Anda di halaman 1dari 22

1

PERTEMUAN IX
PELAKSANAAN PRAKTIK BATU BETON

Praktik kerja batu dan beton terdiri dari sepuluh job sheet yang meliputi: (1)
Pengenalan alat dan bahan; (2) Pembuatan mortar; (3) Pekerjaan pasangan ½ bata
bentuk lurus; (4) Pekerjaan pasangan ½ bata bentuk siku; (5) Pekerjaan pasangan
½ bata bentuk pertemuan; (6) Pekerjaan pasangan ½ bata bentuk persilangan; (7)
Pekerjaan plesteran; (8) Pekerjaan pemasangan dinding tegel keramik; (9)
Pekerjaan pemasangan lantai tegel keramik; dan (10) Pekerjaan penulangan beton.
A. Pengenalan Alat dan Bahan
1. Pengenalan Alat
a. Sendok Spesi (Briclaying Trowel).
b. Sendok Pengisi (Applay Trowel)
c. Roskam
d. Sendok Siar (Brick Jointer)
e. Sendok Panil (Margin Trowel)
f. Pembersih Siar (Plaster’s Small Tool)
g. Palu (Club Hammer)
h. Pahat Bata (Bolster)
i. Palu Bata (Brick Hammer)
j. Sendok Sudut (Corner Trowel)
k. Water Pass
l. Unting-unting (Plumb Bob)
m. Siku-siku (Mason’s Square)
n. Meteran / Pita Ukur
o. Penggulung Kayu (Line Bobbins)
p. Benang dan Pasak (Line and Pins)
q. Benang dan Balok (Line Block)
r. Penumbuk (Tamper)
s. Sekop (Trowel)
t. Cangkul (Rake)
u. Kotak Spesi (Mortar Boxes)
v. Gerobak Dorong (Whell Barrow)
2

2. Pengenalan Bahan
a. Air
b. Batu kali/batu gunung
c. Bata merah
d. Bata ringan/hebel
e. Besi beton
f. Kapur
g. Kawat benrat
h. Kerikil/batu pecah
i. Pasir beton
j. Pasir pasang
k. Semen Portland (PC)
l. Semen merah
m. Tegel keramik
n. Marmer
o. Granit
p. Parkuet
B. Pembuatan Mortar
1. Bahan yang dibutuhkan
a. Semen Portland (PC)
b. Semen merah
c. Pasir pasang
d. Kapur
e. Trus
f. Air
2. Alat yang digunakan
a. Ember takar
b. Pacul
c. Sekop
d. Alas adukan
3. Keselamatan Kerja
a. Memakai pakaian kerja dengan lengkap dan benar.
b. Membersihkan tempat kerja dari kotoran yang mengganggu.
3

c. Menggunakan alat-alat yang tersedia sebaik-baiknya dan hindari


penggunaan alat untuk hal-hal yang tidak semestinya.
d. Menghindari pemborosan penggunaan bahan.
e. Menjaga agar tempat kerja selalu bersih.
f. Bekerja sesuai dengan langkah kerja.
g. Menanyakan kepada pembimbing bila ada hal-hal yang kurang jelas.
4. Langkah Kerja
a. Siapkan alat-alat dan bahan yang dipergunakan dan dibutuhkan.
b. Takar bahan pengisi pasir sesuai dengan panduan penakaran.
c. Takar bahan pengikat kapur sesuai dengan panduan penakaran.
d. Takar air sesuai kebutuhan.
e. Tuang pasir di tempat alas adukan, kemudian tuang kapur dan tuang
semen portland.
f. Kemudian campur ketiga komponen tersebut menjadi homogen.
g. Buat seperti gunung kemudian gali tengahnya sehingga membentuk
seperti lubang guna tempat air sebelum proses pengadukan spesi jadi.
h. Diamkan sejenak supaya air yang sudah dituang dapat menyebar
diseluruh pori campuran selanjutnya dapat diaduk.
i. Penambahan air dapat disesuaikan dengan kondisi campuran spesi.
j. Gunakan perbandingan skala yang benar sesuai kegunaan spesi tersebut.
5. Rencana Campuran Spesi
Dalam praktik, untuk campuran spesi dilakukan campuran secara
kering dengan menggunakan perbandingan volume. Ukuran volume yang
digunakan adalah ember plastik yang biasa digunakan sebagai peralatan
praktik kerja batu dan beton. Setiap group membuat campuran spesi untuk
adukan 4 : 12 ukuran volume, dimana 4 adalah untuk ukuran bahan pengikat
dan 12 untuk ukuran bahan pengisi.
Bahan pengikat digunakan kapur ayak, sedangkan bahan pengisi
digunakan pasir ayak. Perbandingan untuk bahan dasar dapat dilihat sebagai
berikut.
4

