NPM : 26312369
Plat lantai didukung oleh balok-balok yang bertumpu pada kolom-kolom bangunan.
Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan karena fungsi besi tulangan penting dalam
kekuatan struktur gedung. Dan salah satu fungsi dari plat lantai yaitu sebagai tempat berpijak dan sebagai pemisah
antara ruang atas dan ruang bawah.
Pemasangan besi pada plat lantai dengan tata cara yang benar dapat menambah kekauan pada bangunan. Pembesian
pada balok dan kolom juga sangat penting pada sebuah bangunan.
Dengan adanya perencanaan struktur kontruksi dan pelaksanaan pekerjaan yang benar dan sesuai maka bangunan
tersebut dapat berdiri dengan kokoh dan dapat difungsikan sesuai dengan perencanaan awal yang sudah
direncanakan.
Batasan Masalah
Dalam proyek pembangunan gedung kantor Satrio Tower ini masih mengerjakan struktur, karena waktu yang diberikan
pada Kerja Praktek ini hanya 2 bulan maka pengamatan yang di ikuti hanya pada pekerjaan struktur kolom, balok dan plat
lantai.
Rumusan Masalah
Apa sajakah yang perlu diperhatikan atau dipersiapkan dalam pekerjaan plat lantai, balok dan kolom?
Apa saja macam macam spesifikasi ketentuan bahan dan alat yang digunakan sesuai dengan ukuran, fungsi dan jenisnya?
Bagaimana proses pemasangan plat lantai, balok dan kolom?
Tujuan
Adapun maksud dari penulisan laporan Kerja Praktek ini adalah untuk mengetahui bagaimana jalannya pelaksanaan
proyek pembangunan pada gedung kantor Satrio Tower.
Dapat mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasngan pembesian plat, balok dan kolom
Dapat mengetahui material dan alat yang digunakan dalam pekerjaan balok, pelat lantai dan kolom
Mengetahui dan memahami proses pekerjaan plat lantai, balok dan kolom.
KOLOM
Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur
tekan yang memegang peranan penting dari suatu bangunan.
Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan berat bangunan dan beban lain seperti beban hidup (manusia dan barang-
barang), serta beban hembusan angin.
Menurut Wang (1986) dan Ferguson (1986) jenis-jenis kolom ada tiga, yaitu :
Kolom ikat (tie column).
Kolom spiral (spiral column).
Kolom komposit (composite column).
Kantilever
Balok teritisan
Balok sederhana
Balok kontinu
Balok terbagi dari beberapa macam, yaitu :
Balok kayu menopang papan atau dek structural. Balok baja menopang dek baja atau papan beton pracetak.
Balok Beton
Pelat beton yang dicor di tempat dikategorikan menurut bentangan dan bentuk cetakannya.
PELAT LANTAI
Plat lantai adalah elemen horisontal utama yang menyalurkan beban hidup maupun beban mati ke kerangka pendukung vertikal dari suatu
sistem struktur.
BAGAN POSISI Jl. Prof. DR. Satrio Kav C.4. Setiabudi, Jakarta Selatan
Proyek Satrio Tower
Pekerjaan Kolom di Lapangan
Titik-titik dari as kolom diperoleh dari hasil pengukuran dan pematokan. Pertama membuat lubang ( sparing ) yang berukuran 20 cm x 20 cm yang
berada di 4 sisi pada pelat lantai. Lubang itu rata dari lantai bawah sampai atas posisinya. Lubang tersebut berfungsi sebagai tempat pemindahan
titik as (axis) kolom dari lantai bawah ke lantai atas dan seterusnya.
Setelah menemukan as, Lubang-lubang tersebut nantinya ditutup kembali setelah pemindahan titik as kolom selesai.
Marking Kolom
2. Pabrikasi Tulangan
Tulangan utama kolom yang dipergunakan pada lantai P1, P2, P3, P4, P5 ini adalah kolom tipe K1 dengan mutu beton Fc 55 untuk kolom persegi 1200 cm x
1200 cm, yang terdiri dari :
Pemotongan tulangan dilakukan menggunakan Bar Cutter dan pembengkokan tulangan dilakukan menggunakan Bar Bending.
