Anda di halaman 1dari 24

METODE KERJA BENTONITE CEMENT PILE

Posted by Rahman Jumantoro 0 comments

Halo gan, ane mau share sedikit ilmu yang ane dapetin tentang metode kerja

bentonite cement pile dari lokasi proyek KP ane gan.

1. LINGKUP PEKERJAAN

A. MAKSUD DAN TUJUAN

Pembuatan bentonite cement pile diantara bored pile yang digunakan

sebagai dinding penahan tanah sebagai lapisan yang relatif kedap air

diantara bored pile tersebut. Sebagai suatu lapisan yang relatif kedap air,

lapisan ini mempunyai fungsi untuk mengurangi seepage yang terjadi


sedemikian rupa sehingga besarnya dapat diterima sesuai dengan

perencanaan yang dibuat umumnya setelah pekerjaan cement bentonite

selesai dibuat dinding basement sesuai perimeter tersebut yang kedap air /

waterproofing.

B. KONDISI TANAH ASLI

Bentonite cement pile dibuat dengan menembus lapisan tanah yang terdiri

dari lempung, lempung kelanauan, dan pasir.

2. PEKERJAAN PERSIAPAN

A. PLATFORM KERJA

Platform kerja dibuat mengelilingi perimeter dari jalur bentonite cement pile

dan terdiri dari pelat-pelat baja yang disusun sejajar dan tegak lurus as

memanjang bentonite cement pile untuk dudukan mesin bore.

B. MIXING PLANT

Setelah satu side installation yang penting adalah mixing plant, yang terdiri

dari :

  Mixing plant
Mixing plant terdiri dari instalasi mixer pengaduk, tanki-tanki

penampungan, pemipaan baik untuk bentonite slurry maupun bentonite

cement slurry.

  Storage area

Adalah tempat penyimpanan semen dan bubuk bentonite.

C. AIR KERJA

Sebagai sumber air, baik air untuk pencampuran material maupun air kerja

digunakan air yang berasal dari sumur yang dibuat di lokasi pekerjaan.

3. BENTONITE CEMENT SLURRY

A. PEMBUATAN

Bentonite cement slurry dibuat dengan melalui 3 (tiga) tahapan, yaitu :

  Pembuatan bentonite slurry ( lumpur bentonite )


  Pembuatan cement slurry
  Pembuatan cement slurry akhir

B. KOMPOSISI

Komposisi bentonite cement slurry yang diajukan adalah :

 Air : 1000 liter

 Bentonite : 70 kg ( disesuaikan dengan kondisi di lapangan )

 Cement : 300 kg ( disesuaikan dengan kondisi di lapangan )


 Additive : Retarder yang banyaknya disesuaikan dengan kondisi

dilapangan ( jika diperlukan )

Komposisi tersebut diatas dapat diatur kembali setelah didapat data-data

awal dari hasil test di laboratorium setelah pembuatan bentonite cement pile

dimulai.

C. PELAKSANAAN PENCAMPURAN

 Bentonite slurry

Air bersih yang telah dipersiapkan di tanki penampungan dipompakan ke

dalam mixer yang dibuat turbulensi yang tinggi, kemudian bubuk bentonite

dimasukan ke dalamnya. Bentonite yang dipakai adalah BENTONILE / ex

indobent / setara.

Setelah diaduk sampai homogen, bentonite slurry kemudian disimpan dalam

tanki penampungan untuk hidrasi dan pengembangan.

 Bentonite cement slurry

Semen yang dipakai adalah OPC.

Bentonite slurry dari tanki penampungan dipompakan ke dalam mixer dan

kemudian diaduk dengan semen sehingga didapatkan suatu material yang

homogen.

 Bentonite cement slurry akhir


Ke dalam bentonite cement slurry seperti termaksud diatas kemudian

dimasukan retarder dengan maksud memperlambat setting time dari semen.

Banyaknya retarder yang digunakan tergantung dari kondisi-kondisi yang

dijumpai di lapangan.

Pengadukan dilakukan sampai retarder yang dimasukan cukup merata,

kemudian bentonite cement slurry disimpan dalam tanki penampungan

sebelum akhirnya dituangkan ke dalam lubang bor.

