Anda di halaman 1dari 22

TUGAS PAPER

MATA KULIAH TEKNOLOGI BAHAN

Dosen :
1. Ir. Abdul Gani Akhmad, M.Si
2. Ardiansyah Winarta, S.T., M.Si
3. Mariani, S.T., M.T.

JUDUL PAPER :
TEKNOLOGI BAHAN PENUTUP LANTAI

OLEH
FERLYNE FERONICA BALEYA
NIM : F221 18 202
KELAS C

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
2019

Teknologi Bahan Page 1


KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan
segala rahmat-Nyalah akhirnya paper dengan judul ‘Teknologi Bahan Penutup Lantai’ ini
bisa diselesaikan tepat pada waktunya. Semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan
para pembaca terutama dalam hal bahan penutup lantai.
Paper ini disusun dengan mengacu pada beberapa sumber bacaan dan akses internet.
Tulisan ini sebagian besar berupa kutipan dari beberapa sumber sebagaimana yang tercantum
pada daftar pustaka.
Namun terlepas dari itu, bahwa paper ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
dimohon kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya paper selanjutnya yang
lebih baik lagi. Selayaknya kalimat yang menyatakan bahwa tidak ada sesuatu yang
sempurna. Makan mohon maaf apabila paper teknologi bahan penutup lantai ini masih
memiliki banyak kekurangan.

Palu, 27 April 2019

Penulis

Teknologi Bahan Page 2


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ... 2


DAFTAR ISI ......................................................................................................................... 3
I. PENDAHULUAN ............................................................................................. .......... 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ .......... 4
1.2 Permasalahan ......................................................................................................... 5
1.3 Tujuan .................................................................................................................... 5
1.4 Lingkup Pembahasan .................................................................................. .......... 5
II. PEMBAHASAN .......................................................................................................... 6
2.1 Pengertian Lantai ................................................................................................... 6
2.1.1 Fungsi Lantai ........................................................................................... 6
2.1.2 Persyaratan Lantai ................................................................................... 6
2.2 Penutup Lantai ....................................................................................................... 7
2.2.1 Lapisan Penutup Lantai Alami ................................................................ 7
2.2.2 Lapisan Penutup Lantai Buatan ............................................................. 10
2.3 Teknik Pemasangan ............................................................................................. 11
2.3.1 Lantai Beton .......................................................................................... 11
2.3.2 Lantai Bambu ........................................................................................ 11
2.3.3 Lantai Keramik ...................................................................................... 12
2.3.4 Lantai Kayu ........................................................................................... 12
2.3.5 Pada Rumah Sakit .................................................................................. 14
2.4 Cara Perawatan .................................................................................................... 14
2.4.1 Lantai Beton .......................................................................................... 14
2.4.2 Lantai Bambu ........................................................................................ 14
2.4.3 Lantai Keramik ...................................................................................... 15
2.4.4 Lantai Kayu ........................................................................................... 15
2.4.5 Lantai Granit .......................................................................................... 16
2.4.6 Lantai Marmer ....................................................................................... 16
2.5 Kelebihan dan Kekurangan .................................................................................. 16
III. KESIMPULAN ......................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA

Teknologi Bahan Page 3


I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seorang Arsitek seringkali diartikan secara sempit sebagai seorang perancang
bangunan, yakni orang yang terlibat dalam perencanaan, merancang, dan mengawasi
konstruksi bangunan, yang perannya untuk memandu keputusan yang memengaruhi
aspek bangunan tersebut dalam sisi estetika, budaya, atau masalah sosial.
Arsitek dapat berperan di dalam mendukung Perencanaan Kota (Urban Planning),
dapat berperan di dalam mendukung Perancangan Kota (Urban Design), dapat berperan
di dalam Perencanaan dan Perancangan Lingkungan/Kawasan, dapat berperan di dalam
Perencanaan dan Perancangan Bangunan, Perancangan Interior (Ruang Dalam)
Bangunan, Perancangan Taman, juga dapat berperan di dalam Industri Bahan
Bangunan.
Bangunan adalah wujud fisik dari hasil pekerjaan kostruksi yang menyatu dengan
tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada diatas / didalam tanah / air
yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya. (KEPPRES No.
28/2002). Pembangunan gedung diselenggarakan melalui berbagai tahapan pekerjaan
konstruksi. Pekerjaan konstruksi adalah rangkaian kegiatan perencanaan dan
pelaksanaanserta pengawasan yang meliputi pekerjaan arsitektural, struktur, mekanikal
dan elektrikal,serta tata lingkungan, beserta kelengkapannya masing-masing dalam
mewujudkan suatu bangunan. (KEPPRES No. 19/1999)
Suatu Bangunanterdiri dari berbagai komponen mulai dari pondasi, dinding, lantap
hingga atap. Lantai merupakan bagian dasar sebuah ruang yang memiliki peran penting
untuk memperkuat eksistensi obyek yang berada di dalam ruang, penutup permukaan
tanah dalam ruangan dan sekitarnya.
Bahan penutup lantai adalah material akhir yang melapisi strukur lantai dan
menjadi permukaan untuk berpijak. Beban yang diterima oleh lantai kadang-kadang
cukup besar sehingga membutuhkan ketepatan desain dan pemilihan material yang
tepat. Bahan penutup lantai terdapat dalam berbagai jenis hingga dapat dikreasikan
sedemikian rupa untuk menambah nilai estetika.

Teknologi Bahan Page 4


1.2 Permasalahan
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas ialah :
a. Apa yang dimaksud dengan lantai dan penutup lantai?
b. Apa saja jenis penutup lantai?
c. Bagaimana cara pemasangan penutup lantai?
d. Bagaimana cara merawat penutup lantai?
e. Apa saja kelebihan dan kekuragan dari masing-masing penutup lantai?

1.3 Tujuan
Tujuan dari paper ini ialah untuk mengetahui tentang lantai dan penutup lantai,
mengetahui jenis-jenis penutup lantai yang ada, cara pemasangan serta merawat
penutup lantai, dan kelebihan kekurangan yang dimiliki oleh masing-masing jenis
penutup lantai tersebut.

1.4 Lingkup Pembahasan


Berdasarkan permasalahan dan tujuan tersebut, maka pembahasan dalam paper ini :
a. Lantai
b. Penutup Lantai
c. Teknik Pemasangan Penutup Lantai
d. Cara Perawatan Penutup Lantai
e. Kelebiha dan Kekurangan Penutup Lantai

Teknologi Bahan Page 5


II. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Lantai


Lantai adalah bagian bangunan berupa suatu luasan yang dibatasi dinding-dinding
sebagai tempat dilakukannya aktifitas sesuai dengan fungsi bangunan. Pada gedung
bertingkat, lantai memisahkan ruangan-ruangan secara vertikal. Lantai dapat
dikategorikan sebagai elemen struktural maupun elemen non-struktural dari suatu
bangunan.
Pengertian lantai adalah bagian dasar sebuah ruang, yang memiliki peran penting
untuk memperkuat eksistensi obyek yang berada di dalam ruang. Fungsi lantai secara
umum adalah: menunjang aktivitas dalam ruang dan membentuk karakter ruang. Ketika
orang berjalan di atas lantai, maka karakter yang muncul adalah: tahan lama, tidak licin
dan berwarna netral (tidak dominan). Lantai rumah digunakan untuk meletakkan
barang-barang seperti kursi, meja, almari, dan sebagainya serta mendukung berbagai
aktivitas seperti berjalan, anak-anak berlari, duduk di lantai, dan lain-lain.

2.1.1 Fungsi Lantai


Adapun fungsi lantai ialah sebagai berikut :
a. Memisahan ruangan secara mendatar
b. Melimpahkan beban kepada balok
c. Mendukung dinding pemisah yang tidak menerus ke bawah
d. Meningkatkan kekakuan bangunan, terutama pada bangunan berlantai
banyak
e. Mencegah perambatan suara dan meredam pantulan suara
f. Isolasi terhadap pertukaran suhu
g. Pada basement, lantai mencegah masuknya air tanah ke dalam bangunan

