Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR-A (PLC-A)

PEMBUATAN SLAB

Hari / tanggal : 21 Oktober 2016

Waktu : 13.00 WIB s/d selesai

Tempat : Worksop Kesehatan Lingkungan

Tujuan praktikum : Mahasiswa bisa mengetahui lamanya penyerapan dan luas


penyerapan pada tanah serta pengukuran daya resap tanah

A. Tinjauan Pustaka

Jamban keluarga adalh suatu bangunan yang dipergunakan untuk membuang tinja
atau kotoran manusia atau najis bagi suatu keluarga yang lazim disebut kakus atau
WC (Madjid, 2009). Jamban keluarga terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk
dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit
penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya (Abdullah, 2010).

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No.852 tahun 2008 tentang Strategi


Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, jamban sehat adalah suatu fasilitas
pembuangan tinja yang efektif untuk memutuskan mata rantai penulara penyakit.
Kotoran manusia adalah semua benda atau zat yang tidak dipakai lagi oleh tubuh dan
yang harus dikeluarkan didalam tubuh. Zat-zat yang harus dikeluarkan dari dalam
tubuh ini berbentuk tinja (feaces), air seni (urine) dan CO 2 sebagai hasil dari proses
pernafasan (Notoatmodjo, 2003). Tinja merupakan bahan buangan yang sangat
dihindari oleh manusia untuk berkontak karena sifatnya yang menimbulkan kesan
jijik pada setiap orang dan bau yang sangat menyengat. Tinja juga merupakan bahan
yang sangat menarik perhatian serangga, khususnya lalat dan berbagai hewan lainnya.

1
Misalnya anjing, ayam dan tikus, karena mengandung bahan-bahan yang menjadi
makanan hewan itu (Suparmin, 2002).

Komposisi tinja manusia terdiri dari (Chandra, 2007)

1. Zat padat
2. Zat organic
3. Zat anorganik

Karakteristik tinja juga mencakup kuantitas dan kualitas dipengaruhi terutama oleh
kebiasaan makan, kondisi kesehatan, kondisi psikologi, kehidupan agama serta
tingkat social ekonomi dan kebudayaan yang mempegaruhi kebiasaan hidup,
termasuk dalam hal kebiasaan menggunakan air pembersih dari manusia penghasil
tinja tersebut (Suparmin, 2002).

Slab berfungsi sebagai penutup sumur tinja dan dilengkapi dengan tempat berpijak.
Pada jamban cempling slab dilengkapi dengan penutup, sedangkan pada kondisi
jamban berbentuk bowl (leher angsa). Fungsi penutup ini digantikan oleh keberadaan
air yang secara otomatis tertinggal didalamnya. Slab dibuat dari bahan yang cukup
kuat untuk menopang penggunanya. Bahan-bahan yang digunakan harus tahan lama
dan mudah dibersihkan seperti kayu, beton, bambu dengan tanah liat, pasangan bata
dan sebagainya. Selain slab, pada bagian ini juga dilengkapi dengan abu atau air.
Penaburan sedikit abu kedalam sumur tinja setelah digunakan akan mengurangi baud
an kelembaban dan membuatnya tidak menarik bagi lalau untuk berkemban biak.
Sedangkan air dan sabun digunakan untuk cuci tangan. Pertimbangan untuk bangunan
bangian tengah.

1. Terdapat penutup lubang sebagai pelindung terhadap gangguan serangga atau


binatang lain
2. Dudukan jamban dibuat mempertimbangkan faktor keamanan (menghindari
licin, runtuh atau terpelosok)

2
3. Bangunan dapat menghindarkan atau melindungi dari kemungkinan
timbulnya bau
4. Mudah dibersihkan dan tersedia ventilasi udara yang cukup.

B. Alat dan Bahan

A. Alat
1. Cangkul
2. Linggis
3. Meteran
4. Gegep (kakak tua)
5. Sendok semen
6. Gunting besi
7. Ember
8. Cetakan slab

B. Bahan
1. Air
2. Pasir
3. Semen
4. Krikil
5. Besi besar 80 cm
6. Kayu
7. Kawat
8. Terpal

3
C. Langkah kerja

1. Siapkan alat dan bahan


2. Buatlah cetakan slab menggunakan kayu, setelah itu hitunglah kebutuhan
tulangan dan bahan yang akan digunakan
3. Potong besi sesuai kebutuhan
4. Lalu rangkaikan potongan besi dan kawat badrat menjadi sebuah tulangan
5. Gali lobang sesuai cetakan bowl
6. Siapkan adukan semen, pasir, kerikil dan air
7. Potonglah terpal sesuai kebutuhan, lalu buatlah bulatan di tengah terpal sesuai
galian lobang yang sudah dibuat
8. Letakkan terpal sesuai dengan lobang yang sudah dibuat tadi
9. Pasangkan tulangan di atas lubang lalu potong sesuai lubang tersebut,
kemudian letakkan
10. Masukkan adukan semen, pasir, kerikil dan air ke dalam tulangan lalu ratakan
11. Tambahkan sedikit adukan semen di atas nya
12. Setelah selesai tutup kembali menggunkan terpal, tunggu hingga cetakan
mengering. Kurang lebih 3-4 hari

D. Hasil Praktikum

Perhitungan :
1. Kebutuhan tulang

80 cm

80 cm

Gambar cetakan

4
panjang−(2,5 x 2)
Kebutuhan tulang utama = +1
15
80−(5)
= +1
15
75
= +1
15
= 6 buah

lebar−(2,5 x 2)
Kebutuhan tulang bantu = +1
10
80−(5)
= +1
10
75
= +1
10
= 9 buah

Jadi kebutuhan tulang yang perlukan sebanyak 15 buah

80 cm

80 cm

Gambar tulangan
2. Kebutuhan bahan
Volume slab = pxlxt
= 0,8x0,8x0,05
= 0,032 m3

5
Perbandingan semen : koral : pasir = 1 : 2 : 3
1
Jadi kebutuhan semen = x 0,032
6
= 0,00533 m3
2
Jadi kebutuhan koral = x 0,032
6
= 0,01067 m3
3
Jadi kebutuhan pasir = x 0,032
6
= 0,016 m3

E. Kesimpulan

Dari hasil praktikum pembuatan slab yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa
diperlukan 15 tulangan dengan 6 utama memanjang dan 9 tulangan bantu untuk
pembuatan tulangan dan diperlukan semen sebanyak 0,00533 m3, koral 0,01067m3
dan pasir 0,016 m3.

6
DAFTAR PUSTAKA

https:/.zwingly.wordpress.com/2011/06/12/pembuatan slab-part1/

LAMPIRAN

7
8

Anda mungkin juga menyukai