Anda di halaman 1dari 14

Pemancangan Corrugated Concrete Sheet Pile (CCSP) Pada Proyek

Wonokromo River Improvement Surabaya Sub Project Package-3


Oleh: Djoni Irianto, Dwi Ratih Wesesa

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

Jalan Ketintang Surabaya 60231 Surabaya

ABTRAK

Keadaan sungai Jagir Wonokromo Surabaya sekarang ini belum sepenuhnya berfungsi
sebagaimana mestinya, hal itu disebabkan karena penduduk pendatang yang memanfaatkan
dinding penahan sungai sebagai sarana tempat tinggal mereka, sehingga sering terjadi luapan air
sungai yang menimbulkan lokasi tersebut banjir dan dapat merusak bangunan sekitar secara terus
menerus jika dibiarkan. Dengan keadaan seperti itu maka pemerintah membangun dinding
penahan yang nantinya dapat berguna sebagai pelindung bangunan sekitar akibat debit air sungai
yang meluap sepanjang musim hujan. Pada pelaksanaan proyek ini dilakukan oleh kontraktor PT.
Brantas Abipraya (persero). Pelaksanaan proyek ini adalah River Improvement Surabaya,
sehingga bangunan air ini harus kuat dan terbebas dari proses keruntuhan atau tergerusnya
dinding penahan. PT. Brantas melakukan 3 proyek yaitu pemasangan parapet di daerah
Wonorejo, Pembuatan Capping beam dan cyclope, serta Pondasi batu kali yang digunakan
sebagai pelindung bangunan sekitar. Pada proyek ini dimulai dari proses pemancangan, yang
menggunakan Corrugated Concrete Sheet Piles (CCSP). Proses pembuatan CCSP menggunakan
sistem fabrikasi yang memang sengaja diproduksi oleh 3 perusahaan beton ternama, yaitu WIKA
beton, Adhi Mix dan Brantas beton. Type CCSP yang digunakan pada proyek ini adalah CCSP
W350 B dengan panjang 10 meter. Menggunakan mutu beton K-700 dengan umur beton >28
hari.

Kata Kunci : Sungai Jagir Wonokromo Surabaya, dinding penahan, CCSP.


ABTRACT

Wonokromo Jagir Surabaya river situation today is not fully functioning as it should, it
is because migrants who use the river as a means of retaining walls where they lived, so frequent
overflow of river water that causes the location of flooding and damage around the building
continuously if left. In such circumstances, the government built a retaining wall that will be
useful as a shield around the building due to the discharge of river water that overflowed during
the rainy season. In the implementation of this project carried out by the contractor PT. Brantas
Abipraya (Persero). Implementation of this project is the River Improvement Surabaya, so
building this water must be strong and free from the collapse or erosion of a retaining wall. PT.
Brantas do 3 project is the installation of a parapet in the area Wonorejo, Making Capping beam
and CYCLOPE, as well as the foundation stone of which is used as a protective building around.
At the beginning of this project erection process, which uses Concrete Corrugated Sheet Piles
(CCSP). The process of making CCSP using fabrication systems that are deliberately produced
by three famous concrete company, which WIKA concrete, Adhi Mix and concrete Brantas.
Type CCSP used in this project is the CCSP W350 B with a length of 10 meters. Using concrete
quality K-700 with concrete age > 28 days.