Pemasangan tulangan dan sengkang dilakukan dibawah karena merupakan tulangan kolom pre-cast. Pertama adalah pemasangan tulangan utama.
Dengan menggunakan besi ukuran 32 D25.
Setelah selesai, selanjutnya adalah memasang sengkang, setiap pertemuan antara tulangan utama dan sengkang diikat oleh kawat bendrat dengan
sistem silang. Dengan menggunakan besi ukuran 2 D13 100 ( Tumpuan ) & 2 D13 100 ( Lapangan ).
2D13 D25
2D13
3. Pemasangan Tulangan Kolom
Setelah selesai Tulangan utama dan sengkang di angkat dengan menggunakan TC ke area yang sudah ditentukan dan kolom mulai dipasang.
Setelah besi terpasang pada posisinya dan sudah dikaitkan dengan kawat bendrat, lalu dipasang ties sesuai dengan ketentuan yang sudah
ditentukan. Dengan menggunakan besi berukuran 14 D13 100 ( Tumpuan ) & 14 D13 100 ( Lapangan ).
D13
Pemasangan Ties
Membuat garis pinjaman dengan menggunakan sipatan dari as kolom dengan berjarak 100cm dari masing-masing as kolom. Sebelum di marking
dan ditandai, bersihkan plat dengan menggunakan sikat agar lebih mudah dalam membuat garis.
Marking sepatu kolom sebagai tempat bekisting
Sebelum pemasangan sepatu kolom, dipasang beton decking sebagai selimut beton supaya sentris dan pas dengan dimensi yang sudah ditentukan
Beton Decking
Pemasangan sepatu kolom berfungsi untuk mempermudah pemasangan bekisting dan sesuai penempatannya dengan garis kolom.
Pengecoran dilakukan dengan menggunakan bucket cor yang dihubungkan dengan pipa tremi dan diangkut dengan menggunakan Tower
crane dan membawanya ke kolom yang akan di cor, menuangkannya dengan membuka katup yang ada di bawah bucket cor secara
perlahan. Dan bertahap pemadatan beton menggunakan vibrator dan diratakan.
Setelah pengecoran selesai, maka dapat dilakukan pembongkaran bekisting. Proses pembongkarannya adalah sebagai berikut:
Di proyek Satrio Tower ini beton yang sudah berumur 12 jam, maka bekisting kolomnya dapat dibongkar. Plywood dipukul-pukul dengan
menggunakan palu agar lekatan beton pada plywood mudah terlepas.
Kendorkan push pull (penyangga bekisting), lalu lepas push pull. Kendorkan baut-baut yang ada pada bekisting kolom, sehingga
rangkaian/panel bekisting terlepas.
Baut
Penyangga Bekisting
Panel bekisting yang telah terlepas, atau setelah dibongkar segera diangkat dengan tower crane ke lokasi pabrikasi awal.
Perawatan beton kolom setelah pengecoran adalah dengan sistem Curing Compound 7 hari berturut-turut.
Lantai P1
Perancah disusun sejajar dengan perancah balok. Tetapi ketinggian plat lantai lebih tinggi dibandingkan dengan balok. Merakit perancah langsung
dilokasi satu per satu sampai perancah terbentukdan kuat sebagai penahan beban yang ada diatasnya.
Pasang u Head Fork pada perancah yang telah terpasang Pasang suri suri kemudian kunci dan memasang plywood sebagai bekisting plat lantai
setelah itu memasang table form. Dan pasang CNP bodeman dan plywood sebagai bekisting balok.
Sebelum memasang tembereng, besi untuk pembalokkan dipasang terlebih dahulu agar lebih mudah dalam pengerjaannya.
Pembesian balok
pemotongan serta pembengkokan dilakukan di pabrikasi besi sesuai dengan ukuran balok, selanjutnya kemudian diangkat menggunakan TC ke
lokasi yang sedang dikerjakan.
Lantai P2
D22
Berada diposisi As 3 ( E-G ). Jumlah tulangan di bagian E
yang letaknya di atas berjumlah 2D22 + 5D25
Dan yang letaknya di bawah berjumlah 2D22
Jumlah bagian atasnya Bagian bawahnya 2
7
Jumlah tulangan di bagian tengah yang letaknya di atas Jumlah tulangan di bagian G yang letaknya diatas
berjumlah 2D22 berjumlah 2D22 + 1D25 yang artinya jumlah tulangannya 2
dan yang letaknya di bawah berjumlah 2D22 + 5D25 berdiameter 22 dan jumlah tulangannya 1 berdiameter 25 .
Dan yang letaknya dibawah berjumlah 2D22 + 3D25 yang
artinya jumlah tulangannya 2 berdiameter 22 dan jumlah
tulangannya 3 berdiameter 25. Jadi jumlah seluruh
Yang atas tulangannya adalah 8.
jumlahnya 3
D22
Beton Decking
Diikat dengan kawat
bendrat
Setelah tulangan balok terpasang. Selanjutnya adalah tahap pembesian pelat, antara lain :
Besi tulangan diangkat menggunakan tower crane dan dipasang diatas bekisting pelat. Menotong pembesian pelat Lantai dapat dilakukan di
atas bekisting pelat dengan menggunakan bar cutter sesuai ukuran dan alatnya diangkut dengan menggunakan TC.
Bar Cutter
Plat lantainya berada di as 3-4 (b-d) Lantai P1 tipe plat A1 menggunakan besi yang berukuran D10.
Pemasangan plat lantai berada di as G-E (2-4) Lantai P2 . Plat tipe A1 menggunakan besi yang berukuran D10.
Pemasangan plat lantai berada di Lantai P4 dan P5 as G-E (4-6) dengan menggunakan jenis tipe plat A1. Plat tipe A1 menggunakan besi
yang berukuran D10.
Pelat Lantai Tipe A1 Pertama, merakit pembesian dengan tulangan bawah
terlebih dahulu. Kemudian memasang tulangan lapis
pertama ukuran tulangan D10-300 secara melintang.
Berdiameter 10 dengan jarak 30 cm. dan D10-600.
Di cek juga ketinggian pelat lantai agar satu dengan yang lain tidak miring,
kalau ada yang miring tinggal mengendurkan atau menaikkan kaki ayam
yang sudah terpasang.
Beton di tuangkan dari truck ke bucket, setelah sudah terisi dengan beton bucket diangkut
dengan tc menuju lokasi yang akan di cor.
Bisa juga menggunakan concrete pump yang menyalurkan beton readymix dari truck
mixer ke lokasi pengecoran, dengan menggunakan pipa pengecoran yang di sambung-
sambung.
Pengecorannya dilakukan ke balok -> pelat lantai -> diratakan dan dipadatkan dengan alat
vibrator.
Lalu diratakan dengan papan kayu dan memperhatikan ketebalan pelat yang sudah
ditentukan. Ketebalan pelat lantai pada lantai P1-P5 adalah 15cm.
Pembongkaran Bekisting
Untuk dasar pada bekisting pelat dengan penumpu ditinggalkan, dilakukan setelah 3 hari dan penumpu pada pelat
dibongkar setelah 10 hari. Sedangkan Untuk balok pembongkaran dasar bekisting dengan penumpu ditinggalkan
adalah setelah 3 hari dan penumpu pada pelat balok dibongkar dilakukan setelah 14 hari.
Perawatan (curing)
Balok dan Pelat Lantai yang
Setelah pengecorannya selesai dan untuk menjaga mutu beton terjaga, maka sudah di cor
melakukan perawatan beton dengan cara menyiram air selama 7 hari berturut turut.
TERIMAKASIH