ABSTRAK
Grafik Diagram Interaksi Pn & Mn jika dihitung dengan cara yang universal yang tidak menggunakan persyaratan
kondisi akan bentuk penampangnya baik penampang lingkaran atau persegi, jika digunakan cara yang universal maka
tidaklah dikenal lagi istilah bentuk penampang tidak beraturan (Irregular Shape), karena semua menjadi beraturan
dengan perlakuan analisis yang sama. Namun cara perhitungan iterasinya menggunakan program komputer.
Metodologi studi untuk perhitungan diagram interaksi disini adalah sebagai skema kerja nantinya untuk flowchart
program komputer.
1. PENDAHULUAN
Dalam perhitungan-perhitungan dibawah ini beberapa hal yang menjadi batasan dan kriteria :
1. Analisis hanya mencakup kolom pendek yang tidak langsing.
2. Blok tegangan beton dihitung dengan bentuk persegi ekuivalen.
3. Perhitungan luas blok desak beton tidak dikurangi luas tulangan terdesaknya.
4. Kekuatan tarik beton diabaikan dalam hitungan.
5. Renggangan desak beton 0,003
6. Tegangan fs pada tulangan baja tarik minimal -fy, maksimal adalah fy-0,85f’c
7. Titik tangkap blok beton desak berada di titik pusat bagian penampang terdesak.
8. Nilai a selalu berasal dari 1dikalikan.dengan tinggi sumbu neutral C dari pusat plastis
penampang.
9. Renggangan baja tulangan dihitung berdasarkan perbandingan langsung dari renggangan
beton serat desak terluar ke lokasi sumbu netralnya dan tulangan di anggap sebagai sebuah
titik.
10. Ketentuan-ketentuan mengenai pemakaian nilai fs untuk perhitungan :
fs
(Tegangan desak)
fy
fs=fy-0,85fc’ (max)
fs=s.Es-.85f’c
-s s
(Renggangan tarik) (Renggangan desak)
fs=s.Es
-fy
fs=-fy (min)
-fs
(tegangan tarik)
3. METODOLOGI
As1
5
4
6
3 4
8 2
7 1 3 Pu
X
Z(0,0) 2
As2 2 Mu
4
1
Dalam 1 blok poligon penampang beton terdiri atas garis-garis penghubung joint. Pada
setiap satu langkah garis :
(Y)
(X(j),Y(j))
(X(i), Y(i))
(X)
Ap = A(l ) ..............................................................(4)
l=1
Mx(l)
l=1 .
Zx = _________ ………….............................................(5)
Ap
My(l)
l=1 .
Zy =___________ ….………………............................... (6)
Ap
Dimana :
Ap = Luas penampang satu poligon
Mx, My = Moment statis area segi-tiga yang ditempuh tiap-tiap satu
langkah garis poligon.
Zx = X-ordinat pusat penampang satu poligon
Zy = Y-ordinat pusat penampang satu poligon
(l) = Penggerak id garis poligon
m = Banyaknya jumlah garis pada poligon
Jika terdapat n-blok poligon :
n m
n m
Mx(k,l).(k)
k=1 l=1 .
Zxt = ………................ (8)
Aptot
n m
My(k,l). (k)
k=1 l=1 .
Zyt = ……….................(9)
Aptot
Dimana :
b. Menghitung setiap titik pada Diagram Interaksi meliputi analisis kurva berikut ini
u=0,003 Cc=0,85f’cAc
Sumbu Plastis
Pn=Cc+fsi.Asi
Zs2
s2 Mn=CcZc+fsi.Asi.Zsi
As2 fs2
Section Renggangan Tegangan Resultan Gaya
Dn
sn
Asn
Section Renggangan
Tentukan titik potong garis a=1C, seperti gambar 4. Dengan penampang poligon yang
terpotong. Susun ulang koordinat poligon-poligon yang berada diatas garis a, Jika keadaan
demikian maka poligon ke III tidak diikutkan dalam perhitungan. Hitung Ac & Zc.
0,85f’cAc
3
3 C a Cc
4 4
1 1 2 2 Zc
Sumbu Plastis
Untuk menghitung Cc & Mc dari beton dihitung menggunakan cara sebagai berikut :
Cc=.85.f’c.Ac................................ (11)
Dimana :
Cc =Gaya tekan beton
f’c =Tegangan karakteristik beton
Ac =Luas blok beton terdesak tiap iterasi.
Sedangkan moment dalam akibat blok beton desak dihitung sebagai berikut :
Mc=Cc.Zc....................................(12)
Dimana :
Mc = Moment tahanan dalam beton.
Cc =Gaya desak beton.
Zc = Tinggi titik tangkap bagian beton
terdesak.ke sumbu plastis X.
0.003(C-di)
si = -----------------,....................(13)
C
Dimana :
Es = Modulus elastisitas baja tulangan
C = Tinggi sumbu netral
di = Jarak tulangan lapis ke-i dari serat desak
fsi = Tegangan baja tulangan lapis ke-i
cu
As1 D1 s1
C a
D2 Yzs1
Yzs2
s2
As2
Section Renggangan
Berikutnya gaya aksial (Cs) yang diakibatkan oleh tulangan baja yang terjadi, dihitung
dengan cara sbb:
n
Cs = As(i) . fs(i) ...................(14)
i=1
Dimana :
Cs = Resultan gaya akibat tulangan
As = Luas tiap lapis tulangan .
fs = Tegangan tiap lapis tulangan
(i) = Penggerak id nomer lapis tulangan.
n = Jumlah tulangan
Sedangkan moment internal (Ms) akibat tulangan baja yang terjadi, dihitung dengan cara
sbb:
n
Ms = As(i).. fs(i) . Yzs(i)...........(15)
i=1
Dimana :
Ms = Moment dalam yang diakibatkan tulangan
Asi = Luas tulangan lapis ke-i
fsi = Tegangan tulangan lapis ke-i
Yzsi = Jarak tulangan lapis ke-i dari sumbu plastis X.
n = Jumlah tulangan
f. Menghitung Faktor Reduksi Kekuatan Kolom Untuk Menghitung Pu & Mu
Sebelum melakukan perhitungan faktor reduksi kekuatan kolom, terlebih dahulu nilai
0,1f’cAg, & Pnb, harus sudah diketahui. Untuk memperbesar nilai , dari c ke b ada
beberapa kriteria persyaratan kondisi. Persyaratan kondisi itu adalah sebagai berikut ini :
(Sengkang) :
(b -c).Pn
= b- ------------------- 0,65........(16)
0,65Pnb
(Sepiral):
(b -c).Pn
= b- ------------------ 0,70 (17)
0,70Pnb
Hitung faktor reduksi pada nilai Pn, mulai dari Pnb sampai dengan Pn =0. Jika nilai
Pn diatas Pnb, bisa dipastikan nilainya akan lebih kecil dari c, maka ambilah nilai c
yaitu 0,65 atau 0,7, tergantung sengkang atau sepiral. Sebaliknya nilai Pn yang mulai
mendekati 0, maka faktor reduksi kekuatan kolom nilainya mulai naik lebih besar dari 0,8,
maka ambilah nilai b yaitu 0,8.
(Sengkang) :
(b -c).Pn
= b- ------------------- 0,65........(18)
0,1f’cAg
(Sepiral) :
(b -c).Pn
= b- ------------------ 0,70 (19)
0,1f’cAg
Hitung faktor reduksi pada nilai Pn, mulai dari 0,1f’cAg sampai dengan Pn =0. Jika nilai
Pn diatas 0,1f’cAg, bisa dipastikan nilainya akan lebih kecil dari c, maka ambilah nilai c
yaitu 0,65 atau 0,7, tergantung sengkang atau sepiral. Sebaliknya nilai Pn yang mulai
mendekati 0, maka faktor reduksi kekuatan kolom nilainya mulai lebih besar dari 0,8, maka
ambilah nilai b yaitu 0,8.
Setelah nilai tiap iterasi diketahui, maka kalikanlah dengan Pn = (Cc+Cs), dan Mn=
(Mc+Ms). Sehingga didapat Pu =Pn, dan Mu=Mn.
CONTOH PERHITUNGAN
Sebuah kolom dengan bentuk dan geometri dan posisi telah diputar sebesar 35 derajat seperti
gambar di bawah ini.
Data-data materialnya adalah sebagai berikut :f’c=350 Kg/Cm2, fy=4000 Kg/Cm2, cu=0.003,
Es=2000000 Kg/Cm2, 1=0.81.
Koordinat joint poligon, dan tulangan tertera di tabel. Semua satuan KgCm. Hitunglah Diagram
Interaksi Pu & Mu - nya !
7 -10.032 1.461
8 -5.887 4.257
ab=0.81x33.229
ab=26.916 Cm.
Koordinat Y serat desak terluar adalah 36.166 cm, Sehingga titik ab menempati koordinat
Y=36.166-26.916
Y=9.250cm.
Dengan garis Y=9.250, maka koordinat-koordinat titik potong poligon blok desaknya dapat
diketahui.
