Anda di halaman 1dari 16

Metode Pelaksaan Konstruksi

Metode Pelaksaan Sloof Kolom Balok


Agus Setiawan
dan Plat bangunan lantai 3
1503010088
Teknik Sipil

1
Metode Pelaksanaan Kolom

Pengertian Kolom
Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari
balok. Kolom merupakan bagian penting yang memikul beban, baik beban mati,
beban hidup maupum beban angin. Kolom berfungsi sangat penting, agar bangunan
tidak mudah roboh. Beban sebuah bangunan dimulai dari atap. Beban atap akan
meneruskan beban yang diterimanya ke kolom. Seluruh beban yang diterima kolom
akan didistribusikan ke permukaan tanah dibawahnya. Maka sebuah bangunan
akan aman dari kerusakan apabila jenis dan besar kolom sesuai dengan perhitungan.
Ada tiga jenis kolom beton bertulang

Kolom menggunakan pengikat sengkang lateral Kolom ini merupakan kolom yang ditulangi
(Horizontal) dengan batang tulangan pokok memanjang dan
pada jarak spasi tertentu diikat dengan pengikat
sengkang kearah lateral (horizontal).

Kolom menggunakan pengikat spiral


(Melilit)
Kolom ini memiliki bentuk yang sama dengan
kolom yang menggunakan pengikat sengkang
lateral, namun yang berbeda ialah pengikat yang
dililitkan keliling pada tulangan pokok
memanjang sepanjang kolom.
Kolom komposit Kolom komposit (campuran dari 2 jenis bahan
atau lebih) yaitu kolom, yang terdiri dari beton
dan baja, yang dimana baja digunakan untuk
menahan beban tarik dan dibungkus oleh beton
yang berfungsi menahan beban tekan.

3
4
Metode Pelaksanaan Kolom

Penentuan As Kolom
1. Tentukan posisi garis as bangunan dengan melihat gambar kerja yang menjadi acuan proyek.

2. Bila sudah diberi tanda titik garis as bangunan, maka buatlah satu titik as bangunan lagi pada lantai bagian samping bangunan.

3. Setelah didapat master as bangunan, selanjutnya membuat as kolom pinjaman.

Penulangan Kolom
1. Perakitan tulangan kolom harus sesuai dengan dimensi yang telah direncanakan. Pemasangan tulangan pokok memanjang. Sebelum pemasangan
sengkang, terlebih dahulu dibuat tanda pada tulangan utama dengan kapur sebagai jarak sengkang/posisi sengkang.

2. Kemudian sengkang dipasang pada tulang pokok memanjang sesuai dengan tanda yang telah dibuat. Tulangan pokok memanjang dan sengkang
diikat menggunakan kawat bendrat dengan system silang.

3. Tulangan yang telah selesai dirakit diangkut menggunakan tower crane ke lokasi yang akan dipasang.

4. Setelah itu tulangan dipasang pada posisi yang telah direncanakan. Ikat overlap menggunakan kawat bendrat.

5. Terakhir pasang beton decking sebagai jarak selimut beton.


Pemasangan Bekisting Kolom
1. Bersihkan area kolom dan marking posisi bekisting kolom.

2. Membuat garis pinjaman dengan menggunakan sipatan dari as kolom sebelumnya sampai dengan kolom berikutnya dengan berjarak 1 m dari
masing-masing as kolom.

3. Setelah mendapat garis pinjaman, lalu buat tanda pada kolom lantai sesuai dengan dimensi kolom yang akan dibuat, tanda ini berfungsi
sebagai acuan dalam penempatan bekisting kolom

4. Marking   sepatu kolom sebagai tempat bekisting. Pasang sepatu kolom pada marking  yang ada. Bekisting kolom diangkat menggunakan tower
crane ke lokasi yang akan dipasang. Setelah bekisting kolom terpasang, atur kelurusan bekisting kolom dengan memutar push pull.
Pengecoran Kolom
Pengecoran dilaksanakan dengan menggunakan bucket cor yang dihubungkan dengan pipa tremi. Bucket diangkat
menggunakan tower crane untuk memudahkan pengerjaan.Penuangan beton dilakukan secara bertahap, hal ini
dilakukan untuk menghindari terjadinya segregasi yaitu pemisahan agregat yang dapat mengurangi mutu beton.
Selama proses pengecoran berlangsung,digunakan Vibrator   untuk menggerakkan campuran  beton mengisi celah-
celah kecil. Hal tersebut juga dilakukan untuk menghilangkan rongga-rongga udara serta untuk mencapai kepadatan
yang maksimal.
Pembongkaran Bekisting
1. Pertama-tama, plywood dipukul-pukul dengan menggunakan palu agar lekatan beton pada plywood  dapat terlepas

2. Kendorkan push pull (penyangga bekisting), kemudian lepaskan

3. Kendorkan baut-baut yang ada pada bekisting kolom, sehingga rangkaian bekisting terlepas

4. Rangkaian bekisting yang telah terlepas, atau setelah dibongkar segera diangkat menggunakan tower crane ke
lokasi pabrikasi awal.

