PEMBUATAN SLAB
A. Tinjauan Pustaka
Jamban keluarga adalh suatu bangunan yang dipergunakan untuk membuang tinja
atau kotoran manusia atau najis bagi suatu keluarga yang lazim disebut kakus atau
WC (Madjid, 2009). Jamban keluarga terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk
dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit
penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya (Abdullah, 2010).
1
Misalnya anjing, ayam dan tikus, karena mengandung bahan-bahan yang menjadi
makanan hewan itu (Suparmin, 2002).
1. Zat padat
2. Zat organic
3. Zat anorganik
Karakteristik tinja juga mencakup kuantitas dan kualitas dipengaruhi terutama oleh
kebiasaan makan, kondisi kesehatan, kondisi psikologi, kehidupan agama serta
tingkat social ekonomi dan kebudayaan yang mempegaruhi kebiasaan hidup,
termasuk dalam hal kebiasaan menggunakan air pembersih dari manusia penghasil
tinja tersebut (Suparmin, 2002).
Slab berfungsi sebagai penutup sumur tinja dan dilengkapi dengan tempat berpijak.
Pada jamban cempling slab dilengkapi dengan penutup, sedangkan pada kondisi
jamban berbentuk bowl (leher angsa). Fungsi penutup ini digantikan oleh keberadaan
air yang secara otomatis tertinggal didalamnya. Slab dibuat dari bahan yang cukup
kuat untuk menopang penggunanya. Bahan-bahan yang digunakan harus tahan lama
dan mudah dibersihkan seperti kayu, beton, bambu dengan tanah liat, pasangan bata
dan sebagainya. Selain slab, pada bagian ini juga dilengkapi dengan abu atau air.
Penaburan sedikit abu kedalam sumur tinja setelah digunakan akan mengurangi baud
an kelembaban dan membuatnya tidak menarik bagi lalau untuk berkemban biak.
Sedangkan air dan sabun digunakan untuk cuci tangan. Pertimbangan untuk bangunan
bangian tengah.
2
3. Bangunan dapat menghindarkan atau melindungi dari kemungkinan
timbulnya bau
4. Mudah dibersihkan dan tersedia ventilasi udara yang cukup.
A. Alat
1. Cangkul
2. Linggis
3. Meteran
4. Gegep (kakak tua)
5. Sendok semen
6. Gunting besi
7. Ember
8. Cetakan slab
B. Bahan
1. Air
2. Pasir
3. Semen
4. Krikil
5. Besi besar 80 cm
6. Kayu
7. Kawat
8. Terpal
3
C. Langkah kerja
D. Hasil Praktikum
Perhitungan :
1. Kebutuhan tulang
80 cm
80 cm
Gambar cetakan
4
panjang−(2,5 x 2)
Kebutuhan tulang utama = +1
15
80−(5)
= +1
15
75
= +1
15
= 6 buah
lebar−(2,5 x 2)
Kebutuhan tulang bantu = +1
10
80−(5)
= +1
10
75
= +1
10
= 9 buah
80 cm
80 cm
Gambar tulangan
2. Kebutuhan bahan
Volume slab = pxlxt
= 0,8x0,8x0,05
= 0,032 m3
5
Perbandingan semen : koral : pasir = 1 : 2 : 3
1
Jadi kebutuhan semen = x 0,032
6
= 0,00533 m3
2
Jadi kebutuhan koral = x 0,032
6
= 0,01067 m3
3
Jadi kebutuhan pasir = x 0,032
6
= 0,016 m3
E. Kesimpulan
Dari hasil praktikum pembuatan slab yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa
diperlukan 15 tulangan dengan 6 utama memanjang dan 9 tulangan bantu untuk
pembuatan tulangan dan diperlukan semen sebanyak 0,00533 m3, koral 0,01067m3
dan pasir 0,016 m3.
6
DAFTAR PUSTAKA
https:/.zwingly.wordpress.com/2011/06/12/pembuatan slab-part1/
LAMPIRAN
7
8