Keywords: Wonokromo Jagir Surabaya River, retaining walls, CCSP


I. PENDAHULUAN suatu manajemen yang baik sehingga
pada akhirnya proyek dapat berjalan
Sungai adalah suatu saluran drainase yang
sesuai dengan rencana. Pelaksanaan
terbentuk secara alamiah, akan tetapi
kegiatan Lapangan ini dilaksanakan
disamping fungsinya sebagai saluran drainase,
di Jalan Kedung Baruk Surabaya.
dan dengan adanya air yang mengalir
Proyek Perkuatan Tanggul
didalamnya, sungai menggerus tanah dasarnya
Penanggulangan Banjir di Sungai
secara terus menerus sepanjang masa
Wonokromo Surabaya ini memiliki
eksistensinya dan terbentuk lembah sungai.
peranan sangat penting dalam
Tanggul di sepanjang sungai adalah salah satu
mengatasi atau bahkan mengurangi
bangunan yang paling utama dan paling
dampak masalah banjir di Sepanjang
penting dalam usaha melindungi kehidupan
Sungai Wonokromo. Selama ini,
dan harta benda masyarakat terhadap
ketika musim hujan tiba selalu
genangan-genangan yang disebabkan oleh
menyebabkan air sungai meluap dan
banjir dan badai (gelombang pasang).
mengakibatkan kebanjiran di Sekitar
Dengan adanya Pelaksanaan Sungai Wonokromo Surabaya.
diharapkan dapat meningkatkan mutu dan Waktu dan jadwal pelaksanaan
relevensi Pendidikan yang dapat digunakan proyek ini direncanakan ±24 (dua
untuk mengembangkan suatu sistem yang puluh empat) bulan atau 730 (tujuh
lebih baik antara dunia pendidikan dan dunia ratus tiga puluh) hari kalender,
usaha kerja. melakukan kegiatan lapangan selama
±2 bulan atau 60 hari kelender mulai
II. PELAKSANAAN KEGIATAN
tanggal 8 Juli sampai 7 November
A. Deskripsi Pelaksanaan 2014. Keterlibatan penulis dalam
Pelaksanaan pekerjaan dalam proyek ini lebih banyak mengamati
suatu proyek adalah proses pelaksanaan pekerjaan proyek.
penggunaan tenaga, pikiran dan Mendokumentasikan aspek-aspek
penetapan metode yang tepat untuk pada proyek baik pada bahan dan
mencapai hasil pekerjaan yang sesuai peralatan, maupun keadaan di
tujuan dengan mempertimbangkan lapangan. Untuk keterlibatan secara
efisiensi dan efektifitas serta ketepatan langsung dapat dilakukan karena
waktu pekerjaan tersebut. Dalam penulis dapat hadir setiap hari pada
penyelenggaraan suatu proyek, proyek tersebut.
kegiatan yang akan dihadapi sangat
kompleks. Hal ini tentu memerlukan
B. Hal-hal yang terkait dalam proyek Improvement Surabaya) Sub
a. Mekanisme Perencanaan Project Package-3, spesifikasi
Pekerjaan. produk yang dihasilkan
Pada perencanaan berupa konstruksi tanggul
proyek ini SNVT Pelaksanaan sungai sepanjang ± 3,7 km
Jaringan Sumber Air Brantas. dengan menggunakan pondasi
Balai Besar Wilayah Sungai CCSP dan konstruksi utama
Brantas Surabaya melakukan beton bertulang (precast) .
kerja sama dengan pihak c. Kebutuhan Sumber Daya
Jepang, karena proyek ini Sumber daya disini
merupakan proyek pemerintah mencakup modal, sarana dan
kota dalam penanggulangan peralatan, teknologi serta
banjir wilayah sungai dan tenaga kerja. Untuk modal
memerlukan dana yang cukup pelaksanaan proyek
besar, sehingga membutuhkan pembangunan Perkuatan
dana yang besar. Dana Tanggul Penanggulangan
tersebut diperoleh dari pihak Banjir di Sungai Wonokromo
Jepang yaitu Loan Jepang Surabaya dimiliki oleh Owner
Jica. Sehingga konsultan dan selaku pemilik. Sarana dan
pengawas ditunjuk oleh pihak peralatan yang digunakan
Jepang yaitu YACHIO dalam pelaksanaan proyek
Engineering Co., Ltd and pembangunan tanggul ini
Associates sebagai konsultan adalah hydraulic hammer
perencana untuk kapasitas 7 ton dan vibro
merencanakan (menghitung hammer kapasitas 9 ton untuk
dan menggambar) sedangkan pondasi tiang pancang
sebagai kontraktor pelaksana (CCSP), crawler crane, alat
dimenangkan oleh PT. pemotong tulangan (bar
BRANTAS ABIPRAYA bender), excavator, dozer dan
(Persero). lain-lain. Dalam manajemen
b. Spesifikasi Produk proyek, pengaturan atau
Dalam pelaksanaan organisasi mencakup tentang
proyek pembangunan aturan yang mengatur dan
Perkuatan Tanggul menyediakan tenaga kerja
