UNIVERSITAS LAMPUNG
a aE1
1
b2 bE2
Gambar 6.5 Diagram Tegangan dan Regangan pada Penampang Dua Bahan
h
b2/n
b1 nb1
b2
(a) (b)
5. Contoh-Contoh
Contoh 6.1
Balok dengan penampang seperti tergambar, memikul beban sebesar 5 kN/m.
1. Hitunglah tegangan normal akibat momen lentur maksimum pada penampang
2. Gambarkan diagram tegangan pada penampang
5 kN/m 60 mm 30 mm 60 mm
30mm
12 m
200 mm
30mm
40 mm 30 mm 40 mm
Penampang Balok
Penyelesaian :
Titik berat penampang akan berada pada sumbu simetri vertikal, oleh sebab itu untuk
menentukan titik berat hanya nilai ordinat saja yang perlu dihitung.
http://mahasiswasipilunila.wordpress.com 55
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS LAMPUNG
1
YA = y1A1 + y2A2 + y3A3
105 120
Y (150.30 + 200.30 + 110.30) =
x
10 150.30.245 + 200.30.130 + 110.30.15
1932000
125 2 Y= 140 mm
140 13800
Ix = Ixo + Ay2
Ix = 112150.303 150.30.1052 112 30.2003 30.200.10 2 112110.303 110.30.1252
Ix = 122360000 mm4
Nilai jarak 125 mm dan 10 mm semestinya ditulis minus, tetapi karena dikwadratkan,
dapat tidak ditulis
88,26 MPa
102,97 MPa
Contoh 6.2
Balok overstek, terjepit di A dengan penampang seperti tergambar, memikul beban
terbagi rata sebesar q
1. Hitung besar beban q (dalam kN/m) apabila tegangan lentur maksimum pada
penampang di perletakan jepit sebesar 140 MPa.
2. Gambarkan diagram tegangan normal lentur pada penampang di perletakan
jepit.
http://mahasiswasipilunila.wordpress.com 56
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS LAMPUNG
q
25 mm
225 mm
2,5 m
25 mm 150 mm 25 mm
Penyelesaian :
1 25 mm
99,04
x
2 2
225 mm
150,96
25 mm 150 mm 25 mm
Ix = Ixo + Ay’2
Ix1 = 112.200.253 200.25.86,54 2 = 37706274,67 mm4
Ix2 = 2. 112.25.2253 2.25.225.38,46 2 = 64101618,00 mm4 +
Ix = 101807892,67 mm4
2
Mmaks = ½ q.l
= ½ .q.2,52
M . yb
b
Ix
(dipakai yb supaya tegangan pada serat bawah akan maksimum 140 MPa)
1 .q.2,5 2.10 6.150,96
140 = 2
101807892,7
q = 30,21 kN/m
M . y a 94,40625.10 6.99,04
a 91,84 MPa
Ix 101807892,7
M . yb 94,40625.10 6.150,96
b 140 MPa
Ix 101807892,7
http://mahasiswasipilunila.wordpress.com 57
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS LAMPUNG
91,84 MPa
garis netral
140 MPa
Contoh 6.3
Balok baja dengan penampang I dibebani dengan dua beban terpusat seperti tergambar.
Akibat beban maka serat bawah penampang mengalami perpanjangan sebesar 0,12
mm, yang diamati pada titik ukur A dan B. Hitung besar beban P, E baja = 200 Gpa.
P P
200 mm
A B
2m 2m 2m
16 mm
10 mm
460 mm
16 mm
191 mm
Penyelesaian:
Luas penampang,
A = 191.16.2 + 428.10 = 10392 mm2
http://mahasiswasipilunila.wordpress.com 58
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS LAMPUNG
Momen Inersia
Ix = Ixo + Ay’2
Ix = 2( 112 .191.163 + 191.16.2222) + 1
12 .10.4283 = 366689824 mm4
Hukum Hooke
.E
0,12
200.10 3
200
= 120 MPa
M = P.2000
M .y
I
2000.P.230
120 =
366689824
P = 95658 N = 95,658 kN
Contoh 6.4
Sebuah balok dengan penampang terdiri dari dua bahan, bagian atas adalah kayu
dengan ukuran 150 mm x 250 mm sedangkan bagian bawah terdiri dari baja dengan
ukuran 150 mm x 10 mm, seperti terlihat pada gambar. Apabila penampang balok
memikul momen lentur sebesar 30 kNm, hitunglah tegangan maksimum dalam dalam
kayu dan baja.
E kayu = 10 GPa, E baja = 200 GPa.
250 mm
10 mm
150 mm
Penyelesaian :
Perbandingan E baja dengan E kayu:
Ebaja 200
n 20
Ekayu 10
Kedua bahan tersebut dijadikan satu bahan yaitu bahan padanan baja, sehingga ukuran
penampang menjadi :
http://mahasiswasipilunila.wordpress.com 59
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS LAMPUNG
tb
150 150
250 mm tb = 7,5mm
n 20
10 mm
150 mm
182,78
57,78 mm
x
72,22mm 77,22 mm
Ix = Ixo + Ay’2
Ix = 112 .7,5.2503 +7,5.250.57,782 + 1
12 .150.103 + 150.10.72,222
Ix = 23861458,35 mm4
http://mahasiswasipilunila.wordpress.com 60
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS LAMPUNG
11,49 MPa
garis netral
97,08 MPa
Contoh 6.5
Hitung tegangan maksimum pada beton dan baja untuk balok beton bertulang dengan
penampang seperti tergambar. Balok memikul momen positip sebesar 120 kNm. Luas
penampang baja total sebesar 3000 mm2. Perbandingan E baja terhadap E beton adalah
15, atau n =15.
900 mm
100 mm
900 mm
400 mm
Penyelesaian :
Beton adalah bahan yang mampu memikul tegangan tekan, tetapi lemah dalam
memikul tegangan tarik, bahkan apabila terjadi retak maka tegangan tarik pada beton
akan hilang. Akibat lentur maka penampang diatas garis netral akan tertekan
sedangkan dibawah garis netral akan tertarik. Oleh sebab itu penampang beton
dibawah garis netral dianggap tidak ada. Bahan yang ada dibawah garis netral hanya
baja, sebab baja mampu memikul tegangan tarik.
http://mahasiswasipilunila.wordpress.com 61
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS LAMPUNG
900 mm
100 mm
garis netral
900 mm
As
400 mm
Kedua bahan tersebut dijadikan satu bahan yaitu bahan padanan beton.
Luas baja setelah dijadikan padanan beton menjadi As = 3000.15 = 45000 mm2
Pada garis netral berlaku : ydA 0 sehingga :
A
x 100
900.100(x-50) + (x-100) 400 = 45000 (1000- x)
2
9.104x – 4,5.106 + (x-100)2.200 = 45.106- 45.103 x
9.104x – 4,5.106 + 200x – 4.104x + 2.106 = 45.106- 45.103 x
200 x2 + 95000 x – 47,5.106 =0
x2 + 475 x –237500 = 0
475 475 2 4.237500
x12 =
2
x = 304,63 mm
Momen inersia
M . y 120.10 6.304,63
beton 1,26 MPa
Ix 288,12.10 8
M .y 120.10 6.695,37
baja n 15 43,44 MPa
Ix 288,12.108
http://mahasiswasipilunila.wordpress.com 62
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS LAMPUNG
1,26 MPa
garis netral
43,44 MPa
http://mahasiswasipilunila.wordpress.com 63