Anda di halaman 1dari 7

PENGERTIAN STRUKTUR BETON

DALAM KONSTRUSI BANGUNAN


Disusun Oleh:
Hotdin Sitanggang
(218110072)
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MEDAN AREA
PENJELASAN STRUKTUR BETON
DALAM KONSTRUKSI
Beton adalah suatu elemen dalam konstrusi yang merupakan struktur
sederhana yang dibentuk oleh campuran semen, air, agregat halus, agregat
kasar yang berupa batu pecah atau kerikil, udara serta bahan campuran
lainnya.
Struktur beton ini dapat diketahui lewat karakteristik beton yang itu
sendiri. Berikut ini adalah standarisasi karakteristik beton yang baik
adalah sebagai berikut :
• Kepadatan => Beton yang memiliki struktur yang baik juga memiliki kepadatan
yang baik sehingga mampu menopang beban bangunan konstruksi sehingga tidak
mudah retak.
• Kekuatan => Kekuatan adalah salah satu standarisasi yang harus dipenuhi pada
penggunaan beton untuk bangunan-bangunan konstruksi.
• Faktor Air Semen => Selain kekuatan dan ketebalan, yang menentukan kualitas
struktur beton adalah penggunaan faktor air semen yang digunakan.
• Tekstur => Tekstur yang dimiliki beton juga menentukan kualitasnya.
• Parameter => Parameter adalah salah satu hal yang perlu diperhatikan yang juga
dapat mempengaruhi kualitas beton.
Pada struktur beton, terdapat beberapa komponen di antaranya adalah slab atau
plat, balok, kolom, dinding, serta pondasi untuk pembangunan gedung.
BEBAN PADA STRUKTUR BETON

Terdapat berbagai macam beban yang bekerja serta dapat


memengaruhi pada struktur beton itu sendiri, beban tersebut di 
antaranya:
• Beban berupa beban gravitasi (berarah vertikal)
• Beban angin (berarah horizontal)
• Beban karena susut
• Beban karena perubahan temperatur (menyebabkan adanya
lentur dan deformasi pada elemen struktur).
mengenai beban pada setrutur beton adalah jika bebannya bertambah,
maka pada balok berisiko terjadi deformasi dan regangan tambahan.
Akibatnya akan terjadi bertambahnya retak lentur disepanjang bentang
balok. Selain itu, jika beban semakin bertambah pada akhirnya dapat
terjadi keruntuhan elemen struktur. Keruntuhan  tersebut dapat terjadi
pada saat beban luarnya mencapai kapasitas elemen pada konstruksi
bangunan.
Keruntuhan dapat terjadi pada beton secara mendadak. Hal tersebut
dikarenakan material yang satu ini merupakan material yang getas. Oleh
sebab itu, nyaris semua peraturan perencanaan merekomendasikan
perencanaan balok dengan tulangan untuk memberikan peringatan yang
cukup. Misalnya, seperti defleksi yang berlebihan sebelum terjadinya
keruntuhan.
Sementara itu, untuk balok sendiri terdapat peraturan ACI yang
membatasi tulangan maksimum baja sampai 75% dari yang diperlukan.
Terdapat 3 jenis bentuk penampang balok, di antaranya:
• Balok Tulangan Tunggal => yang hanya mempunyai tulangan tarik saja.
• Balok Tulangan Ganda => mempunyai tulangan tarik dan tulangan
ganda. Cara perhitungan kapasitas momen/lentur balok dari berbagai
kondisi dapat dihitung beberapa cara yaitu, tulangan tarik dan tekan
leleh, tulangan tarik leleh, tulangan tekan tidak, tulangan tarik tidak
leleh, tulangan tekan leleh, serta tulangan tarik dan tekan tidak leleh.
• Balok T => Jenis balok ini memiliki bentuk penampang balok yang tidak
berbentuk segiempat. Balok ini yang paling sering digunakan,karena
slab pada umumnya dicor secara monolith dengan baloknya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai