Anda di halaman 1dari 27

PEKERJAAN STRUKTUR KOLOM, BALOK, PELAT LANTAI DI LANTAI P1, P2, P3, P4,

P5 PADA GEDUNG SATRIO TOWER DI JAKARTA SELATAN

Nama : Rika Arba Febriyani

NPM : 26312369

Pembimbing : Lia Rosmala Schiffer, ST., MT

FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN


JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015
Latar Belakang
Konstruksi didefinisikan sebagai susunan suatu bangunan. Konstruksi merupakan satuan kegiatan yang terdiri dari
beberapa pekerjaan lain yang berbeda.

Plat lantai didukung oleh balok-balok yang bertumpu pada kolom-kolom bangunan.

Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan karena fungsi besi tulangan penting dalam
kekuatan struktur gedung. Dan salah satu fungsi dari plat lantai yaitu sebagai tempat berpijak dan sebagai pemisah
antara ruang atas dan ruang bawah.

Pemasangan besi pada plat lantai dengan tata cara yang benar dapat menambah kekauan pada bangunan. Pembesian
pada balok dan kolom juga sangat penting pada sebuah bangunan.

Dengan adanya perencanaan struktur kontruksi dan pelaksanaan pekerjaan yang benar dan sesuai maka bangunan
tersebut dapat berdiri dengan kokoh dan dapat difungsikan sesuai dengan perencanaan awal yang sudah
direncanakan.
Batasan Masalah

Dalam proyek pembangunan gedung kantor Satrio Tower ini masih mengerjakan struktur, karena waktu yang diberikan
pada Kerja Praktek ini hanya 2 bulan maka pengamatan yang di ikuti hanya pada pekerjaan struktur kolom, balok dan plat
lantai.

Rumusan Masalah

Apa sajakah yang perlu diperhatikan atau dipersiapkan dalam pekerjaan plat lantai, balok dan kolom?
Apa saja macam macam spesifikasi ketentuan bahan dan alat yang digunakan sesuai dengan ukuran, fungsi dan jenisnya?
Bagaimana proses pemasangan plat lantai, balok dan kolom?
Tujuan

Adapun maksud dari penulisan laporan Kerja Praktek ini adalah untuk mengetahui bagaimana jalannya pelaksanaan
proyek pembangunan pada gedung kantor Satrio Tower.

Tujuan dari Kerja Praktek ini adalah :

Dapat mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasngan pembesian plat, balok dan kolom

Dapat mengetahui material dan alat yang digunakan dalam pekerjaan balok, pelat lantai dan kolom

Mengetahui dan memahami proses pekerjaan plat lantai, balok dan kolom.
KOLOM
Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur
tekan yang memegang peranan penting dari suatu bangunan.

Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan berat bangunan dan beban lain seperti beban hidup (manusia dan barang-
barang), serta beban hembusan angin.

Menurut Wang (1986) dan Ferguson (1986) jenis-jenis kolom ada tiga, yaitu :
Kolom ikat (tie column).
Kolom spiral (spiral column).
Kolom komposit (composite column).

Struktur kolom komposit,


baja profil atau pipa, dengan
atau tanpa diberi batang
tulangan pokok memanjang.
Kolom menggunakan
Kolom menggunakan pengikat sengkang pengikat spiral.
lateral.
BALOK
Balok adalah komponen struktur yang bertugas meneruskan beban yang disangga sendiri maupun dari plat kepada kolom
penyangga. Balok merupakan elemen struktur yang menyalurkan beban-beban dari pelat lantai ke kolom sebagai penyangga
yang vertikal.

Beberapa jenis balok antara lain :


Balok sederhana bertumpu pada kolom diujung-ujungnya, dengan satu ujung bebas berotasi dan tidak memiliki momen tahan.
Kantilever adalah balok yang diproyeksikan atau struktur kaku lainnya didukung hanya pada satu ujung tetap.
Balok teritisan adalah balok sederhana yang memanjang melewati salah satu kolom tumpuannya.
Balok kontinu memanjang secara menerus melewati lebih dari dua kolom tumpuan

Kantilever

Balok teritisan

Balok sederhana

Balok kontinu
Balok terbagi dari beberapa macam, yaitu :

Balok kayu Balok Baja

Balok kayu menopang papan atau dek structural. Balok baja menopang dek baja atau papan beton pracetak.

