
unting-unting.
f. Pasang skur sehingga kedudukannya stabil dan kokoh.
g. Pasang patok untuk diikat bersama dengan skur sehinggakedudukan
menjadi kokoh.
h. Periksa kembali kedudukan dan posisi kusen pintu, apakah sudah sesuai
padatempatnya, ketinggian dan ketegakannya.
9

Gambar 48. Pemasangan Kusen pada Dinding Tembok


2. Pemasangan Kusen Jendela
Pemasangan kusen jendelapada dinding tembok memerlukan cara
yang tepat sehingga diperoleh pemasangan kusen jendela yang tegak dan
siku, sesuai ketinggian yang direncanakan dari lantai adalah sebagai berikut:
a. Siapkan peralatan pada tempat yang mudah dijangkau dan aman.
b. Rentangkan benang selebar setengah ukuran batu bata dari asbouwplank.
c. Selesaikan pasangan bata setinggi dasar ambang bawah kusen jendela.
d. Rentangkan benang setinggi 2 meter dari bouwplank.
e. Pasang kusen jendela setinggi benang tersebut di atas pasangan bata.
f. Pasang kusen jendela sampai betul-betul tegak denganpertolongan unting-
unting.
g. Pasang skur agar kedudukannya stabil dan kuat.
h. Periksa kembali posisi kusen jendela sampai terpasang padakeadaan yang
tepat.

Gambar 49. Pemasangan Kusen Jendela pada Dinding

Anda mungkin juga menyukai