Anda di halaman 1dari 9

I.

Bahan :

1. Keramik Tile
2. Semen / Adukan (screed)
3. Perekat / Adhesive
4. Nat Grouting

II. Tenaga Kerja

Syarat :
1. Tukang keramik terampil
2. Tukang mengerti urutan kerja pemasangan keramik homogeneous tile.
3. Supervisor yang dapat membaca gambar shop drawing/for construction
dengan baik.

III.Alat :

1. Trowel
2. Palu keramik
3. Benang
4. Paku
5. Rubber float

IV. Metode Pelaksanaan

4.1. Pekerjaan Persiapan


1. Persiapkan Shop Drawing
2. Persiapkan lahan dan pembersihan lahan, pastikan beton telah berumur
lebih dari 28 hari sebelum dilapisi screed. Waktu tersebut untuk
memberikan kesempatan pada beton untuk menyusut, karena pada saat itu
penyusutan beton cukup besar.
3. Persiapkan bahan, tenaga, dan alat kerja.
4. Bersihkan permukaan beton dari kotoran debu, oli, cat, minyak, sabun atau
partikel lain yang dapat mengurangi daya ikat permukaan beton dengan
screed. Disarankan permbersihan permukaan dengan air (waterjet) karena
pembersihan dengan sapu saya kurang maksimal.

PEMBERSIHAN PERMUKAAN BETON

1 3/23/2017
4.2. Lapisan Screed.
1. Untuk menentukan level pemasangan keramik lantai yang tepat,
diperlukan referensi ketinggian, biasanya berupa garis di dinding pada
ketinggian 1m. Hal ini diperlukan agar ruangan ruangan dengan
finishing lantai yang berbeda (karpet, parket, keramik) mempunyai level
yang sama.
2. Metode thick bed, untuk campuran screed digunakan campuran semen dan
pasir dengan perbandingan 1 : 4 atau 1 : 5 dengan tebal sekitar 4 sampai 5
cm, tergantung dari batas yang telah ditentukan.
3. Metode thin bed, sekarang telah dikembangkan zat additive, yang apabila
ditambahkan dengan air (bentuk larutan) dan dicampur dengan semen dan
pasir, kemampuan daya ikatnya akan lebih baik dan penyusutannya lebih
kecil.
4. Sebelum pemasangan keramik, screed perlu dibasahi terlebih dahulu
dengan air untuk meminimalkan penyusutan permukaan.
5. Setelah screed kering dilakukan pengecekan apakah ada rongga dibawah
lapisan screed melalui pengetukan dengan tongkat besi.
6. Untuk pekerjaan mekanikal elektrikal disarankan agar memberikan tanda
dibelakang lapisan screed untuk menghindari kerusakan, misalnya pada
saat pemasangan watafel atau cermin.
7. Untuk pemasangan keramik dinding screed merupakan plesteran pada
dinding tanpa diaci.
4.3. Pekerjaan Lay Out Pemasangan Keramik
1. Perencanaan lay out harus memperhatikan ukuran keramik, ukuran nat,
yang akan dipakai, dan bentuk area yang akan dipasang keramik. Biasanya
pasangan keramik dimulai dari tengah (center area) menuju kesemua tepi
untuk mendapatkan lebar keramik yang sama pada perimeter area.
2. Untuk mendapatkan evek visual yang baik, perlu memperhatikan jumlah
keramik yang dipotong, biasanya keramik yang terpotong ditempatkan
pada bagian sudut yang tidak terlalu kelihatan.

PERENCANAAN LAYOUT PEMASANGAN KERAMIK

2 3/23/2017
5.4. Pekerjaan Lapisan Tile Bed
1. Sebelum membuat lapisan, dibuat tanda garis pada permukaan screed atau
permukaan plesteran dinding.

TANDA GARIS PADA PERMUKAAN SCREED

2. Untuk pemasangan keramik digunakan produk tile adhesive.


3. Tile adhesive merupakan perekat keramik yang siap pakai tinggal
dicampur dengan air lalu diaduk sehingga tercampur dengan rata.
Komposisi campuran sesuai dengan ketentuan produk perekat keramik
yang digunakan. Untuk mengurangi penyerapan (suction) permukaan scred
dibasahi dengan air secukupnya. Diusahakan rembesannya tidak sampai
pada cor beton.
4.5. Pekerjaan Pemasangan Keramik
1. Ruangan diberi penerangan (lampu) yang cukup agar menghasilkan
pemasangan keramik sesuai yang diharapkan.
2. Untuk pemasangan dengan semen mortar, keramik dengan porositas tinggi
perlu direndam dahulu dengan air bersih minimal 30 menit, kemudian
ditiriskan, hal ini untuk menghindari air pada semen mortar tidak meresap
pada keramik, sehingga menyebabkan kekuatan ikatan keramik berkurang.
Demikian juga keramik dinding, direndam untuk menguji apakah kearmik
tersebut crazing.
3.

PERENDAMAN KERAMIK

4. Untuk pemasangan kearmik dengan adhesive, bagian belakang keramik


sebelum dipasang dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran, karena kotoran

3 3/23/2017
tersebut akan menghambat rekatan antara keramik dengan adhesive dan
tidak perlu direndam air.
5. Pemasangan keramik kelapisan tile bed dengan cara diketuk rata agar
lapisan tile bed menempel baik pada permukaan belakang keramik. Ini
berlaku untuk pemasangan keramik lantai dan keramik dinding.

PEMASANGAN KERAMIK DINDING

6. Perlu diperhatikan agar permukaan keramik rata pada level yang sama.
7. Untuk mendapatkan nat yang rata, sebaiknya memakai spacer yang tepat.
Spacer segera dilepas setelah mendapatkan posisi kearmik yang tepat.

SPACER

8. Keramik yang baru dipasang sebaiknya dijaga jangan dijadikan lalu lintas
orang / barang sebagai injakan.
9. Bila pemasangan keramik sudah dipastikan kuat, setelah 3 jam
permukaannya dibersihkan dengan spon basah untuk menghilangkan sisa
kotoran semen atau adhesive yang tertinggal pada permukaan keramik.
10. Setelah tile bed menetap setting (minimum setelah 24 jam) barulah
pekerjaan grouting nat dapat dilakukan.
4.6. Pengerjaan Nat
1. Pemasangan nat harus dipastikan terisi penuh, pemasangan nat dapat
menggunakan rubber float.
2. Membersihkan segera sisa grouting sebelum menempel kuat pada
permukaan keramik dengan spon basah atau handuk, kemudian dilap
kembali dengan yang kering.
3. Selama 3 hari pertama keamik terpasang harus tehindar dari benturan,
getaran dari pekerjaan sekitarnya.

4 3/23/2017
PEMASANGAN NAT KERAMIK PEMBERSIHAN KERAMIK

4.7. Perlindungan
1. Setelah pekerjaan pemasangan keramik selesai, perlu dilakukan
perlindungan keramik yang telah terpasang terhadap kotoran atau
kerusakan sehingga kondisi pasangan tetap baik.
2. Perlindungan biasanya dilakukan dengan cara menutup dengan triplek atau
plastik atau menutup ruangan tersebut apbila pekerjaan telah dianggap
selesai.

PERLINDUNGAN TERHADAP PASANGAN KERAMIK

V. Lingkungan
1. Hindari dari benturan dan beban sebelum pasangan keramik mencapai daya
lekat maksimal.

VI. Standar Hasil

1. Kerataan permukaan, toleransi ketidakrataan permukaan keramik yang


terpasang tidak boleh lebih dari 3 mm dalam setiap 1.2 m
2. Ketinggian / leveling permukaan, toleransi ketinggian antar keramik setelah
dipasang tidak lebih dari 1 mm.
3. Nat keramik harus mempunyai lebar yang sama, ketidaksamaan tersebut tidak
boleh lebih dari 1 mm

5 3/23/2017
4. Skriting, cek konsistensi ketebalan dari skriting, perbedaan dari scriting tidak
boleh lebih dari 2 mm.
5. Kerusakan pada keramik, permukaan keramik harus bebas gumpil, retak dan
bersih dari sisa semen yang menempel pada permukaan keramik atau cacat
yang lainnya.
6. Daya ikat, kontrol terhadap daya ikat antara keramik dan tile bed. Tidak boleh
ada rongga dibawah keramik. Pengontrolan rongga tersebut tidak boleh
dilakukan dengan benda yang keras.

KONTROL KERATAAN PERMUKAAN KERAMIK

KONTROL NAT KERAMIK

6 3/23/2017
VII. Flowchart

Mula
i

Pelajari shop drawing

Persiapan bahan, tenaga,


alat & sarana

Pembersihan lokasi

Apakah Tidak
bersih
Ya

Pembuatan pola / model

Pengecoran & perataan permukaan

Penaburan floor hardener

Meratakan, menghaluskan dengan


mesin trowel, & perapian terakhir

Lapisan curing compound

Selesai

7 3/23/2017
8 3/23/2017
9 3/23/2017

Anda mungkin juga menyukai