Pasangan dinding batu bata banyak digunakan pada rumah tembok diberbagai wilayah Indonesia,
bahan bangunan yang terbuat dari hasil pembakaran tanah liat ini tergolong murah dan mudah
didapat, selain itu kemudahan dalam pengerjaanya juga menyebabkan batu bata banyak digunakan
masyarakat. sebelumnya perlu dilakukan perhitungan terlebih dahulu untuk mendapatkan
data volume kebutuhan pasangan dinding batu bata sehingga bisa mendatangkan material dalam
jumlah pas. volume pekerjaan dinding batu bata dapat dihitung dalam satuan m2 atau m3, kemudian
untuk mendapatkan nilai perkiraan rencana anggaran biaya bangunan maka dapat dilakukan dengan
cara mengalikan total volume dengan harga satuan per m3 pasangan batu bata merah.
Kita hitung terlebih dahulu total panjang dinding batu bata keempat sisi kamar yaitu 4bh x 3m = 12
m
L = 12 m x 3 m = 36 m2.
Selanjutnya kita hitung luas lobang pada dinding yaitu pintu dan jendela
Jadi total volume pasangan dinding batu bata adalah 36 m2 1,89 m2 1,05 m2 = 33,06 m2.
Untuk menghitung total kebutuhan batu bata maka bisa dilakukan dengan cara mencari terlebih
dahulu data jumlah bata yang diperlukan dalam 1 m2. misalnya kita ketahui jumlah batu bata per m2
= 70 bh. maka total bata yang dibutuhkan adalah 33,06 m2 x 70bh = 2314,2 dibulatkan menjadi 2315
bh. jadi kita bisa membeli batu bata di toko bangunan dengan menambahkan sedikit faktor keamanan
untuk mrngantisipasi pecah atau kerusakan dengan total jumlah pembelian batu bata sebanyak 2350
bh.
Untuk menghitung total kebutuhan pasir dan semen pada batu bata bisa kita lihat pada artikel
berikutnya yang berjudul analisa harga satuan pasangan dinding batu bata per m2
Batu bata merah merupakan salah satu jenis material yang digunakan untuk pekerjaan dinding. Pada
kesempatan ini kami akan men-share sedikit pengetahuan tentang cara menghitung kebutuhan batu bata
merah pada bangunan / rumah yang akan kita bangun.
Untuk menghitung kebutuhan batu bata merah pada pasangan dinding di bangunan / rumah kita, mari
kita hitung terlebih dahulu dalam skala kecil, yaitu kebutuhan batu bata merah per m2. Namun
sebelumnya kita harus tahu terlebih dahulu ukuran batu bata merah.
Batu bata merah dari masa ke masa mengalami kemerosotan ukuran. Dekade tahun 80-an, batu bata
merah yang lazim beredar di Jawa berukuran 20x10x5 cm bahkan lebih. Saat ini yang lazim beredar di
Jakarta 17-18 x 7-7,5 x 4-4,2 cm. Suatu hal yang biasa dilakukan produsen berbagai sektor termasuk
batu bata merah untuk menekan biaya produksi dan harga jual. Banyak konsumen tidak
menyadari, volume melorot hampir 50%, yang secara logika harga harus separuhnya.
Saat ini ukuran batu bata yang beredar dipasaran mempunyai ukuran dimensi bervariasi baik yang
dijumpai dari hasil pabrikasi maupun hasil pekerjaan lokal atau industri rumah tangga. Untuk bangunan,
ukuran standard yang biasa dipergunakan adalah :
1. Panjang 240 mm, Lebar 115 mm dan Tebal 52 mm
2. Panjang 230 mm, Lebar 110 mm dan Tebal 50 mm
Penyimpangan yang diijinkan untuk ukuran tersebut adalah : Panjang maksimum 3%, Lebar maksimum 4
% dan Tebal maksimum 5%.
Sebagai contoh menghitung kebutuhan batu bata merah kali ini kami mengambil contoh ukuran panjang
230 mm, lebar 110 mm dan tebal 50 mm. Langkah-langkah perhitungannya sebagai berikut :
Panjang batu bata merah didapat = 230 mm, tebal / tinggi = 50 mm.
Menambahkan ketebalan spesi mortal terhadap sisi atas panjang batu bata merah dan sisi
samping dari batu bata merah tersebut, misalnya spesi mortalnya 20 mm.
Nilai efisiensi 1 buah batu bata merah yang telah dilapisi spesi mortal tersebut menjadi
panjang = 230 mm + 2 mm = 250 mm dan tinggi = 50 mm + 20 mm = 70 mm
Luas efisiensi 1 buah batu bata merah = panjang x tinggi = 0,25 x 0,07 ( satuan diubah
menjadi meter ) = 0,0175 m2
= 1 m2 / 0,0175 m2 = 58 buah.
Dari hasil per m2 tersebut dapat kita hitung kebutuhan pasangan batu bata merah di bangunan / di
rumah kita masing - masing dengan dikalikan luasan total pasangan batu bata yang akan kita buat
setelah sebelumnya menghitung volume material pondasi , sekarang kita akan mencoba
menghitung volume material pasangan dinding bata, misalkan sebuah pekerjaan dinding
bata sepanjang 20 m setinggi 3 m, berapa volume pasangan bata, semen, pasir dan jumlah
tenaga yang dibutuhkan.
sebelum melaksanakan pekerjaan pasangan batu bata sebaiknya dihitung terlebih dahulu
kebutuhan volume material bata yang diperlukan, sehingga tidak terjadi kelebihan maupun
kekurangan bata pada saat proses pelaksanaan pasangan dinding bata. dari hasil
perhitungan juga perlu ditambahkan kelebihan jumlah sebagai angka keamanan untuk
mengatasi kekurangan bata akibat pecah atau hal-hal lain. Contoh gambar pasangan bata
3D dapat dilihat pada gambar dibawah ini
setelah sebelumnya menghitung volume material pondasi , sekarang kita akan mencoba
menghitung volume material pasangan dinding bata, misalkan sebuah pekerjaan dinding
bata sepanjang 20 m setinggi 3 m, berapa volume pasangan bata, semen, pasir dan jumlah
tenaga yang dibutuhkan.
volume = 20 m x 3 m = 60m2
berikutnya mencari data analisa BOW untuk 1m2 pasangan dinding bataadalah
Pasangan batu bata dengan 1 Pc : 4 Ps per m2 tebal bata
80,0000 Buah Batu bata
0,4000 Sak semen
0,0510 M3 Pasir pasang
0,0480 Mandor
0,0160 Kepala tukang batu
0,1600 Tukang batu
0,4800 Pekerja
selanjutnya berdasarkan analisa diatas dapat dihitng volume material seluas 60 m2
kebutuhan material untuk 60 m2 pasangan bata adalah
80,0000 x 60 m2 = 4800 Buah batu bata
0,4000 x 60 m2 = 24 sak semen
0,0510 x 60 m2 = 3.06 m3 pasir pasang
kebutuhan tenaga untuk 60 m2 pasangan bata adalah
0,0480 x 60 m2 = 2.88 hari mandor
0,0160 x 60m2 = 0.96 hari kepala tukang batu
0,1600 x 60 m2 = 9.6 hari Tukang Batu
0,4800 x 60 m2 = 28.8 hari Pekerja
untuk jumlah tenaga dapat dihitung dengan cara
misalkan kita menginginkan pekerjaan tersebut selesai dalam 5 hari naka jumlah tenaga
untuk pasangan batu bata seluas 60 m2 adalah:
2.88 hari: 5 = 0.576 dibulatkan 1 mandor
0.96 hari : 5 = 0.192 dibulatkan 1 kepala tukang batu
9.6 hari: 5 = 1.92 dibulatkan 2 Tukang Batu
28.8 hari : 5 = 5.76 dibulatkan 6 Pekerja
Hebel atau beton ringan untuk bahan adonannya antara lain terdiri dari pasir
kwarsa, semen, kapur, sedikit gypsum, air, dan alumunium pasta sebagai bahan
pengembang (pengisi udara secara kimiawi). Setelah adonan tercampur sempurna,
nantinya akan mengembang selama 7-8 jam. Alumunium pasta yang digunakan
dalam adonan tadi, selain berfungsi sebagai pengembang ia berperan dalam
mempengaruhi kekerasan beton. Volume aluminium pasta ini berkisar 5-8 persen
dari adonan yang dibuat, tergantung kepadatan yang diinginkan. Adonan beton
aerasi ini lantas dipotong sesuai ukuran.
Sedang untuk batu bata batu bata terdiri atas jenis bata tanah liat atau lempung,
bata pasir kapur, dan bata mortar. Sedangkan dari segi pembuatannya, ada batu
bata merah konvensional dan bata press. Batu bata merah dibuat dari tanah liat
yang dicetak kemudian dibakar, tidak semua tanah liat bisa digunakan, hanya yang
terdiri dari kandungan pasir tertentu
Batu bata
Menghitung kebuthan bata batako per m2 dapat dilakukan dengan cara mencari
jumlah bata atau batako yang terpasang pada dinding dengan satuan luas m2 yang
untuk menghitungnya dapat dilakukan dengan cara membuat gambar pasangan
dinding atau melakukan uji coba secara langsung dilapangan untuk mengetahui
jumlah kebutuhan batako per m2. sebelumnya perlu diketahui terlebih dahulu berapa
ukuran panjang dan lebar batu bata yang akan dihitung jumlah kebutuhan tiap meter
persegi, namun jika ingin menghitung per meter kubik maka diperlukan data tinggi
batu bata untuk menghitung volumenya, contohnya untuk batu bata ukuran tebal 10
cm x lebar 5 cm x panjang 20 cm dapat dibuat gambar pemasangan dinding batu bata
ukuran 1 m x 1 m seperti pada gambar pasangan batu bata dan batako dibawah ini
pada gambar diatas pasangan dinding dengan jarak spesi adukan antar bata 2 cm,
jumlah batu bata utuh yang bertuliskan rumahbangun.com adalah 56 buah sedangkan
yang setengah bata ada 14 buah dan jika digunakan satu bata utuh adalah 7 buah, jadi
jumlah kebutuhan batu bata per m2 adalah 56 bh + 7 bh = 63 bh. harga batu bata per
buah adalah +/- Rp.300,00
Pada gambar diatas batako dipasang dengan jarak spesi adukan 2 cm, jumlah batako
utuh yang bertuliskan rumahbangun.com ada 8 bh sedangkan batako terpotong apabila
digabungkan ada 3 bh maka kebutuhan batako per m2 adalah 8 bh + 3 bh = 11 bh.
Harga batako per buah adalah +/- Rp.1500,00.
Untuk material lainya dengan ukuran berbeda seperti selcon atau batu bata yang
dipesan dengan ukuran khusus maka dapat dihitung dengan langkah seperti diatas,
untuk mengetahui total kebutuhan batu bata pada sebuah rumah maka dapat dihitung
dengan cara mengalikan jumlah batu bata per m2 dengan volume luas total pasangan
batu bata, misalnya suatu dinding ukuran panjang 9 m setinggi 3 m berarti mempunyai
luas 27 m2 maka kebutuhan batu bata untuk dinding tersebut adalah 27 m2 x 63 bh =
1701 bh.