Balok Beton

Pelat beton yang dicor di tempat dikategorikan menurut bentangan dan bentuk cetakannya.
PELAT LANTAI

Plat lantai adalah elemen horisontal utama yang menyalurkan beban hidup maupun beban mati ke kerangka pendukung vertikal dari suatu
sistem struktur.

Konstruksi Plat Lantai Berdasarkan Materialnya

Plat Lantai Beton


Plat Lantai Kayu
Plat lantai beton bertulang umumnya
Bahan papan kayu dicor ditempat, bersama-sama balok
disatukan menjadi penumpu dan kolom pendukungnya.
kesatuan yang kuat

Plat Lantai Baja

Konstruksi ini biasanya digunakan pada


bangunan yang sebagian besar
komponen-komponen strukturnya
terdiri dari material baja.
Proyek Satrio Tower

BAGAN POSISI Jl. Prof. DR. Satrio Kav C.4. Setiabudi, Jakarta Selatan
Proyek Satrio Tower
Pekerjaan Kolom di Lapangan

Lantai P1 as F dan b. P3 as 4. Kolom yang di gunakan pada Lantai P1 P5 adalah


kolom yang berukuran 1200 cm x 1200 cm
1. Penentuan As Kolom ( Pemberian Marking )

Titik-titik dari as kolom diperoleh dari hasil pengukuran dan pematokan. Pertama membuat lubang ( sparing ) yang berukuran 20 cm x 20 cm yang
berada di 4 sisi pada pelat lantai. Lubang itu rata dari lantai bawah sampai atas posisinya. Lubang tersebut berfungsi sebagai tempat pemindahan
titik as (axis) kolom dari lantai bawah ke lantai atas dan seterusnya.

Alat PD3 diletakkan dibawah lubang dan ditembak


keatas yang dibantu dengan alat Crossing PD3
sampai menemukan garis lurus dan menemukan as
yang ada di lantai atas dan maksimal lantai yang
dapat ditentukan as-nya adalah 5 lantai.

Lubang ( Sparing ) PD3 Crossing PD3


Setelah menemukan as lalu meletakkan alat Theodolite di atas as untuk marking berupa garis lurus sebagai garis pinjaman dengan menggunakan
sipatan. Dari garis pinjaman dapat menentukan as kolom dengan jarak yang sudah di rencanakan oleh surveyor agar lebih memudahkan
menemukan as kolom dari garis pinjaman itu.

Setelah menemukan as, Lubang-lubang tersebut nantinya ditutup kembali setelah pemindahan titik as kolom selesai.

Marking Kolom

2. Pabrikasi Tulangan

Tulangan utama kolom yang dipergunakan pada lantai P1, P2, P3, P4, P5 ini adalah kolom tipe K1 dengan mutu beton Fc 55 untuk kolom persegi 1200 cm x
1200 cm, yang terdiri dari :
Pemotongan tulangan dilakukan menggunakan Bar Cutter dan pembengkokan tulangan dilakukan menggunakan Bar Bending.

Pemasangan tulangan dan sengkang dilakukan dibawah karena merupakan tulangan kolom pre-cast. Pertama adalah pemasangan tulangan utama.
Dengan menggunakan besi ukuran 32 D25.

Setelah selesai, selanjutnya adalah memasang sengkang, setiap pertemuan antara tulangan utama dan sengkang diikat oleh kawat bendrat dengan
sistem silang. Dengan menggunakan besi ukuran 2 D13 100 ( Tumpuan ) & 2 D13 100 ( Lapangan ).

