Anda di halaman 1dari 17

Tangga Beton Bertulang

Persyaratan dan Jenis-jenis Tangga

Jenis-jenis Tangga:

Tangga Lurus, Tangga Lurus, Tangga L,


tanpa Bordes dengan Bordes dgn Bordes

Tangga U, Tangga U, Tangga U,


dgn Bordes dengan dg. Bordes
2 Bordes Lengkung

Tangga Tangga Tangga


Lingkar Lengkung Lengkung

Program S1/Swd. Jurusan Teknik Sipil PERANCANGAN BANGUNAN TEKNIK SIPIL / STRUKTUR Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Sem. Ganjil 2006/2007 04 - 01
Tangga Beton Bertulang
Persyaratan dan Jenis-jenis Tangga

Bentuk-bentuk Struktur Tangga:

(1) Tangga Pelat:


Pada jenis (1):
Pelat injak akan mene-
ruskan beban ke struk-
tur pelat tangga.
Tidak ada perancangan
khusus utk pelat injak.
Cukup diberi tulangan
(2) Tangga Balok: susut / konstruktif.
Tangga Beton Bertulang
Persyaratan dan Jenis-jenis Tangga

Bentuk-bentuk Struktur Tangga:

(3) Tangga dg Balok Tepi:

Pada jenis (2), (3), (4):


Beban tangga akan dipi-
kul oleh plat injak sebagai
(4) Tangga Kantilever: pelat atau balok terlentur
Dinding
beton yang ditumpu pada kedua
sisinya atau salah satu
sisinya (sbg kantilever) .
Selanjutnya beban dite-
ruskan ke balok pendu-
kung atau ke dinding.
Tangga Beton Bertulang
Persyaratan dan Jenis-jenis Tangga

Persyaratan Tangga:

• Lebar tangga dan bordes memenuhi kebutuhan


• Panjang tangga cukup, sehingga dapat memberi aantrede (antritt) a
dan optrede (auftritt) s yang proporsional dan aman
• Sandaran yang cukup kuat dan aman
• Memenuhi persyaratan struktural

a = aantrede (antritt)

s = optrede (auftritt)
Tangga Beton Bertulang
Persyaratan dan Jenis-jenis Tangga

Aturan / Pedoman:

1. Aturan ukuran langkah Æ 2.s + a = 59 s/d 65 cm


Nilai ideal: 61-63 cm
2. Aturan keamanan Æ s + a ≈ 46 cm
3. Aturan kenyamanan Æ a – s ≈ 12 cm
Tangga Beton Bertulang
Persyaratan dan Jenis-jenis Tangga

Aturan / Pedoman:
Lebar tangga : minimum 80 cm,
(tgt luas bangunan, jml.penghuni)
Tinggi optrede (s) : maks. 19 cm (umum) atau 21 cm (rmh. tinggal)
Lebar aantrede (a) : min. 26 cm
Tangga Beton Bertulang
Sistim Struktur Tangga
Tangga dg balok: Asumsi sistim struktur tergantung pada posisi kolom yang ada

A B C

Balok

Balok
Kolom

Kolom
Kolom Kolom
Kolom /
Balok induk
Kolom /
Kolom / Balok induk
Balok induk

Dipasang begel
yg cukup Salah ! Benar !
Tangga Beton Bertulang
Sistim Struktur Tangga

Asumsi A, B dan C tersebut semuanya benar Æ dengan catatan:


pelaksanaan sesuai dengan asumsi yang dipilih.
Masing-masing asumsi akan menghasilkan perilaku struktur yang
berbeda, sehingga penulangannyapun akan berbeda.

