Anda di halaman 1dari 17

CARA MENGHITUNG VOLUME PASANGAN BATU BATA

CARA MENGHITUNG VOLUME PASANGAN BATU BATA

Pembuatan kamar tidur ukuran 3 m x 3 m dan tinggi 3 m menggunakan pasangan batu bata ukuran 5 cm x
11 cm x 21 cm, ada satu pintu masuk ukuran 90 cm x 210 cm, dan jendela satu buah ukuran 70 cm x 150 cm,
berapa volume pekerjaan pasangan dinding batu bata?
Kita hitung luas dinding batu bata kamar tidur yaitu:"
Luas pasangan dinding batu bata = panjang x lebar x tinggi
L =3x3x3
= 36 m2
Selanjutnya kita hitung luas lubang pada dinding yaitu pintu dan jendela
Luas pintu = 0,9m x 2,1 m = 1,89 m.
Luas jendela = 0,7m x 1,5 m = 1,05 m.
Jadi total volume pasangan dinding batu bata adalah 36 m2 1,89 m2 1,05 m = 33,06 m2.
Untuk menghitung total kebutuhan batu bata maka bisa dilakukan dengan cara mencari jumlah bata yang
diperlukan dalam 1 m2.
Untuk mencari jumlah batu bata dalam 1 m2 dapat dihitung dengan cara :
-

Sebelumnya telah diketahui deminsi batu bata yaitu 5 cm x 11 cm x 21 cm

Menambahkan ketebalan Spesi Mortar terhadap "Sisi Atas dari Panjang Batu bata" dan "Sisi Samping
dari Batu bata", misalnya penambahan Spesi Mortar adalah 2 cm.
Didapat nilai Efisiensi 1 buah Batu bata yang telah dilapisi Spesi Mortar (pada kedua sisi tersebut),
Panjang menjadi = 21 cm + 2 = 23 cm, Tinggi menjadi = 5 cm +2 cm = 7 cm.
-

selanjutnya bisa kita lakukan Perhitungan, yaitu:

menghitung Luas Efisiensi 1 buah Batu bata + Mortar = 0,23 m x 0,07 m (satuan diubah dalam
Meter) = 0,0161 m2
- Berarti, Jumlah Batu bata Per-meter Persegi = 1 m2 : 0,0161 m2

= 62,11 bh/m2 63 bh/m2


Selanjutnya menghitung total bata yang dibutuhkan adalah 33,06 2 x 63bh = 2082,78 dibulatkan menjadi
2083 bh.
Semoga bermanfaat,..
Berikut beberapa satuan kemasan keramik dalam satu dus untuk keramik bujur sangkar.
1 dus keramik ukuran 20 cm x 20 cm terdiri dari 25 lembar
1 dus keramik ukuran 25 cm x 25 cm terdiri dari 16 lembar
1 dus keramik ukuran 30 cm x 30 cm terdiri dari 11 lembar
1 dus keramik ukuran 32,5 cm x 32,5 cm terdiri dari 9 lembar
1 dus keramik ukuran 33 cm x 33 cm terdiri dari 9 lembar
1 dus keramik ukuran 33,3 cm x 33,3 cm terdiri dari 9 lembar
1 dus keramik ukuran 40 cm x 40 cm terdiri dari 6 lembar
1 dus keramik ukuran 45 cm x 45 cm terdiri dari 5 lembar
1 dus keramik ukuran 50 cm x 50 cm terdiri dari 4 lembar
1 dus keramik ukuran 60 cm x 60 cm terdiri dari 3 lembar
Berikut beberapa satuan kemasan keramik dalam satu dus untuk keramik persegi panjang.
1 dus keramik ukuran 20 cm x 25 cm terdiri dari 20 lembar
1 dus keramik ukuran 20 cm x 30 cm terdiri dari 16 lembar
1 dus keramik ukuran 20 cm x 40 cm terdiri dari 12 lembar
1 dus keramik ukuran 25 cm x 33 cm terdiri dari 12 lembar
1 dus keramik ukuran 25 cm x 33,3 cm terdiri dari 12 lembar
1 dus keramik ukuran 16,5 cm x 66,6 cm terdiri dari 10 lembar
1 dus keramik ukuran 25 cm x 45 cm terdiri dari 9 lembar
1 dus keramik ukuran 25 cm x 50 cm terdiri dari 8 lembar
1 dus keramik ukuran 20 cm x 60 cm terdiri dari 8 lembar
1 dus keramik ukuran 30 cm x 60 cm terdiri dari 6 lembar
1 dus keramik ukuran 32,5 cm x 65,6 cm terdiri dari 5 lembar
1 dus keramik ukuran 33,3 cm x 66,6 cm terdiri dari 5 lembar
Home Konversi Satuan Satu Hektar Berapa Meter Persegi?
Satu Hektar Berapa Meter Persegi?
Satuan are
Satu are berapa meter persegi? Satu are sama dengan 100 meter persegi. Untuk luasan bidang berbentuk
bujursangkar, satu are adalah luas bujursangkar dengan panjang sisi 10 meter, sehingga luasnya 10 m x 10
m = 100 meter persegi. Satuan are biasa disingkan dengan huruf a, 10 are dapat ditulis 10a. Satuan are
biasanya digunakan untuk menyatakan luas tanah atau lahan.
Satuan Hektar
Satu hektar berapa meter persegi? Satu hektar sama dengan 10.000 meter persegi. Untuk luasan bidang
berbentuk bujursangkar, satu hektar adalah luas bujursangkar dengan panjang sisi 100 meter, sehingga
luasnya 100 m x 100 m = 10.000 meter persegi. Satuan hektar adalah singkatan dari hekto are. Satuan
hektar biasa disingkat dengan ha, 10 hektar dapat ditulis 10 ha.
Satu hektar Berapa are?
Satu hektar sama dengan 100 are.
Satuan Luas Berbasis are
Hektar adalah salah satu satuan berbasis are. Berikut beberapa satuan berbasis are lainnya.
centiare (ca), 1 ca = 1 meter persegi atau 0,01 a
are (a), 1a = 100 meter persegi
decare (daa), 1 daa = 1000 meter persegi atau 10 a
hektar (ha), 1 ha = 10.000 meter persegi atau 100 a
Contoh Perhitungan Luas dalam Satuan hektar
Soal: Sebidang lapangan memiliki luas 2,7 are. Berapa meter persegi luas lapangan tersebut? (Petunjuk: 1 are
= 100 meter persegi). Jawab: 2,7 are = 2,7 x 100 meter persegi = 270 meter persegi.
Soal: Sebidang sawah berbentuk persegi panjang, panjangnya 300 meter dan lebarnya 100 meter. Berapa are
luas sawah tersebut? (Petunjuk: 1 are = 100 meter persegi). Jawab: Luas sawah = 300 m x 100 m = 30.000
meter persegi = 30.000:100 = 300 are.
Soal: Sebuah taman meiliki luas 2,3 hektar. Berapa meter persegi luas taman tersebut? (Petunjuk: 1 hektar =
10.000 meter persegi). Jawab: 2,3 hektar = 2,35 x 10.000 meter persegi = 23.500 meter persegi.

