Anda di halaman 1dari 15

Bahan Ajar Struktur Beton Bertulang Tangga Beton Bertulang

TANGGA
BETON BERTULANG 4
Nama-nama bagian tangga:

Anak Tangga

Balustrade

Bordes
a = antrede (antritt)
s = optrede (auftritt)

Bahan untuk tangga : kayu, baja, beton dan kombinasinya

Tangga Lurus, Tangga Lurus,


tanpa Bordes dengan Bordes

Tangga U, Tangga U,
dgn Bordes dgn 2 Bordes

54
Bahan Ajar Struktur Beton Bertulang Tangga Beton Bertulang

Tangga L, Tangga U,
dengan Bordes dg. Bordes
Lengkung

Tangga Tangga Tangga


Lingkar Lengkung Lengkung

Bentuk-bentuk Tangga:

Tanpa bordes :
Anak tangga ditikungan harus
dibuat sedemikian sehingga

Anak tangga bertemu tangga tetap nyaman dan aman.

di satu titik (grs.htm)


Tidak baik/nyaman !

Sebaiknya dibuat dg
pembagian menurut
garis biru!

Jenis2 tangga menurut strukturnya:


Tangga plat: Tangga dengan struktur pendukung berupa plat (biasanya berupa
plat beton bertulang). Di atas plat tangga yang miring ini terdapat
anak tangga.
Tangga balok: Tangga dengan struktur pendukung berupa balok (dapat berupa
balok beton bertulang, kayu atau baja profil).
Tangga kantilever: Anak-anak tangga berupa kantilever yang terjepit salah satu
ujungnya di dalam dinding atau balok

Jenis-jenis tangga menurut strukturnya:

55
Bahan Ajar Struktur Beton Bertulang Tangga Beton Bertulang

(1) Tangga Pelat:

Potongan A – A

Pada jenis (1):


Pelat injak akan meneruskan beban ke struktur pelat tangga. Tidak ada perancangan
khusus untuk pelat injak (anak tangga), cukup diberi tulangan susut / konstruktif.

(2) Tangga Balok

Potongan A - A

(1) Tangga Pelat:


Pada jenis (1):

56
Bahan Ajar Struktur Beton Bertulang Tangga Beton Bertulang

Pelat injak akan meneruskan


beban ke struktur pelat tangga.
Tidak ada perancangan khusus
utk pelat injak. Cukup diberi
tulangan susut / konstruktif.

(2) Tangga Balok


Pada jenis (2), (3), (4): Beban
tangga akan dipikul oleh plat
injak sebagai pelat atau balok
terlentur yang ditumpu pada
kedua sisinya atau salah satu
sisinya (sbg kantilever) .
Selanjutnya beban diteruskan
ke balok pendukung atau ke
dinding.
(3) Tangga dengan Balok Tepi

(4) Tangga Kantilever

Dinding
beton

Persyaratan Tangga:
• Lebar tangga dan bordes memenuhi kebutuhan

57
Bahan Ajar Struktur Beton Bertulang Tangga Beton Bertulang

• Panjang tangga cukup, sehingga dapat memberi aantrede (antritt) dan optrede
(auftritt) yang proporsional dan aman
• Sandaran yang cukup kuat dan aman
• Memenuhi persyaratan struktural

a = aantrede , antritt, tread

s = optrede , auftritt, rise

Aturan / Pedoman:
1. Aturan ukuran langkah → 2.s + a = 59 s/d 65 cm
Nilai ideal: 63 cm
2. Aturan keamanan → s + a = 46 cm
3. Aturan kenyamanan → a – s = 12 cm

Aturan / Pedoman:
Lebar tangga : minimum 80 cm,
(tgt luas bangunan, jml.penghuni)
Tinggi optrede (s) : maks. 19 cm (umum) atau 21 cm (rmh. tinggal)
Lebar aantrede (a) : min. 26 cm

58
Bahan Ajar Struktur Beton Bertulang Tangga Beton Bertulang

Contoh Hitungan :
Elevasi Lantai 1: + 300 cm
Elevasi Lantai 2: + 610 cm → jadi beda tinggi h = 310 cm
Ukuran ruang tangga: 300 cm x 400 cm.

Dicoba: Tangga U dengan 1 bordes, dg lebar tangga 120 cm, lebar bordes 120 cm
jadi: lebar tangga total = 2 x 120 + 10 (jrk antara) = 250 cm, OK!
Digunakan: s = 17 cm dan a = 28 cm
Jadi: 2s + a = 2.17 + 28 = 62, OK!

Jml anak tangga = n = h/s – 1 = 310/17 – 1 = 17,24 buah


Dibulatkan ke atas menjadi 18 buah → 14 buah anak tangga dg s = 17 cm
4 buah anak tangga dg s = 18 cm

59
Bahan Ajar Struktur Beton Bertulang Tangga Beton Bertulang

Beda tinggi anak tangga sebesar 1 cm dapat ditolerir dan tdk akan terasa bagi
pemakai. Anak tangga dg s = 18 cm tsb di taruh di bagian bawah dan atas tangga.
Tangga U dengan 1 bordes:

Dibuat jml. anak tangga atas


= jml anak tangga bawah =
18/2 = 9 buah
Panjang ruang tangga yg
diperlukan
= 9 x a + lbr bordes
= 9 x 28 + 120
= 372 cm, OK!

