TINJAUAN KHUSUS
59
pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan
runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total
collapse) seluruh struktur (Sudarmoko, 1996).
Pada umumnya kolom beton tidak hanya menerima beban aksial, tapi
juga momen. Berdasar bentuk dan komposisi material yang umum digunakan,
maka kolom pada beton bertulang dapat dibagi dalam beberapa antara lain
kolom persegi dan kolom bulat.
Ada dua jenis kolom beton bertulang, yaitu yang bertulangan spiral
dan biasanya berpenampang lingkaran dan yang bersengkang dan biasanya
berpenampang persegi panjang. Spiral dan sengkang berfungsi memegang
tulangan memanjang dan mencegah pemisahan dan tekuk tulangan itu
sendiri. Kolom persegi mempunyai perilaku yang lebih diinginkan pada
keadaan yang dekat gagal, dan dalam memikul beban lateral, dibandingkan
kolom persegi.
60
4.2.3. Fungsi Kolom
1. Penerus beban
2. Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan berat bangunan
dan beban lain seperti beban hidup (manusia dan barang-barang),
serta beban hembusan angin.
3. Seluruh beban yang diterima kolom didistribusikan ke permukaan
tanah di bawahnya.
61
Gambar 4.1 Lingkup Kerja Kolom
59
4.3.2. Alat Dan Material
Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan kolom yaitu:
1. TC (Tower Crane)
Tower crane merupakan alat yang berfungsi untuk memindahkan material
dan peralatan kerja yang sulit diangkut dengan menggunakan tenaga manusia
misalnya baja tulangan, bucket beton, air compressor, bekisting kolom dan
lain - lain. Tower crane dioperasikan oleh satu orang operator dengan dibantu
oleh pemandu arah dengan bantuan HT (handy talkie) sebagai alat bantu.
Posisi tower crane direncanakan sebaik mungkin agar dapat berjalan secara
efisien dan aman.
2. Vibrator
Ketika beton segar dituangkan ke dalam bekisting, secara umum
penuangan beton segar agar mengisi secara merata ke dalam bekisting
tidaklah mudah, karena beton segar akan segera mengalami pemadatan.
Beton segar ini masih banyak mengandung rongga udara ketika baru dituang
ke dalam bekisting. Keberadaan rongga udara ini akan mengurangi
kesempurnaan bentuk dan kekuatan beton yang diharapkan, maka
penggunaan vibrator adalah solusi yang cukup baik untuk menghilangkan
rongga udara pada beton segar yang ada di dalam bekisting.
59
Gambar 4.3 Vibrator
3. Alat Survey
Alat Survey dalam proyek digunakan untuk menentukan as bangunan dan
titik as elemen-elemen struktur seperti kolom, balok, retaining wall dan plat
lantai sehingga posisi bangunan yang dikerjakan sama seperti gambar
rencana, serta membuat sudut-sudut bangunan. Alat ini dipergunakan juga
untuk menentukan elevasi tanah dan elevasi tanah galian timbunan. Alat yang
digunakan untuk penjelasan diatas adalah Theodolite dan Waterpass.
Kemudian Alat Survey lain yang biasa digunakan untuk mengecek
kevertikalan sebuah bidang adalah Unting-unting.
60
4. Bar Cutter
Bar Cutter merupakan alat yang dioperasikan menggunakan listrik,
digunakan untuk memotong baja tulangan yang akan di gunakan. Baja
tulangan yang digunakan mempunyai diameter yang beragam, oleh sebab itu
untuk mempermudah dan mempercepat pekerjaan digunakan alat bar Cutter.
5. Bar Bender
Untuk membengkokkan baja tulangan agar terbentuk sesuai dengan
gambar kerja, digunakan barbender.Biasanya, pembengkokkan sering
dilakukan untuk tulangan sengkang, tulangan penyaluran, tulangan daerah
sambungan, tulangan pelat, dan kait standar.
61
6. Bucket dan Tremie
Bucket adalah tempat pengangkutan beton dari truck mixer sampai ke
tempat pengecoran. Setelah dilakukan pengetesan slump dan telah memenuhi
persyaratan yang ditetapkan, maka beton dari truck mixer dituangkan ke
dalam bucket, kemudian pengangkutan dilakukan dengan bantuan tower
crane. Dalam pengerjaannya dibutuhkan satu orang sebagai operator bucket
yang bertugas untuk membuka atau mengunci agar beton tidak tumpah pada
saat dibawa ke area pengecoran dengan tower crane. Bucket yang digunakan
pada proyek ini mempunyai kapasitas sebesar 0.8 m3 dan digunakan pada
proses pengecoran kolom serta untuk pengecoran dengan volume yang tidak
terlalu besar.
Tremie berfungsi agar pada saat pengecoran kolom, tinggi jatuhnya beton
tidak melebihi persyaratan. Tremie biasa dipasang pada ujung bawah bucket
sehingga beton yang keluar dari bucket tidak langsung jatuh dan menumbuk
lokasi pengecoran.
62
7. Las Listrik
Las listrik berfungsi untuk menyambung besi atau baja.Las listrik
digunakan untuk memasang sepatu kolom, pembuatan profil penyiku dan
pembuatan (stopcor) batas pengecoran, railing pengaman lantai dan
pengelasan safety net.
63
Besi tulangan yang digunakan untuk pekerjaan kolom yaitu:
D22 mm mutu U40, fy = 4000 kg/cm² = 400 MPa
Besi tulangan tersebut digunakan untuk Tulangan Pokok. Tulanagn
Pokok disebut juga Tulangan Utama atau Tulangan Memanjang searah
dengan panjang Kolom.
D10 mm mutu U40, fy = 4000 kg/cm² = 400 MPa
Besi Tulangan tersebut digunakan untuk Tulangan Sengkang dan
Tulangan Ties. Tulangan Sengkang dan Tulangan Ties yaitu Tulangan
yang mengikat Tulangan Utama pada Kolom dan berfungsi untuk
memegang Tulangan Utama, dan menahan gaya dalam geser.
Bahan ini adalah beton siap cor yang didatangkan dari batching plant di
daerah Pekanbaru yang letaknya tidak jauh dari lokasi proyek. Mutu beton
yang digunakan adalah K-400 untuk struktur kolom. Penyedia ready mixed
concrete dalam proyek ini adalah PT. Farika Riau Perkasa.
Keuntungan dari penggunaan ready mixed concrete adalah jaminan
keseragaman mutu beton, bahan ini dapat tersedia setiap waktu sesuai
kebutuhan, dan waktu loading (waktu datang) cukup singkat.
Di lokasi batching plant, ready mixed concrete telah diperiksa nilai slump
sebelum diberangkatkan dengan mixer truck ke lokasi proyek. Setiba di
64
lapangan, bahan ini diperiksa lagi nilai slump-nya untuk memastikan
perubahan kandungan air masih memenuhi syarat atau tidak. Setelah uji
slump di lapangan, dilakukan pengambilan sampel dari benda uji guna
keperluan pemeriksaan kuat tekan beton.
Apabila ready mixed concrete yang tiba di lapangan nilai slump-nya tidak
sesuai dari besaran yang disyaratkan perencana, jika mungkin digunakan
kembali, dapat dibiarkan diaduk di dalam molen mixer truck beberapa saat
sesuai pengawasan inspektor MK. Kerugian dari kegiatan ini adalah waktu
pengecoran bertambah lama. Jika dirasa sudah tidak mungkin digunakan
setelah diaduk dalam molen, bahan yang ditolak ini harus dibuang ke luar
lokasi proyek atau bisa juga digunakan sebagai lean concrete (untuk lantai
kerja).
3. Formword (SET)
Bekisting atau formwork adalah suatu konstruksi pembantu yang bersifat
sementara yang merupakan cetakan / mal ( beserta pelengkapnya pada bagian
samping dan bawah dari suatu konstruksi beton yang dikehendaki. Bekisting
adalah cetakan sementara yang digunakan untuk menahan beton selama beton
dituang dan dibentuk sesuai dengan bentuk yang diinginkan (Stephens, 1985)
Acuan (bekisting) adalah suatu sarana pembantu struktur beton untuk
pencetak beton sesuai dengan ukuran, bentuk, rupa ataupun posisi yang
65
direncanakan. Karena bersifat sementara, bekisting akan dilepas atau
dibongkar setelah beton mencapai kekuatan yang cukup.
Acuan sendiri memiliki arti bagian dari konstruksi bekisting yang
berfungsi sebagai pembentuk beton yang diinginkan atau bagian yang kontak
langsung dengan beton. Perancah memiliki arti sebagai bagian dari konstruksi
bekisting yang berfungsi menahan beban–beban yang ada di atasnya yang
bekerja pada saat pengecoran, baik beban vertikal maupun beban horizontal.
66
Adapun bagian-bagian dari Formword adalah sebagai berikut:
1) Peri
Peri digunakan untuk tempat
menempelnya Fenol dan menahan Multiplek.
2) Sabuk (Belt)
Sabuk berfungsi untuk mengikat Peri
dan juga berfungsi untuk mengatur
dimensi kolom yang akan di Cor.
3) Pasak
Pasak berfungsi untuk pengikat atau
penghubung antar Sabuk dan juga
berfungsi untuk menahan Kepala Babi.
4) Bestang (Support)
Bestang berfungsi untuk menahan
Bekisting dan Bestang juga digunakan untuk
penyetelan posisi Bekisting.
5) Kepala Babi
Kepala Babi berfungsi untuk tempat
lewat dan menyangkutnya Tie Road.
6) Tie Road
67
Tie Road berfungsi untuk mengunci Bekisting.
7) Fenol
Fenol adalah bagian paling dalam dari
Formword yang berhubungan langsung
dengan Beton yang berfungsi untuk mencetak
Kolom.
4. Minyak Bekisting
Bekisting adalah cetakan sementara untuk menahan beton selama
beton dituang dan dibentuk sesuai keinginan. Karena fungsinya sebagai
cetakan sementara, bekisting nantinya akan dilepas atau dibongkar
apabila beton yang dituangkan sudah memiliki kekuatan yang cukup.
Untuk melepas beton dari bekisting dibutuhkan minyak atau pelumas
khusus yang dinamakan minyak bekisting.
Meski hanya berwujud pelumas, bekisting rupanya memiliki berbagai
manfaat. “Mencegah perlekatan antara beton dan bekisting, menghasilkan
permukaan beton yang mulus dan bersih, serta memperpanjang umur
bekisting sampai dengan 5 kali lipat”.
5. Beton Decking
68
Beton decking digunakan untuk menjaga ketepatan selimut beton atau
jarak tulangan tepi (sengkang dengan bekistingnya). Tebal beton decking
dibuat sesuai dengan selimut beton yang direncanakan. Beton decking
dibuat atau dicetak tersendiri dengan bahan dan kekuatan yang sama
dengan bahan betonnya serta dilengkapi dengan kawat ikat untuk
mengikatkan beton decking pada tulangan. Pada proyek ini beton decking
diproduksi setiap hari oleh para pekerja secara konvensional yaitu dicetak
dan kemudian dijemur disekitar lokasi proyek yang terkena sinar matahari
yang cukup.
69
Gambar 4.14 Kawat Bendrat
7. Kawat Ayam
Kawat Ayam berfungsi untuk menghambat atau memperlambat
pergerakan beton pada saat pengecoran. Kawat ayam digunakan untuk
mencegah masuknya beton pada daerah block out dan menghentikan
pengecoran pada stop cor.
70
Gambar 4.16 SikaBond
4.3.3. Man Power
1. Manajemen Kontruksi
Dalam pelaksanaan pekerjaan pemilik proyek akan menunjuk suatu badan
atau perseorangan untuk mengawasi kegiatan yang dilakukan atau
dilaksanakan oleh kontraktor agar segala pekerjaan yang dilakukan oleh
pihak kontraktor sesuai dengan rancangan yang telah dibuat sebelumnya serta
mutu dari pekerjaan dapat tercapai secara maksimal
2. Quality Control
Quality Control bertugas memastikan setiap item pekerjaan di proyek
3. Pelaksana
Pelaksana adalah unsur atau pihak berbadan hukum yang bertugas untuk
melaksanakan pekerjaan pembangunan proyek sesuai persyaratan dan harga
kontrak yang telah ditentukan melalui pelelangan. Dalam melaksanakan
tugasnya, kontraktor harus mengacu kepada persyaratan dan gambar-gambar
yang ada dalam dokumen kontrak. Kontraktor dapat berupa perusahaan
perseorangan yang berbadan hukum atau sebuah badan hukum yang bergerak
dalam bidang pelaksanaan pekerjaan.
4. Mandor
Mandor adalah orang yang mengawasi pelaksanaan pekerjaan di lapangan
dan bertanggung jawab penuh kepada pelaksana teknis lapangan.
71
5. Operator
Operator memiliki tugas untuk menyelesaikan pekerjaan berat dengan
menggunakan peralatan berat yang tidak dapat dilakukan oleh manusia.
6. Tukang Besi
Tukang Besi adalah pekerja yang mempunyai keterampilan dalam
pemotongan besi, bending besi, dan perakitan tulangan baik secara manual
maupun menggunakan alat bantu (mesin). Biasa nya tukang besi hanya
bekerja pada bidang pembesian.
7. Tukang Bekisting
Tukang Bekisting adalah pekerja yang mempunyai keterampilan baik
dalam pembentukan bekisting, pemasangan bekisting, dan pelepasan
bekisting. Biasa nya tukang bekisting hanya bekerja pada bidang bekisting.
8. Tukang Cor
Tukang Cor adalah pekerja yang mempunyai keterampilan dalam
pengecoran. Biasa nya tukang cor hanya bekerja pada bidang pengecoran.
MULAI
PERSIAPAN
PEMBESIAN
BEKISTING
PENGECORAN
SELESAI
72
1. Survey
Pekerjaan yang pertama dilakukan adalah menentukan posisi penempatan
kolom yang akan ditentukan oleh Team Survey dan mengacu pada gambar kerja
(Shop Drawing). Setelah didapatkan titik atau posisi kolom lalu dilakukan
pengukuran besaran Kolom yang akan dikerjakan dari titik atau posisi yang telah
ditentukan dan dilakukan Markingan.
73
Selanjutnya pabrikasi untuk besi tulangan Sengkang dan besi tulangan
Ties:
Dimensi Kolom (Sisi) 0.9 m
Selimut Beton 0.03 m
Dimensi Tulangan 1 Sisi 0.84 m
74
Gambar 4.19 Pemasangan Tulangan Kolom
3. Pengecoran pondasi RAFT.
4. Pabrikasi
Pabrikasi tulangan untuk penyambungan tulangan kolom dengan dimensi
sebagai berikut:
Untuk Pabrikasi dan pemasangan Besi tulangan Sengkang dan Besi Tulangan
Ties sama dengan cara yang sebelumnya. Sedangkan untuk Perakitan tulangan
dilaksanakan di lokasi pemotongan Besi dan Bending Besi.
75
Gambar 4.21 Penyambungan Tulangan
6. Marking
Kemudian dilakukan Marking untuk melihat posisi pembesian sudah pada
posisi yang direncanakan atau tidak dan untuk mengecek ketebalan selimut
beton.
76
Penancapan
Sepatu Kolom ditancapkan atau dibor pada garis Markingan yang telah
dibuat.
Las
Sepatu Kolom di Las pada begel yang terpasang paling dekat dengan lantai
dan ujung luar sepatu pas di tepi Markingan yang telah dibuat. Dengan dilakukan
pengelasan tersebut maka begel yang di Las dianggap tidak ada lagi karena telah
terjadi perlemahan terhadap besi tulangan.
Sepatu kolom berfungsi untuk menahan bekisting supaya dimensi dan selimut
beton tercapai.
77
9. Cek List
Selanjutnya dilakukan pengecekan oleh pihak Manajemen Kontruksi untuk
memastikan pekerjaan pembesian sudah sesuai dengan Gambar Kerja.
78
Gambar 4.26 Proses Bekisting
11. Penyetelan Bekisting
Sebelum dilakukan Pengecoran, terlebih dahulu dilakukan Penyetelan
Bekisting. Penyetelan Bekisting dilaksanakan oleh Pekerja Bekisting dan pihak
Survey. Penyetelan dilakukan dengan pemasangan unting-unting di ujung paling
atas Bekisting dengan digantungkan menggunakan tali. Unting-unting yang
dipasang memiliki jarak terhadap lantai (tidak menyentuh lantai), dan juga
memiliki jarak dari Bekisting.
79
12. Pengecoran
Sebelum dilakukan Pengecoran, terlebih dahulu dilakukan tes Slump. Slump
Maksimum untuk Pengecoran Kolom adalah 15 dan Slump Minimum 12±2.
Setelah Slump tercapai lalu dilakukan penyiraman Beton yang lama dengan
menggunakan SikaBond setelah itu baru dilakukan Pengecoran. Pengecoran
dilakukan sampai batas yang telah ditentukan.
80
Gambar 4.29 Pembongkaran Bekisting danCuring
4.4. Kolom Miring
Pada Proyek Pembangunan Gedung Menara BRI Pekanbaru di desain dengan
corak Melayu (Songkok Melayu Tanjak). Dengan di Desain demikian, Gedung
Menara BRI Pekanbaru terdapat pelebaran bangunan. Untuk pelebaran bangunan
tersebut di Desain Struktur Kolom Miring. Kolom Miring di desain pada AS-C2,
AS-D2, AS-E2, AS-F2, AS-C7, AS-D7, AS-E7, dan AS-F7. Bending Kolom
Miring dimulai dari lantai 3 sampai lantai atap dengan kemiringan kolom 81º.
81
Untuk tahap pengerjaan Kolom Miring sama dengan tahap pengerjaan Kolom
pada umumnya, yang membedakannya adalah:
1. Penyambungan Tulangan
Untuk Penyambungan Tulangan pada Kolom Miring sama dengan
penyambungan Kolom pada umumnya, hanya ada penambahan Stressing
untuk menahan Tulangan yang telah di sambung. Untuk pemasangan
Stressing, terlebih dahulu di lakukan pemasangan stek besi pada tulangan
Balok dengan jarak yang tidak terlalu jauh dari posisi Kolom. Hal ini
dilakukan sebelum Plat Lantai dan Balok di Cor.
82
Gambar 4.32 Bekisting
3. Pengecoran
Untuk pengecoran Kolom Miring berbeda dengan pengecoran kolom
pada umumnya. Pengecoran tidak bisa dilakukan sekaligus karena tekanan
yang diakibatkan oleh pengecoran tidak tertahan oleh Bekisting. Oleh Sebab
itu, untuk pengecoran Kolom Miring di Cor secara bertahap dengan cara di
Cor ⅓ tinggi Kolom yang akan di Cor, kemudian diamkan sesaat sampai
Beton mulai mengeras dan lalu lanjutkan pengecoran kembali.
83
Gambar 4.33 Bending Tulangan Kolom
Untuk Pabrikasi Tulangan Sengkang dan Tulangan Ties sesuai dengan
dimensi Kolom yang akan di Pabrikasi.
84