Dosen Pengampu
Pak Novriadi
Disusun oleh :
KELAS SI-1B
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PRODI DIII TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
2019
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan
rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga laporan ini bisa selesai pada
waktunya.
Saya berharap semoga laporan ini bisa bisa bermanfaat. Namun terlepas dari itu, saya
memahami bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga saya sangat
mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya laporan
selanjutnya yang lebih baik lagi.
HARI PERTAMA
Menyiapkan peralatan & bahan-bahan serta mengatur posisi penempatan praktik kerja.
1. Peralatan
a. Kotak Spesi
b. Sekop/Cangkul
e. Ayakan
f. Ruskam
c. Ember
g. Sendok Spesi
d. Plat Siku
h. Palu karet
k. Meteran
l. Benang
m. Line bobbyn
j. Waterpas
2. Bahan-bahan
a. Pasir
d. Air
c. Keramik
b. Kapur
e. Batu Bata
HARI KEDUA
TUJUAN :
1. Memasang dinding batu bata dengan cara (teknik) yang telah ditentukan.
2. Memotong bata ukuran ½ bt dengan palu pemotong.
3. Menentukan ketegakan & kedataran pasangan dengan watrepass.
PERALATAN :
1. Sendok spesi 5. Ember
2. Cangkul/sekop 6. waterpass
3. Line bobbyn 7. Benang
4. Kotak spesi 8. Ayakan
5. Palu karet
BAHAN :
1. Pasir 3. Air
2. Kapur 4. Bata
LANGKAH-LANGKAH KERJA :
1. Mengaduk mortar secara manual dengan perbandingan 1 kapur : 4 pasir.
2. Tentukan pada lokasi pekerjaan penempatan dari pasangan yang akan dibangun dengan
tongkat ukur & tandai posisi setiap bata menurut panjang rata-rata dari bata ditambah 1
siar (1,2 cm)
3. Ambil satu sendok spesi & satu bata, pasang melintang dengan jarak 15s/d 20 cm dari
salah satu ujung pasangan yang sudah ditandai sebelumnya & datarkan dengan waterpass
kearah panjang & lebarnya.
4. Ambil waterpass & letakkan di atas gauge rod dengan posisi berdiri arah melebar,
kemudian lihat gelembung nivo pada waterpass, apabila posisi gelembung belum tepat di
tengah nivo berarti kedua bata tersebut belum datar. Untuk mendapatkannya kita harus
menaikkan atau menurunkan bata yang kedua tadi.
5. Setelah kedua bata itu datar, ambil line bobbyn & kaitkan pada masing-masing kepala bata
tersebut dengan benang yang renggang.
6. Pada waktu kita mulai memasang kita berdiri diantara lokasi pekerjaan & kotak spesi
dengan posisi lokasi pekerjaan di sebelah kiri & kotak spesi di sebelah kanan.
7. Pemasangan kita mulai dengan cara tangan kiri mengambil bata & tangan kanan
mengambil adukan dengan sendok spesi.
8. Letakkan adukan tadi pada dasar salah satu ujung dengan posisi sendok miring kearah
kita & untuk melepaskan sendok dari adukan, kita tarik kebelakang sambil
mengangkatnya keatas.
9. Kemudian letakkan bata diatas spesi tadi dengan salah satu sisi memanjangnya sejajar
benang & untuk menyamakan kedataran bata dengan benang, bata kita tekan kebawah
sambil menggesek-gesekkan kemuka & kebelakang.
10. Pemasangan bata berikutnya, pengambilan & peletakkan spesi sama dengan cara
pemasangan pertama & peletakkan bata harus dalam posisi miring kebelakang,
dibenamkan kedalam spesi kira-kira 1 cm & didorong kebelakang.
11. Pertemuan bata pertama & bata kedua harus dibatasi oleh spesi yang terdorong tadi
setebal ±1 cm.
12. Ujung bata yang disebelah muka kita tekan kebawah sambil menggerak-gerakkan ke arah
muka belakang, sehingga sama datar & sejajar dengan benang.
13. Untuk pemasangan bata berikutnya caranya sama seperti pemasangan kedua tadi &
sampai penuh satu baris.
LAPISAN KEDUA
1. Siar tegak dari pasangan bata lapisan kedua harus tepat berada pada pertengahan bata
yang dibawahnya, maka pemasangan batu yang pertama pada lapisan kedua, dimulai
dengan bata setengah.
2. Bata setengah ini dibuat dengan jalan memotong bata yang utuh menjadi dua bagian yang
sama besar dengan palu pemotong, namun sebelum dipotong ada baiknya bata tersebut
diukur panjang setengahnya menggunakan meteran.
3. Untuk pasangan bata lapisan kedua dimulai dengan bata setengah yang dipasang pada
salah satu ujung pasangan.
4. Selanjutnya ukurlah kedataran bata tersebut dengan menggunakan waterpass.
5. Pada ujung yang satu lagi kita pasang bata setengah dengan meletakkan bata tersebut
tanpa ditekan, lalu ukur juga kedatarannya dengan waterpass.
6. Kemudian kita cantolkan line bobbyn pada kedua bata tersebut sebagai pedoman
pemasanga bata diantara kedua bata tersebut.
7. Untuk pemasangan lapisan ketiga persis sama dengan lapisan pertama.
8. Untuk pemasangan lapisan keempat persis sama dengan lapisan kedua, & begitu juga
untuk lapisan selanjutnya.
9. Setelah dilakukan proses penilaian, pasangan dibongkar kembali & lokasi pekerjaan
dibersihkan serta peralatan dicuci bersih.
HARI KETIGA
TUJUAN :
1. Membuat pasangan satu bata dalam ikatan jerman (deutch bond).
2. Membuat akhir pasangan berbentuk tangga & tegak.
3. Menghitung kebutuhan bahan yang dibutuhkan per m2 pasangan, dengan
komposisi adukan 1 kapur : 4 pasir.
PERALATAN :
BAHAN :
1. Pasir 3. Air
2. Kapur 4.Bata
LANGKAH-LANGKAH KERJA :
TUJUAN :
1. Membuat pasangan satu bata dalam ikatan jerman (deutch bond).
2. Membuat akhir pasangan berbentuk tangga & tegak.
3. Menghitung kebutuhan bahan yang dibutuhkan per m2 pasangan, dengan
komposisi adukan 1 kapur : 4 pasir.
PERALATAN :
BAHAN :
1. Pasir 3. Air
2. Kapur 4.Bata
LANGKAH-LANGKAH KERJA :
TUJUAN :
1. Mengukur serta menentukan ketebalan plesteran sebidang dinding.
2. Mengaduk mortar untuk plesteran dengan baik.
3. Memplester dengan teknik yang benar & hasil yang datar serta tidak retak-retak.
PERALATAN :
BAHAN :
LANGKAH-LANGKAH KERJA :
TUJUAN :
1. Melakukan pemasangan ubin dinding dengan datar & siku.
2. Mengisi celah-celah antara ubin dengan baik.
PERALATAN :
BAHAN :
1. Pasir 3. Air
2. Kapur 4. Keramik
LANGKAH-LANGKAH KERJA :
1. Mengaduk mortar secara manual dengan perbandingan 1 kapur : 4 pasir.
2. Ambil ketegak lurusan dinding dengan waterpass, pada tiap-tiap sudut tembok.
3. Untuk pemasangan ubin pada dinding, mortar diletakkan pada bagian bawah keramik
sebelum ditempelkan/ dipasang ke dinding.
4. Dipasang sebanyak 4 keramik pada bagian dinding yang horizontal & 3 keramik pada
bagian dinding yang vertikal.
5. Kemudian perhatikan batas-batas & jarak setiap siar harus sama & membentuk tanda
tambah (+)
6. Cek kedataran maupun siku-siku setiap keramik setelah dipasang satu per satu dengan
menggunakan waterpass & plat siku.
7. Setelah selesai melakukan pekerjaan, bersihkan semua peralatan & lokasi kerja.
HASIL GAMBAR :
HARI KETUJUH
TUJUAN :
1. Melakukan pemasangan ubin lantai dengan datar & siku.
2. Mengisi celah-celah antara ubin dengan baik.
PERALATAN :
BAHAN :
1. Pasir 3. Air
2. Kapur 4. Keramik
LANGKAH-LANGKAH KERJA :
1. Mengaduk mortar secara manual dengan perbandingan 1 kapur : 4 pasir.
2. Ukur kedataran lantai dengan waterpass, apabila dasar pemasangan bergelombang,
maka perlu diuruk dengan selapis pasir kemudian diratakan & dipadatkan.
3. Tentukan pedoman ketinggian lantai yang akan dibuat yaitu dengan ketebalan ± 2 cm.
4. Dipasang sebanyak 4 keramik pada bagian lantai yang horizontal & 3 keramik pada
bagian lantai yang vertikal.
5. Kemudian perhatikan batas-batas & jarak setiap siar harus sama & membentuk tanda
tambah (+)
6. Cek kedataran maupun siku-siku setiap keramik setelah dipasang satu per satu dengan
menggunakan waterpass & plat siku.
7. Setelah selesai melakukan pekerjaan, bersihkan semua peralatan & lokasi kerja.
HASIL GAMBAR :
HARI KEDELAPAN
TUJUAN :
BAHAN :
LANGKAH-LANGKAH KERJA :
PERALATAN :
BAHAN :
1. Pasir 2. Kapur 3. Air
LANGKAH-LANGKAH KERJA :
1. Mengaduk mortar secara manual dengan perbandingan 1 kapur : 4 pasir.
2. Aduk pada kotak spesi sampai benar-benar rata (homogen).
3. Bersihkan permukaan pasangan yang akan di plester.
4. Apabila permukaan dinding terlalu kering, dapat diperciki dengan air.
5. Lalu kita buat kepala plesteran dengan bantuan plat siku, lalu diratakan dengan ruskam
dengan cara menggosoknya dengan cara melingkar.
6. Setelah semua kepala plesteran selesai, maka plesterlah semua ruang antara kepala
plesteran dan menggosoknya dengan menggunakan ruskam agar meratakan serta
menghaluskan permukaan yang diplester.
7. Kemudian lihat hasil kedataran plesteran dengan bantuan jidar & kesikuannya dengan
plat siku.
8. Kemudian periksa sudutnya, ketegakannya kedatarannya, siarnya, konstruksi
sambungan sudutnya.
9. Setelah selesai melakukan proses pemlesteran, bersihkan semua peralatan & lokasi kerja.
HASIL GAMBAR :
HARI KESEPULUH
Semua pekerjaan praktik bengkel telah selesai. Maka dari itu, kegiatan pada hari terakhir adalah
membersihkan bengkel.