Tangga dg balok: Asumsi sistim struktur tergantung pada posisi kolom yang ada

B
A C

Balok

Balok

Kolom
Kolom Kolom
z
Kolom /
Balok induk Kolom /
Balok induk

Dipasang begel
yg cukup Salah Benar
! !

Sistim Struktur Tangga

Asumsi A, B dan C tersebut semuanya benar → dengan catatan: pelaksanaan sesuai


dengan asumsi yang dipilih.

60
Bahan Ajar Struktur Beton Bertulang Tangga Beton Bertulang

Masing-masing asumsi akan menghasilkan perilaku struktur yang berbeda, sehingga


penulangannyapun akan berbeda.

Kolom

Kolom /
Balok induk
Tangga pelat: Asumsi sistim struktur tergantung pada posisi kolom yang ada

C
Berarti harus ada balok-balok lintang pada titik A –
Pelat
D
A Balok2 ini harus ada yang mendukung → dukungan
Pelat B
dapat berupa kolom, dinding atau balok induk.

Pelat

Balok
Bordes

Balok-balok lintang pada titik A – C

Pelat

Pelat

Balok
Pelat Bordes 61
Bahan Ajar Struktur Beton Bertulang Tangga Beton Bertulang

Balok-balok lintang pada titik A – C

Pelat

Pelat
A

Pelat Balok
Bordes

Tangga tanpa balok-balok lintang → `tangga layang`


Analisis struktur harus dilakukan secara 3 dimensional

2D SALAH

Perancangan Tangga
1. Untuk tangga dengan balok:
- Perancangan plat injak (anak tangga) dan pelat bordes
- Perancangan balok tangga

62
Bahan Ajar Struktur Beton Bertulang Tangga Beton Bertulang

2. Tangga pelat (tanpa balok):


- Perancangan pelat tangga dan pelat bordes
- Perancangan balok2 lintang
3. Perancangan kolom dan fondasinya pada ruang tangga
(Biasanya kolom dan fondasi ini juga merupakan bagian dari struktur bangunan sec.
Keseluruhan, yang mendapat beban dari lantai2 bangunan dan beban tangga)
Catatan:
- Perancangan tangga biasanya dilakukan terpisah dari hitungan
struktur portal bangunan, seperti halnya elemen2 asesori lainnya:
sunscreen, talang air, listpank etc.
- Gambar2 rencana dan pelaksanaan harus sesuai dengan asumsi yang
digunakan dalam hitungan.
Hitungan tulangan tangga pada dasarnya identik dengan hitungan tulangan untuk
elemen balok atau pelat biasa.

Dengan BMD yg demikian, berarti hitungan penulangan


dilakukan pada penampang pot. vertikal (lih. gbr.). Hal
ini tidak praktis, karena tulangan di pasang miring
sejajar dengan permukaan balok/pelat beton.
Sehingga beban tangga diurakan menjadi sbb.:

Hitungan penulangan
dilakukan pada penampang
tegak lurus sumbu
memanjang balok atau pelat.

Hitungan tulangan pelat tangga → ditinjau untuk b = 1000 m.

63
Bahan Ajar Struktur Beton Bertulang Tangga Beton Bertulang

Mu = Cc (d – a/2) = 0,85. fc`. a . b (d – a/2)


Mu adalah momen terfaktor hasil hitungan analisis struktur tangga, sehingga persm.
tsb menjadi persm. kuadrat dalam a
→ a dpt dihitung.
Dari syarat ΣFh = 0 maka Cc = Ts → 0,85. fc`. a . b = As. Fy
As dapat dihitung.
Syarat penulangan: As max = 0, 75. Asb
As min = (1,4 / fy ) b. d atau (Öfc‘ /(4. fy)) b. d
Jika As < As,min → digunakan As = As,min
mengindikasikan bahwa pemilihan tebal balok atau pelat lantai
terlalu besar.
Jika As > As,min → mengindikasikan bahwa pemilihan tebal balok atau pelat lantai
terlalu kecil → sebaiknya tebal balok / pelat ini diperbesar
- Pada balok bisa dipakai tulangan rangkap.
- Pada pelat umumnya dipakai tulangan tunggal, sehingga
tebal pelat perlu diperbesar

120
cm

120
cm

380
cm
+
6.08
Tebal plat t = 20 cm

Contoh Perancangan Tangga

Tebal plat t = 20 cm
Bahan: +
4.54
beton dengan fc‘ = 30 MPa
Tebal plat t = 20 cm

+
64
3.00
Bahan Ajar Struktur Beton Bertulang Tangga Beton Bertulang

baja tulangan dengan fy = 400 MPa


Beban:
Beban hidup = 4 kN/m2 (vertikal)
Berat sendiri beton = 24 kN/m3
Lebar tangga 120 cm.