Soal: Sebuah lapangan sepak bola berukuran 105 m x 68 m. Berapa hektar luas lapangan sepakbola
tersebut? (Petunjuk: 1 hektar = 10.000 meter persegi). Jawab: Luas lapangan sepakbola = 105 m x 68 m =
7.140 meter persegi = 7.140:10.000 = 0,7 hektar.
Soal: Sebuah kebun berada di lahan seluas 5.75 hektar. Berapa luas lahan perkebunan tersebut dalam are?
(Petunjuk: 1 hektar =100 are). Jawab: 5,75 hektar = 5,75 x 100 are = 575 are.
Home Konversi Satuan Satu Mil Berapa Kilometer?
Satu Mil Berapa Kilometer?
Satuan Mil
Mil adalah satuan dari besaran jarak dalam sistim imperial. Mil adalah satuan jarak yang sering digunakan di
beberapa negara tertentu terutama di Amerika Serikat dan Inggris. Satu mil sama dengan 1,609344 kilometer
atau 1.609,344 meter. Perlu diperhatikan bahwa satuan mil berbeda dengan satuan mil bahari atau mil laut
atau nautical mile (1 mil bahari = 1,852 kilometer atau 1.852 meter).
Kesetaraan Satuan Mil dengan Satuan Jarak Lainnya
Karena satuan jarak dalam mil telah distandardisasi, maka satuan mil dapat dikonversikan ke dalam beberapa
satuan jarak lainnya yang telah distandardisasi. Berikut kesetaraan satuan mil dengan satuan jarak lainnya,
baik satuan metrik maupun satuan imperial.
1 mil = 1,609 km
1 mil = 1.609 m
1 mil = 5.280 feet
1 mil = 1.760 yard
Contoh Perhitungan Menggunakan Satuan Mil
Soal: Sebuah mobil menempuh jarak 40 mil dalam satu jam. Berapa jarak yang ditempuh mobil tersebut
dalam satuan kilometer? (Petunjuk: 1 mil = 1,609 km). Jawab: 40 mil = 40 x 1,609 km = 64,36 kilometer.
Soal: Sebuah jembatan memiliki panjang setengah mil. Berapa meter panjang lembatan tersebut? (Petunjuk:
1 mil = 1609 meter). Jawab: 0,5 mil = 0,5 x 1609 m = 804,5 meter.
Soal: Jarak kota A dan kota B adalah 150 km. Berapa mil jarak antara kota A dan kota B? (Petunjuk: 1 mil =
1,609 km). Jawab: 150 km = 150:1,609 mil = 93, 2 mil.
Main Frame
Sesuai dengan namanya. Ini merupakan rangka utama pada rangkaian. atau digunakan sebagai tubuhnya.
Ada beberapa ukuran. tinggi 1,7 m dan 1,9 m sedangkan lebar 1,22 m.

Ladder Frame
ini adalah bagian yang berada pada atas main frame. atau rangka atas dari scaffolding. Biasa digunakan
untuk menyambung agar lebih tinggi dan lebih kokoh. tingginya pun ada dua pilihan yaitu 90 cm dan 120 cm

Cross Brace
Ini merupakan bagian yang digunakan untuk menyambung antar main frame. Dengan posisi silang. Posisi
silang dapat memperkokoh berdirinya rangkaian. Ada dua ukuran panjang yaitu 220 cm dan 193 cm.

U-Head
Ini digunakan sebagai ujung paling atas rangkaian. tepatnya di atas ladder frame. Bentuknya seperti huruf U
yang berfungsi untuk menopang balok kayu. Dan bisa disetel ketinggiannya.

Jack Bass
berfungsi sebagai tumpuan atau kaki dari rangkaian. yang terletak paling bawah. Digunakan untuk menopang
beban-beban saat pelaksanaan pekerjaan.

Pipe Support
Bagian ini memang tidak menjadi satu rangkaian scaffolding. Namun digunakan sebagai pendukung untuk
pekerjaan bekisting kolom.

Perancah merupakan alat pendukung yang sangat penting dan wajib ada di proyek. Penggunaannya pun
harus sesuai prosedur. Penggunaan yang tidak sesuai prosedur bisa menimbulkan kecelakaan kerja. Pada
pekerjaan proyek biasanya untuk perhitungan sewa di buat per item sehingga harga sewa pun lebih fleksibel.
Berikut rata-rata harga sewa scaffolding di yogyakarta. Semoga informasi di atas bisa membantu
stilah-istiliah dalam Ilmu Teknik Sipil
ISTILAH DALAM TEKNIK SIPIL
Oleh : Toni Kustianto Gulo (Jurusan Pend. Teknik Sipil FT-UNIMED)
1.
Acuan (bekisting) adalah suatu sarana pembantu struktur beton untuk pencetak beton sesuai
dengan ukuran, bentuk, rupa ataupun posisi yang direncanakan
2.
Agregat adalah material granular, misalnya pasir, kerikil, batu pecah dan kerak tungku besi,
yang dipakai bersama-sama dengan suatu media pengikat untuk membentuk suatu beton semen
hidraulik atau adukan
3.
Agregat Ringan adalah agregat yang dalam keadaan kering dan gembur mempunyai berat 1100 kg/m3
atau kurang.
4.
Agregat Halus adalah pasir alam sebagai hasil desintegrasi _alami_ batuan atau pasir yang
dihasilkan oleh inustri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir terbesar 5,0 mm.
5.
Agregat Kasar adalah kerikil sebagai hasil desintegrasi _alami_ dari bantuan atau berupa batu pecah
yang diperoleh dari industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir antara 5-40 mm

6.
Adukan adalah campuran antara agregat halus dan semen portland atau sembarang semen
hidrolik yang lain dan air.
7.

Angker adalah media untuk mengikat dalam suatu sambungan beton pracetak.

8.
Bahan Tambahan adalah suatu bahan berupa bubukan atau cairan, yang dibubuhkan kedalam
campuran beton selama pengadukan dalam jumlah tertentu untuk merubah beberapa sifatnya
9.
Beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidraulik yang lain, agregat halus, agregat
kasar dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan membentuk masa padat.
10. Beton Bertulang adalah beton yang ditulangi dengan luas dan jumlah tulangan yang tidak kurang
dari nilai minimum, yang disyaratkan dengan atau tanpa prategang, dan direncanakan berdasarkan asumsi
bahwa kedua material bekerja bersama-sama dalam menahan gaya yang bekerja
11. Beton-Normal adalah beton yang mempunyai berat isi 2200- 2500 kg/m3 menggunakan agregat
alam yang dipecah atau tanpa dipecah yang tidak menggunakan bahan tambahan.
12. Beton Praktekan adalah beton bertulang yang telah diberikan tegangan dalam untuk mengurangi
tegangan tarik potensial dalam beton akibat beban kerja
13. Beton Pracetak adalah elemen atau komponen beton tanpa atau dengan tulangan yang dicetak terlebih
dahulu sebelum dirakit menjadi bangunan.
14. Beton Ringan Struktur adalah beton yang mengandung agregat ringan yang mempunyai berat isi tidak
lebih dari 1900 kg/m3.
15. Beton Polos adalah beton tanpa tulangan atau mempunyai tulangan tetapi kurang dari ketentuan
minimum.
16.

CGS adalah standar internasional terkecil dalam ukuran metrik (dalam sentimeter).

17.

Dowel adalah material penghubung antara 2 (dua) komponen struktur.

18.

Deking adalah beton tahu untuk pedoman ketebalan beton.

19.

Faktor Air Semen (Fas) adalah perbandingan antara jumlah semen dan air pada beton.

20. Konstruksi Batu adalah pasangan batu yang berfungsi sebagai elemen konstruksi dengan
kekuatan tekan > 100 kg/cm2.
21.

Konstruksi Beton adalah beton yang berfungsi sebagai elemen konstruksi

22. Kabel adalah susunan material yang digunakan dalam media penarikan beton pratekan, biasanya
disebut _tendon_.
23.

Mks adalah standar internasional terbesar dalam ukuran metrik (meter0

24.
(Scaffolding) adalah suatu struktur (kerangka) sebagai (1) sarana kerja bagi pekerja untuk melakukan
tugas pada ketinggian tertentu dan (2) penyangga acuan beton yang berfungsi mencegah
terjadinyaperubahan posisi acuan dari posisi yang telah ditentukan
25. Sengkang adalah tulangan yang digunakan untuk menahan tegangan geser dan torsi dalam
suatu komponen struktur, terbuat dari batang tulangan, kawat baja atau jaring kawat baja las polos
atau deform.
26. Segregasi adalah pengelompokan agregat yang homogen pada adukan beton, dimana agragat kasar
terpisah dengan agregat halus.
27. Tulangan adalah batang baja berbentuk polos atau defon atau pipa yang berfungsi untuk
menahan gaya tarik pada komponen struktur, tidak termasuk tendon prategang, kecuali bila secara
khusus diikut sertakan.
28. Tulangan Polos adalah batang baja yang permuakaan sisi luarnya rata tidak bersirip atau
berukir.
29. Tulangan Deform adalah batangan baja yang permukaan sisi luarnya tidak rata, tetapi bersirip, atau
berukir.
30.