6
Metode Pelaksaan Balok dan Plat

Pengertian balok
Balok adalah bagian dari struktural sebuah bangunan yang kaku dan dirancang untuk
menanggung dan mentransfer beban menuju elemen-elemen kolom penopang.Fungsi
dari balok adalah sebagai pentransfer gaya terhadap kolom yang diakibatkan beban
yang bekerja pada plat lantai baik beban sendiri, beban mati, beban hidup maupun
beban lainnya dan fungsi lainnya dari pada balok adalah sebagai rangka penguat
secara horizontal.
Pengertian Plat lantai
Plat lantai merupakan bagian dari sturuktur atas suatu gedung yang berfungsi
mentransfer(menyalurkan) beban mati ke balok maupun kekolom agar beban
terbagi rata untuk dipikul oleh balok maupun kolom.
Balok terbagi menjadi tiga bagian

Balok yang pada kedua ujungnya


Bertumpu pada kolom yang
berfungsi untuk menahan Plat
lantai

Balok Induk

Balok Anak
Balok yang pada kedua ujungnya
bertumpu pada balok induk yang
berfungsi untuk membagi luasan
plat lantai agar tidak melendut dan
tidak terjadi getaran pada plat
8
Metode Pelaksaan

E9
ID
SL Pemasangan scaffolding
 Memasang Jack Base (JB) Memasang Main Frame (MF)

 Memasang Cross Brace (CB) Memasang U Head

 Memasang Gelagar arah memanjang

 Memasang Suri-suri

 Memasang Main Frame (MF)

 Memasang Cross Brace (CB)

 Memasang U Head 

 Memasang Gelagar arah memanjang

 Memasang Suri-suri

e rP
 Memasang Hollow dan Bodeman

w
 Memasang Tembereng

Po
 Memasang segitiga penyanggah

of
 Memasang gelagar arah memanjang dan arah melintang

er
w
 Memasang Plywood, bekisting balok dan plat lantai dibuat dari plywood yang tebalnya 12mm dan dibentuk

Po
sesuai dengan konstruksi pekerjaan pada gambar rencana/bestek

e
Th
0
E1
ID
SL
Pekerjaan penulangan balok
– Sebelum pekerjaan penulangan, posisi balok harus dicek terlebih dahulu posisi as balok
dengan gambar kerja agar posisi balok tidak bergeser dari as yang akan menyebabkan
beban eksentris pada balokU
– ntuk menandai as balok dibuat garis pinjaman 1m dari as balok sebagai pedoman.
– Untuk Tulangan utama dibuat di tempat pengecoran langsung, ujung tulangan
dibengkokan menggunakan alat secara manual sedangan untuk begel dibuat dari lt.6
lalu diangkat menggunakan tower crane
– Lalu tulangan dirakit dengan cara memasukkan tulangan atas terlebih dahulu lalu
memasukkan begel dari ujung tulangan lalu tulangan dimasukkan

e rP
– Untuk sambungan overlap tulangan atas adalah 20 db dan untuk tulangan atas

w
digunakan 15 db (db= diameter tulangan utama yang terbesar).

Po
– Jarak antar begel diatur sesuai dengan gambar shop drawing. Lalu diikat dengan kawat

of
bendrat. Pasang beton decking dibawah tulangan bawah, tebal beton decking>  40mm.

erw
ePo
Th
1
E1
Penulangan Plat Lantai

ID
SL
– Pertama-tama memotong tulangan sesuai dengan panjang yang dibutuhkan lalu diangkat menggunakan
tower crane ke tempat pemasangan
– Tulangan dirakit sesuai dengan gambar kerja, dimana untuk  perakitan penulangan dilakukan metode
tumpuan-lapangan. Perakitan penulangan dilakukan senyawa dengan tulangan balok anak dan balok
induk
– Untuk lantai yang memiliki void  ataupun shaft   untuk tangga, baja tulangan perlu dipotong agar mudah
dalam membuat bekisting acuan void  dan shaf 
– Sebelum dirakit ujung tulangan dibengkokkan dahulu sebesar 6db untuk lengkungan dan 12db untuk
panjang bengkokkan. Untuk memasang tulangan plat dilakukan dengan tulangan bagian bawah dahulu
lalu diatur jarak antar tulangan dahulu
– Setelah jaraknya diatur pasang tulangan cakar ayam untuk mengatur jarak tulangan atas dengan bawah
(lihat Gambar 2.33)
– Kemudin pasang tulangan atas dan atur jarak antar tulangan nya Perhatikan jarak antar tulangan atas
dengan tulangan bawah harus sesuai dengan gambar shop drawing.The Manhattan Mall and Condominium