Rencanakan:
1. Jumlah anak tangga
2. Kebutuhan tulangan
3. Gambar penulangan

Penyelesian:
Pertama-tama harus ditentukan dahulu jumlah anak tangga dengan nilai a & s yg
memenuhi syarat:
Dicoba dengan s = 17 cm dan a = 29 cm.
Cek: 2s + a = 63 cm, OK.
Beda tinggi antar lantai = 608 – 300 = 308 cm
Jml anak tangga = (308/17) -1 = 18,1 buah,
digunakan 18 anak tangga
(masing-masing 9 buah di bawah dan di atas bordes):

14 buah anak tangga dg s = 17 cm


4 buah anak tangga dg s = 17,5 cm

65
Bahan Ajar Struktur Beton Bertulang Tangga Beton Bertulang

Sudut miring tangga:


 = atan (s/a) = atan (17/29) = 30,379o

Tebal plat tangga t = 20 cm adalah


tebal miring.
Untuk menghitung beban berat
sendiri perlu dicari tebal
vertikalnya.
t = 20 cm
t1 = ½ s.cos a = ½. 17.cos 30,379
= 7,333 cm
t2 = t + t1 = 27,333 cm
t3 = t2 / cos a = 27,333 / cos 30,379 =
31,683 cm

Ukuran tebal ini dianggap sudah tebal jadi (termasuk finishing).


Sistim struktur tangga dianggap sebagai balok sederhana horisontal (dengan tumpuan
sendi rol), dengan semua beban arah vertikal ke bawah):

Beban tangga (ditinjau utk lebar tangga 1,2 m):


Berat sendiri bag miring: qD1 = t3 . 1,2 . 24
= 0,31683 . 1,2 . 24
= 9,125 kN/m‘

→ terfaktor qD1u = 1,2 . 9,125 = 10,95 kN/m‘


Berat sendiri bordes: qD2 = t . 1,2 . 24
= 0,20 . 1,2 . 24

66
Bahan Ajar Struktur Beton Bertulang Tangga Beton Bertulang

= 5,76 kN/m‘

→ terfaktor qD2u = 1,2 . 5,76 = 6,912 kN/m‘


Beban hidup: qL = 1,2 . 4 = 4,8 kN/m‘ → terfaktor qLu = 1,6 . 4,8 = 7,68 kN/m‘

Analisis struktur:
Karena beban ditinjau vertikal, maka momen dihitung pada panjang bentang proyeksi
380 cm.
Reaksi tumpuan:

Rki = ((½ . 6,912 . 1,192) + (10,95 . 2,61 . 2,495) +


(½ . 7,68 . 3,82)) / 3,8
= 34,644 kN

Rka = ((6,912 . 1,19 . 3,205) + (½ . 10,95 . 2,612) +


(½ . 7,68 . 3,82)) / 3,8
= 31,344 kN

Mmax di titik x = 34,644 / (10,95 + 7,68) = 1,860 m dr kiri.


Mu,max = 34,644 . 1,86 - (½ . (10,95 + 7,68) . 1,862)
= 32,212 kNm

Kontrol kemampuan geser:


Pada plat, tebal plat harus ditetapkan sdmk shg plat mampu menahan gaya geser
tanpa tulangan geser:
Vu,ki = 34,644 kN pada tebal plat t/cos a = 23,183 cm
Vu,ka = 31,344 kN pada tebal plat bordes t = 20 cm

67
Bahan Ajar Struktur Beton Bertulang Tangga Beton Bertulang

Kemampuan geser beton:


Vc,ki = 0,75 . (√30/6).1200.(231,83 – 50) = 149,388 kN
Vc,ka = 0,75 . (√30/6).1200.(200 – 40) = 131,453 kN

Jadi:
Tebal plat tangga & bordes cukup.
Hitungan kebutuhan tulangan lentur:
Karena tulangan di pasang searah dengan kemiringan plat, maka untuk mudahnya
hitungan tulangan pada bagian plat miring didasarkan pada t = 20 cm dengan nilai
momen sebesar Mu,max . cos a = 27,789 kNm.
Diambil lindungan beton 20 mm dan baja tul. dia 12 mm → d = 200 – 20 – 6 = 174 mm
Rn = Mu / (b.d2) = 27789000 / (1200 . 1742) = 0,76488
ρ = 0,85.30/400.(1 - √(1 – 2.Rn/0,85.30)) = 0,001942

As = ρ.b.d = 0,00194.120.17,4 = 4,05 cm2


As,min = 1,4/400 . 1200 . 174 = 7,31 cm2 → menentukan!
As,min = √30/(4.400) . 1200 . 174 = 7,15 cm2

Hitungan kebutuhan tulangan lentur:


Digunakan tulangan Æ12-150
As,terpasang = 1200/150 . (0,25. ρ.122) = 9,05 cm2 OK

Tulangan pembagi:
20% tul. pokok terpasang.= 1/5 . 9,05 = 1.81 cm2
Digunakan tulangan Æ8-250 → 2,41 cm2 OK

68

Anda mungkin juga menyukai