Gambar 74. Proses Pembuatan Mortar


C. Pasangan Tembok ½ Bata Bentuk Lurus
1. Peralatan Praktik
a. Water Pass
b. Kawat bendrat
c. Sendok Spesi
d. Tongkat Duga
e. Meteran
f. Pemotong Bata
g. Palu besi (Martil)
h. Pensil
i. Ember
j. Sekop
k. Benang kasur
l. Cangkul
m. Patok
n. Jointer
2. Bahan Praktik
a. Batu bata secukupnya
5

b. Kapur halus
c. Pasir ayak
d. Air
3. Keselamatan Kerja
a. Memakai pakaian kerja dengan lengkap dan benar.
b. Membersihkan tempat kerja dari kotoran yang mengganggu.
c. Menggunakan alat-alat yang tersedia sebaik-baiknya dan hindari
penggunaan alat untuk hal-hal yang tidak semestinya.
d. Menghindari pemborosan penggunaan bahan.
e. Menjaga agar tempat kerja selalu bersih.
f. Bekerja sesuai dengan langkah kerja.
g. Menanyakan kepada pembimbing hal-hal yang kurang jelas.
4. Langkah Kerja
a. Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan.
b. Bersihkan tempat kerja sehingga pekerjaan berjalan dengan lancar.
c. Ukur panjang dan tebal rata-rata bata, rendam bata dengan air hingga
jenuh agar lebih rekat dengan spesi.
d. Garis tongkat penduga dengan ukuran tebal rata-rata bata di tambah tebal
spesi±1 cm.
e. Buat garis pada alas (lantai) membujur lurus (-), dengan ukurkan 8
panjang rata-rata bata ditambah spesi masing-masing 1 cm.
f. Pasang bata kepala, di sisi samping pasangan dengan arah memanjang,
cek tebal spesi dengan tongkat duga dan cek pula kedatarannya dengan
water pass.
g. Pasang profil ketegakan dengan rentangan benang tegang, dan
hamparkan adukan pada alas lantai dengan rata kemudian pasang bata
dan atur kelurusannya.
h. Pasang pula bata kepala di ujung membujur lurus, cek tebal spesi dan
kedataran pasangan.
i. Cek setiap lapis dengan water pass sisi tegak dan sisi datarnya dengan
peralatan yang telah tersedia.
j. Pasang kembali bata kepala di atas pasangan yang telah selesai sesuai
dengan garis ketebalan di profil ketegakan, cek tebal spesi dan datarnya
dengan water pass.
6

k. Hamparkan spesi untuk membuat lapisan selanjutnya.


l. Cek setiap lapis tegak, datar dan tebal spesinya hingga diperoleh lapis
yang baik.
m. Ulangi langkah 6 s/d 12 sampai lapis terakhir sesuai gambar kerja.
n. Setelah pemasangan selesai bersihkan dan kembalikan alat dan bahan
sesuai tempatnya.
5. Gambar Kerja

Lapisan I

Lapisan II

Proyeksi Isometri
Gambar 75. Lapisan dan proyeksi pasangan ½ bata bentuk lurus
D. Pasangan Tembok ½ Bata Bentuk Siku
1. Peralatan Praktik
a. Water pass.
b. Siku rangka.
c. Sendok spesi
7

d. Tongkat duga.
e. Meteran.
f. Kawat bendrat.
g. Pemotong bata.
h. Palu besi (Martil).
i. Ember.
j. Sekop.
k. Benang kasur.
l. Cangkul.
m. Patok
n. Jointer.
o. Line bobins
2. Bahan Praktik
a. Batu bata secukupnya
b. Kapur halus
c. Pasir ayak
d. Air
3. Keselamatan Kerja
a. Memakai pakaian kerja dengan lengkap dan benar.
b. Membersihkan tempat kerja dari kotoran yang mengganggu.
c. Menggunakan alat-alat yang tersedia sebaik-baiknya dan hindari
penggunaan alat untuk hal-hal yang tidak semestinya.
d. Menghindari pemborosan penggunaan bahan.
e. Menjaga agar tempat kerja selalu bersih.
f. Bekerja sesuai dengan langkah kerja.
g. Menanyakan kepada pembimbing bila ada hal-hal yang kurang jelas.
4. Langkah Kerja
a. Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan.
b. Bersihkan tempat kerja sehingga pekerjaan berjalan dengan lancar.
c. Ukur panjang dan tebal rata-rata bata, rendam bata dengan air hingga
jenuh agar lebih rekat dengan spesi.
d. Garis tongkat penduga dengan ukuran tebal rata-rata bata di tambah tebal
spesi ± 1 cm.
8

e. Buat garis pada alas (lantai) membentuk huruf siku L, dengan ukurkan 6
panjang rata-rata bata di tambah spesi ± 1 cm dan garis siku pembagi
dengan panjang 6 bata di tambah spesi ± 1 cm .
f. Pasang bata kepala, di sisi samping pasangan dengan arah memanjang,
cek tebal spesi dengan tongkat duga dan cek pula kedatarannya dengan
water pass.
g. Pasang profil ketegakan dengan rentangan benang tegang, dan
hamparkan adukan pada alas lantai dengan rata kemudian pasang bata
dan atur kelurusannya.
h. Pasang pula bata kepala di samping tengah pasangan dengan arah
menyiku dengan menggunakan siku rangka, cek tebal spesi dan kedataran
pasangan.
i. Cek setiap lapis dengan water pass sisi tegak dan sisi datarnya serta siku-
sikunya dengan siku rangka
j. Pasang kembali bata kepala di atas pasangan yang telah selesai sesuai
dengan garis ketebalan di profil ketegakan, cek tebal spesi dan datarnya
dengan water pass.
k. Hamparkan spesi untuk membuat lapisan selanjutnya.
l. Cek setiap lapis tegak, datar dan tebal spesinya hingga diperoleh lapis
yang baik.
m. Ulangi langkah 6 s/d 12 sampai lapis terakhir sesuai gambar kerja.
n. Setelah pemasangan selesai bersihkan dan kembalikan alat dan bahan
sesuai tempatnya.
5. Gambar Kerja

Lapisan I Lapisan II
9

Proyeksi Isometri
Gambar 76. Lapisan dan proyeksi pasangan ½ bata bentuk siku
E. Pasangan Tembok ½ Bata Bentuk Pertemuan
1. Peralatan Praktik
a. Water pass.
b. Siku rangka.
c. Sendok spesi
d. Tongkat duga.
e. Meteran.
f. Kawat bendrat.
g. Pemotong bata.
h. Palu besi (Martil).
i. Ember.
j. Sekop.
k. Benang kasur.
l. Cangkul.
m. Patok
n. Jointer.
o. Line bobins
2. Bahan Praktik
a. Batu bata secukupnya
b. Semen portland
c. Pasir ayak
d. Air
3. Keselamatan Kerja
a. Memakai pakaian kerja dengan lengkap dan benar.
b. Membersihkan tempat kerja dari kotoran yang mengganggu.
10