2D13 D25

2D13
3. Pemasangan Tulangan Kolom

Setelah selesai Tulangan utama dan sengkang di angkat dengan menggunakan TC ke area yang sudah ditentukan dan kolom mulai dipasang.

Setelah besi terpasang pada posisinya dan sudah dikaitkan dengan kawat bendrat, lalu dipasang ties sesuai dengan ketentuan yang sudah
ditentukan. Dengan menggunakan besi berukuran 14 D13 100 ( Tumpuan ) & 14 D13 100 ( Lapangan ).

D13

Pemasangan Ties

4. Pemasangan Bekisting Kolom

Langkah pembuatan bekisting kolom antara lain :

Membuat garis pinjaman dengan menggunakan sipatan dari as kolom dengan berjarak 100cm dari masing-masing as kolom. Sebelum di marking
dan ditandai, bersihkan plat dengan menggunakan sikat agar lebih mudah dalam membuat garis.
Marking sepatu kolom sebagai tempat bekisting

Marking Sepatu Kolom


Garis Pinjaman

Sebelum pemasangan sepatu kolom, dipasang beton decking sebagai selimut beton supaya sentris dan pas dengan dimensi yang sudah ditentukan

Beton Decking

Pemasangan sepatu kolom berfungsi untuk mempermudah pemasangan bekisting dan sesuai penempatannya dengan garis kolom.

Memasang sepatu kolom dengan las


Setelah pemasangan sepatu kolom bekisting konvensional ini diangkut dengan menggunakan TC. Sebelumnya Bekisting Telah Diberi Oil
Form.

Bekisting diangkut dengan


menggunakan TC

Bekisting Yang Sudah Terpasang


Atur kelurusan bekisting kolom dengan memutar push pull. Tes verticality nya dengan mengecek unting-unting ( bandul ) lurus apa
tidaknya, kalau belum lurus diatur lagi dengan memutar push pull sampai benar-benar lurus. Setelah bekistingnya lurus dan tidak miring,
maka kolom tersebut siap dicor.

bandul untuk mengecek verticality


5. Pelaksanaan pengecoran

Pengecoran dilakukan dengan menggunakan bucket cor yang dihubungkan dengan pipa tremi dan diangkut dengan menggunakan Tower
crane dan membawanya ke kolom yang akan di cor, menuangkannya dengan membuka katup yang ada di bawah bucket cor secara
perlahan. Dan bertahap pemadatan beton menggunakan vibrator dan diratakan.

Pemindahan Dari Mobil


Mix Ke Bucket Cor Pengecoran Menggunakan Bucket
Cor

6. Pembongkaran bekisting kolom

Setelah pengecoran selesai, maka dapat dilakukan pembongkaran bekisting. Proses pembongkarannya adalah sebagai berikut:

Di proyek Satrio Tower ini beton yang sudah berumur 12 jam, maka bekisting kolomnya dapat dibongkar. Plywood dipukul-pukul dengan
menggunakan palu agar lekatan beton pada plywood mudah terlepas.
Kendorkan push pull (penyangga bekisting), lalu lepas push pull. Kendorkan baut-baut yang ada pada bekisting kolom, sehingga
rangkaian/panel bekisting terlepas.

Baut
Penyangga Bekisting

Panel bekisting yang telah terlepas, atau setelah dibongkar segera diangkat dengan tower crane ke lokasi pabrikasi awal.

7. Perawatan Beton Kolom

Perawatan beton kolom setelah pengecoran adalah dengan sistem Curing Compound 7 hari berturut-turut.

