Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGELOLAHAN LIMBAH CAIR – A

Disusun oleh Kelompok 3:


1. Alfanda Dwi. K (P23133117003)
2. Ananda Putri. A (P23133117005)
3. Erwin Arizki (P23133117012)
4. Fikahanifah. P (P23133117013)
5. Julfyany Matta. S (P23133117021)
6. Tania Tirtaning. H (P23133117037)

Tingkat 2 D-IV A Kesehatan Lingkungan

Dosen:
Syarifuddin , S.KM., M.Kes.

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Jalan Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12120
Tlp.021-7397641, 7397643 Fax. 62 (021)7397769
PEMASANGAN KLOSET JONGKOK

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui dan memahami konsep cara pemasangan kloset jongkok secara
baik dan benar.
2. Tujuan Khusus
- Memahami setiap proses dalam pemasangan kloset duduk
- Bisa mengaplikasikan proses pemasangan kloset duduk dalam kegiatan
KKN (Kuliah Kerja Nyata) ataupun dalam dunia kerja nantinya.
B. Alat dan bahan
 Meteran
 Kursi jongkok
 Waterpass
 Ember
 Bata
 Paralon
 Jamban jongkok
 Air
 Kertas
 Daun kering

C. Cara Kerja
1. Sebagai langkah awal adalah mempersiapkan lubang pengeluaran atau saluran
feset ke arah septic tank . Gunakan pipa PVC atau sejenisnya dengan ukuran 3
– 4 Inchi.
2. Hal penting yang harus diperhatikan adalah posisi pipa pada bagian kloset
harus lebih tinggi dari septic tank, sehingga kotoran cepat mengalir ke tempat
peresapannya. Biasanya dibuat miring hingga 5%.
3. Sebaiknya letakkan kloset pada sebelah kiri bak penampungan air, sehingga
mudah ketika istinja’. Sediakan ruangan sebesar minimal 80 cm persegi untuk
menaruh kloset duduk.
4. Pemasangan kloset duduk dapat dilakukan setelah pemasangan keramik lantai
kamar mandi atau sebelumnya.
5. Pasang batu bata sebagai penopang dan dinding bagian bawah kloset.
Pemasangan dan penyusunan batu bata harus rata. Gunakan waterpas untuk
memastikan rata atau tidaknya bata yang sudah disusun.
6. Posisi lubang pipa dapat diletakkan di bagian depan atau bawah kloset, atau
belakang. Semua arah dapat di gunakan.
7. Lakukan uji coba pengaliran tinja dengan membuang kertas yang sudah
dibulatkan dan daun kering di buang ke dalam kloset jongkok, lalu siram
dengan air di dalam ember. Perhatikan apakah sampah kertas dan daun kering
masuk dan keluar dari saluran pengaliran, maka closet sudah bekerja dengan
tepat.

D. Hasil

E. Kesimpulan
Pemasangan kloset jongkok harus sesuai dengan kaidah yang berlaku terutama
dalam pemasangan pipa dengan ketinggian maupun kemiringan yang sesuai
sehingga pengaliran tinja tepat sesuai standar ketentuan.
SLAB

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Jakarta 2
dapat membuat slab sebagai penutup septic tank
2. Tujuan Khusus
- Untuk mengetahui kegunaan slab
- Untuk mengetahui ukuran slab
- Untuk mengetahui teknik dalam merangkai slab
B. Alat
- Gunting kawat
- Meteran
- Kursi Jongkok
- Mesin Pemotong Besi
C. Bahan
- Kawat
- Besi dengan diameter ± 6 mm
D. Cara kerja atau pembuatan
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menyiapkan besi dengan ukuran 50 cm sebanyak 20 buah
3. Memotong kawat untuk mengikat besi yang nantinya akan dirangkai menjadi
tulangan besi
4. Merangkai besi dengan jarak antar besi 5,1 cm horizontal dan 5,1 vertikal
dengan menggunakan meteran, pada ujung besi diberi jarak masing masing
5. Melilitkan kawat ke tulangan besi antara besi vertikal dan horizontal dengan
jarak 5,1 cm
6. Menyelesaikan rangkaian pembuatan tulangan besi ]hingga selesai
7. Setelah selesai, pastikan lilitan kawat ke tulangan besi harus kuat
E. Hasil

F. Kesimpulan

 Slab merupakan rangkaian besi yang berguna untuk penutup penutup


resapan
 Slab yang terdiri dari tulangan besi yang selanjutnya di beton
 Ukuran slab disesuaikan dengan diameter sumur resapan
SUMUR RESAPAN

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui cara menyusun batu bata sumur resapan.
2. Tujuan Khusus
- Mengetahui fungsi sumur resapan
- Mengetahui komponen penyusun sumur resapan
B. Alat dan bahan
- Meteran
- Kursi jongkok
- Waterpass
- Gunting
- Spidol
- Batu bata
- Tali rapia
C. Cara kerja
1. Ukur dan potong benang nilon 40 cm.
2. 5 cm dari salah satu ujung tali rapia dililitkan ke spidol (jari-jari 35 cm).
3. Kemudian rentangkan tali rapia di lantai, tekan ujung benang nilon.
4. menggunakan jangka, lukislah lingkaran di lantai dengan spidol.
5. Setelah lukisan lingkaran jadi, susun batu bata dengan sisi lebar
6. mengelilingi lingkaran tersebut.
7. Lanjutkan susuan batu bata sampai 4 tingkat
8. Gunakan waterpass agar susunan batu bata sumur resapan datar atau
9. tidak miring secara horizontal dan vertikal.
10. Jika susunan batu bata sumur resapan sudah selesai tersusun, ukur
11. kembali diameter lubang sumur resapan agar tepat 70 cm.

Catatan:
 Sumur resapan dengan batu bata yang dipraktikan dibuat di dalam tanah,
sehingga sebelum menyusun batu bata harus menggali lubang sesuai ukuran
sumur resapan.
 susunan batu bata sumur resapan tidak menggunakan semen, hanya
menggunakan pasir untuk mengisi celah antar batu bata.
D. Hasil

E. Kesimpulan
 Sumur resapan dapat dibuat di atas tanah atau di bawah tanah, sesuai ketersediaan
lahan.
 Sumur resapan fungsinya untuk memfilter air dari septictank.
 Gunakan waterpass agar susunan batu bata lurus secara horizontal
 dan vertikal.
 Semen tidak diperlukan saat penyusunan batu bata sumur resapan.
 Ukuran sumur resapan disesuaikan dengan luas bidang resapan keluarga.
PERCOLATION RATE

Perkolasi adalah proses mengalirnya air ke bawah secara gravitasi dari suatu lapisan
tanah ke lapisan di bawahnya, sehingga mencapai permukaan air tanah pada lapisan jenuh
air. Perkolasi juga dapat disimpulkan sebagai gerakan air kebawah dan zone yang jenuh
kedalam daerah jenuh (antara permukaan tanah sampai kepermukaan air tanah).

A. Tujuan
1. Dapat mengetahui cara pengukuran daya resap tanah. Menentukan besarnya luas
medan peresapan yang diperlukan untuk suatu jenis tanah dari tempat percobaan.
Semakin besar daya resap tanah, maka semakin kecil luas daerah peresapan yang
diperlukan untuk sejumlah air tertentu. Mengingat setiap daerah memiliki jenis
tanah yang berbeda maka daya resap tanahnya juga akan berbeda pula.
2. Dapat menghitung angka percolation
B. Alat dan Bahan
- Meteran
- Ember dan Gayung
- Spidol
- Alat Ukur Waktu (Stopwatch)
- Lubang uji perkolasi
- Alat Percolation Test
- Air
C. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Isi air sampai penuh (menggenang)
3. Lakukan penjenuhan, tunggu selama 15 menit
4. Setelah sudah 15 menit, masukkan alat percolation test kedalam lubang
5. Ukur alat dengan ketinggian 15 cm
6. Tandai batas tersebut dengan spidol dan mengikatkannya dengan tali rapia
7. Mulailah ukur penurunan, dengan waktu 30 menit untuk percobaan pertama, 30
8. menit lagi untuk percobaan kedua dan 10 menit untuk percobaan ketiga.
*Catatan:
- Pada test perkolasi yang sebenarnya waktu yang dibutuhkan 24 jam atau paling
sedikit 4 jam.
- Diisi air terus-menerus bertujuan agar tanah seperti saat musim hujan.
D. Hasil

Penurunan III: 6 cm = 2,4 inchi


Waktu: 30 menit
Percolation Test
= 4, 166 MPI
Luas bidang resapan
= 3,25 + 0,05
= 3,3 m²/org
*jumlah anggota keluarga = 6 orang
= 6 x 3,3
= 19,8 m²/org

E. Kesimpulan
Semakin kecil nilai percolation rate yang di dapatkan, makin bagus pula daya resap
tanah terhadap air yang melaluinya.
PEMASANGAN KLOSET DUDUK

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui dan memahami konsep cara pemasangan kloset duduk secara baik
dan benar.
2. Tujuan Khusus
Memahami setiap proses dalam pemasangan kloset duduk
Bisa mengaplikasikan proses pemasangan kloset duduk dalam kegiatan KKN
(Kuliah Kerja Nyata) ataupun dalam dunia kerja nantinya.

B. Alat dan Bahan


- meteran ukur
- obeng plus, obeng minus
- Catut atau tang kakaktua
- kunci inggris
- Bor listrik
- lem silicon
- gergaji besik
- kunci pipa, kunci 10 dan 12,
- dynabolt ukuran 10 mm sebanyak 2 buah
- stop kran, T, dan flexible hose
- jet shower
- 1 set closet duduk

C. Langkah Kerja
1. Buka cover pada toilet set dan bacalah petunjuk, dengan begitu anda akan
mengetahui jarak dari dinding belakang kloset ke bagian tengah pipa
2. Persiapan juga alat yang diperlukan
3. ngan lupa untuk mempersiapkan juga lubang pembuangan dan pipa suplai
air bersih sebelum melakukan pemasangan toilet duduk
4. Ukur lubang pengunci bowl tandai dengan menggunakan pensil atau
sejenisnya, dan buatlah lubang pada sisi kanan dan sisi kiri dengan jarak
tersebut dengan membagi dua titik tengah pipa. Kemudian masukkan baut,
kencangkan menggunakan kunci 12, lepaskan mur-nya.
5. Berikutnya balik kloset dan pasang wax ring dengan cara menekannya
pada bagian sisi lubangnya dan pastikan lengket pada bagian sisi lubang
kloset.
6. Pasang stop kran, T, flexible hose serta jet shower yang berada di bagian
belakang kloset. Gunakan kunci inggris atau kunci pipa untuk
mengencangkannya.
7. Jika kloset duduk menggunakan tempat duduk yang memiliki bijet, maka
T juga harus dipasang pada bagian belakang juga. Jika kloset dipasang
terlebih dahulu ditakutkan akan menyulitkan Anda ketika hendak
memasang stop kran.
8. Selanjutnya Pasangkan kloset yang sudah anda siapkan di atas lubang pipa
yang telah dipasang baut pada kedua sisi kanan dan kiri. Masukkan lubang
kaki kloset pas pada baut dan jangan lupa pasang juga ring dan mur,
kemudian kencangkan dengan kunci ukuran 12 atau sesuaikan dengan mur
yang anda pakai.
9. Pasang alat-alat dalam tangki/tank trim dan memasangnya pada kloset
dengan memasang rubber tank terlebih dahulu sebagai pencegah bocor dan
dudukan tanki.
10. Sambungkan flexible hose pada T dan tank trim dan kencangkan dengan
memutar drat secukupnya.
11. Atur juga ketinggian air dengan menyetel Pengatur ketinggian air
sesuaikan dengan kebutuhan anda atau dengan selera Anda.
12. Tahap berikutnya adalah memasang tutup tangki dan tombol (push
button).
13. Kemudian memasang seat cover pada kloset.
14. Langkah terakhir adalah dengan melakukan pengetesan pada kloset / toilet
yang sudah anda pasang, apakah terdapat rembesan air atau kebocoran
pada tangki dan flexible hose.
D. Hasil

E. Kesimpulan
Pemasangan kloset duduk harus sesuai dengan kaidah yag berlaku terutama
dalam pemasangan pipa dengan ketinggian maupun kemiringan yang sesuai
sehingga pengaliran tinja dapat tepat. Sebelum memasang kloset duduk pastikan
beberapa hal berikut sudah terpasang:

1. Adanya pipa air berukuran minimal 4 inci yang menjadi saluran pembuangan
air kotor menuju septik tank.
2. Adanya saluran air bersih yang terletak di dinding di belakang kloset duduk
untuk mengisi tangki kloset serta saluran air bersih di samping kloset untuk
shower bidet.
3. Lantai kamar mandi sudah dipasang keramik.
INSPEKSI TOILET DOSEN ( Lantai 1 dan 2)

A. Tujuan :
- Untuk mengetahui debit air pada toilet tersebut
- Untuk mengetahui keadaan/kondisi yang ada pada toilet

B. Alat dan Bahan:


- Stopwatch
- Kertas
- Botol
- Gayung
- Air

C. Langkah Kerja :

1. Siapkan botol minuman dan stopwatch.


2. Hitung berapa volume yang dapat ditampung dengan gayung dengan botol
minum sebagai tolak ukur
3. Hitung debit air yang keluar dari keran dengan cara mengalirkan air pada
keran lalu diwaktukan menggunakan stopwatch sampah gayung tersebut
terisi penuh. Catat datanya
4. Periksa bagian closet dan keadaan airnya

D. Hasil Pengamatan

 Toilet Dosen Lt.1

Lab. Toilet Toilet Ruang Prodi


Mikrobiologi Dosen Dosen Pria
Wanita

Ruang Dosen Ruang Bu Arni Ruang Ruang


3 Dosen 2 Dosen 1

No. Nama Debit Air Jenis Keterangan Lain


Closet
Toilet Dosen Wanita
1 Pintu 1 1,2 𝑙 Duduk Pada toilet ini semua berfungsi
=
9 dengan baik dan tidak ada
0,13 l/detik
satupun yang rusak

Toilet Dosen Pria


1 Pintu 1 1,2 𝑙 Duduk Pada toilet ini untuk kran air
=6,7 baik didalam kamar mandi
0,18 l/detik maupun di wastafel berfungsi
dengan baik, namun pada
tempat pembuangan air kecil
khusus pria ini mengalami
kerusakan yaitu pada
penyemprot air yang berada di
atas tapi masih dapat digunakan
hanya saja air yang keluar tidak
berjalan sesuai fungsinya

 Toilet Lt.2

Lab. Parasit Toilet Staff Toilet Lab Kimia


Kajur Lingkungan

Lab. Parasit Ruang Rapat

No. Nama Debit Air Jenis Closet Keterangan


Toilet Staf
1. Bilik Kiri 1,2 𝑙 Duduk Pada toilet ini terjadi beberapa
=
6,4 masalah seperti handle yang
0,187 l/detik tidak berfungsi dan semprotan
air yang bocor pada selangnya
2. Bilik 1,2 𝑙 Duduk
=
Kanan 9,5
0,13 l/detik
Toilet Kajur
1 Pintu 1 Kran Ember : Duduk Pada toilet ini terjadi masalah
1,2 𝑙 pada bagian handle yang
=
9,6 terdapat di closet duduk
0,125 l/detik karena handlenya tidak dapat
berfungsi. Pada toilet Kajur
Kran Bak terdapat bak mandi tetapi bak
Mandi mandi tersebut tidak
1,2 𝑙
= digunakan sehingga sebagai
10
0,12 l/detik penggantinya digunakan
ember. Namun kran yang ada
pada bak mandi berfungsi
dengan baik. Kemungkinan
bak mandi tersebut tidak
digunakan karena tidak
adanya penutup bak mandi
yang menyumbat air untuk
keluar dari bak mandi

E. Kesimpulan:
Dari hasil inspeksi terhadap toilet dosen lantai 1 dan lantai 2 rata – rata
memiliki masalah pada bagian handle yang tidak berfungsi
Saran :
Pada saat inspeksi hendaknya memakai wadah penampung air yang lebih
akurat yang terdapat ukurannya sehingga tidak mengira – ngira karena terjadi
perbedaan volume pada beberapa gayung

KUNJUNGAN IPAL

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui proses Pengolahan Air Limbah di DKI Jakarta.
2. Tujuan Khusus
 Untuk mengetahui apa itu PD PAL JAYA
 Untuk mengetahui Visi Misi PD PAL JAYA
 Untuk mengetahui struktur organisasi PD PAL JAYA
 Untuk memahami layanan jasa yang di sediakan oleh PD PAL JAYA

B. Hasil kunjungan
1. PD PAL Jaya adalah perusahaan daerah milik Pemprov. DKI Jakarta yang
bergerak di bidang:
 Jasa layanan pengelolaan air limbah sistem perpipaan
 Jasa layanan pengelolaan air limbah sistem setempat
 Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT)
2. Cakupan layanan PD PAL Jaya meliputi seluruh wilayah DKI Jakarta. Dengan
diterbitkannya Perda 3 Tahun 2013 PD PAL Jaya mulai mengembangkan Layanan
Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT) yang sebelumnya dikelola Dinas Kebersihan
Provinsi DKI Jakarta berdasarkan permintaan.
3. Visi: Sebagai perusahaan yang kompeten dalam meningkatkan kualitas
lingkungan fisik kota dari dampak pencemaran air limbah
4. Misi: Memberikan jasa pelayanan pengelolaan air limbah sistem perpipaan/sistem
terpusat, sistem komunal, sistem setempat, sistem penyedotan air limbah tanki
septik dan kegiatan pendukung lainnya seperti sistem air daur ulang, layanan
pemeliharaan jaringan pipa air limbah gedung /sistem plumbing serta
pengolahannya.
5. Struktur Organisasi
Dewan Direksi
Direktur Utama : DR. Subekti, SE, MM.
Direktur Adm. & Keuangan : Hidayat Sigit Suryanto, S.E.
Direktur Teknik dan Usaha : Ir. Erwin Marphy Ali
Badan Pengawas
Ketua Badan Pengawas: H. Teguh Hendarwan, S. Sos., M.Si
Sekretaris Badan Pengawas: Ir. Dodi Krispratmadi, M.Env.E.
1. Sistem Konvensional

1) Truk Tinja
2) Sludge Aceptance Plant : -Penampungan Pasir -Penampungan Sampah
3) Sludge Storage Tank
4) Mesin Dewatering : -Hanggar Pengering
5) Break Tank
6) Kolam Aerasi dan Sedimentasi
7) Netralisasi
8) Kolam klorinasi

2. Sistem Mekanik
3. Sistem Teknologi Andrich
Andrich Tech System adalah suatu teknologi yang dirancang sederhana dan mudah untuk
dioperasikan dengan biaya yang rendah. Dengan konsep Total Solusi, Reduce Cost dan R3
(Recycle, Reduse, Recovery). Teknologi ini secara prinsip sangat berbeda dengan teknologi
yang ada, khususmya dalam proses pemisahan polutan dalam limbah. Andrich Tech System
terdiri dari Packed Clarifier, Lambda Separator dan Unit Filtrasi.
Teknologi
Dalam twknologi Andrich Tech System diguakan arus lemah dengan bantuan getaran untuk
mendekomposisi polutan –polutan yang ada dalam limbah, sehingga mudah dipisahkan
menjadi lumpur(sludge) yang daimbangkan dari air Bersih
Hasil
Apa yang bisa ditangani oleh Andrich Tech System:
1) Fisika : Total Suspended dolid, turbidity, warna, bau
2) Kimia : Heavy metals dan logam lainnya, COD, Organik, oil content, phenol dan
termasuk total disolved solid (TDS)
3) Biological : Biochemical oxygen demand (BOD)

Keunggulan
1) Sistem sederhana dan tidak komplek
2) Ramah lingkungan
3) Reduce cost tinggi karena tidak/minim menggunakan bahan kimia, listrik yang
digunakan kecil, man power sedikit.
4) Alaat didesign simple, portable, ukuran kecil dengan kapasitas yang besar dan lokasi
yang digunakan kecil.
5) Operasional mudah dan safety
6) Kualitas hasil treatment air bagus
7) Limbah padat yang dihasilkan minimum
8) Image terhadap perusahaan baik, penilaian terhadap proper tinggi
9) After sales service terjamin
10) TKDN (local content) >85%

Produk BIOPAL
Hambatan
1) Keberangkatan tidak sesuai dengan perencanaan
2) Tidak adanya ruang khusus untuk penjelasan materi
3) Penentuan tanggal praktikum yang sulit
4) Sulitnya mencari kendaraan

Kesimpulan
PD PAL JAYA Sebagai perusahaan yang kompeten dalam meningkatkan kualitas
lingkungan fisik kota dari dampak pencemaran air limbah dengan memberikan jasa
pelayanan pengelolaan air limbah sistem perpipaan/sistem terpusat, sistem komunal,
sistem setempat, sistem penyedotan air limbah tanki septik dan kegiatan pendukung
lainnya seperti sistem air daur ulang, layanan pemeliharaan jaringan pipa air limbah
gedung /sistem plumbing serta pengolahannya.
Perusahaan Daerah (PD) PAL Jaya juga terus menyempurnakan briket yang
dihasilkan dari limbah lumpur tinja. Briket ini nantinya diproyeksikan mampu menjadi
sumber energi baru terbarukan.

Anda mungkin juga menyukai