Accelerator adalah bahan tambah untuk mempercepat pengikatan beton.

31.

Admixture adalah bahan tambah untuk campuran beton.

32.

Additive adalah bahan tambah untuk campuran beton.

33.

Bouwplank adalah papan duga dalam istilah Belanda.

34.

Barsteel adalah rangkaian tulangan.

35.

Box adalah korak penyedia daya atau arus listrik.

36.

Bucket Tower Crane adalah kotak pembawa material dari mesin angkat.

37.

Bleeding adalah beton yang kelebihan air, sehingga air semen naik ke permukaan.

38.

Bendraat adalah kawat pengikat tulangan dalam istilah Belanda.

39.

Batching Plant adalah lokasi / tempat pengadukan.

40.

Conveyor adalah ban berjalan untuk membawa material.

41. Cofferdam adalah menahan / membendung adukan beton sehingga tidak tercampur lingkungan (tanah,
sungai dan sebagainya).
42.

Cast in situ adalah pelaksanaan pracetak beton di lapangan.

43.

Doka adalah perusahaan pembuat acuan dan perancah.

44.

Dump Truck adalah truk yang mampu membawa adukan beton.

45.

Forklift adalah mesin / alat angkat.

46.

Hoist adalah mesin / alat angkat.

47.

Hammer Test adalah uji palu beton pada lapisan yang telah mengeras.

48.

In Situ adalah lokasi / lapangan.

49.

Jacking adalah mesin / alat penarik kabel pratekan.

50.

Lay-Out adalah penggunaan tata ruang di lapangan.

51.

Mold adalah acuan untuk pelaksanaan pengecoran beton.

52.

Mix Design adalah disain campuran beton berdasarkan berat atau volume.

53.

Maccaferri adalah perusahaan pembuat acuan dan perancah.

54.

Power adalah energi listrik di lapangan yang berasal dari PLN atau generating set.

55.

Portland Cement adalah semen abu-abu.

56.

Post-Tension adalah penarikan pada beton pratekan setelah beton mengeras.

57.

Pre-Tension adalah penarikan pada beton pratekan sebelum dilaksanakan pengecoran.

58.

Peri adalah perusahaan pembuat acuan dan perancah.

59.

Retarder adalah bahan tambah untuk memperlambat pengikatan beton.

60.

Rapid Klam adalah alat penjepit pada acuan untuk struktur kolom dan balok.

61.

Ready Mix Concrete adalah beton yang siap pakai.

62.

Speady adalah uji pada semen abu-abu untuk mengetahui kemampuan ikatan semen.

63.

Slump adalah alat uji konsistensi/kekentalan beton.

64.

Steel Proff adalah tiang baja yang berbentuk silinder dapat diatur ketinggiannya.

65. Shear Connector adalah bahan / material penghubung antara 2 (dua) material yang berbeda
karakteristiknya (komposit).
66.

Strands adalah kumpulan kawat-kawat berdiameter kecil dan tipis untuk membentuk kabel.

67.

Setting Time adalah pengaturan atau penentuan waktu ikat pada beton.

68. Sand Blasting adalah alat / mesin pembersih permukaan pada beton sebelum dilaksanakan
perbaikan beton atau penutupan kembali.
69.

Shop Drawing adalah gambar pelaksanaan / kerja.

70.

Site-Plan adalah rencana lokasi / areal pelaksanaan.

71.

Stressing adalah penarikan kabel atau tendon pratekan.

72.

Truck Mixer adalah truk yang mampu mengaduk beton.

73.

Timing adalah pemilihan waktu untuk merencanakan ikatan beton.

74.

Troley adalah alat / mesin pembawa adukan beton.

75.

Uplift adalah tekanan / gaya angkat.

76.

Wearing Diagram adalah pembungkus kabel (isolator) yang memiliki arus listrik.

77.

Workshop adalah lokasi untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan fabrikasi.

78.

Waterpas adalah alat / mesin untuk mengukur kedataran suatu pasangan konstruksi.

79.

Wires adalah kawat-kawat berdiameter kecil dan tipis untuk membentuk kabel.

80.

Workability adalah kemudahan di dalam melaksanakan suatu pekerjaan konstruksi.

81.

Wika Precast adalah perusahaan (Wika, BUMN) yang memproduksi beton pracetak.

DAFTAR ISTILAH TEKNIK SIPIL STRUKTUR


82.

Abutment bagian bawah tumpuan struktur jembatan

83. Agregat campuran bahan batu-batuan yang netral (tidak bereaksi) dan merupakan bentuk sebagian
besar beton (misalnya: pasir, kerikil, batupecah, basalt)
84.

AISC singkatan dari American Institute of Steel Construction

85. AISCS Spesifikasi-spesifikasi yang dikembangkan oleh AISC, atau singkatan dari American Institute of
Steel Construction Specification
86.

ASTM singkatan dari American Society of Testing and Materials

87.

Balok elemen struktur linier horisontal yang akan melendut akibat beban transversal

88. Balok spandrel balok yang mendukung dinding luar bangunan yang dalam beberapa hal dapat juga
menahan sebagian beban lantai
89. Batas Atterberg besaran kadar air (%) untuk menandai kondisi konsistensi tanah yakni terdiri dari
batas cair (Liquid Limit / LL), bata plastis (Plastic Limit/ PL) maupun batas susut (shirinkage Limit).
90. Batas Cair besaran kadar air tanah uji (%) dimana dilakukan ketukan sebanyak 25 kali menyebabkan
alur tanah pada cawan Cassangrade berimpit 1.25 cm (1/2 inch).
91. Batas Plastis besaran kadar air tanah sehingga saat dilakukan pilinan pada contoh tanah hingga 3
mm mulai terjadi retakan dan tidak putus
92.

Beban suatu gaya yang bekerja dari luar

93. Beban hidup semua beban yang terjadi akibat pemakaian dan penghunian suatu gedung, termasuk
beban-beban pada lantai yang berasal dari pada atap
94. Beban mati berat semua bagian dari suatu gedung yang bersifat tetap, termasuk segala beban
tambahan, finishing, mesin-mesin serta peralatan tetap yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
gedung tersebut
95. Beton suatu material komposit yang terdiri dari campuran beberapa bahan batu-batuan yang
direkatkan oleh bahan-ikat, yaitu dibentuk dari agregat campuran (halus dan kasar) dan ditambah dengan
pasta semen (semen +air) sebagai bahan pengikat.
96. Beton Bertulang beton yang diperkuat dengan tulangan, didesain sebagai dua material berbeda yang
dapat bekerja bersama untuk menahan gaya yang bekerja padanya.
97. Beton Cast-in-place beton yang dicor langsung pada posisi dimana dia ditempatkan. Disebut juga
beton cast- in situ.
98. Beton Precast beton yang dicor di tempat yang berbeda dengan site, biasanya di tempat yang
berdekatan dengan lokasi site
99. Beton Prestressed beton yang mempunyai tambahan tegangan tekan longitudinal melalui gaya tarik
pada serat yang diberi pra-tegang di sepanjang elemen strukturnya.
100.Beton struktural beton yang digunakan untuk menahan beban atau untuk membentuk suatu bagian
integral dari suatu struktur. Fungsinya berlawanan dengan beton insulasi (insulating concrete).
101.Bracing konfigurasi batang-batang kaku yang berfungsi untuk menstabilkan struktur terhadap beban
lateral
102.Cincin tarik (cincin containment) cincin yang berada di bagian bawah struktur cangkang, berfungsi
sebagai pengaku

103.Daktilitas adalah kemampuan struktur atau komponennya untuk melakukan deformasi inelastis bolakbalik berulang di luar batas titik leleh pertama, sambil mempertahankan sejumlah besar kemampuan daya
dukung bebannya;
104.Defleksi lendutan balok akibat beban
105.Dinding geser (shear wall, structural wall) dinding beton dengan tulangan atau pra-tegang yang mampu
menahan beban dan tegangan, khusunya tegangan horisontal akibat beban gempa.
106.Faktor reduksi suatu faktor yang dipakai untuk mengalikan kuat nominal untuk mendapatkan kuat
rencana;
107.Gaya tarik gaya yang mempunyai kecenderungan untuk menarik elemen hingga putus.
108.Gaya tekan gaya yang cenderung untuk menyebabkan hancur atau tekuk pada elemen. Fenomena
ketidakstabilan yang menyebabkan elemen tidak dapat menahan beban tambahan sedikitpun bisa terjadi
tanpa kelebihan pada material disebut tekuk (buckling).
109.Geser keadaan gaya yang berkaitan dengan aksi gaya-gaya berlawanan arah yang menyebabkan satu
bagian struktur tergelincir terhadap bagian di dekatnya. Tegangan geser umumnya terjadi pada balok.
110.Girder susunan gelagar-gelagar yang biasanya terdiri dari kombinasi balok besar (induk) dan balok yang
lebih kecil (anak balok)
111.Goyangan (Sideways) fenomena yang terjadi pada rangka yang memikul beban vertikal. Bila suatu
rangka tidak berbentuk simetris, atau tidak dibebani simetris, struktur akan mengalami goyangan (translasi
horisontal) ke salah satu sisi.
112.HPS singkatan dari high-performance steel, merupakan suatu tipe kualitas baja
113.HVAC singkatan dari Heating, Ventilating, Air Conditioning, yaitu hal yang berhubungan dengan sistem
pemanasan, tata udara dan pengkondisian udara dalam bangunan
114.Joist susunan gelagar-gelagar dengan jarak yang cukup dekat antara satu dan yang lainnya, dan
biasanya berfungsi untuk menahan lantai atau atap bangunan. Biasanya dikenal sebagai balok anak atau
balok sekunder.
115.Kolom elemen struktur linier vertikal yang berfungsi untuk menahan beban tekan aksial
116.Komposit tipe konstruksi yang menggunakan elemen-elemen yang berbeda, misalnya beton dan baja,
atau menggunakan kombinasi beton cast-in situ dan pre-cast, dimana komponen yang dikombinasikan
tersebut bekerja bersama sebagai satu elemen struktural.
117.Kuat nominal kekuatan suatu komponen struktur atau penampang yang dihitung berdasarkan
ketentuan dan asumsi metode perencanaan sebelum dikalikan dengan nilai faktor reduksi kekuatan yang
sesuai
118.Kuat perlu kekuatan suatu komponen struktur atau penampang yang diperlukan untuk menahan beban
terfaktor atau momen dan gaya dalam yang berkaitan dengan beban tersebut dalam suatu kombinasi seperti
yang ditetapkan dalam tata cara ini
119.Kuat rencana kuat nominal dikalikan dengan suatu faktor reduksi kekuatan
120.Kuat tarik leleh kuat tarik leleh minimum yang disyaratkan atau titik leleh dari tulangan dalam Mpa
121.Kuat tekan beton yang disyaratkan (fC ) kuat tekan beton yang ditetapkan oleh perencana struktur
(benda uji berbentuk silinder diameter 150 mm dan tinggi 300 mm), untuk dipakai dalam perencanaan
struktur beton, dinyatakan dalam satuan MPa.
122.Las tumpul penetrasi penuh suatu las tumpul, yang fusinya terjadi diantara material las dan metal
induk, meliputi seluruh ketebalan sambungan las
123.Las tumpul penetrasi sebagian suatu las tumpul yang kedalaman penetrasinya kurang dari seluruh
ketebalan sambungan;
124.Lentur keadaan gaya kompleks yang berkaitan dengan melenturnya elemen (biasanya balok) sebagai
akibat adanya beban transversal. Aksi lentur menyebabkan serat-serat pada sisi elemen memanjang,
mengalami tarik dan pada sisi lainnya akan mengalami tekan, keduanya terjadi pada penampang yang sama.
125.Lintel balok yang membujur pada tembok yang biasanya berfungsi untuk menahan beban yang ada di
atas bukaan-bukaan dinding seperti pintu atau jendela
126.LRFD singkatan dari load and resistance factor design.
127.Modulus elastisitas rasio tegangan normal tarik atau tekan terhadap regangan yang timbul akibat
tegangan tersebut.
128.Momen gaya memutar yang bekerja pada suatu batang yang dikenai gaya tegak lurus akan
menghasilkan gaya putar (rotasi) terhadap titik yang berjarak tertentu di sepanjang batang.

129.Momen puntir momen yang bekerja sejajar dengan tampang melintang batang.
130.Momen kopel momen pada suatu titik pada gelegar
131.Mortar campuran antara semen, agregat halus dan air yang telah mengeras
132.Plat Komposit plat yang dalam aksi menahan bebannya dilakukan oleh aksi komposit dari beton dan
plat baja / steel deck sebagai tulangannya.
133.Pondasi bagian dari konstruksi bangunan bagian bawah (sub-structure) yang menyalurkan beban
struktur dengan aman ke dalam tanah.
134.Rangka batang ruang struktur rangka batang yang berbentuk tiga dimensional, membentuk ruang
135.Rangka kaku suatu rangka struktur yang gaya-gaya lateralnya dipikul oleh sistem struktur dengan
sambungan-sambungannya direncanakan secara kaku dan komponen strukturnya direncanakan untuk
memikul efek gaya aksial, gaya geser, lentur, dan torsi;
136.Rangka tanpa Bracing (Unbraced frame) sistem rangka dimana defleksi lateral yang terjadi padanya
tidak ditahan oleh pengaku atau dinding geser (shear wall)
137.Sag simpangan yang terjadi pada struktur kabel, yang merupakan tinggi lengkungan struktur tersebut
138.sengkang tulangan yang digunakan untuk menahan tegangan geser dan torsi dalam suatu komponen
struktur,
139.SNI singkatan dari Standar Nasional Indonesia
140.Spesi-beton campuran antara semen, agregat campuran (halus dan kasar) dan air yang belum
mengeras
141.Spesi-mortar campuran antara semen, agregat halus dan air yang belum mengeras
142.Struktur bangunan bagian dari sebuah sistem bangunan yang bekerja untuk menyalurkan beban yang
diakibatkan oleh adanya bangunan di atas tanah.
143.Struktur Balok dan Kolom (post and beam) sistem struktur yang terdiri dari elemen struktur horisontal
(balok) diletakkan sederhana di atas dua elemen struktur vertikal (kolom) yang merupakan konstruksi dasar
144.Struktur Cangkang bentuk struktural berdimensi tiga yang kaku dan tipis serta mempunyai permukaan
lengkung.
145.Struktur Grid salah satu analogi struktur plat yang merupakan struktur bidang, secara khas terdiri dari
elemen-elemen linier kaku panjang seperti balok atau rangka batang, dimana batang-batang tepi atas dan
bawah terletak sejajar dengan titik hubung bersifat kaku.
146.Struktur Funicular sistem struktur yang berbentuk seperti tali, kurva atau kumpulan segmen elemenelemen garis lurus yang membentuk lengkung
147.Struktur Membran konfigurasi struktur yang terbentuk dari lembaran tipis dan fleksibel.
148.Struktur Plat struktur planar kaku yang secara khas terbuat dari material monolit yang tingginya relatif
kecil dibandingkan dengan dimensi-dimensi lainya.
149.Struktur Rangka Batang susunan elemen-elemen linier yang membentuk segitiga atau kombinasi
segitiga, sehingga menjadi bentuk rangka yang tidak dapat berubah bentuk bila diberi beban eksternal tanpa
adanya perubahan bentuk pada satu atau lebih batangnya.
150.Struktur Rangka Kaku (rigid frame) struktur yang terdiri atas elemenelemen linier, umumnya balok dan
kolom, yang saling dihubungkan pada ujung-ujungnya oleh joints (titik hubung) yang dapat mencegah rotasi
relative di antara elemen struktur yang dihubungkannya.
151.Struktur Tenda bentuk lain dari konfigurasi struktur membran, dapat berbentuk sederhana maupun
kompleks dengan menggunakan membranmembran.
152.Struktur Vierendeel struktur rangka kaku yang digunakan secara horisontal. Struktur ini tampak seperti
rangka batang yang batang diagonalnya dihilangkan. Perlu diingat bahwa struktur ini adalah rangka, bukan
rangka batang. Jadi titik hubungnya kaku.
153.Sub-structure struktur bagian bawah. Pada struktur jembatan merupakan bagian yang mendukung
bentang horisontal
154.Super-structure struktur bagian atas. Pada struktur jembatan, merupakan bagian struktur yang terdiri
dari bentang horisontal.
155.Sway Frame suatu rangka yang mempunyai respon terhadap gaya horisontal dalam bidang tidak cukup
kaku untuk menghindari terjadinya tambahan gaya internal dan momen dari pergeseran horisontal, sehingga
memungkinkan terjadinya goyangan (sway)

