Beton adalah suatu elemen dalam konstrusi yang merupakan struktur sederhana yang
dibentuk oleh campuran semen, air, agregat halus, agregat kasar yang berupa batu pecah
atau kerikil, udara serta bahan campuran lainnya.
Struktur beton ini dapat diketahui lewat karakteristik beton yang itu sendiri. Berikut ini
adalah standarisasi karakteristik beton yang baik adalah sebagai berikut :
Kepadatan => Beton yang memiliki struktur yang baik juga memiliki kepadatan
yang baik sehingga mampu menopang beban bangunan konstruksi sehingga
tidak mudah retak.
Kekuatan => Kekuatan adalah salah satu standarisasi yang harus dipenuhi pada
penggunaan beton untuk bangunan-bangunan konstruksi.
Faktor Air Semen => Selain kekuatan dan ketebalan, yang menentukan kualitas
struktur beton adalah penggunaan faktor air semen yang digunakan.
Tekstur => Tekstur yang dimiliki beton juga menentukan kualitasnya.
Parameter => Parameter adalah salah satu hal yang perlu diperhatikan yang
juga dapat mempengaruhi kualitas beton.
Pada struktur beton, terdapat beberapa komponen di antaranya adalah slab atau plat, balok,
kolom, dinding, serta pondasi untuk pembangunan gedung.
1. Kolom
Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban
dari balok ( seperti yang kita lihat gambar diatas). Kolom merupakan suatu elemen
struktur tekan yang memegang peranan penting dari suatu bangunan, sehingga
keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan
runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse)
seluruh struktur bangunan.
Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya merupakan
gabungan antara material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material
yang tahan tarikan, sedangkan beton adalah material yang tahan tekanan.
Gabungan kedua material ini dalam struktur beton memungkinkan kolom atau
bagian struktural lain seperti sloof dan balok bisa menahan gaya tekan dan gaya
tarik pada bangunan.
2. Balok
Di antara semua sistem beton bertulang, yang paling sederhana adalah slab
satu arah konvensional [Gambar (a)]. Salah satu keuntungan sistem ini adalah
mudah dalam pelaksanaannya. Sistem dengan tinggi konstan ini khususnya cocok
untuk bentang kecil. Untuk bentang besar, berat sendiri slab menjadi sangat besar
sehingga akan lebih efisien kalau menggunakan slab ber-rusuk [Gambar (b)]
Sistem balok satu arah dengan slab satu arah melintang dapat digunakan
untuk bentang yang relatif panjang (khususnya apabila balok tersebut post-tensioned)
dan memikul bentang besar. Sistem demikian biasanya tinggi. Jarak balok biasanya
ditentukan berdasarkan kebutuhan untuk menumpu slab melintang.
Plat datar adalah sistem slab beton bertulang dua arah bertinggi konstan yang
terdapat pada Gambar (d). Konstruksi ini cocok digunakan untuk beban atap dan
lantai ringan dan bentang relatif pendek. Sistem demikian banyak digunakan pada
konstruksi rumah.
5. Konstruksi Flat Slab Dua Arah
Sistem slab dua arah terdiri atas plat dengan balok beton bertulang yang
dicor di tempat secara monolit, dan balok tersebut terdapat di sekeliling plat [lihat
Gambar (e)]. Sistem ini baik untuk kondisi beban besar dan bentang menengah.
Beban terpusat yang besar juga dapat dipikul apabila bekerja langsung di atas
balok. Pada sistem ini selalu digunakan kolom sebagai penumpu vertikal. Karena
balok dan kolom dicor secara monolit, sistem ini secara alami akan membentuk
rangka pada dua arah. Hal ini sangat meningkatkan kapasitas pikul beban lateral
sehingga system demikian banyak digunakan pada gedung bertingkat banyak.
Slab wafel (waffle slab) adalah sistem beton bertulang dua arah bertinggi
konstan yang mempunyai rusuk dalam dua arah [lihat Gambar (g)]. Rusuk ini
dibentuk oleh cetakan khusus yang terbuat dari baja atau fibreglass. Rongga yang
dibentuk oleh rusuk sangat mengurangi berat sendiri struktur. Untuk situasi bentang
besar, slab wafel lebih menguntungkan dibandingkan dengan plat datar. Slab wafel
juga dapat diberi pasca tarik untuk digunakan pada bentang besar, Di sekitar kolom,
slab biasanva dibiarkan tetap tebal. Daerah yang kaku ini berfungsi sama dengan
drop panels atau kepala kolom pada slab datar. Dengan demikian, kemungkinan
terjadinya keruntuhan geser pons akan berkurang, dan kapasitas tahanan momen
sistem ini akan meningkat termasuk pula kapasitas pikul bebannya.
Beban Pada Struktur Beton
Selain mengetahui apa itu struktur beton, dalam konstruksi ada yang dinamankan beban yang
bekerja pada struktur beton. Terdapat berbagai macam beban yang bekerja serta dapat
memengaruhi pada struktur beton itu sendiri, beban tersebut di antaranya:
Untuk balok sendiri terdapat peraturan ACI yang membatasi tulangan maksimum baja
sampai 75% dari yang diperlukan. Terdapat 3 jenis bentuk penampang balok, di antaranya:
Balok Tulangan Tunggal => yang hanya mempunyai tulangan tarik saja.
Balok Tulangan Ganda => mempunyai tulangan tarik dan tulangan ganda. Cara
perhitungan kapasitas momen/lentur balok dari berbagai kondisi dapat dihitung
beberapa cara yaitu, tulangan tarik dan tekan leleh, tulangan tarik leleh,
tulangan tekan tidak, tulangan tarik tidak leleh, tulangan tekan leleh, serta
tulangan tarik dan tekan tidak leleh.
Balok T => Jenis balok ini memiliki bentuk penampang balok yang tidak
berbentuk segiempat. Balok ini yang paling sering digunakan,karena slab pada
umumnya dicor secara monolith dengan baloknya.