Kolom Di Lokasi Proyek


PEKERJAAN BALOK DAN PELAT LANTAI

Lantai P1

Pelat lantainya berada di as 3-4 (b-d) Lantai P2


tipe plat A1 menggunakan besi yang
berukuran D10.
Pemasangan pelat lantai berada di as G-E (2-4)
dengan menggunakan jenis tipe plat B1 dan A1. Plat
tipe A1 menggunakan besi yang berukuran D10. Plat
tipe B1 menggunakan besi yang berukuran D10
Lantai P4 dan P5
Balok di as 3
Pemasangan plat lantai berada di Lantai P4
Balok di as 3 ( E-G ) dengan penulangan balok BA-
dan P5 as G-E ( 4-6 ) dengan menggunakan
P-05 menggunakan ukuran 300 x 900 dengan
jenis tipe plat A1.
menggunakan besi ukuran D22 dan D10
Plat tipe A1 menggunakan besi yang
berukuran D10.
Tahap Pekerjaan Balok dan Pelat

Bekisting Balok dan Pelat Lantai

Perancah disusun sejajar dengan perancah balok. Tetapi ketinggian plat lantai lebih tinggi dibandingkan dengan balok. Merakit perancah langsung
dilokasi satu per satu sampai perancah terbentukdan kuat sebagai penahan beban yang ada diatasnya.

Pasang u Head Fork pada perancah yang telah terpasang Pasang suri suri kemudian kunci dan memasang plywood sebagai bekisting plat lantai
setelah itu memasang table form. Dan pasang CNP bodeman dan plywood sebagai bekisting balok.

Sebelum memasang tembereng, besi untuk pembalokkan dipasang terlebih dahulu agar lebih mudah dalam pengerjaannya.

Pemasangan filler bodeman dan pasang


tembereng untuk bekisting balok, pasang juga
siku temberengnya.
Pengecekan
Setelah semua pemasangan bekisting balok dan pelat lantai selesai dibuat selanjutnya melakukan pengecekan dengan waterpass. Jika sudah
selesai semua maka bekisting untuk balok dan pelat lantainya siap dipasang pembesian.

Pembesian balok
pemotongan serta pembengkokan dilakukan di pabrikasi besi sesuai dengan ukuran balok, selanjutnya kemudian diangkat menggunakan TC ke
lokasi yang sedang dikerjakan.

Sengkang diangkat dengan TC

Lantai P2

D25 Jarak sengkang 20cm

D22
Berada diposisi As 3 ( E-G ). Jumlah tulangan di bagian E
yang letaknya di atas berjumlah 2D22 + 5D25
Dan yang letaknya di bawah berjumlah 2D22
Jumlah bagian atasnya Bagian bawahnya 2
7
Jumlah tulangan di bagian tengah yang letaknya di atas Jumlah tulangan di bagian G yang letaknya diatas
berjumlah 2D22 berjumlah 2D22 + 1D25 yang artinya jumlah tulangannya 2
dan yang letaknya di bawah berjumlah 2D22 + 5D25 berdiameter 22 dan jumlah tulangannya 1 berdiameter 25 .
Dan yang letaknya dibawah berjumlah 2D22 + 3D25 yang
artinya jumlah tulangannya 2 berdiameter 22 dan jumlah
tulangannya 3 berdiameter 25. Jadi jumlah seluruh
Yang atas tulangannya adalah 8.
jumlahnya 3

D22

D25 Memasang tulangannya harus sesuai dengan jumlah yang


Yang bawah sudah ada di gambar kerjanya.
Bagian G jumlahnya 5
Memasang besi pembalokkan dimasukkan ke dalam kolom
atau saling terkait ketika menemui pembalokkan lain.
Jarak sengkang 20cm
Diikat dengan kawat bendrat dan dikencangkan dengan
menggunakan tang.

Beton Decking
Diikat dengan kawat
bendrat

Memasang beton decking sebagai selimut beton di


bagian alas dan samping.
Pembesian Pelat Lantai

Setelah tulangan balok terpasang. Selanjutnya adalah tahap pembesian pelat, antara lain :

Besi tulangan diangkat menggunakan tower crane dan dipasang diatas bekisting pelat. Menotong pembesian pelat Lantai dapat dilakukan di
atas bekisting pelat dengan menggunakan bar cutter sesuai ukuran dan alatnya diangkut dengan menggunakan TC.

Bar Cutter

Plat lantainya berada di as 3-4 (b-d) Lantai P1 tipe plat A1 menggunakan besi yang berukuran D10.