156.Tegangan intensitas gaya per satuan luas


157.Tegangan tumpu (bearing stress) tegangan yang timbul pada bidang kontak antara dua elemen
struktur, apabila gaya-gaya disalurkan dari satu elemen ke elemen yang lain. Tegangan-tegangan yang terjadi
mempunyai arah tegak lurus permukaan elemen.
158.Tegangan utama (principle stresses) interaksi antara tegangan lentur dan tegangan geser dapat
merupakan tegangan normal tekan atau tarik, yang disebut sebagai tegangan utama.
159.Tinggi efektif penampang (d) jarak yang diukur dari serat tekan terluar hingga titik berat tulangan tarik
160.Titik hubung (joint) titik pertemuan batang-batang elemen struktur, dimana titik ini merupakan
pertemuan gaya-gaya yang terjadi pada elemen struktur tersebut
161.Tendon elemen baja misalnya kawat baja, kabel batang, kawat untai atau suatu bundel dari elemenelemen tersebut, yang digunakan untuk member gaya prategang pada beton
162.Torsi puntiran yang timbul pada elemen struktur apabila padanya diberikan momen puntir langsung
atau secara tak langsung. Tegangan tarik maupun tekan akan terjadi pada elemen yang mengalami torsi.
163.Triangulasi konfigurasi struktur segitiga yang bersifat stabil, tidak bias berubah bentuk atau runtuh
164.Tulangan batang, kawat atau elemen lain yang ditambahkan pada beton untuk memperkuat beton
menahan gaya.
165.tulangan polos batang baja yang permukaan sisi luarnya rata, tidak bersirip dan tidak berukir
166.tulangan ulir batang baja yang permukaan sisi luarnya tidak rata, tetapi bersirip atau berukir
167.tulangan spiral tulangan yang dililitkan secara menerus membentuk suatu ulir lingkar silindris
168.Un-sway Frame suatu rangka yang mempunyai respon terhadap gaya horisontal dalam bidang cukup
kaku untuk menghindari terjadinya tambahan gaya internal dan momen dari pergeseran horisontal tersebut.
169.Umur bangunan periode/waktu selama suatu struktur dipersyaratkan untuk tetap berfungsi seperti
yang direncanakan;
170.Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan
upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut.
Anggaran biaya merupakan harga dari bangunan yang dihitung secara merinci, cermat dan memenuhi syarat.
Tujuan dari pembuatan RAB itu sendiri adalah untuk memberikan gambaran yang pasti tentang besarnya
biaya yang akan dikeluarkan untuk pembangunan suatu proyek.
171.Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) adalah rencana alokasi waktu untuk menyelesaikan masingmasing item pekerjaan proyek yang secara keseluruhan adalah rentang waktu yang ditetapkan untuk
melaksanakan sebuah proyek. Untuk dapat menyusun rencana kerja yang baik dibutuhkan : Gambar proyek,
RAB, Daftar volume pekerjaan, Data lokasi proyek, Data Material, Data kebutuhan tenaga kerja, Data cuaca,
Data alat berat yang digunakan, Metode kerja yang digunakan, Data keuangan, Data kapasitasi produksi.
Abutment bagian bawah tumpuan struktur jembatan
Agregat campuran bahan batu-batuan yang netral (tidak bereaksi) dan merupakan bentuk sebagian
besar beton (misalnya: pasir, kerikil, batupecah, basalt)
AISC singkatan dari American Institute of Steel Construction
AISCS Spesifikasi-spesifikasi yang dikembangkan oleh AISC, atau singkatan dari American Institute of Steel Construction
Specification
ASTM singkatan dari American Society of Testing and Materials
Balok elemen struktur linier horisontal yang akan melendut akibat beban transversal
Balok spandrel balok yang mendukung dinding luar bangunan yang dalam beberapa hal dapat juga menahan sebagian
beban lantai
Batas Atterberg besaran kadar air (%) untuk menandai kondisi konsistensi tanah yakni terdiri dari batas cair (Liquid Limit /
LL), bata plastis (Plastic Limit/ PL) maupun batas susut (shirinkage Limit).
Batas Cair besaran kadar air tanah uji (%) dimana dilakukan ketukan sebanyak 25 kali menyebabkan alur tanah pada
cawan Cassangrade berimpit 1.25 cm (1/2 inch).
Batas Plastis besaran kadar air tanah sehingga saat dilakukan pilinan pada contoh tanah hingga 3 mm mulai terjadi
retakan dan tidak putus
Beban suatu gaya yang bekerja dari luar
Beban hidup semua beban yang terjadi akibat pemakaian dan penghunian suatu gedung, termasuk beban-beban pada
lantai yang berasal dari barang-barang yang dapat berpindah dan/atau beban akibat air hujan pada atap
Beban mati berat semua bagian dari suatu gedung yang bersifat tetap, termasuk segala beban tambahan, finishing,
mesin-mesin serta peralatan tetap yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gedung tersebut
Beton suatu material komposit yang terdiri dari campuran beberapa bahan batu-batuan yang direkatkan oleh bahan-ikat,
yaitu dibentuk dari agregat campuran (halus dan kasar) dan ditambah dengan pasta semen (semen +air) sebagai bahan
pengikat.
Beton Bertulang beton yang diperkuat dengan tulangan, didesain sebagai dua material berbeda yang dapat bekerja
bersama untuk menahan gaya yang bekerja padanya.
Beton Cast-in-place beton yang dicor langsung pada posisi dimana dia ditempatkan. Disebut juga beton cast- in situ.
Beton Precast beton yang dicor di tempat yang berbeda dengan site, biasanya di tempat yang berdekatan dengan lokasi
site

Beton Prestressed beton yang mempunyai tambahan tegangan tekan longitudinal melalui gaya tarik pada serat yang
diberi pra-tegang di sepanjang elemen strukturnya.
Beton struktural beton yang digunakan untuk menahan beban atau untuk membentuk suatu bagian integral dari suatu
struktur. Fungsinya berlawanan dengan beton insulasi (insulating concrete).
Bracing konfigurasi batang-batang kaku yang berfungsi untuk menstabilkan struktur terhadap beban lateral
Cincin tarik (cincin containment) cincin yang berada di bagian bawah struktur cangkang, berfungsi sebagai pengaku
Daktilitas adalah kemampuan struktur atau komponennya untuk melakukan deformasi inelastis bolak-balik berulang di luar
batas titik leleh pertama, sambil mempertahankan sejumlah besar kemampuan daya dukung bebannya;
Defleksi lendutan balok akibat beban Dinding geser (shear wall, structural wall) dinding beton dengan tulangan atau prategang yang mampu menahan beban dan tegangan, khusunya tegangan horisontal akibat beban gempa.
Faktor reduksi suatu faktor yang dipakai untuk mengalikan kuat nominal untuk mendapatkan kuat rencana;
Gaya tarik gaya yang mempunyai kecenderungan untuk menarik elemen hingga putus.
Gaya tekan gaya yang cenderung untuk menyebabkan hancur atau tekuk pada elemen. Fenomena ketidakstabilan yang
menyebabkan elemen tidak dapat menahan beban tambahan sedikitpun bisa terjadi tanpa kelebihan pada material disebut
tekuk (buckling).
Geser keadaan gaya yang berkaitan dengan aksi gaya-gaya berlawanan arah yang menyebabkan satu bagian struktur
tergelincir terhadap bagian di dekatnya. Tegangan geser umumnya terjadi pada balok.
Girder susunan gelagar-gelagar yang biasanya terdiri dari kombinasi balok besar (induk) dan balok yang lebih kecil (anak
balok)
Goyangan (Sideways) fenomena yang terjadi pada rangka yang memikul beban vertikal. Bila suatu rangka tidak berbentuk
simetris, atau tidak dibebani simetris, struktur akan mengalami goyangan (translasi horisontal) ke salah satu sisi.
HPS singkatan dari high-performance steel, merupakan suatu tipe kualitas baja
HVAC singkatan dari Heating, Ventilating, Air Conditioning, yaitu hal yang berhubungan dengan sistem pemanasan, tata
udara dan pengkondisian udara dalam bangunan
Joist susunan gelagar-gelagar dengan jarak yang cukup dekat antara satu dan yang lainnya, dan biasanya berfungsi untuk
menahan lantai atau atap bangunan. Biasanya dikenal sebagai balok anak atau balok sekunder.
Kolom elemen struktur linier vertikal yang berfungsi untuk menahan beban tekan aksial
Komposit tipe konstruksi yang menggunakan elemen-elemen yang berbeda, misalnya beton dan baja, atau menggunakan
kombinasi beton cast-in situ dan pre-cast, dimana komponen yang dikombinasikan tersebut bekerja bersama sebagai satu
elemen struktural.
Kuat nominal kekuatan suatu komponen struktur atau penampang yang dihitung berdasarkan ketentuan dan asumsi
metode perencanaan sebelum dikalikan dengan nilai faktor reduksi kekuatan yang sesuai
Kuat perlu kekuatan suatu komponen struktur atau penampang yang diperlukan untuk menahan beban terfaktor atau
momen dan gaya dalam yang berkaitan dengan beban tersebut dalam suatu kombinasi seperti yang ditetapkan dalam tata
cara ini
Kuat rencana kuat nominal dikalikan dengan suatu faktor reduksi kekuatan
Kuat tarik leleh kuat tarik leleh minimum yang disyaratkan atau titik leleh dari tulangan dalam MPa
Kuat tekan beton yang disyaratkan (fC ) kuat tekan beton yang ditetapkan oleh perencana struktur (benda uji berbentuk
silinder diameter 150 mm dan tinggi 300 mm), untuk dipakai dalam perencanaan struktur beton, dinyatakan dalam satuan
MPa.
Las tumpul penetrasi penuh suatu las tumpul, yang fusinya terjadi diantara material las dan metal induk, meliputi seluruh
ketebalan sambungan las
Las tumpul penetrasi sebagian suatu las tumpul yang kedalaman penetrasinya kurang dari seluruh ketebalan
sambungan;
Lentur keadaan gaya kompleks yang berkaitan dengan melenturnya elemen (biasanya balok) sebagai akibat adanya
beban transversal. Aksi lentur menyebabkan serat-serat pada sisi elemen memanjang, mengalami tarik dan pada sisi lainnya
akan mengalami tekan, keduanya terjadi pada penampang yang sama.
Lintel balok yang membujur pada tembok yang biasanya berfungsi untuk menahan beban yang ada di atas bukaan-bukaan
dinding seperti pintu atau jendela
LRFD singkatan dari load and resistance factor design.
Modulus elastisitas rasio tegangan normal tarik atau tekan terhadap regangan yang timbul akibat tegangan tersebut.
Momen gaya memutar yang bekerja pada suatu batang yang dikenai gaya tegak lurus akan menghasilkan gaya putar
(rotasi) terhadap titik yang berjarak tertentu di sepanjang batang.
Momen puntir momen yang bekerja sejajar dengan tampang melintang batang.
Momen kopel momen pada suatu titik pada gelegar
Mortar campuran antara semen, agregat halus dan air yang telah mengeras
Plat Komposit plat yang dalam aksi menahan bebannya dilakukan oleh aksi komposit dari beton dan plat baja / steel deck
sebagai tulangannya.
Pondasi bagian dari konstruksi bangunan bagian bawah (sub-structure) yang menyalurkan beban struktur dengan aman
ke dalam tanah.
Rangka batang ruang struktur rangka batang yang berbentuk tiga dimensional, membentuk ruang
Rangka kaku suatu rangka struktur yang gaya-gaya lateralnya dipikul oleh sistem struktur dengan sambungansambungannya direncanakan secara kaku dan komponen strukturnya direncanakan untuk memikul efek gaya aksial, gaya
geser, lentur, dan torsi;
Rangka tanpa Bracing (Unbraced frame) sistem rangka dimana defleksi lateral yang terjadi padanya tidak ditahan oleh
pengaku atau dinding geser (shear wall)
Sag simpangan yang terjadi pada struktur kabel, yang merupakan tinggi lengkungan struktur tersebut
sengkang tulangan yang digunakan untuk menahan tegangan geser dan torsi dalam suatu komponen struktur,
SNI singkatan dari Standar Nasional Indonesia
Spesi-beton campuran antara semen, agregat campuran (halus dan kasar) dan air yang belum mengeras
Spesi-mortar campuran antara semen, agregat halus dan air yang belum mengeras
Struktur bangunan bagian dari sebuah sistem bangunan yang bekerja untuk menyalurkan beban yang diakibatkan oleh
adanya bangunan di atas tanah.
Struktur Balok dan Kolom (post and beam) sistem struktur yang terdiri dari elemen struktur horisontal (balok) diletakkan
sederhana di atas dua elemen struktur vertikal (kolom) yang merupakan konstruksi dasar
Struktur Cangkang bentuk struktural berdimensi tiga yang kaku dan tipis serta mempunyai permukaan lengkung.

Struktur Grid salah satu analogi struktur plat yang merupakan struktur bidang, secara khas terdiri dari elemen-elemen
linier kaku panjang seperti daftar istilah balok atau rangka batang, dimana batang-batang tepi atas dan bawah terletak sejajar
dengan titik hubung bersifat kaku.
Struktur Funicular sistem struktur yang berbentuk seperti tali, kurva atau kumpulan segmen elemen-elemen garis lurus
yang membentuk lengkung
Struktur Membran konfigurasi struktur yang terbentuk dari lembaran tipis dan fleksibel.
Struktur Plat struktur planar kaku yang secara khas terbuat dari material monolit yang tingginya relatif kecil dibandingkan
dengan dimensi-dimensi lainya.
Struktur Rangka Batang susunan elemen-elemen linier yang membentuk segitiga atau kombinasi segitiga, sehingga
menjadi bentuk rangka yang tidak dapat berubah bentuk bila diberi beban eksternal tanpa adanya perubahan bentuk pada
satu atau lebih batangnya.
Struktur Rangka Kaku (rigid frame) struktur yang terdiri atas elemenelemen linier, umumnya balok dan kolom, yang saling
dihubungkan pada ujung-ujungnya oleh joints (titik hubung) yang dapat mencegah rotasi relatif di antara elemen struktur
yang dihubungkannya.
Struktur Tenda bentuk lain dari konfigurasi struktur membran, dapat berbentuk sederhana maupun kompleks dengan
menggunakan membranmembran.
Struktur Vierendeel struktur rangka kaku yang digunakan secara horisontal. Struktur ini tampak seperti rangka batang
yang batang diagonalnya dihilangkan. Perlu diingat bahwa struktur ini adalah rangka, bukan rangka batang. Jadi titik
hubungnya kaku.
Sub-structure struktur bagian bawah. Pada struktur jembatan merupakan bagian yang mendukung bentang horisontal
Super-structure struktur bagian atas. Pada struktur jembatan, merupakan bagian struktur yang terdiri dari bentang
horisontal.
Sway Frame suatu rangka yang mempunyai respon terhadap gaya horisontal dalam bidang tidak cukup kaku untuk
menghindari terjadinya tambahan gaya internal dan momen dari pergeseran horisontal, sehingga memungkinkan terjadinya
goyangan (sway)
Tegangan intensitas gaya per satuan luas
Tegangan tumpu (bearing stress) tegangan yang timbul pada bidang kontak antara dua elemen struktur, apabila gayagaya disalurkan dari satu elemen ke elemen yang lain. Tegangan-tegangan yang terjadi mempunyai arah tegak lurus
permukaan elemen.
Tegangan utama (principle stresses) interaksi antara tegangan lentur dan tegangan geser dapat merupakan tegangan
normal tekan atau tarik, yang disebut sebagai tegangan utama.
Tinggi efektif penampang (d) jarak yang diukur dari serat tekan terluar hingga titik berat tulangan tarik
Titik hubung (joint) titik pertemuan batang-batang elemen struktur, dimana titik ini merupakan pertemuan gaya-gaya yang
terjadi pada elemen struktur tersebut
Tendon elemen baja misalnya kawat baja, kabel batang, kawat untai atau suatu bundel dari elemen-elemen tersebut, yang
digunakan untuk memberi gaya prategang pada beton
Torsi puntiran yang timbul pada elemen struktur apabila padanya diberikan momen puntir langsung atau secara tak
langsung. Tegangan tarik maupun tekan akan terjadi pada elemen yang mengalami torsi.
Triangulasi konfigurasi struktur segitiga yang bersifat stabil, tidak bisa berubah bentuk atau runtuh
Tulangan batang, kawat atau elemen lain yang ditambahkan pada beton untuk memperkuat beton menahan gaya.
tulangan polos batang baja yang permukaan sisi luarnya rata, tidak bersirip dan tidak berukir
tulangan ulir batang baja yang permukaan sisi luarnya tidak rata, tetapi bersirip atau berukir
tulangan spiral tulangan yang dililitkan secara menerus membentuk suatu ulir lingkar silindris
Un-sway Frame suatu rangka yang mempunyai respon terhadap gaya horisontal dalam bidang cukup kaku untuk
menghindari terjadinya tambahangaya internal dan momen dari pergeseran horisontal tersebut.
Umur bangunan periode/waktu selama suatu struktur dipersyaratkan untuk tetap berfungsi seperti yang direncanakan;
Bataton

Bataton terbuat dari campuran semen, agregat, pasir, kerikil, air dan bahan khusus lain. Bahan-bahan ini dicetak dalam
berbagai bentuk yang kemudian disebuat sebagai bataton. Bentuk-bentuk bataton ini menyisakan rongga pada bagian
dalamnya.Rongganya bisa diisi baja untuk tiang kolom, juga bisa sebagai jalur pipa air dan kabel listrik.
Banyak pilihan bentuk bataton yang diproduksi oleh Holcim ini. Sebut saja blok beton berprofil H untuk dinding, bataton
profil U untuk balok pengikat fondasi (sloof ), dan balok pengaku (ringbalk ), serta bataton bentuk kolom. Sedangkan
bataton balok, rooster , dan lengkung menjadi material pendukung elemen rumah.
Rongga pada bataton dapat berperan juga sebagai isolator panas. Rongga tersebut dapat menangkap rambatan radiasi
panas pada dinding akibat terpapar terik matahari. Dengan begitu, suhu radiasi panas pada dinding tak seluruhnya
merembes sampai ke dalam ruangan.
Daya tarik lain dari bataton adalah proses konstruksinya lebih ekonomis jika dibandingkan bata merah. Contohnya
pembuatan dinding bata merah yang memerlukan bingkai struktur (kolom praktis, sloof , dan ringbalk ), yang harus
menggunakan cetakan (bekisting ). Selain menunggu masa keras beton, bekisting pada bingkai struktur dinding tadi harus
dilepas. Untuk pemasangannya, minimal satu hari, dicor, besok dilepas, baru dipasang lagi. Kalau pakai blok beton cukup
dalam satu hari, dapat diisi tulangan besi, lalu bisa ditaruh pada atasnya. Tidak perlu menggunakan bekisting. Jadi hemat
kayu, waktu dan tenaga. Konstruksi jadi lebih ekonomis.
Bata Merah

Batu bata merah dibuat dari tanah liat yang dicetak, kemudian dibakar. Tidak semua tanah lihat bisa digunakan.
Hanya yang terdiri dari kandungan pasir tertentu.
Umumnya memiliki ukuran: panjang 17-23 cm, lebar 7-11 cm, tebal 3-5 cm.
Berat rata-rata 3 kg/biji (tergantung merek dan daerah asal pembuatannya).
Bahan baku yang dibutuhkan untuk pasangan dinding bata merah adalah semen dan pasir ayakan. Untuk dinding
kedap air diperlukan campuran 1:2 atau 1:3 (artinya, 1 takaran semen dipadu dengan 3 takaran pasir yang sudah
diayak). Untuk dinding yang tidak harus kedap air, dapat digunakan perbandingan 1:4 hingga 1:6.
Kelebihan dinding bata merah:
1.
Kedap air, sehingga jarang terjadi rembesan pada tembol akibat air hujan.
2.
Keretakan relatif jarang terjadi.
3.
Kuat dan tahan lama.
4.
Penggunanaan rangka beton pengakunya lebih luas, antara 9-12 m2.
Kekurangan dinding bata merah:
1.
Waktu pemasangan lebih lama dibandingkan batako dan bahan dinding lainnya.
2.
Biaya lebih tinggi.

Batako Semen PC/Batako Press


BATAKO SEMEN PC / BATAKO PRES

Batako pres dibuat dari campuran semen PC dan pasir atau abu batu.
Ada yang dibuat secara manual (menggunakan tangan), ada juga yang menggunakan mesin. Perbedaannya bisa
dilihat pada kepadatan permukaan batakonya.
Umumnya memiliki ukuran panjang 36-40 cm, tebal 810 cm, dan tinggi 18-20 cm.
Untuk dinding seluas 1 m2, kira-kira membutuhkan:
1.
Batako pres = 15 buah
2.
Semen PC = 0,125 sak
3.
Pasir ayak (pasir pasang} = 0,015 m3
Kelebihan dinding batako pres:
1.
Kedap air sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya rembesan air.
2.
Pemasangan lebih cepat.
3.
Penggunaan rangka beton pengakunya lebih luas, antara 9 12 m2.
Kekurangan dinding batako pres:
1.
Harga relatif lebih mahal dibanding batako tras.
2.
Mudah terjadi retak rambut pada dinding.
3.
Mudah dilubangi karena terdapat lubang pada bagian sisi dalamnya.

Batako Putih
Dalam dunia konstruksi, kita mengenal batako, bata merah, dan bata ringan. Harga rumah tiap cluster pun berbeda, yang
paling murah pake batako, trus tengah-tengah pake bata merah, dan cluster paling mahal pake bata ringan. Mengapa
demikian sodara-sodara? Mari kita bahas lebih lanjut!
BATAKO PUTIH (TRAS)
Batako putih dibuat dari campuran tras, batu kapur, dan air. Campuran tersebut dicetak, lalu dibakar. Tras merupakan
jenis tanah berwarna putih / putih kecoklatan yang berasal dari pelapukan batu-batu gunung berapi.

Umumnya memiliki ukuran panjang 25-30 cm, tebal 8-10 cm, dan tinggi 14-18 cm.
Untuk dinding seluas 1 m2, kira-kira membutuhkan:
Batako tras = 25 buah
Semen = 0,215 sak
Pasir ayak (pasir pasang) = 0,025 m3
Kelebihan dinding batako putih:
1.
Pemasangan relatif lebih cepat.
2.
Harga relatif murah.
Kekurangan dinding batako putih:
1.
Rapuh dan mudah pecah.
2.
Menyerap air sehingga dapat menyebabkan tembok lembab.
3.
Dinding mudah retak.
4.
Penggunaan rangka beton pengaku relatif lebih banyak, antara 7,5-9 m2

Bata Ringan

Bata hebel dibuat dengan mesin di pabrik. Bata ini cukup ringan, halus, dan memiliki tingkat kerataan yang baik.

Bisa langsung diberi aci tanpa harus diplester terlebih dulu, dengan menggunakan semen khusus. Bahan dasar
acian/semen tersebut adalah pasir silika, semen, filler, dan zat aditif. Untuk menggunakannya, semen ini hanya
dicampur dengan air. Tetapi bisa juga menggunakan bahan seperti pemasangan batako.

Umumnya memiliki ukuran 60 cm x 20 cm dengan ketebalan 810 cm.

Untuk dinding seluas 1 m2, kira-kira membutuhkan:


1.
Bata hebel/celcon = 8 buah
2.
Semen instan = 11,43 kg

3.
Air = 0,150,16 liter
Kelebihan dinding bata hebel/celcon:
1.
Kedap air sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya rembesan air.
2.
Pemasangan lebih cepat.
3.
Penggunaan rangka beton pengakunya lebih luas, antara 912.
4.
Ringan, tahan api, dan mempunyai kekedapan suara yang baik.
Kekurangan dinding bata hebel/celcon:
1.
Harga relative lebih mahal.
2.
Tidak semua tukang pernah memasang bata jenis ini.
3.
Hanya toko material besar yang menjual dan penjualannya dalam jumlah m3.

Berikut ini kami paparkan cara penghitungan kebutuhan genteng yang biasa kami lakukan dalam melayani pembelian kebutuhan
para konsumen genteng.Cara ini kami biasa gunakan karena cara ini termasuk cara yang cepat dan tepat,disamping itu banyak juga cara
cara yang lain yang digunakan oleh tiap tiap orang

Seperti yang terlihat di gambar bahwa gambar tersebut merupakan contoh atap yang berbentuk pelana.Untuk menghitung atap
tersebut kita hanya menghitung atap yang mempunyai kemiringan atau biasa disebut tembereng,tembereng tersebut berbentuk persegi
panjang.MUdah saja kita cukup menggunakan rumus persegi panjang yaitu
P X L dan hasil kali tersebut kita kalikan dua,karena ada dua tembereng yang berbentuk persegi panjang. setelah itu kita kalikan
dengan volume isi dari genteng tersebut
Misalnya : Sebuah rumah dengan ukuran panjang 12m dan lebar 6 m maka kita dapat menghitungnya sebagai berikut :
PxLx2
12m x 6m x 2 = 144m2
Jika kita menggunakan genteng press biasa yang tiap m2 isinya adala 25 buah maka genteng yang dibutuhkan adalah :
144m2 x 25 buah =3600 buah

Ada cara mudah dan cepat menghitung genteng yang dibutuhkan rumah Anda :
1. Dari Luas Atap
Sebagai contoh, misalkan luas atap rumah Anda 10 m x 9 m = 90 m2. Dengen dua sisi atap maka total luas
atap Anda menjadi 180 m2. Jika Anda menggunakan jenis genteng kodok/plentong untuk 1 m2-nya berisi 25

buah sehingga jumlah genteng yang dibutuhkan sebanyak 180 m2 x 25 = 4.500 buah. Lebihkan saat
memesan untuk mengantisipasi jika terjadi kebocoran di lain hari.
2. Dari panjang dan lebar pondasi
Sebagai contoh, panjang rumah = 9 m dan lebar 6 m. Tambahkan 1 m untuk panjang dan lebarnya sehingga
luasnya menjadi = 10 x 7 = 70 m2. Kemudian jumlah luas tersebut dikalikan 35 sehingga jumlah genteng
yang dibutuhkan minimal 70 m2 x 35 = 2.450 buah. Jangan lupa dengan terasnya. Jika luas teras 5 x 4 m=
20 m>20 x 35 = 700 buah sehingga minimal total genteng yang dibutuhkan 3.150 m2. Lebihkan saat
memesan untuk persediaan dan mengantisipasi jika terjadi kebocoran di lain hari.
Jika rumah Anda berbentuk limas cara pertama adalah hitungan yang paling mendekati dan untuk lebih
jelasnya Anda bisa melihat perhitungan di bawah ini :

Gambar 1.1 Desain rumah limas (dalam m)*


Luas 1 :
= x alas x tinggi = x 11,2 x 4,5
= 25,2 m2
Luas 2 :
= 2 x (panjang x tinggi) = 2 x 11 x 5,6
= 123,2 m2
Luas 3 :
= 2 x ( x alas x tinggi) = 2 x x 12,35 x 4,5
= 55,575 m2

Luas 4 :
= x jumlah garis sejajar x tinggi = x (16+23,20) x 4,5
= 88,2 m2
Luas 5 :
= L4 L1 = 88,2 25,2
= 63 m2
Luas 6 :
= panjang x lebar = 9,2 x 4,5
= 41,4 m2
Luas 7 :
= panjang x lebar = 9,17 x 4
= 36,68 m2
Total Luas

= L1 + L2 + L3 + L4 + L5 + L6 + L7

= 25,2 + 123,2 + 55,575 + 88,2 + 63 + 41,4 + 36,68


= 433, 255 m2
1 m2 berisi 25 buah genteng kodok sehingga total genteng kodok yang dibutuhkan
= 433,255 x 25
= 10.831, 375 = 10.832 buah Disarankan ngambil 11.000 s.d. 12.000 buah genteng.
Untuk genteng krepus/wuwung 1m2-nya berisi 4 buah, karena total panjang rusuk atap rumah di atas 70 m,
maka banyak genteng krepus yang dibutuhkan :
= 70 m x 4 = 280 buah
*(Perhitungan dan gambar rumah di atas merupakan milik salah satu konsumen kami yang berasal dari
Temanggung)
Jika Anda masih ragu atau bingung, kami bersedia membantu Anda dalam menghitungnya.
Misalnya kita akan membangun sebuah bangunan sekolah dengan ukuran 6 m x 10 m dengan bentuk atap pelana tanpa
bentuk lain dengan kemiringan atap 35 %, pada sisi samping kanan dan kiri atap dilebihkan sepanjang 1 m untuk melindungi
dinding pada sisi luar dan membuat bangunan menjadi sejuk, jadi untuk arah memanjang didapatkan panjang atap 12 m dan
sisi miring atap adalah 4,879 m, seperti gambar dibawah ini

Luas atap dapat kita hitung dengan rumus persegi panjang yaitu (12 m x 4,879 m) x 2 buah = 117,096 m persegi
kemudian dari perhitungan atap tersebut kita dapat volume sebesar 117,096 meter persegi
untuk menghitung berapa buah genteng ayng diperlukan kita dapat mengkalikan volume atap tersebut dengan junlah
kebutuhan genteng per meter persegi yang kita hitung sebelumnya sesuai ukuran ganteng.
misalnya untuk jumlah genteng kodok per m2 = 25 buah
maka total genteng yang dibutuhkan adalah 25 buah x 117,096 meter persegi = 2927.4 buah, dibulatkan menjadi 29278
buah genteng.
Dalam pembelian jangan lupa menambahkan jumlah genteng dengan angka keamanan untuk menjaga kekurangan genteng
akibat pecah , rusak dan hal-hal lainya, misalnya dalam perhitungan atap genteng diatas selanjutnya kita membeli genteng
sebanyak 3000 buah

Anda mungkin juga menyukai