2.1.2 Persyaratan Lantai


Karena fungsi setiap ruang dalam hunian beragam, maka beragam pula desain
lantainya. Persyaratan lantai meliputi aspek teknik dan ekonomis :
a. Lantai harus mempunyai kekuatan yang mencukupi untuk mendukung
beban

Teknologi Bahan Page 6


b. Tumpuan pada dinding / balok harus mencukupi untuk menyalurkan beban
sehingga sekaligus dapat memperkaku struktur bangunan
c. Lantai harus mempunyai masa yang cukup untuk meredam getaran dan
mencegah pemantulan suara
d. Porositas lantai harus tetap mampu menjadi isolasi pertukaran suhu dan
kelembaban
e. Bahan penyusun lantai dapat dipasang dengan cepat
f. Lantai setelah berfungsi hanya memerlukan perawatan minimal.
g. Lantai harus awet, dapat terus berfungsi seiring dengan umur rencana
bangunan

2.2 Penutup Lantai


Menata interior bisa diawali dari lantai rumah. Lantai rumah merupakan salah
satu dari beberapa elemen penyusun arsitektur bangunan, keberadaannya adalah
mutlak, esensial sehingga akan membentuk identitas dan karakter dari sebuah rumah
atau bangunan.
2.2.1 Lapisan Penutup Lantai Bahan Alami
- Berbahan Kayu
Kayu merupakan bahan bangunan yang umum dan banyak tersedia
sehingga dapat digunakan untuk semua elemen bangunan. Berbagai jenis
pemanfaatan kayu pada bangunan dapat kita jumpai pada bagian lantai,
dinding, konstruksi kuda-kuda bangunan, dan atap. Lantai kayu sampai
sekarang masih menjadi bahan yang popular untuk rumah tinggal karena
nilai estetika yang tinggi, kesan yang alami, serta kemampuannya untuk
memberikan kehangatan di dalam ruang. Kayu yang fleksibel dapat
memberikan suasana elegan, klasik, modern maupun kontemporer.
Ukurannya juga tersedia berbagai macam, mulai dari 90cm x 10,2cm x
10mm samapai dengan 92,5cm x 10,2cm x 10mm.
Teknologi produksi lantai kayu telah berkembang pesat seiring
dengan meningkatnya permintaan masyarakat. Jenis lantai parket yang
dikenal secara umum adalah generasi lantai kayu yang menggantikan lantai
papan untuk rumah panggung.

Teknologi Bahan Page 7


Jenis penutup berbahan kayu :
o Solid wood, dibuat dengan
potongan-potongan kecil kayu dan
berasal dari satu kayu saja yaitu
jati, sonokeling, merbau, oak

o Egineering parquet, bagian atas


hanya lapisan tipis sedangkan
bagian bawahnya berupa jenis
kayu yang lebih rendah
kualitasnya untuk menghasilkan
parquet dengan harga yang lebih
murah.

o Laminate parquet, bubuk


kayu/paper yang dicetak bersama
lem kemudian dilaminating dengan
kertas.

- Berbahan Batu Alam


Penutup lantai berbahan batu alam
merupakan bahan tambang yang langsung
diambil dari alam. Marmer dan granit
merupakan jenis batuan yang terbentuk
dalam waktu ratusan tahun dan tidak dapat
diperbaharui. Pengolahannya hanya
memerlukan proses pemotongan dan penghalusan saja. Namun karena
ketersediaannya di alam yang terbatas menyebabkan harganya sangat mahal
di pasaran.

Teknologi Bahan Page 8


- Berbahan Bambu
Lantai bambu adalah lantai yang
masih alami dan terkesan eksotik.
Lantai bambu biasanya terbuat dari
bambu yang brusia 4 hingga 6 tahun.
Ukurannya ialah 100cm x 12,6cm x
1,7cm atau 960mm x 96mm x 14mm. Adapun jenis lantai bambu :
o Lantai bambu khusus bangunan, lantai yang terbuat dari pinus dan
dilapisi bambu.
o Lantai bambu vertical, lantai bambu yang dibuat dengan memasang
tiga bilah bambu dan merekatkannya dengan lem.
o Lantai bambu horizontal, lantai bambu semacam ini dibuat dari
lembaran papan bambu yang dilapisi dan direkatkan satu sama lain.
Lantai bambu ini memliki galur-galur serat bambu yang khas.
o antai bambu dengan anyaman, lantai bambu yang dibuat dengan
memotong tangkainya, mengeringkannya, lalu memanaskannya.

- Berbahan Marmer
Lantai marmer sangat kuat dan
tidak getas cocok untuk menahan
beban yang berat. Marmer bersifat
dingin sehingga dapat menyejukan
suhu di dalam ruangan. Tampilannya
pun sangat mewah dengan beragam motif dan corak. Namum perawatannya
lebih sulit dibandingkan jenis lantai lainnya. Marmer banyak disukai karena
lebih memiliki karakter dan berkelas mewah. Tekstur dan pola yang tidak
teratur serta persediaan alam yang terbatas menjadikan material ini mahal.
Ukurannya yaitu 30 x 30cm, 40 x 60cm, 60 x 60cm, 60 x 120cm. Material
marmer memiliki kesan dingin dan kuat. Marmer yang berpori-pori relatif
besar membutuhkan perawatan ekstra. Hal ini karena marmer mudah
menyerap cairan dan layaknya karpet, meninggalkan noda jika tidak cepat
dibersihkan.

Teknologi Bahan Page 9


- Berbahan Granit
Lantai granit pada prinsipnya
hampir sama dengan marmer, hanya
secara kasat mata warnanya lebih gelap.
Ketersediaan jenis batuan ini di alam
lebih langka menyebabkan harganya
juga lebih mahal dari marmer. Granit
memiliki pori-pori yang lebih rapat, sehingga memiliki kemungkinan yang
lebih kecil untuk dimasuki air dan kotoran. Ukurannya berbagai macam
100cmx100cm, 120cmx120cm, dan 180cmx180cm. Granit memiliki kesan
dingin dan berkesan kokoh. Batuan granit diperoleh dari bukit atau gunung
granit. Namun sejalan dengan perkembangan teknologi, saat ini juga telah
disediakan granit buatan dengan motif yang lebih beraneka

2.2.2 Lapisan Penutup Lantai Bahan Buatan


- Berbahan Keramik
Keramik adalah jenis
penutup lantai yang paling popular
digunakan di Indonesia. Keramik
punya fleksibilitas pakai tinggi dan
dapat diaplikasikan pada hampir
seluruh bagian rumah. Selain kuat, lantai rumah dari bahan keramik juga
tidak membutuhkan pemolesan dan mudah dalam perawatannya. Ukurannya
berbagai macam 10 x 20, 20 x 20, 30 x 30, 40 x 40, 60 x 60, dst. Kesan
material keramik adalah hangat. Saat ini beragam tekstur keramik yang
dijual di pasaran, yang secara visual mirip dengan jenis material lain.

- Berbahan Vinyl
Material ini sangat kuat, tahan api dan air sehingga banyak juga
digunakan di bangunan-bangunan publik. Lantai ini sangat praktis untuk
mengubah tampilan ruangan. Bahan ini dapat dilepas dan diganti dengan
motif lainnya, pemasangannya juga sangat mudah.

Teknologi Bahan Page 10


- Berbahan Karpet
Lantai karpet dapat dibagi
menjadi 2 jenis. Yang pertama adalah
karpet satuan yang biasa dipakai
sebagai aksen pemanis ruangan. Motif
dan warnanya sangat beragam dengan
bahan baku yang beragam pula. Jenis
kedua adalah karpet yang secara permanen ditempel pada lantai seluruh
ruangan. Lantai jenis ini hanya cocok dipakai di daerah subtropis atau
ruangan yang memakai pendingin ruangan (AC). Kita sering menemui jenis
lantai ini di kantor atau kamar hotel. Kelebihannya adalah munculnya kesan
hangat dan proses pemasangannya yang mudah.

2.3 Teknik Pemasangan


2.3.1 Pekerjaan Pemasangan Lantai Beton
a. Lantai dipasang di atas urugan pasir, dengan tebal urugan sekitar 20 cm.
b. Campuran beton adalah 1 semen : 3 pasir : 6 kerikil.
c. Lantai tidak diplester, namun pada saat masih
basah.permukaannyadihaluskan. Jika diinginkan diplester, diberikan plester
setipis mungkin dan dilakukan pada saat beton masih basah agar tidak
terpisah.
d. Seteleh selesai dicor, permukaan harus dibasahi / digenangi air sekitar 7
hari untuk menghindari retak / pecah.
e. Untuk bidang lantai yang luas, pengecoran dilakukan dalam kotak-kotak
yang kecil untuk mempermudah pelaksanaan dan perawatannya.

2.3.2 Pekerjaan Pemasangan Lantai Bambu


a. Tentukan arah pemasangan, searah dengan panjang ruangan
b. Pasang busa/foam atau triplek diatas acian lantai dengan dipaku
c. Sebelum memasang lantai bambu, susun dahulu 2-3 baris bilah papan lantai
bambu.
d. Jika lebar ruangan lebih dari 4m, beri jarak 1mm untuk tiap 4 baris bilah
lantai bambu.

Teknologi Bahan Page 11


e. Ketok tepian lantai bambu dengan palu karet untuk memastikan sambungan
antar bambu sudah cukup kuat.
f. Pasang lis/skirting bambu disekelilingi dinding. Paku lis kearah dinding
bukan ke lantai bambu.

2.3.3 Pekerjaan Pemasangan Lantai Keramik /Granit / Marmer


a. Pada lantai dasar, di atas pasir urug diberi plesteran kemudianspesi untuk
merekat ubin.
b. Pada lantai-lantai bangunan bertingkat, di atas pelat beton diberi lapisan
pasir ± 5 cm, kemudian spesi untuk perekat ubin.
c. Jenis ubin / penutup lantai ; tegel, keramik, plastik / PVC, karet, teraso,
marmer / granit, papan kayu /parket.
d. Pada lantai dengan penutup dari keramik, pemasangan harus dilakukan
dengan cara-cara khusus agar keramik tidak meledak atau pecah serentak.

2.3.4 Pekerjaan Pemasangan Lantai Kayu


Penutup lantai kayu menggunakan papan kayu (parket) yang dipasang di
atas rangkaian balok-balok dan papan lantai dengan menggunakan penyambung
paku dan juga ditanam dalam beton. Selain penutup parket, penutup lantai kayu
dapat juga terbuat dari papan yang panjang, dengan tebal 2 s.d. 3 cm yang
dipasang di atasbalok-balok yang dipasang pada arah lebar dari luasan lantai.
Maksud pemasangan adalah untuk memperoleh jarak terkecil sehingga balok
yang digunakan sependek mungkin. Pada luasan yang berbeda perlu dilakukan
peninjauan tersendiri untuk pemasangan balok-baloknya.

Teknologi Bahan Page 12


Adapun Langkahnya :
1. Langkah pertama dari pekerjaan instalasi parquet adalah pengukuran dan
setting area, hal ini berfungsi untuk menentukan bentuk susunan parquet.
pada tulisan ini saya akan membahas pemasangan parquet pada ruangan
yang berbentuk persegi, dan susunan parquet akan dibuat menyerupai
dengan susunan bata. pertama kita perlu menentukan titik as dari ruangan
dengan menggunakan alat meteran.
2. Langkah selanjutnya adalah pelapisan ply foam, ply foam berfungsi untuk
menstabilkan kelembaban pada lantai, selain itu ply foam juga berfungsi
untuk menghindari permukaan lantai yang tidak rata dan bunyi berdecit
pada parkit
3. Selanjutnya mulailah melakukan penyusunan parkit mulai dari sudut
ruangan, pada awal penyusunan pastikan sambungan parkit tepat berada
pada center line ruangan
4. Pemasangan parquet tidak boleh rapat dengan dinding untuk mengantisipasi
apabila terjadi pemuaian parquet tidak akan rusak, oleh karena itu setiap
penyusunan gunakan plate gap pada sisi dinding untuk membuat celah
5. Lakukan pemasangan hingga seluruh ruangan terlapisi oleh parquet
6. Untuk menutupi celah pada dinding dan parquet dapat dilakukan
pemasangan list atau plint kayu dengan menggunakan lem kuning
7. Setelah selesai, bersihkan ruangan dari sisa kotoran hasil pekerjaan

Teknologi Bahan Page 13


2.3.5 Pemasangan Pada RS
Pemasangan lantai rumah sakit
cukup berbeda dengan pemasangan
vinyl pada umumnya. Banyak hal
yang perlu dipersiapkan dalam aplikasi
vinyl anti bakteri ini. Lantai rumah
sakit wajin dinaikkan kedinding
dengan bentuk melengkung untuk
menghindari adanya debu atau kotoran yang terselip diujung lantai. Untuk
memungkinkan lengkungan ini, lantai dasar pada bagian siku harus dibentuk
melengkung sebagai dasar lengkungan vinyl. Kemudian ujung vinyl ditutup
oleh penjepit untuk merekatkan karpet ruanh operasi bernahan vinyl kedinding
dengan maksimal. Sambungan pada vinyl pun dapat dilas menggunakan bahan
karet khusus. Hal ini ditunjukan untuk merapatkan sambungan antar vinyl
secara maksimal hingga tidak ada celah yang dapat dimasuli debu atai kotoran.

2.4 Perawatan Lantai Bangunan


2.4.1 Lantai Beton
Cara perawatannya sangat mudah, cukup mengepel lantai beton seminggu
sekali. Hemat dan modern dalam satu material.

2.4.2 Lantai Keramik


Cara perawatannya mudah dan berikut ini adalah beberapa tips agar lantai
keramik Anda selalu bersih, mengkilap, terawat, dan enak dilihat. Lantai
keramik harus rajin disapu saat kotor, menghindari butiran pasir tajam yang
dapat menyebabkan goresan di permukaan keramik. Lakukan pengepelan secara
rutin, jika memungkinkan 3x sehari dan di saat kotor. Pengepelan menggunakan
air bersih saja atau ditambah obat pel lantai bila perlu, jika terlalu banyak akan
meninggalkan sisa deterjen yang bersifat lengket dan mempercepat kotoran
menempel kembali.
Hindari pembersih lantai dengan kandungan asam atau acid tinggi yang
akan membuat lapisan glazur keramik terkikis dan tidak mengkilat lagi.
Gunakan pel dengan daya serap tinggi, dan untuk keramik di luar ruangan

Teknologi Bahan Page 14


(teras) yang terpapar sinar matahari dan air hujan harus sering-sering
dibersihkan. Jika ada kerak segera bersihkan dengan menggunakan obat
pembersih yang mengandung acid tidak terlalu tinggi setelah itu bilas dengan air
dan keringkan.

2.4.3 Lantai Kayu/Parket


Cara perawatannya, lakukan pemeliharaan rutin seperti menyapu atau
mengepel lantai parket agar sisa debu atau kotoran tidak menjadi noda yang
menempel di sela-sela sambungan parket. Hindari membersihkan parket dengan
bahan yang mengandung wax karena lama kelamaan parket akan terlihat kusam.
Ketika mengepel juga jangan menggunakan pel yang terlalu basah.
Cara terbaik adalah dengan menggunakan penyedot debu, dengan demikian
debu yang kasar juga tak akan menggores lantai parket. Sebaiknyajangan
menggunakan sepatu berhak runcing ketika berada dalam ruangan dengan lantai
parket. Hindari kontak langsung dengan cahaya matahari karena akan
menyebabkan penuaan warna pada parket. Gunakan tirai transparan untuk
menutupi daerah yang terkena sinar matahari secara langsung. Hindari baret
atau goresan pada lantai parket dengan mengangkat perabotan.

2.4.4 Lantai Bambu


a. Gunakan pel lembut untuk membersihkan debu disetiap hrinya atau cukup
dengan menyapunya (gunakan spu yang berbahan lembut).
b. Letakkan keset kaki pada pintu, guna untuk mengurangi debu saat
seseorang memasuki ruangan.
c. Gunakan beberapa tetes detergen dan setengah ember air untuk mengepel
lantai, peras kain pel hingga setengah kering, jika terlalu banyak kandungan
air dalam kain pel akan merusak lantai.
d. Jika terdapat meja, kursi, atau meubel lainnya, baiknya dilapisi karet
menghindari pecahnya serat bambu.

Teknologi Bahan Page 15


2.4.5 Lantai Granit
a. Sebelum dipel bersihkan marble renewal dari debu dan pasir. Bila masih
ada pasir maka granit bisa tergores saat di pel.
b. Gunakan kain pel yang lembut.
c. Gunakan cairan pel poles granit sesuai yang disarankan pada kemasan
produk. Biasanya satu tutup botol dicampur dengan tiga liter air bersih

2.4.6 Lantai Marmer


Untuk perawatannya sehingga tampil selalu cemerlang, lantai marmer harus
dirawat dengan berbagai jenis perawatan seperti poles marmer dan poles teraso.
Tentunya dengan biaya yang tak murah. Tips jika ingin cara perawatan lantai
marmer yang lebih murah yaitu dengan cara sebagai berikut. Pertama-tama, pel
lantaidengan cairan pembersih lantai. Setelah kering, oleskan krim yang biasa
digunakan untuk memoles badan mobil anda ke seluruh permukaan lantai
marmer. Tunggu beberapa saat agar krim poles itu meresap. Setelah dirasa
cukup meresap, gosok lantai marmer dengan sabut cuci piring (spons yang
berwarna hijau) sampai krim benar-benar hilang bisa juga dengan jasa restorasi
dan jasa kristalisasi marmer. Bersihkan bekas krim dengan sapu, lalu pel lantai
seperti biasa.

2.5 Kelebihan dan Kekurangan


2.5.1 Vinyl
Kelebihan :
- Harga relatif sangat murah.
- Mudah dipasang dan cocok digunakan untuk melapisi lantai di berbagai
ruangan. Dapur, kamar mandi, ruang keluarga, bahkan ruang bermain pun
bisa menggunakannya.
- Mudah dibersihkan. Cukup disapu dan dipel sesekali. Untuk perawatan
berjangka Anda cukup memberikan plitur saja.
- Fleksibel, tahan lama dan tidak mudah rusak, serta tahan air.
Kekurangan :
- Jika rusak atau robek, susah dibetulkan kembali. Harus diganti
keseluruhannya.

Teknologi Bahan Page 16


- Proses pembuatannya mengandung banyak unsur kimia. Bahan-bahan
tersebut dapat memengaruhi kualitas udara dalam jangka waktu lama di
rumah.

2.5.2 Karpet
Kelebihan :
- Dapat menciptakan atmosfer
ruangan yang sangat nyaman dan
dapat berfungsi meredam udara
dingin di musim hujan.
- Dapat berfungsi sebagai bahan
peredam bising/suara yang baik.
- Bisa menjaga kualitas udara dalam
ruangan dengan membungkam
debu serta bulu hewan.
Kekurangan :
- Mudah terkena noda dan sulit untuk dibersihkan.
- Biaya cuci dan pembersihannya tergolong mahal karena membutuhkan
tenaga bantuan yang berpengalaman.
- Mudah belel dan memudar jika berada di ruangan yang sering dilalui
orang-orang rumah, apalagi jika bahan materialnnya murah.

2.5.3 Lantai Kayu


Kelebihan :
- Daya tahan ultra tinggi, dapat
digunakan seumur hidup hanya
dengan memberikan sentuhan
pewarnaan ulang dalam jangka
waktu tertentu.
- Tahan air dan sangat mudah
dibersihkan dari noda, baik disapu
atau dengan dipel.

Teknologi Bahan Page 17


- Penggunaan tipe lantai ini memberikan kesan yang natural namun juga
mewah.
Kekurangan :
- Pemasangannya relatif sulit dan membutuhkan waktu lama.
- Tidak dapat menahan benda panas di atasnya dan akan menimbulkan
bekas yang semi permanen.
- Dapat menyusut dan memuai tergantung pada kondisi cuaca yang
berubah-ubah.
- Tidak tahan benturan dan juga tidak dapat meredam suara.

2.5.4 Lantai Keramik


Kelebihan :
- Tahan lama, bahkan mampu
bertahan hingga puluhan tahun,
- Tersedia dalam beragam bentuk,
ukuran, warna, pola, dan tekstur,
- Perawatannya mudah, cukup
dibersihkan dengan menggunakan
kain basah,
- Tahan dan tidak menyerap air,
- Harga yang ditawarkan sangat bervariasi, dari murah sampai mahal,
tergantung dari kualitas dan ukuran.
Kekurangan :
- Menciptkan kesan Dingin,
- Termasuk material keras dan licin sehingga kurang nyaman diinjak, apabila
basah,
- Mudah pecah saat pemasangan dan saat pengangkutan
- Nat antar keramik yang kotor akibat noda susah dibersihkan.

Teknologi Bahan Page 18


2.5.5 Lantai Bambu
Kelebihan :
- Harganya relatif murah
- Lebih ramah lingkungan
- Memberikan kesan sejuk terhadap ruangan
- Lebih anti rayap
Kekurangan :
- Kurang tahan air
- Mudah pecah jika terkena paku
- Mudah tergores
- Tidak tahan benda-benda kimia.

2.5.6 Lantai Granit


Kelebihan :
- Body lebih kuat
- Lebih mengkilap
- Tahan goresan
Kekurangan :
- Kurang tahan terhadap noda
- Perawatan lebih sulit
- Harga lebih mahal

2.5.7 Lantai Marmer


Kelebihan :
- Bahan alami marmer
memberikan motif yang beragam
dan tidak sama pada setiap
potongannya.
- Memberikan kesan mewah
- Daya tahan terhadap beban relatif
tinggi sehingga lebih tahan lama.

Teknologi Bahan Page 19


Kekurangan :
- Harganya relatif mahal
- Proses pemasangannya membutuhkan keahlian khusus dan memakan
waktu
- Memberikan kesan dingin pada ruangan
- Memiliki pori-pori sehingga noda susah dihilangkan jika tidak diberi
lapisan pelindung
- Akan membekas jika tergores

2.5.8 Lantai Batu Alam


Kelebihan :
- Tampilannya akan semakin cantik dan menawan seiring berjalannya
waktu.
- Merupakan tipe lantai yang paling kuat dibandingkan jenis lainnya.
- Tampilan yang dimiliki sangat cocok dan dapat digunakan sepanjang
waktu.
- Dapat menambahkan kesan earthy dan estetik pada tiap hunian.
Kekurangan :
- Harganya mahal dibandingkan lantai lainnya.
- Pemasangan/instalasi yang cukup rumit.
- Beberapa tipe lantai dapat menyerap noda dan kotoran.
- Licin ketika terkena basah.

Teknologi Bahan Page 20


III. KESIMPULAN

Pengertian lantai adalah bagian dasar sebuah ruang, yang memiliki peran penting untuk
memperkuat eksistensi obyek yang berada di dalam ruang. Fungsi lantai secara umum adalah:
menunjang aktivitas dalam ruang dan membentuk karakter ruang.

Bahan penutup lantai adalah material akhir yang melapisi strukur lantai dan menjadi
permukaan untuk berpijak. Beban yang diterima oleh lantai kadang-kadang cukup besar
sehingga membutuhkan ketepatan desain dan pemilihan material yang tepat.

Jenis- jenis bahan bahan penutup lantai terdiri dari berbagai macam, yaitu :

Penutup Lantai Bahan Alami :


1. Lantai Kayu
2. Lantai Bambu
3. Lantai Batu Alam
4. Lantai Marmer
5. Lantai Granit

Penutup Lantai Bahan Buatan :


1. Lantai Keramik
2. Lantai Vinyl
3. Karpet

Teknologi Bahan Page 21


DAFTAR PUSTAKA

https://www.99.co/blog/indonesia/tipe-lantai/
http://febyoktora-archi.blogspot.com/2011/01/materi-kuliah-bahan-bangunan-bahan.html
http://materialpilihanku.blogspot.com/2017/07/macam-pilihan-bahan-material-penutup.html
https://hakimhomint.wordpress.com/2017/02/23/macam-lantai/

Teknologi Bahan Page 22

Anda mungkin juga menyukai