e rP
35 Pasang beton decking dengan tebal >25mm

w
Po
of
erw
e Po
Th
2
E1
ID
SL
Penentuan elevasi balok dan plat lantai
– Buat marking   (garis pinjaman) setinggi 1 meter pada kolom menggunakan meteran
yang diukur dari tinggi elevasi lantai.
– Kemudian digunakan waterpass untuk membuat marking  pada beberapa kolom lainnya.
Dimana kolom yang telah di-marking   tersebut akan digunakan sebagai titik koordinat
untuk mengukur dan mengecek elevasi balok dan plat lantai
– Dari marking  tersebut, waterpass diletakkan diposisi yang sesuai untuk mengecek elevasi
balok dan plat lantai, kemudian diukur ketinggian elevasi dasar bekisting balok dan plat
lantai

e rP
– Dari dasar balok dan plat lantai tersebut diukur ketinggian balok dengan menambahkan

w
nilai ketinggian marking   dengan tinggi balok untuk  bacaan yang dibaca pada

Po
waterpass. Bacaan rambu ukur untuk balok = (1m + tinggi balok) dan untuk plat lantai

of
bacaan pada rambu ukur = (1m+ tinggi plat)

wer
– Pembacaan dilakukan di beberapa titik, apabila terjadi ketidaksesuaian bacaan maka

Po
pekerja yang berada dibawah akan menaik atau menurunkan posisi jack base atau u-

e
Th
head yang diberitahu oleh surveyor sesuai dengan bacaan yang terlihat pada waterpass.
Pengecoran Balok dan Plat Lantai

3
E1
ID
SL  pengecoran dilakukan berdasarkan zona lantai, maka dibatas antar zona pengecoran dipasang
 stop cor  yang terbuat dari kawat ayam yang berguna agar beton cor tidak melewati batasan
pengecoran. Kemudian diikat dengan kawat besi agar lebih kuat
 pengecoran dilakukan dengan 2 cara yaitu menggunakan concrete pump dan menggunakan
bucket 0,8 m3.
 Untuk pengecoran dilakukan dengan concrete pump maka pipa diarahkan ke lokasi pengecoran,
sedangkan beton segarnya siap dibawah
 Untuk penembakkan pertama diisi dengan air, agar sisa bekas  beton yang didalam pipa
terbuang dan tidak mempengaruhi campuran beton, lalu kotorannya ditampung menggunakan
bucket lalu diangkat menggunakan tower crane ke lantai bawah.

e rP
 Baru tembakan kedua diisidengan beton segar

w
 Beton jangan sampai menumpuk, diratakan menggunakan

Po
of
 penggaruk beton sampai ke sudut bekisting

er
 Gunakan Vibrator   untuk memadatkan beton hingga sampai ke sela- sela bekiisting agar tidak

w
Po
balok atau plat lanta yang kropos.

e
Th
4
E1
ID
SL  Selama penggarukkan, cek ketinggian plat lantai menggunakan penyipat datar, jika bacaan di
bak ukur turun kurangi beton, jika naik maka tambahi beton
 Lalu ratakan permukaan beton menggunakan raskam.
 Jika satu area sudah selesai maka pindahkan pipa ke arah yang
 belum terisi beton.
 Jika pipa sudah kepanjangan untuk menjangkau area yang lebih dekat, maka penembakkan
beton distop sementara, lalu pipa dipendekkan.
 Jika selama pengecoran suhu terlalu tinggi, maka pengecoran dilakukan dengan bucket.
Karena jika menggunakan pipa bisa kemungkinan terjadi setting.
 Jika menggunakan bucket maka, beton diisi dibawah dengan bucket

e rP
lalu diangkat menggukana tower crane.

w
Po
 Untuk pelaksanaannya sama dengan concrete pump

of
er
 Setelah semua area pengecoran telah diratakan, tunggu beton mengeras selama beberapa

w
jam.

e Po
 Jika ada plat lantai yang rusak akibat pijakan (jejak kaki), ditambal dengan lagi dengan semen

Th
Pembongkaran Bekisting Balok dan Plat Lantai

Pembongkaran balok dan plat lantai


Pembongkaran balok dan plat lantai dilakukan secara bersama, ini dikarenakan balok
dan plat lantai adalah monolit. Pembongkaran dapat dilakukan saat beton telah
melewati tahap hidrasi dan memiliki kekuatan untuk menahan beban yang bekerja.
Pada proyek ini, pembongkaran bekisting dilakukan pada saat umur beton telah 7 hari
dengan syarat balok dan plat lantai harus di pasang pipa support /penyangga ini
dimaksudkan untuk mengurangi lendutan akibat beban pelaksanaan pada lantai di
atasnya. Untuk pembongkaranbekisting
 pada balok dan kolom, dimulai dengan membongkar acuan scaffolding  dan dilanjutkan
dengan pelepasan bekisting (papan plywood ), lalu pipe support dilepas setelah berumur
28 hari 15
The Power of PowerPoint |
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai