Pengertian Sloof
Sloof adalah suatu elemen struktural dari bangunan yang terletak diatas pondasi yang
mampu menahan beban dari struktur lain yang berada diatasnya ke struktur pondasi
dengan menolak membungkuk.
Fungsi Sloof
- sebagai penahan dan yang membantu pondasi dari beban diatanya
- menjadi tempat menempelnya pasangan batu merah atau batako
- sloof dan pondasi berfungsi sebagai tempat berdirinya dinding atau tempat
menempelnya pasangan batu merah agar batu merah tidak mudah retak atau
patah. Apabila sloof patah maka ada pondasi yang menopang dinding
- untuk menyalurkan beban dinding ke pondasi, sebagai pengunci dinding agar
apabila terjadi pergerakan pada tanah, dindiing tidak roboh
Cara Menghitung Kebutuhan Material Sloof
- ukuran dimensi sloof rumah 1 lantai biasanya berukuran 15 x 20 cm , besi
tulangan 4 buah diameter 10 mm (4d 10), begel menggunakan diameter 8 mm
berjarak 15 cm (d8 15).
- untuk rumah 2 lantai ukuran dimensi sloof menggunakan 20 x 30 cm,
besi tulangan besi beton utama 6d 12 mm, begel d8-10 cm
Contoh :
panjang sloof 6 m, lebar sloof 15 cm,
tinggi sloof 20 cm.
jadi vol. sloof = p x l x t
= 6 m x 0,15 m x 0,2 m
= 0,18 m³
Menghitung kebutuhan semen :
berat semen 1 zak = 50 kg
berdasarkan SNI thn 2008 bahwa per 1 m³ itu membutuhkan semen 276 kg.
jadi kebutuhan semen = semen 1 m³ x vol sloof
= 276 x 0,18
= 49,68 kg → 50 kg
Menghitung Kebutuhan Pasir :
berdasarkan peraturan SNI thn 2008 bahwa kebutuhan pasir per 1 m³ itu
membutuhkan 828 kg.
jadi kebutuhan pasir pada sloof dengan ukuran 6 x 0,15 x 0,2 :
= per 1 m³ x volume sloof
= 828 x 0,18
= 149,04 kg
Berat jenis pasir itu sendiri adalah 1400 kg/m³ , jika dikonversikan ke satuan m³ maka
= 149,04 : 1400
= 0,1 m³
berat jenis kerikil adalah 1350 kg/m³ ,jika dikonversikan ke satuan m³ maka :
= 182 : 1350
= 0,13 m³
Jadi kebutuhan split untuk sloof dengan panjang 6 m adalah 182 kg atau 0,13 m³
Contoh Soal :
Jika ingin mengetahui jumlah batang/ lonjor besi tersebut maka, total panjang besi : 12
(12 m → panjang standar besi tulangan per batang/lonjor)