Penanggulangan Banjir di serta ketetapan penentuan dan
Sungai Wonokromo Surabaya. pengaturan pembagian tugas
(Wonokromo River antara perorangan dan
kelompok, dapat juga CCSP dari pabrik
diartikan sebagai hubungan setelah berumur 28
timbal balik yang berimbang hari ke stock yard.
antara atasan dan bawahan, 2) Pengangkutan
tenaga kerja yang digunakan pancang CCSP dari
berasal dari daerah Jawa stock yard ke titik
Timur dan Jawa Tengah. pemancangan.
C. Uraian Jenis dan Spesifikasi 3) Pemasangan Angkur
dan Guide Beam
Dalam pelaksanaan Proyek
4) Pemancangan tegak
Perkuatan Tanggul Penanggulangan
CCSP panjang 10
Banjir di Sungai Wonokromo
meter
Surabaya ini ada beberapa jenis
5) Pemasangan Wale
pekerjaan dalam pelaksanaan proyek
Steel CNP (pengunci
diantaranya sebagai berikut :
pancang per segmen)
1. Pekerjaan Persiapan 6) Pemasangan Tie Rod
a. Pekerjaan Persiapan (pengunci tiap pasang
1) Administrasi dan pancang)
Dokumentasi 7) Pemotongan CCSP
2) Pengukuran b. Pekerjaan Capping Beam
3) Mobilisasi / 1) Pemancangan
demobilisasi 2) Lantai Kerja mutu K-
4) Penerangan Proyek 100
dan Air bersih 3) Tulangan besi polos
5) Direksi keet dan dan ulir Ø 17
Gudang termasuk 4) Bekisting
fasilitas 5) Tes Slump
6) Tes Lapangan dan 6) Tes Silinder Beton
Laboratorium 7) Pengecoran Capping
dengan bantuan mixer
2. Pekerjaan Perkuatan truck
Tanggul 8) Capping Beam beton
a. Pekerjaan Pemancangan sheet pile mutu K-225
Corrugated Concrete (18 m x 6 m)
Sheet Pile (CCSP).
1) Pengadaan dan c. Pekerjaan Cyclope
angkutan pancang
1) Pekerjaan Capping selama kegiatan kepada
Beam pengawas lapangan yang
2) Pemasangan Geotek selalu melayani dengan
3) Urugan Base Corse baik selama tidak
(koral + pasir yang mengganggu kesibukan.
dipadatkan) c) Para pihak kontraktor
4) Lantai Kerja mutu K- memberikan kemudahan
100 untuk penulis dalam hal
5) Cyclope (Pengurugan mengambil gambar-
dengan Batuan) gambar pelaksanaan
6) Pengecoran Cyclope secara langsung di
mutu K-175 lapangan.
3. Pekerjaan Curing (Perawatan) d) Dalam melaksanakan
pada Beton Capping Beam dan kegiatan Lapangan ini
Cyclope penulis banyak
A. Pengecoran mendapatkan masukan-
B. Pemerataan masukan ilmu yang sangat
menggunakan Roskam berharga dalam ilmu
C. Ditutup dengan teknik sipil khususnya
menggunakan Geotek pelaksanaannya.
D. Faktor-faktor Pendukung dan 2. Fator-faktor Penghambat
Penghambat Faktor-faktor yang dinilai dapat
1. Faktor-faktor Pendukung menghambat pelaksanaan
Faktor yang mendukung selama lapangan, antara lain:
praktik, antara lain: a) Waktu pengecoran juga
a) Adanya perhatian dari dilakukan pada malam
pihak industri kepada hari, sehingga kesempatan
mahasiswa, sehingga tersebut terkadang
mahasiswa mendapatkan terlewatkan.
kemudahan untuk b) Pada waktu pemancangan
melaksanakan praktik bertepatan dengan
kerja lapangan. banyaknya pengguna jalan
b) Terjadinya komunikasi melintasi area
yang baik di lapangan, pemancangan, sehingga
misalnya dalam hal sering terjadi pengawasan
diskusi ataupun khusus terhadap alat berat
pertanyaan yang diajukan yang akan beroperasi.
3. Inovasi dari Penulis menerima gaya berat (untuk sementara
a) Pada saat material kita sebut sebagai gaya berat, karena
pancang hampir habis, ada kemungkinan tiang pancang juga
seharusnya sudah siap menerima momen, ada kemungkinan
untuk mendatangkan juga menerima gaya cabut) tiang
tambahan pancang, agar pancang harus kuat. Tetapi disini perlu
tidak terjadi disebutkan pula bahwa ada tiang
keterlambatan dan pancang yang berfungsi sebagai tirai,
mengakibatkan molornya yaitu jika dipancang akan membentuk
jadwal pelaksanaan. tirai atau dinding sehingga dapat
b) Pada saat proses menahan air, atau tanah yang lepas,
pencabutan pancang, yaitu tanah yang tidak dipadatkan dan
seharusnya melakukan dapat juga dikatakan sebagai dinding
pencabutan terlebih penahan tanah.
dahulu pada sisi tepi
daratan dan tidak
dilakukan dalam jumlah
banyak, agar tidak terjadi
longsor tanggul buatan
yang memang sengaja B. Pemilihan Type Tiang Pancang

dibuat sebagai tempat alat a. Fungsi bangunan atas (super

berat. structure) yang akan dipikul oleh


pondasi tersebut.
III. PEMBAHASAN b. Besarnya beban dan beratnya
bangunan atas.
A. Corrugated Concrete Sheets Pile
c. Keadaan tanah dimana
(CCSP)
bangunan tersebut akan didirikan.
Pada dasarnya tiang pancang
d. Biaya pondasi dibandingkan
biasanya berfungsi sebagai pondasi,
dengan bangunan atas.
karena elevasi dari tanah keras yang
mampu menahan bangunan tersebut, Pemakaian tiang pancang
berada sangat jauh di bawah dipergunakan untuk suatu pondasi
permukaan tanah. Untuk menyalurkan sebagai bangunan apabila tanah dasar
gaya berat dari bangunan tersebut di bawah bangunan tersebut tidak
sampai ke tanah keras yang dimaksud, mempunyai daya dukung (bearing
perlu ada perantaranya yaitu berupa capacity), yang cukup untuk memikul
pondasi tiang pancang. Untuk berat bangunan dan bebannya, atau
apabila tanah keras yang mana dengan petunjuk pengawas
mempunyai daya dukung yang cukup yang ditunjuk.
untuk memikul berat bangunan dan 4. Urutan pemancangan tiang
beban yang letaknya sangat dalam. dalam satu segmen harus
Sudut kemiringan yang dapat dicapai sesuai dengan petunjuk
oleh tiang pancang tergantung dari pengawas yang ditunjuk.
pada alat pancang yang dipergunakan 5. Tiang-tiang CCSP yang rusak
serta disesuaikan pula dengan akibat kelalaian kontraktor
perencanaannnya. atau ditolak, menjadi
tanggung jawab kontraktor
C. Syarat Pemancangan Tanggul dan harus dikeluarkan dari
sungai proyek.
1. Pengadaan tes tanah yang D. Metode Pelaksanaan Pemancangan
digunakan untuk mengetahui CCSP
karakteristik tanah yang akan a. Penentuan titik-titik
dipancang, agar pancang pancang yang akan
sesuai dengan jenis atau hasil diletakkan.
tes pengujian tersebut. Berdasarkan teori sebelum
2. Kontraktor bertanggung jawab melaksanakan pekerjaan
untuk memancang tiang pemancangan, CCSP perlu
dengan ukuran dan jumlah dilakukan beberapa hal antara
seperti yang disyaratkan pada lain menggunakan alat bantu
posisi seperti dinyatakan pada salah satunya berupa
gambar denah loksi tiang, Theodolit atau Waterpass
seperti yang telah disetujui untuk menentukan titik yang
oleh Engineer. Kontraktor tepat dimana posisi CCSP
harus didukung oleh tim berdiri.
supervisor yang dapat
dipertanggung jawabkan yang
dilengkapi dengan peralatan
yang presisidan sedikitnya dua
orang memeriksa kelurusan
dari setiap tiang selama proses
pemancangan.
3. Tiang-tiang CCSP harus
dipancang sampai mencapai
lapisan tanah keras atau sesuai
Untuk tiang pancang CCSP
b. Pemasangan Angkur yang panjang perlu diambil
Pemasangan angkur ini dengan beberapa titik, untuk
bertujuan sebagai tempat mengurangi panjang tiang
perletakan guide beam agar yang tidak terdukung.
berdiri sejajar dengan garis Pengangkatan tiang pancang
titik kelurusan yang sudah CCSP menggunakan Crawler
ditentukan oleh para surveyor. Crane HP55 dengan posisi
titik angkat sesuai dengan
perhitungan sehingga tidak
terjadi patah pada saat
pengangkatan.

c. Pemasangan Guide beam


Guide beam ini adalah tempat
pancang berdiri tegak yang
sengaja didesain dan e. Pemancangan

digunakan untuk membantu 1) Menggunakan

menegakkan pancang CCSP Hydraulic Hammer

agar mempermudah proses


pemancangan ketika akan
dipukul menggunakan
hammer atau vibro.

2) Menggunakan
Vibratory Hammer

d. Proses Pengangkatan Tiang


Pancang CCSP
Pengambilan tiang pancang
CCSP untuk dipasang pada
posisi pemancangan harus
diperhitungkan terhadap
momen karena berat sendiri.
f. Proses Pelepasan Guide benar lurus dan tegak,
Beam sehingga tidak akan
Setelah proses pemancangan mengalami sleding yang
berada pada ketinggian yang ditimbulkan karena struktur
sesuai dengan tinggi guide tanah dan mengakibatkan
beam, untuk memperlancar pancang sewaktu-waktu
proses pemancangan sampai bergeser karena tanah yang
pada tanah keras, maka terjadi berhubungan dekat dengan air.
pelepasan guide beam. Karena Batas toleransi elevasi
guide beam itu sendiri hanya pergeseran pancang adalah ±
berfungsi sebagai frame atau 10 cm.
penyanggah agar letak
pancang tetap stabil pada saat
pemukulan hal itu
dikarenakan pancang terlalu
panjang, sehingga perlu
bantuan untuk menyanggah
h. Proses Pemukulan Kembali
agar pancang tetap tegak
Setelah pelepasan Guide
lurus.
Beam
Setelah proses pelepasan
guide beam dan pengukuran
terhadap kelurusan pancang
maka langkah selanjutnya
adalah melanjutkan
g. Proses Pengukuran Kembali pemukulan pancang CCSP
Terhadap Kelurusan dengan menggunakan alat
Setelah pelepasan guide beam pancang yan sesuai kebutuhan
dan pancang CCSP benar- untuk mencapai tanah keras.
benar berada pada posisi tegak Pancang CCSP ini didesain
lurus, hal itu tidak membuat dengan panjang 10 meter dan
para surveyor diam saja. Maka direncanakan untuk proses
para Surveyor melakukan pembuatan Capping beam
pengukuran atau membidik dengan sisa pancang ± 3.5
kembali titik-titik yang sudah meter. Sedangkan kedalaman
ditentukan di awal pekerjaan tanah mencapai tanah keras ±
apakah letak pancang benar- 6.5 meter. Oleh karena itu
CCSP didesain dengan
panjang 10 meter agar
menghasilkan sisa pancang
yang seragam.

j. Pekerjaan Pemotongan Sisa


Pancang CCSP
Setelah proses pemancangan
CCSP, pasti ada tiang pancang
i. Pemasangan Wale Steel yang tersisa diatas elevasi
CNP dan Tie rod rencana, hal ini karena
Setelah proses pemancangan karakteristik tanah setiap titik
selesai, maka langkah berbeda-beda, sehingga
selanjutnya adalah memasang pencapaian tiang pancang ke
Wale Steel CNP dan Tie rod dalam tanah keras ikut
agar pancang tidak lari atau berbeda juga. Untuk
bergeser karena sifat tanah menyetarakan tiang pancang
jika terkena air maka akan tersebut dengan gambar
berubah sewaktu-waktu. bestek, maka satu-satunya
Untuk menghindari kejadian cara adalah dengan cara
tersebut maka dilakukan penghancuran tiang pancang
pemasangan Wale Steel CNP menggunakan palu (hammer).
yang panjangnya sekitar ± 6
meter karena hanya per
segmen saja yaitu berisi 6
buah pancang. Letaknya di
belakang pancang, serta
dilakukan bersamaan dengan
pemasangan Tie rod yang
letaknya didepan pancang,
berfungsi mengunci pancang
yang saling berhadapan.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN langsung didapat dari dunia
kerja.
A. KESIMPULAN d. Selama melaksanakan

Dari hasil pengamatan pada proyek pengamatan 60 hari kalender

Wonokromo River Improvement Surabaya ternyata apa yang telah

(Wonokromo River) Sub Project (Package-3) terschedule tidak dapat

selama 60 hari kalender di lapangan yang dikerjakan dengan baik dan

dimulai dari tanggal 8 Juli – 7 November tidak sesuai jadwal yang

2014, maka penulis memperoleh banyak ditentukan, dikarenakan pada

manfaat dengan mempelajari pelaksanaan waktu Pemancangan terjadi

pekerjaan proyek di lapangan yang selama ini pasang surutnya air sungai dan

belum diperoleh keterlambatan pengiriman


pancang ke lokasi proyek
Berdasarkan apa yang saya amati sehingga mengakibatkan
selama ini, penulis dapat mengambil terhambatnya atau bahkan
kesimpulan, antara lain : berhenti bekerja pada
pekerjaan pemancangan.
2. Kesimpulan Pekerjaan
1. Kesimpulan secara umum
Pemancangan Corrugated Concrete
a. Selama pelaksanaan di
Steel Pile (CCSP)
proyek tersebut, penulis
a. Diameter tulangan besi
mendapatkan ilmu yang
utama pancang CCSP yang
banyak dari adanya
ada di shop drawing yaitu ±
pengamatan ini, untuk lebih
mengetahui pelaksanaan Ø16 dan di lapangan sudah
struktur yang sebenarnya di sesuai dengan shop drawing
lapangan. yaitu menggunakan ± Ø16.
b. Penulis dapat mengetahui Tulangan yang digunakan
secara nyata tentang struktur pada CCSP ini adalah
organisasi yang ada di tulangan penuh.
lapangan serta mengetahui b. Proses pembuatan CCSP
selama pelaksanaan di
menggunakan sistem
lapangan khususnya pekerjaan
fabrikasi yang memang
struktur.
sengaja diproduksi oleh 3
c. Penulis memperoleh
perusahaan beton ternama,
pengalaman baru yang
yaitu WIKA beton, Adhi
Mix dan Brantas beton. tetapi bisa bertanya pada pengawas
Type CCSP yang dan pekerja yang ada di lapangan.
digunakan pada proyek ini 3. Sebaiknya penulis lebih aktif
adalah CCSP W350 B dengan pelaksana, baik pelaksana
dengan panjang 10 meter. lapangan maupun konsultan
Menggunakan mutu beton perencana .
K-700 dengan umur beton 4. Pada penyimpanan pancang CCSP
>28 hari. dibiarkan begitu saja terkena sinar
c. Kelayakan penggunaan matahari, seharusnya dilakukan
pancang CCSP ini yang perawatan di lapangan juga dengan
diproduksi oleh pabrik beton cara meletakkan pancang CCSP
ini sebelumnya harus
pada lokasi yang cukup teduh agar
dilakukan uji test. Tujuan
tidak mengurangi kualitas pancang
pengetesan ini adalah untuk
nantinya.
mengetahui besarnya beban
P crack dan P ultimate yang mampu V. DAFTAR PUSTAKA
dipikul oleh pancang CCSP
type tersebut, dengan patokan Alim, Bahrul Kholid. 2013. Pengamatan

M crack mencapai minimal 16,1 Pelaksanaan Pekerjaan Pile Cap


tm. Pada Proyek Perkuatan Talud
Tegak dan Penambahan Dermaga
B. SARAN
di Pelabuhan Gresik. Surabaya:
Setelah melaksanakan pengamatan Teknik Sipil Unesa.
selama di proyek Wonokromo River
Ir. HS, Sardjono.1984. Pondasi Tiang
Improvement Surabaya (Wonokromo River)
Sub project (Package-3) ini terdapat beberapa Pancang. Surabaya: Sinar Wijaya.
hal sebagai saran yang dapat penulis
Irianto, Djoni.2013. Buku Ajar Teknik
sampaikan adalah sebagai berikut:
Sungai. Surabaya: Teknik Sipil Unesa.
1. Sebelum melaksanakan pengamatan
Sajekti, Amien. 2009. Metode Kerja
lapangan , sebaiknya melakukan
Bangunan Sipil. Yogyakarta: Graha Ilmu.
koordinasi dengan pelaksana proyek
tentang pekerjaan apa yang akan SNI 03-2847. 2002. Tata Cara
dilaksanakan.
Perhitungan Struktur Beton Untuk
2. Penulis tidak hanya bergantung
Bangunan Gedung. (Beta Version)
pada pelaksanaan di lapangan saja,
Soeharto, Imam. 2001. Manajemen Proyek Tim Penyusun. 2010. Buku Panduan
(Dari Konseptual sampai Praktik Industri / Praktik Kerja Lapangan.
Operasional). Jakarta: Erlangga.
Surabaya: University Press.

Anda mungkin juga menyukai