Dari perhitungan blok beton dan tulangan akhirnya Pub & Mub dapat dihitung sebagai berikut :
Pub= (Cc+Cs), Pub=0,65x(182449.0031-44709.775), Pub= 89530.498 Kg
0,85f’cAc
3 Ymax=36.166
d1=13.931
3 Cb ab Ccb Ytul1=22.23
4 4
1 1 2 2 Yzc
d2=55.383
Sumbu Plastis
Ytul2=-19.21627
Analog cara perhitungan manual seluruh iterasi ditabelkan seperti berikut ini
Tabel 4. Tabel perhitungan Cc & Mc
No C Ac Zc Cc Mc
1 166.14900 2025.00024 0.00000 602437.56250 1.56158
2 115.54700 2025.00024 0.00000 602437.56250 1.56158
3 87.58400 2023.60986 0.02417 602023.93750 14548.91895
4 77.86900 1941.62354 1.28479 577633.00000 742134.62500
5 72.06500 1832.29736 2.81699 545108.50000 1535566.75000
6 67.27400 1723.09583 4.28016 512621.03125 2194098.25000
7 62.90700 1614.49255 5.67732 480311.56250 2726880.75000
8 59.29900 1505.63684 7.04847 447926.96875 3157198.75000
9 55.06100 1361.79041 8.86432 405132.65625 3591225.00000
10 52.05800 1255.97278 10.21744 373651.90625 3817766.75000
11 49.33200 1150.25427 11.60505 342200.65625 3971257.50000
12 46.77500 1047.85669 13.00867 311737.37500 4055288.25000
13 44.31300 950.27759 14.41900 282707.59375 4076360.50000
14 41.89500 860.81683 15.78962 256093.01563 4043612.50000
15 39.70400 792.17102 16.88942 235670.89063 3980343.75000
16 37.59400 731.38904 17.88925 217588.25000 3892490.50000
17 35.60800 674.97119 18.83977 200803.93750 3783100.75000
18 33.72600 625.41223 19.69303 186060.14063 3664087.00000
19 29.84900 535.95966 21.24457 159448.00000 3387404.75000
20 25.58000 438.83337 22.90519 130552.92969 2990339.00000
21 22.72800 365.19611 24.17367 108645.84375 2626368.75000
22 18.07600 244.35962 26.41740 72696.99219 1920465.62500
23 14.52100 158.09622 28.32533 47033.62891 1332242.87500
24 11.41600 97.71387 30.00203 29069.87695 872155.43750
25 9.51800 67.92345 31.02695 20207.22656 626968.68750
26 0.00010 0.00000 36.00000 0.00000 0.00008
80
x 10000
40.0; 65.6
100.1; 62.5
60 164.2; 59.2
244.0; 55.9
319.2; 52.6
384.5; 49.3
442.7; 46.0
492.8; 42.7
40 530.2; 39.4
568.8; 36.2
603.0; 32.8
633.8; 29.6
662.3; 26.3
689.9; 23.0
20 707.4; 19.7
724.6; 16.4
741.5; 13.1
759.1; 9.8
741.0; 6.6
753.3; 3.3
0 746.4; 0.0
-200 0 200 400 600597.3; -7.0800 1000
439.5; -14.1 x 10000
-20 278.7; -21.1
116.2; -28.2
-53.1; -35.2
-40
-60
80.0
x 10000
39.5; 65.6
60.0 98.9; 62.3
162.6; 59.1
242.0; 55.8
316.5; 52.5
381.2; 49.2
438.8; 45.9
40.0
488.5; 42.7
525.4; 39.4
563.2; 36.1
596.9; 32.8
627.1; 29.5
654.9; 26.3
679.2; 23.0
20.0 695.7; 19.7
712.2; 16.4
728.4; 13.1
745.3; 9.8
732.6; 6.6
745.2; 3.3
0.0 738.6; 0.0
-200.0 0.0 200.0 400.0 600.0
591.3; -7.0800.0
435.3; -14.1
x 10000
-20.0 276.1; -21.1
117.1; -28.2
-52.5; -35.2
-40.0
-60.0
80.0
x 10000
60.0
40.0
20.0
0.0
-100.0 0.0 100.0 200.0 300.0 400.0 500.0 600.0 700.0 800.0 900.0
x 10000
-20.0
-40.0
-60.0
KESIMPULAN
Dari hasil perhitungan dan plot grafik perbandingan, bahwa hasil hitungan manual memiliki kontur
grafik yang mendekati kesamaan dengan output text document dari program Komputer PCACOL.
Hasil output akan nampak sekali mendekati kesamaan. Selanjutnya akan ditampilkan kajian
berikutnya mengenai flowchart program komputer beserta listing dan program compilenya
menggunakan TURBO BASIC atau VBasic
DAFTAR PUSTAKA
1. A. Boulfoul and A. Belouar, Methadologycal Study of The Ultime Limit Section In Reinforced Concrete
Under Biaxial Bending And Axial Compression, Asian Journal Of Civil Engineering (building ans
Housing) Vol. 8, No 5 (2007) Pages 521-530. Department Of Civil Engineering, Universite Mentouri de
Constantine, Algeria
2. L. Cedolin, G. Cusatis, S. Eccheli, M. Roveda, Biaxial Bending Of Columns: An Analitical Solutions,
Studies And Research- V 26, 2006, Graduate School in Concrete Structure _ Fretelli Pesenti Politecnico di
Milano, Italy
3. Portland Cement Association (PCA), PCACOL Strength Design Of Reinforced Concrete Column
Sections, Concrete Design Software Library, 5420 Old Orchad Road, Skokie, Illinois 60077-1083
4. Song Gu and Cheng-Tzu Thomas. Hsu, Computer Analysis Of Reinforced Concrete Columns Subjected
To Biaxial Sustained Loads, 15th ASCE Engineering Mechanics Conference June 2-5, 2002, Columbia
University, New York
5. Suradjin Sucipto, Inc, SECTION Program Komputer, Jakarta 1996