c. Menggunakan alat-alat yang tersedia sebaik-baiknya dan hindari


penggunaan alat untuk hal-hal yang tidak semestinya.
d. Menghindari pemborosan penggunaan bahan.
e. Menjaga agar tempat kerja selalu bersih.
f. Bekerja sesuai dengan langkah kerja.
g. Menanyakan kepada pembimbing bila ada hal-hal yang kurang jelas.
4. Langkah Kerja
a. Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan.
b. Bersihkan tempat kerja sehingga pekerjaan berjalan dengan lancar.
c. Ukur panjang dan tebal rata-rata bata, rendam bata dengan air hingga
jenuh agar lebih rekat dengan spesi.
d. Garis tongkat penduga dengan ukuran tebal rata-rata bata di tambah tebal
spesi 1 cm.
e. Buat garis pada alas (lantai) membentuk pertemuan (T), dengan ukurkan 9
panjang rata-rata bata di tambah spesi 1 cm dan garis siku pembagi
dengan panjang 5 bata di tambah spesi1 cm.
f. Pasang bata kepala, di sisi samping pasangan dengan arah memanjang,
cek tebal spesi dengan tongkat duga dan cek pula kedatarannya dengan
water pass.
g. Pasang profil ketegakan dengan rentangan benang tegang, dan
hamparkan adukan pada alas lantai dengan rata kemudian pasang bata
dan atur kelurusannya.
h. Pasang pula bata kepala di samping tengah pasangan dengan arah
menyiku dengan menggunakan siku rangka, cek tebal spesi dan kedataran
pasangan.
i. Cek setiap lapis dengan water pass sisi tegak dan sisi datarnya serta siku-
sikunya dengan siku rangka.
j. Pasang kembali bata kepala di atas pasangan yang telah selesai sesuai
dengan garis ketebalan di profil ketegakan, cek tebal spesi dan datarnya
dengan water pass.
k. Hamparkan lagi spesi untuk membuat lapisan selanjutnya.
l. Cek setiap lapis tegak, datar dan tebal spesinya hingga diperoleh lapis
yang baik.
m. Ulangi langkah 6 s/d 12 sampai lapis terakhir sesuai gambar kerja.
11

n. Setelah pemasangan selesai bersihkan dan kembalikan alat dan bahan


sesuai tempatnya.
5. Gambar Kerja

Lapisan I Lapisan II

Proyeksi Isometri
Gambar 77. Lapisan dan proyeksi pasangan ½ bata bentuk pertemuan
12

F. Pasangan Tembok ½ Batu Bentuk Persilangan


1. Peralatan Praktik
a. Water pass.
b. Siku rangka.
c. Sendok spesi.
d. Tongkat duga.
e. Meteran.
f. Kawat bendrat.
g. Pemotong bata.
h. Palu besi (Martil).
i. Pensil.
j. Ember.
k. Sekop.
l. Benang kasur.
m. Cangkul.
n. Patok
o. Jointer.
p. Line bobins
2. Bahan Praktik
a. Batu bata secukupnya.
b. Kapur halus.
c. Pasir ayak.
d. Air.
3. Keselamatan Kerja
a. Memakai pakaian kerja dengan lengkap dan benar.
b. Membersihkan tempat kerja dari kotoran yang mengganggu.
c. Menggunakan alat-alat yang tersedia sebaik-baiknya dan hindari
penggunaan alat untuk hal-hal yang tidak semestinya.
d. Menghindari pemborosan penggunaan bahan.
e. Menjaga agar tempat kerja selalu bersih.
f. Bekerja sesuai dengan langkah kerja.
g. Menanyakan kepada pembimbing bila ada hal-hal yang kurang jelas.
4. Langkah Kerja
a. Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan.
13

b. Bersihkan tempat kerja sehingga pekerjaan berjalan dengan lancar.