4. PEMBUATAN BENTONITE CEMENT PILE

A. PEMBUATAN LUBANG BOR

Pembuatan lubang bor untuk bentonite cement pada prinsipnya sama dengan

pembuatan lubang bor untuk bored pile.

B. PEMASUKAN BENTONITE CEMENT SLURRY

Ke dalam lubang bor yang telah selesai dilaksanakan kemudian dimasukan

bentonite cement slurry dengan melalui pipa tremie sehingga bentonite

cement slurry mencapai permukaan yang ada. Pada waktu bentonite cement

ini mulai mengeras, biasanya akan terjadi “penyusutan” sehingga

permukaan bentonite cement akan menurun. Untuk mengisi penuh kembali

lubang, bentonite cement slurry dapat langsung dituang di atas material

yang sudah mulai mengeras dengan sebelumnya dilakukan pembersihan di

atas permukaanya.
5. TESTING DAN QUALITY CONTROL

Testing akan dilakukan dalam 2 ( dua ) tahap, yaitu :

 Preliminary testing

Testing ini dilakukan untuk menentukan bahwa trial mix yang dilakukan

mendahului pekerjaan utama dilaksanakan akan

menghasilkan suatu material yang dapat memenuhi kondisi-kondisi

persyaratan yang dikehendaki.

Testing ini meliputi 2 macam test yaitu Field testing dan Laboratory test.

 Field Testing

Test – test ini meliputi:

 Laboratory Testing

Test – test ini meliputi :


 Perfomance Testing

Testing – testing ini dilakukan secara rutin selama pelaksanaan pekerjaan

pembuatan bentonite cement pile dilakukan, dilakukan sebagai control

terhadap mutu pelaksanaan pekerjaan. Sama halnya dengan preliminary

testing, testing- testing ini terdiri dari 2 macam testing yaitu Field testing

dan Laboratory testing.

 Field Testing

Test – test ini meliputi :

 Laboratory Testing

Test – test ini meliputi :


6. PERMASALAHAN YANG MUNGKIN TERJADI

A. KEBOCORAN AKIBAT BAGIAN BENTONITE CEMENT PILE

YANG TIDAK BAIK

Kadang-kadang dijumpai adanya kebocoran pada bagian dari bentonite

cement yang dibuat pada suatu kedalaman tertentu, untuk mengatasi

permasalahan tersebut hal-hal yang biasanya dilakukan adalah sebagai

berikut :

Pada daerah yang bocor dimasukan 1 atau beberapa pipa pralon Ø ½ “-1”

hingga menembus lapisan tanah asli dengan tujuan air yang bocor dapat

dialihkan aliranya melalui pipa pralon tersebut.

Kemudian daerah yang bocor tersebut ditutup dengan memakai bahan

grouting dan pada tahap akhir, bagian dalam pipa pralon tersebut juga di

grouting.

B. KEBOCORAN AKIBAT EKSENTRISITAS LUBANG BOR

Kebocoran mungkin juga terjadi akibat lubang bor yang dibuat terlalu

miring, sehingga terdapat bagian bentonite cement pile yang tidak terpotong

oleh bored pile yang dibuat. Apabila bagian yang bocor tidak terlalu luas,
biasanya pada sisi dalam rangkaian bored pile dan bentonite cement tadi

dibuat lubang baru dan kemudian dimasukan dengan bentonite cement ke

dalam lubang tersebut.

Ini adalah dimana titik lubang bentonite yang akan di bor


Lubang Bentonite dan Bentonite telah dituang

A. Pekerjaan Soldier Pile/Stor Cross

Tujuan daripada pembuatan Soldier Pile ini adalah untuk menahan


tanah bangunan yang berada disebelah proyek pembangunan, agar tidak
mengakibatkan tanah pada galian longsor dan dinding bangunan sebelah
tidak roboh dikarenakan beban dinding yang sangat berat. Jarak
antar Soldier Pile ini di buat rapat agar berfungsi sebagaimana yang
diinginkan yakni sejarak 20 cm pada setiap penulangannya, Lalu
mengapa Soldier pile ini dipilih untuk struktur penahan tanah daripada
dinding batu kali?menurut informasi dilapangan hal tersebut dikarenakan
pelaksanaan Soldier Pile sangat mudah dan designnya lebih sederhana
dibandingkan pekerjaan dinding batu kali.
Penulangan Soldier Pile
B. Spesifikasi Teknis :

1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan (material) , tenaga


kerja (manwork) , alat dan mesin(machine and tools) yang dibutuhkan
demi terlaksananya pekerjaan ini dengan baik.
2. Posisi soldeir pile dan dimensi harus disesuaikan dengan gambar
kerja (Shop Drawing).
3. Beton yang digunakan adalah mutu beton K-225.
4. Menggunakan besi D10 untuk tulangan pokok, besi D8 untuk
tulangan sengkang.
5. Diameter besi dan mutu harus disesuaikan dengan gambar rencana.
C. Material, Manwork, Machine and Tools

Material, Manwork, Machine and Tools


D. Teknik Pengawasan
1. Mempelajari gambar kerja (shop drawing) sambil menyesuaikan
keadaan di lapangan agar mengetahui titik soldier pile.
2. Melakukan koordinasi dengan surveyor untuk mengetahui dimana
letak titik–titik soldierpile.
3. Setelah menentukan titik–titik soldier selesai, koordinasikan tukang
bor untuk mengebor titik yg telah di tentukan oleh surveyor.
4. Mengawasi para pekerja melakukan pekerjaan pengeboran,
dalamnya pengeboran kurang lebih sedalam 4 m.Pada saat tukang bor
sedang melubangi tanah, koordinasikan kepada tukang besi untuk
5. Mengawasi tukang besi memotong besi tulangan pokok D10
sepanjang 4 m, dan besi begelspiral D8 sepanjang 8 m.
6. Setelah penulangan besi sudah siap, pastikan tukang besi
menyiapkan tulangan begel/sengkang spiral dengan cara di gulung
dengan menggunakan roller/penggulung tulangan spiral.
7. Setelah tulangan spiral siap dan tulangan besi pokok sudah
terpotong, tukang besi merangkainya menjadi satu dengan cara di ikat
dengan kawat.
8. Mengecek kesesuaian terhadap gambar kerja apakah diameter besi
dan jarak tulangan sudah sesuai atau belum.
9. Setelah tulangan terangkai dan terikat, arahkan tukang besi untuk
memasukan tulangan spiral tersebut ke dalam lubang yang telah
tersedia. Dan langkah selanjutnya adalah mengarahkan tukang untuk
melakukan pengecoran pada soldier pile tersebut.
10. Mengawasipencampuran bahan semen, pasir cor dan kerikil dengan
menggunakan molen.
11. Memastikan bahan campuran yang dipakai untuk pengecoran sudah
benar.
12. Mengawasi tukang melakukan pengecoran pada soldier pile.
13. Apabila sudah fix, koordinasikan tukang untuk melanjutkan
pengecoran.
14. Mengawasi pekerja melakukan pemadatan dengan vibrator setelah
campuran beton dituangkan ke titik Soilder pile.
E. Permasalahan Pekerjaan Soldier Pile
1. Tanah yang dibor terlalu lempung sehingga sangat sulit untuk di bor
secara manual oleh pekerja.
2. Lokasi pengeboran sangat dekat dengan tembok bangunan di sebelah
timur proyek sehingga saat melaksanakan pengeboran mengalami
kesulitan karena pengeboran dilakukan secara manual oleh pekerja.
F. Solusi/Pemecahan Masalah
1. Pada saat pengeboran secara manual, tanah disiram dengan air agar
memudahkan pengeboran tersebut, sehingga pekerjaan cepat terlaksana.
2. Sebaiknya pada saat melakukan pengeboran mengunakan mesin bor
sumur bukan mengunakan tenaga manusia.
Gambar Pekerjaan Soldier
Penulangan Pile Soldier

Pemasangan Tulangan
Pengeboran Manual
Metode Konstruksi- Pekerjaan Bored Piling

9 July 2010 by Wijaya99

Metode kerja dari Bored Piling work (wet hole method) ini di review
selama pekerjaan Bored Pile berlangsung dan jika perlu akan di sesuaikan
atau di ubah menurut kondisi lapangan. Jika ada perubahan dari metode
kerja terlebih dahulu harus di setujui oleh Pengawas Lapangan.

1.1 Urutan

Prosedur urutan pekerjaan Bored adalah sebagai berikut :

1. Marking Posisi Pile oleh surveyor


2. Instal casing sementara (Temporary casing)
3. Mulai melakukan Pengeboran (Boring)
4. Jika Lubang Bor tidak stabil, Boring harus dilakukan dengan
bentonite
5. Setelah Pengeboran sudah mencapai Toe Level, lakukan inpeksi
Lapangan untuk konfirmasi toe level
6. Lowering Steel Cage ke dalam lubang Bor
7. Casting bored pile dengan pipa tremi
8. Cabut (extract ) casing

1.2 Metodologi

1.2.1 Setting Out

Kontraktor harus menyediakan license surveyor dalam membuat setting


out poin /titik Bored pile yang akan di bor. Kemudian 4 poin sebagai
referensi yang dipasang /offset tidak kurang dari 1 m dari titik posisi pile.
Peg-Pile point

1.2.2 Temporary Casing

Cara pemasangan casing sementara yaitu dengan menggunakan Vibrator


(Vibro-hammer) yang di pukul ke dalam tanah. Verticality di check dengan
menggunakan 2 plum yang di letakkan secara ortogonal atau spirit level
jika casing kurang dari 4 m.

Install casing sementara dengan Vibro hammer

1.2.3 Boring

Soil auger dan soil bucket dipakai untuk pengeboran tanah yang halus
(soft), pasir (sand) sampai tanah keras (hard layer). Apabila dalam
pengeboran di temukan batu (rock) bisa di pakai Rock Auger atau Core
Barrel. Chisel tidak diijinkan dalam pengeboran jika tidak di setujui oleh
pengawas lapangan.
Verticality Kelly Bar Mesin Bor dapat di Check dengan menggunakan 2
benang yang diposisikan sebagai Plum line secara tegak lurus sebelum
pengeboran di mulai.

Verticality dari Lubang bor dapat di check dengan melihat posisi dari Kelly
bar terhadap casing. Lubang bor dalam posisi vertikal jika Kelly Bar di
tengah (center) casing.

Selama proses pengeboran, akan d ipakai adukan bentonite untuk menjaga


agar lubang bor tidak runtuh (collpase). Disini Bentonite berperan untuk
menstabilkan lubang bor dengan memastikan tekanan di dalam Borehole
lebih besar daripada tekanan horizontal dari tanah dan air tanah.

Parameter dari Bentonite akan di check dan di test setiap pile setelah proses
de-sanding selesai di lakukan dengan mengambil sampel dari pile.
Properti dari caran bentonite akan di check sebelum proses casting di
mulai.

Sampel tanah di ambil setiap 5 m dan akan di simpan di dalam plastik dan
di ditulis (marking) untuk referensi jika dibutuhkan. Setelah mencapai
design level alat Bor akan diganti alat bor dengan dasar yang flat (Cleaning
Bucket). Cleaning bucket berfungsi untuk membersikan dasar lubang Bor.

Pengukuran kedalaman lubang Bor dilakukan dengan menurukan


measuring tape sampai ke dasar lubang bor. Di ujung measuring tape di
pasang plum dengan berat yang cukup agar memastikan measuring tape
sampai ke dasar Borehole.
Proses Boring (sumber: Platinum Park Phase-3, Kuala Lumpur)

Bentonite loss

Jika terjadi kehilangan bentonite secara tiba-tiba, langkah –langkah yang


perlu diambil :

1. Adukan Bentonite ditambah ke Lubang bor untuk menjaga


bentonite tetap di ketinggian level yang cukup. Jika hanya minor
loss proses boring tetap di lanjutkan dengan memperhatikan
bentonite level apakah masih mengalami penurunan atau tidak.
2. Lubang bor akan diurug (backfill) dengan tanah untuk mencegah
kehilangan bentonite, kemudian dipadatkan (compact) dengan
Chisel .
3. Setelah kehilangan bentonite (Bentonite loss) dapat di kontrol, baru
boring dapat di lanjutkan. Dalam kasus kehilangan bentonite ini
apabila tidak dapat di atasi dengan usaha diatas maka Borehole
dapat di backfill kembali dan masalah ini lebih baik didiskusikan
dan di review dengan konsultan dan kontraktor.

1.2.4 Reinforcement (Steel Cage)


Steel Cage akan di pabrikasi di tempat Fabrication Yard. Lokasi pabrikasi
ini sudah di tentukan di dalam logistic plan kontraktor. Helical Link akan di
las pada Tulangan utama (main reinforcement), demikian juga laping akan
di las secukupnya jika steel lebih dari 12 m sehingga memungkinkan steel
cage akan di bagi menjadi 2 section. Hal ini untuk menjaga agar main
reinforcement tetap tersambung bila steel cage akan di pindahkan

Steel cage yang sudah di pabrikasi kemudian di turunkan ke lubang bor


yang sudah selesai di bor sampai disain toe level. Steel cage akan di topang
sementara dengan 2 (dua) besi hook sampai proses casting selesai.
kapasitas besi hook harus di dihitung apakah mencukupi atau tidak.
Pengangkatan (Lifting) harus di usahakan agar tidak terjadi buckling pada
steel cage.

Proses memasukkan Steel cage ke Bored Hole


Mengukur Bored Length dengan Measuring tape

1.2.5 Casting

Metode casting adalah dengan menggunakan pipa tremi. Ready mix


dituang melalui bucket yang berbentuk pipa corong. Panjang pipa tremi 2m,
3m, dan 1 m yang disambung. Sebelum ready mix dituang terlebih dahulu
sterofom di tuang ke dalam corong untuk melancarkan aliran ready mix
dalam pipa tremi. Casting akan dihentikan jika concrete sudah mencapai
minimum 300 mm diatas cut off level. Over Cast di lakukan untuk
menghindari concrete yang bercampur dengan tanah /unsound concrete
sewaktu pencabutan casing.

Pipa tremi akan dibuka secara continu, tetapi tetap di jaga agar pipa tremi
minimal 2 m tertanam di bawah concrete level .

Selama Casting, Bored log dan concrete record harus dipersiapkan yang
berisi data delivery time, Volume concrete, Concrete level (diukur tiap satu
lori concrete selesai dituang). Satu Sampel kubus atau Silinder diambil
setiap 30 m3 atau sesuai dengan spesifikasi teknis dari konsultan.

Casing harus di cabut 2 jam setelah proses casting selesai. Jika ada plunge
column (I-beam) yang akan dipasang ke dalam Bored Pile, setelah casting
selesai dilakukan, casing terlebih dahulu dicabut sampai toe level casing
sedikit diatas concrete level. Dan Casing dicabut seutuhnya setelah 24
jam.Setelah Casting selesai, lubang juga harus di tutup (backfill) kembali
dengan pasir atau tanah setidaknya 4 jam setelah casting.

1.2.6 Bentonite

Bubuk Bentonite dicampur dengan air dalam digestor dengan kapasitas 2


m / per satu kali batching.

Adukan bentonite (Bentonite Slurry) di simpan di dalam Silo dengan total


kapasitas 2,5 x Volume total borehole yang ukurannya terbesar. Adukan
(slurry) di daur ulang dengan menggunkan mesin desanding.
Bentonite Plant

Properti Bentonite Slurry

Pada dasarnya, adukan tediri dari campuran yang seragam dalam air.
Tempat pengujian bentonite slurry (laboratorium) harus di sediakan di
lapangan dan pengujian bentonite slurry di lakukan bila proses casting
Bored Pile akan di mulai.

Proses pencatatan laporan Lab hasil pengujian Bentonite Slurry di simpan


dan kemudian di lampirkan dengan Bore Log.

Peralatan Pengujian Bentonite Slurry terdiri dari :

1) 1 Mud Balance (Density test)

2) 1 March Cone (Viscocity test)

3) 1 Sand Screen Set (Sand Content test)

4) PH paper (mengukur PH)


Mud Balance

PH paper
Marsh Cone
Sand Filter

Semua pengujian wajib di lakukan sesuai dengan spesifikasi dengan di


saksikan oleh pengawas lapan gan. Hasil pengujian harus di tanda tangani
dan di approve oleh pengawas lapangan.

Anda mungkin juga menyukai