Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR

PERCULATION TEST

Hari / tanggal : Jumat, 23 September 2016

Waktu : 13.00 WIB s/d selesai

Tempat : Workshop Kesehatan Lingkungan

Tujuan praktikum : Mahasiswa bisa mengetahui lamanya penyerapan dan luas


penyerapan pada tanah serta pengukuran daya resap tanah

I. Tinjauan pustaka

Dalam mencari angka peresapan dan percobaan perkolasi (perculations test) dalam
bidang resapan perlu diadakan pengukuran tingkatan tanah. Untuk dapat mengetahui
daya resap tanah terhadap air dengan mengadakan percobaan pengukuran perculation
maka daya resap tanah terhadap air dapat diketahui pada suatu daerah karena setiap
jenis tanah mempunyai daya resap yang berbeda.

Bangunan sumur resapan adalah salah satu rekayasa teknik konservasi air berupa
bangunan yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur gali
dengan kedalaman tertentu yang berfungsi sebagai tempat menampung air hujan yang
jatuh diatas rumah atau daerah kedap air dan meresapkannya kedalam tanah. Sumjur
resapan berfungsi memberikan imbuhan air secara buatan dengan cara
menginjeksikan air hujan kedalam tanah. Sasaran lokasi adalah daerah pelepasan air
di kwasan budidaya, pemukiman, perkantoran, pertokoan, industry, sarana dan
prasarana olahraga serta fasilitas umum lainnya.

1
Manfaat sumur respan adalah :

1. Mengurangi aliran permukaan sehingga dapat mencegah atau mengurangi


terjadinya banjir dan genangan air.
2. Mempertahankan dan meningkatkan tinggi permukaan air tanah.
3. Mengurangi erosi dan sedimentasi.
4. Mengurangi atau menahan intrusi air laut bagi daerah yang berdekatan dengan
kawasan pantai.
5. Mencegah penurunan tanah.
6. Mengurangi konsentrasi pencemaran air tanah.

Bentuk dan jenis bangunan sumur resapan dapat berupa bangunan sumur resapan air
yang dibuat segiempat atau silinder dengan kedalaman tertentu dan dasar sumur
terletak diatas permukaan air tanah. Berbagai jenis kontruksi sumur resapan adalah :

1. Sumur tanpa pasangan didinding sumur , dasar sumur tanpa diisi batu belah
maupun ijuk (kosong).
2. Sumur tanpa pasangan didinding sumur, dasar sumur diisi batu belah dan ijuk.
3. Sumur dengan susunan batu bata, batu kerikil, batu kali atau bataki didinding
sumur dasar sumur diisi dengan batu belah dan ijuk atau kosong.
4. Sumur menggunakan buis beton didinding sumur.
5. Sumur menggunakan blawong (batu cadas yang dibentuk khusus untuk
dinding sumur).

Kontruksi-kontruksi tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing,


pemilihannya tergantung pada keadaan batuan tanah. Pada tanah atau batuan yang
relative stabil, kontruksi tanpa diperkuat dinding sumur dengan dasar sumur diisi
dengan batu belah dan ijuk tidak akan membahayakan bahkan akan memperlancar
meresapnya air melalui celah-celah bahan isian tersebut.

Pada tanah batuan yang relative labil kontruksi dengan susunan batu bata, batu kali,
batako, untuk memperkuat dinding sumur dengan dasar sumur diisi batu belah dan

2
ijuk akan lebih baik dan dapat direkomendasikan. Pada tanah dengan batuan yang
sangat labil, kontruksi dengan menggunakan buis beton atau blawong dianjurkan
meskipun resapan air hanya berlangsung pada dasar sumur saja. Bangunan pelengkap
lainnya yang diperlukan adalah bak control, tutup sumur resapan dan tutup bak
control, saluran masukan dan keluaran pembuangan dan talang air.

Ditjen Cipta Karya department pekerjaan umum menetapkan data teknis sumur
resapan air sebagai berikut :

1. Ukuran maksimum diameter 1,4m.


2. Ukuran pipa masuk diameter 110mm.
3. Ukuran pipa pelimpah diameter 110mm.
4. Ukuran kedalaman 1,5 sampai dengan 3m.
5. Dinding dibuat dari pasangan batu atau batako dari campuran 1 semen, 4 pasir
tanpa plester.
6. Rongga sumur resapan diisi dengan batu kosong 20/20 setebal 40cm.
7. Penutup sumur resapan dari plat beton tebal 10cm dengan campuran 1 semen,
2 pasir, 3 kerikil.

Berkaitan dengan sumur resapan ini terdapat SNI nomor : 03-2453-2002 tentang tata
cara perencanaan sumur resapan air hujan untuk lahan pekarangan. Standar ini
menetapkan cara perencanaan sumur resapan air hujan untuk lahan pekarangan
termasuk persyaratan umum dan teknis mengenai batas muka air tanah, nilai
permeabilitas tanah, jarak terhadap bangunan, perhitungan dan penentuan sumur
resapan air hujan. Air hujan yang ditampung dan diresapkan pada sumur resapan dari
bidang tanah. Persyaratan umum yang harus dipenuhi antara lain sebagai berikut :

1. Sumur resapan air hujan ditempatkan pada lahan yang relative datar.
2. Air yang masuk kedalam sumur resapan adalah air hujan tidak tercemar.
3. Penetapan air sumur resapan air hujan harus mempertimbangkan keamanan
bangunan sekitarnya.
4. Harus memperhatikan peraturan daerah setempat.

3
5. Hal-hal yang tidak memenuhi ketentuan ini harus disetujui instasi yang
berwenang.

Persyaratan teknis yang harus dipenuhi antara lain adalah sebagai berikut :

1. Kedalaman air tanah minimum 1,50m pada musim hujan.


2. Struktur yang dapat digunakan harus mempunyai nilai permeabilitas tanah
kurang lebih 2,0cm/jam.
3. Jarak penempatan sumur resapan air hujan terhadap bangunan adalah sumur
air bersih 3m, sumur resapan tangki septic 5m dan terhadap pondasi bangunan
1m.

Hubungan antara waktu perlokasi dengan area tanah peresapan yang diperlukan untuk
perumahan individu.

Waktu Perkolasi dalam Area tanah peresapan yang diperlukan dalam ft2
Menit/inci / kamar tidur (untuk parit peresapan dan sumur
peresapan)
1 atau < 1 70
2 85
3 100
4 115
5 125
10 165
15 190
30 250
45 300
60* 330

4
Catatan :

Dalam setiap hal, area tanah peresapan seharusnya untuk minimum 2 kamar tidur (4
orang penghuni), area tanah peresapan untuk parit peresapan adalah luas dasar parit,
area tanah peresapan untuk sumur peresapan adalah luas dinding samping yang
efektif dibawah intet, dan waktu perkolasi diatas 60 tidak sesuai untuk system
peresapan dangkal.

II. Alat dan Bahan


A. Alat
1. Auger atau linggis
2. Selang
3. Ember
4. Penggaruk tanah/sampah
5. Pengebor tanah
6. Mistar/meteran
7. Stopwach
8. Alat tulis

B. Bahan
1. Air
2. Koral atau kerikil
3. Pasir

III. Langkah Kerja


1. Gunakan pengeboran tanah untuk menemukan area yang cocok
2. Siapkan lubang uji perculasi
3. Menggali lubang tanah yang akan di uji dengan kedalaman 90 cm dan
berdiameter
4. Setelah digali masukkan koral dan pasir setinggi 5 cm

5
5. Masukkan air dengan selang secara terus selama 4 jam sampai
menemukan titik jenuh.

IV. Hasil Kerja

NO Waktu Perkolasi Perubahan Tanah


1. 5 13
2. 10 9
3. 15 9
4. 20 40
5. 25 29
6. 30 19

Waktu
Rumus : =¿
Jarak Penurunan

1. Perhutungan Menit pertama

5
=0,38 menit /cm
13

2. Perhutungan Menit kedua

10
=1,11menit /cm
9

3. Perhutungan Menit ketiga

15
=1,6 menit/cm
9

4. Perhutungan Menit pertama

6
20
=0,5 menit /cm
40

5. Perhutungan Menit pertama

25
=0,86 menit /cm
29

6. Perhutungan Menit pertama

30
=1,57 menit /cm
19

Rata-rata penurunan air pada tanah :

6,02
0,38 + 1,11 + 1,6 + 0,5 + 0,86 + 1,57 = = 1,003 x 2,54 = 2,54
6
menit /inci

V. Kesimpulan

Dari hasil praktikum dan analisa data dapat disimpulkan bahwa tanah
yang dijadikan bahan uji lokasi memiliki daya resap yang baik karena
memiliki tanah yang bagus. Rata-rata penutunan air pada tanah 2,54
menit.

7
DAFTAR PUSTAKA

https:/.zwingly.wordpress.com/2011/06/12/penyerapan-pada-tanah-part1/

8
LAMPIRAN

9
10
11

Anda mungkin juga menyukai