c. Ukur panjang dan tebal rata-rata bata, rendam bata dengan air hingga
jenuh agar lebih rekat dengan spesi.
d. Garis tongkat penduga dengan ukuran tebal rata-rata bata di tambah tebal
spesi 1 cm.
e. Buat garis pada lantai membentuk persilangan, dengan ukurkan 10
panjang rata-rata bata di tambah spesi 1 cm.dan garis siku pembagi
dengan panjang 8 bata di tambah spesi 1 cm.
f. Pasang bata kepala, di sisi samping pasangan dengan arah memanjang,
cek tebal spesi dengan tongkat duga dan cek pula kedatarannya dengan
water pass.
g. Pasang profil ketegakan dengan rentangan benang tegang, dan
hamparkan adukan pada alas lantai dengan rata kemudian pasang bata
dan atur kelurusannya.
h. Pasang pula bata kepala di samping tengah pasangan dengan arah
menyiku dengan menggunakan siku rangka, cek tebal spesi dan kedataran
pasangan.
i. Cek setiap lapis dengan water pass sisi tegak dan sisi datarnya serta siku-
sikunya dengan siku rangka
j. Pasang kembali bata kepala di atas pasangan yang telah selesai sesuai
dengan garis ketebalan di profil ketegakan, cek tebal spesi dan datarnya
dengan water pass.
k. Hamparkan spesi untuk membuat lapisan selanjutnya.
l. Cek setiap lapis tegak, datar dan tebal spesinya hingga diperoleh lapis
yang baik.
m. Ulangi langkah 6 s/d 12 sampai lapis terakhir sesuai gambar kerja.
n. Setelah pemasangan selesai bersihkan dan kembalikan alat dan bahan
sesuai tempatnya.
14

Lapisan 1

Lapisan 2
15

Proyeksi
Gambar 78. Lapisan dan proyeksi pasangan ½ bata bentuk persilangan
G. Pasangan Plesteran Dinding
1. Peralatan Praktik
a. Water pass.
b. Siku rangka.
c. Sendok spesi.
d. Tongkat duga.
e. Meteran.
f. Kawat bendrat.
g. Palu besi (Martil).
h. Ember.
i. Sekop.
j. Benang kasur.
k. Cangkul.
l. Patok
m. Unting-unting
2. Bahan Praktik
a. Kapur halus.
16

b. Pasir ayak.
c. Air.
3. Keselamatan Kerja
a. Memakai pakaian kerja dengan lengkap dan benar.
b. Membersihkan tempat kerja dari kotoran yang mengganggu.
c. Menggunakan alat-alat yang tersedia sebaik-baiknya dan hindari
penggunaan alat untuk hal-hal yang tidak semestinya.
d. Menghindari pemborosan penggunaan bahan.
e. Menjaga agar tempat kerja selalu bersih.
f. Bekerja sesuai dengan langkah kerja.
g. Menanyakan kepada pembimbing bila ada hal-hal yang kurang jelas.
4. Langkah Kerja
a. Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan.
b. Bersihkan tempat kerja sehingga pekerjaan berjalan dengan lancar.
c. Basahi dinding yang hendak diplester apabila terlalu kering dengan air.
d. Pasang benang pada sisi dinding yang hendak diplester.
e. Periksa ketegakan dan jarak benang terhadap bidang didnding yang
hendak diplester dengan water pass.
f. Buatlah terlebih dahulu plesteran kepala dengan jarak 80-120 cm.
g. Rekatkan plesteran pada dinding dengan menggunakan sendok pengisi.
h. Ratakan permukaan plesteran kepala dengan menggunakan roskam.
i. Setelah plesteran kepada terbentuk, dilanjutkan dengan plesteran
padajalur-jalur plesteran kepala.
j. Ratakan permukaan plesteran dengan menggunakan roskam.
k. Setelah pemasangan selesai bersihkan dan kembalikan alat dan bahan
sesuai tempatnya.
17

5. Gambar Kerja

Plasteran

Gambar 79. Pekerjaan Plesteran


H. Pasangan LantaiTegel Keramik
1. Peralatan Praktik
a. Water pass.
b. Siku rangka.
c. Sendok pengisi
d. Roskam.
e. Tongkat duga.
f. Meteran.
g. Palu besi (Martil).
h. Pensil.
i. Ember.
j. Sekop.
k. Benang kasur.
l. Cangkul.
m. Jointer.
2. Bahan Praktik
a. Tegel lantai.
b. Kapur halus.
c. Pasir ayak.
d. Air.
18

3. Keselamatan Kerja
a. Memakai pakaian kerja dengan lengkap dan benar.
b. Membersihkan tempat kerja dari kotoran yang mengganggu.
c. Menggunakan alat-alat yang tersedia sebaik-baiknya dan hindari
penggunaan alat untuk hal-hal yang tidak semestinya.
d. Menghindari pemborosan penggunaan bahan.
e. Menjaga agar tempat kerja selalu bersih.
f. Bekerja sesuai dengan langkah kerja.
g. Menanyakan kepada pembimbing bila ada hal-hal yang kurang jelas.
4. Langkah Kerja
a. Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan.
b. Bersihkan tempat kerja sehingga pekerjaan berjalan dengan lancar.
c. Ukur rata-rata panjang dan lebar tegel yang akan dipasang.
d. Rendam tegel dengan air hingga jenuh.
e. Hamparkan pasir dan padatkan untuk metakan permukaan dasar lantai.
f. Hamparkan adukan mortar pada lantai dengan rata.
g. Pasang benang secara bersilangan horisontal untuk pemasangan kepala
tegel dengan memperhatikan kesikuan.
h. Rekatkan pasta semen pada sisi dalam tegel secara merata menggunakan
sendok spesi.
i. Pasang tegel kepala sesuai benang yang telah dipasang.
j. Periksa kedataran dan kerataan pemasangan tegel keramik menggunakan
water pass.
k. Atur nat tegel dengan menggunakan paku spesi.
l. Rekatkan tegel dengan palu karet secara hati-hati.
m. Pasang kepala tegel keramik berikutnya hingga selesai.
n. Ulangi- langkah 8-12 untuk memasang lantai tegel keramik secara
keseluruhan.
o. Pemotongan tegel dilakukan pada sisi tepi dengan ukuran yang sama
sama pada setiap sisi.
p. Setelah pemasangan selesai bersihkan dan kembalikan alat dan bahan
sesuai tempatnya.
19

5. Gambar Kerja

Tegel Lantai

Gambar 80. Pekerjaan Lantai Tegel Keramik

I. Pasangan DindingTegel Keramik


1. Peralatan Praktik
a. Water pass.
b. Siku rangka.
c. Sendok spesi.
d. Tongkat duga.
e. Meteran.
f. Pemotong tegel.
g. Palu besi (martil).
h. Palu karet.
i. Pensil.
j. Ember.
k. Sekop.
l. Benang kasur.
m. Pasak
n. Paku nat
20

2. Bahan Praktik
a. Tegel dinding.
b. Semen portland
c. Air.
3. Keselamatan Kerja
a. Memakai pakaian kerja dengan lengkap dan benar.
b. Membersihkan tempat kerja dari kotoran yang mengganggu.
c. Menggunakan alat-alat yang tersedia sebaik-baiknya dan hindari
penggunaan alat untuk hal-hal yang tidak semestinya.
d. Menghindari pemborosan penggunaan bahan.
e. Menjaga agar tempat kerja selalu bersih.
f. Bekerja sesuai dengan langkah kerja.
g. Menanyakan kepada pembimbing bila ada hal-hal yang kurang jelas.
4. Langkah Kerja
a. Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan.
b. Bersihkan tempat kerja sehingga pekerjaan berjalan dengan lancar.
c. Ukur rata-rata panjang dan lebar tegel yang akan dipasang.
d. Rendam tegel dengan air hingga jenuh.
e. Pasang benang secara bersilangan (vertikal-horisontal) untuk
pemasangan kepala tegel dengan memperhatikan kesikuan.
f. Rekatkan pasta semen pada sisi dalam tegel secara merata menggunakan
sendok spesi.
g. Pasang tegel kepala sesuai benang yang telah dipasang.
h. Periksa ketegakan dan kerataan pemasangan tegel keramik menggunakan
water pass.
i. Atur nat tegel dengan menggunakan paku spesi.
j. Rekatkan tegel dengan palu karet secara hati-hati.
k. Pasang kepala tegel keramik berikutnya hingga selesai.
l. Ulangi- langkah 8-12 untuk memasang dinding tegel keramik secara
keseluruhan.
m. Pemotongan tegel dilakukan pada sisi tepi dengan ukuran yang sama
sama pada setiap sisi.
n. Setelah pemasangan selesai bersihkan dan kembalikan alat dan bahan
sesuai tempatnya.
21

5. Gambar Kerja

Tegel Dinding

Gambar 81. Pekerjaan Dinding Tegel Keramik


J. Penulangan Beton
1. Peralatan Praktik
a. Siku rangka.
b. Meteran.
c. Palu besi (Martil).
d. Pensil.
e. Gancau.
2. Bahan Praktik
a. Besi beton Ø10 mm
b. Besi beton Ø6 mm
c. Kawat bendrat.
3. Keselamatan Kerja
a. Memakai pakaian kerja dengan lengkap dan benar.
b. Membersihkan tempat kerja dari kotoran yang mengganggu.
c. Menggunakan alat-alat yang tersedia sebaik-baiknya dan hindari
penggunaan alat untuk hal-hal yang tidak semestinya.
d. Menghindari pemborosan penggunaan bahan.
e. Menjaga agar tempat kerja selalu bersih.
f. Bekerja sesuai dengan langkah kerja.
g. Menanyakan kepada pembimbing bila ada hal-hal yang kurang jelas.
22

4. Langkah Kerja
a. Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan.
b. Bersihkan tempat kerja sehingga pekerjaan berjalan dengan lancar.
c. Potong besi beton Ø10 mm panjang 3 m sebanyak empat batang.
d. Buatlah bengkokan pada masing-masing ujung besi beton dengan
ketentuan 4.D.
e. Potong besi beton Ø6 mm panjang 86 cm sebanyak 20 batang.
f. Buatlah beugel sesuai dengan gambar kerja yaitu ukuran 15x25 cm
dengan bengkokan 4.d pada kedua masing-masing ujungnya.
g. Pastikan bengkokan tulangan besi beton menghadap ke dalam.
h. Masukkan beugel ke dalam tulangan dengan mengatur arah bukaan
beugel tidak sejajar secar berdempetan.
i. Atur jarak beugel 15 cm.
j. Ikat tulangan besi beton pada beugel dengan bendrat menggunakan
gancu.
k. Gunakan bentuk ikatan silang dan sedikitnya tiga kali putaran.
l. Ulangi langkah 8 s/d 11untuk menyelesaikan perakitan tulangan beton.
m. Setelah pemasangan selesai bersihkan dan kembalikan alat dan bahan
sesuai tempatnya.
n. Laporkan hasil pekerjaan kepada instruktur
5. Gambar Kerja

Balo k 20/30 c m

Pekerjaan Tulangan Balok

20
2 Ø 10
0
3

2 Ø 10

Ø6-15

Pekerjaan Beugel
Gambar 82. Pekerjaan Penulangan Balok dan Kolom

Anda mungkin juga menyukai