Kolom

Kolom /
Balok induk
Tangga Beton Bertulang
Sistim Struktur Tangga
Tangga pelat: Asumsi sistim struktur tergantung pada posisi kolom yang ada

C Berarti harus ada balok-balok lintang pada titik A sd D


1 Pelat Balok2 ini harus ada yang mendukung Æ dukungan
Pelat
dapat berupa kolom, dinding atau balok induk.
B
A
Pelat

Balok Bordes
Tangga Beton Bertulang
Sistim Struktur Tangga

Balok-balok lintang pada titik A, B, C

2 Pelat

Pelat

Pelat

Balok Bordes

B
Tangga Beton Bertulang
Sistim Struktur Tangga

Balok-balok lintang pada titik A, B, C

1 Pelat

Pelat
A

Pelat

Balok Bordes
B
Tangga Beton Bertulang
Sistim Struktur Tangga

Tangga tanpa balok-balok lintang Æ `tangga layang`


Analisis struktur harus dilakukan secara 3 dimensional

2D Æ salah!
Tangga Beton Bertulang
Perancangan Tangga
1. Untuk tangga dengan balok:
- Perancangan plat injak (anak tangga) dan pelat bordes
- Perancangan balok tangga
2. Tangga pelat (tanpa balok):
- Perancangan pelat tangga dan pelat bordes
- Perancangan balok2 lintang
3. Perancangan kolom dan fondasinya pada ruang tangga
(Biasanya kolom dan fondasi ini juga merupakan bagian dari struktur bangunan
sec. Keseluruhan, yang mendapat beban dari lantai2 bangunan dan beban tangga)

Catatan:
- Perancangan tangga biasanya dilakukan terpisah dari hitungan
struktur portal bangunan, seperti halnya elemen2 asesori lainnya:
sunscreen, talang air, listpank etc.
- Gambar2 rencana dan pelaksanaan harus sesuai dengan asumsi
yang digunakan dalam hitungan.
Tangga Beton Bertulang
Perancangan Tangga
LL

LL
a tb
s t2
t1 α ditetapkan/dipilih atau dihitung
t3
dari nilai a dan s yg telah dihitung
t1 dan tb ditetapkan/dipilih
t2 = ½ s . cos α
α) t3 = (t1 + t2) / cos α
Beban Tangga:
dengan t3 dengan tb
Berat sendiri plat tangga: kN/m´ (hors.)

Berat sendiri finishing: kN/m´ (hors.)

Beban hidup (LL): kN/m´ (hors.)


Tangga Beton Bertulang
Perancangan Tulangan Tangga

Hitungan tulangan tangga pada dasarnya identik dengan hitungan


tulangan untuk elemen balok atau pelat biasa.

Dengan BMD yg demikian, berarti hitungan penulangan


dilakukan pada penampang pot. vertikal (lih. gbr.). Hal
ini tidak praktis, karena tulangan di pasang miring
sejajar dengan permukaan balok/pelat beton.
Sehingga beban tangga diurakan menjadi sbb.:

BMD

Hitungan penulangan
dilakukan pada
SFD penampang tegak lurus
NFD sumbu memanjang balok
atau pelat.
Tangga Beton Bertulang
Perancangan Tulangan Tangga

Hitungan tulangan pelat tangga Æ ditinjau untuk b = 1000 m.

c a Cc
h d Mn
Ts
b = 1000

Mu = Cc (d – a/2) = 0,85. fc`. a . b (d – a/2)


Mu adalah momen terfaktor hasil hitungan analisis struktur tangga,
sehingga persm. tsb menjadi persm. kuadrat dalam a
Æ a dpt dihitung.
Dari syarat ΣFh = 0 maka Cc = Ts Æ 0,85. fc`. a . b = As. Fy
As dapat dihitung.
Syarat penulangan: As max = 0, 75. Asb
As min = (1,4 / fy ) b. d atau As min = (√fc‘ / (4.fy ) b. d
Tangga Beton Bertulang
Perancangan Tulangan Tangga

Jika As < As min Æ digunakan As = As min


mengindikasikan bahwa pemilihan tebal balok
atau pelat lantai terlalu besar.

Jika As > As max Æ mengindikasikan bahwa pemilihan tebal balok


atau pelat lantai terlalu kecil Æ sebaiknya tebal
balok / pelat ini diperbesar
- Pada balok bisa dipakai tulangan rangkap.
- Pada pelat umumnya dipakai tulangan
tunggal, sehingga tebal pelat perlu diperbesar

Anda mungkin juga menyukai