Pemasangan plat lantai berada di as G-E (2-4) Lantai P2 . Plat tipe A1 menggunakan besi yang berukuran D10.

Pemasangan plat lantai berada di Lantai P4 dan P5 as G-E (4-6) dengan menggunakan jenis tipe plat A1. Plat tipe A1 menggunakan besi
yang berukuran D10.
Pelat Lantai Tipe A1 Pertama, merakit pembesian dengan tulangan bawah
terlebih dahulu. Kemudian memasang tulangan lapis
pertama ukuran tulangan D10-300 secara melintang.
Berdiameter 10 dengan jarak 30 cm. dan D10-600.

Lalu pemasangan lapis kedua secara memanjang dengan


tulangan D10-300. Berdiameter 10 dengan jarak 30 cm.

Selanjutnya secara menyilang dan diikat menggunakan


kawat ikat.

Letakkan beton deking antara tulangan bawah pelat dan


bekisting alas pelat.

Lalu memasang tulangan lapis kedua secara memanjang dengan


ukuran D10-150.

Setelah itu, memasang lapis pertama secara melintang dan


letaknya paling atas dengan ukuran D10-300 + D10-600.
Memasang kaki ayam di antara lapis bawah dan atas lalu diikat
dengan kawat lagi. Memasang kaki ayam supaya ketinggian plat
sesuai dengan yang diinginkan dan agar lapis bawah dan atas
terpisah.

Setelah pemasangannya selesai, diadakan pemeriksaan / checklist


tulangan. yang di checklist untuk pembesian pembalokkan dan pelat
lantai.

Di cek juga ketinggian pelat lantai agar satu dengan yang lain tidak miring,
kalau ada yang miring tinggal mengendurkan atau menaikkan kaki ayam
yang sudah terpasang.

Proses Pengecoran Pelat lantai dan Balok


Tahap Pengecoran Pelat dan Balok
Setelah disetujui lalu memesan untuk pengecoran
Setelah bekisting dan pembesian sudah selesai Pengecoran pelat lantai dan balok dilakukan secara bersamaan.
pengerjaannya dan semuanya sudah di checklist lalu
MK mengecek ke lokasi atau zona yang akan dicor. Pembersihan area yang akan dicor dengan menggunakan air
compressor sampai areanya bersih dari puing-puing bangunan
Setelah dicek dan dinyatakan kondisinya sudah ok, atau benda-benda lainnya.
lalu dapat dilakukan pengecoran dengan jadwal
pengecoran yang ada.
Setelah semua persiapan yang ada sudah dinyatakn OK, pengecoran siap dilaksanakan.

Beton di tuangkan dari truck ke bucket, setelah sudah terisi dengan beton bucket diangkut
dengan tc menuju lokasi yang akan di cor.

Bisa juga menggunakan concrete pump yang menyalurkan beton readymix dari truck
mixer ke lokasi pengecoran, dengan menggunakan pipa pengecoran yang di sambung-
sambung.

Pengecorannya dilakukan ke balok -> pelat lantai -> diratakan dan dipadatkan dengan alat
vibrator.

Lalu diratakan dengan papan kayu dan memperhatikan ketebalan pelat yang sudah
ditentukan. Ketebalan pelat lantai pada lantai P1-P5 adalah 15cm.

Pembongkaran Bekisting

Untuk dasar pada bekisting pelat dengan penumpu ditinggalkan, dilakukan setelah 3 hari dan penumpu pada pelat
dibongkar setelah 10 hari. Sedangkan Untuk balok pembongkaran dasar bekisting dengan penumpu ditinggalkan
adalah setelah 3 hari dan penumpu pada pelat balok dibongkar dilakukan setelah 14 hari.

Perawatan (curing)
Balok dan Pelat Lantai yang
Setelah pengecorannya selesai dan untuk menjaga mutu beton terjaga, maka sudah di cor
melakukan perawatan beton dengan cara menyiram air selama 7 hari berturut turut.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai