Anda di halaman 1dari 37

BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI SUMATERA II

2018

NOTA DESAIN PERHITUNGAN


STRUKTUR JEMBATAN
TALANG AIR
TAL

No. Kontrak : HK.02.08/PK.PP/Satker BBWSSII/MYC/01


Tanggal Kontrak : 30 November 2018

Nota Desain Hal |i


Analisa Struktur Jembatan Talang Air
KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Pembuatan Nota Desain Struktur ini bertujuan untuk menganalisa Struktur Jembatan Talang Air ini yang
bertujuan untuk memperkuat dan menjaga stabilitas tanah dan penyaluran distribusi air. Adapun
perhitungan struktur ini dibuat untuk menganalisa, mengecek dan menghitung kapasitas serta nilai dari
keamanan bangunan. Jenis bangunan yang dibuat menggunakan beton bertulang. Hasil perhitungan
menunjukkan bahwa struktur bangunan jembatan talang ini bisa menggunakan abutment, pier dan balok
beton bertulang tentunya dengan memperhatikan stabilitas guling, geser dan daya dukung dari tanah.

Demikian Nota Desain pekerjaan Struktur Jembatan Talang Air ini kami buat, untuk dapat dijadikan
bahan monitoring dalam pelaksanaan pekerjaan.

Atas perhatiannya kami mengucapkan terima kasih.

Palembang, …..................... 2018


..............................

..................
(Ketua Tim)

Nota Desain Hal |ii


Analisa Struktur Jembatan Talang Air
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

Kata Pengantar...................................................................................................................................... ii
Daftar Isi ........................................................................................................................................... iii
Daftar Gambar ..................................................................................................................................... iv
Daftar Tabel ............................................................................................................................................v
BAB I - PENDAHULUAN ........................................................................................................... I-1
I.1 LATAR BELAKANG ...................................................................................................... I-1
I.2 METODE DAN TUJUAN................................................................................................ I-2
I.3 LOKASI STRUKTUR BANGUNAN .............................................................................. I-3
I.4 PERATURAN YANG DIGUNAKAN ............................................................................. I-3
I.5 MUTU BAHAN YANG DIGUNAKAN .......................................................................... I-3
BAB II - PEMODELAN STRUKTUR ....................................................................................... II-5
II.1 STRUKTUR BANGUNAN .......................................................................................... II-5
II.2 PEMBEBANAN STRUKTUR ..................................................................................... II-9
II.3 BEBAN KOMBINASI (Load Combination) ................................................................. II-18
BAB III - ANALISA .....................................................................................................................III-19
III.1 ANALISA KAPASITAS STRUKTUR ..................................................................... III-19
III.2 PENGECEKAN STABILITAS GULING DAN GESER PADA PIER ................. III-20
III.3 PENGECEKAN STABILITAS GULING DAN GESER PADA ABUTMENT ... III-21
III.4 PENGECEKAN AXIAL, SHEAR, STRESS CONTOUR DAN LENDUTAN..... III-22
III.5 DESAIN TULANGAN BALOK .............................................................................. III-28
BAB IV - REKOMENDASI.......................................................................................................... IV-32

Nota Desain Hal |iii


Analisa Struktur Jembatan Talang Air
DAFTAR GAMBAR

DAFTAR GAMBAR
GAMBAR I.1 TAHAPAN DESAIN STRUKTUR ...................................................................................................................... I-2
GAMBAR I.2 DIMENSI PELAT DAN BALOK JEMBATAN ........................................................................................................ I-4
GAMBAR II.1 DIMENSI JEMBATAN TALANG AIR ...................................................................................................... II-5
GAMBAR II.2 DIMENSI PIER DAN ABUTMENT............................................................................................................ II-5
GAMBAR II.3 PEMODELAN 3D STRUKTUR JEMBATAN TALANG AIR ........................................................................ II-7
GAMBAR II.4 DIMENSI JEMBATAN TALANG AIR ...................................................................................................... II-7
GAMBAR II.5 TAMPAK 3D STRUKTUR JEMBATAN TALANG AIR .............................................................................. II-8
GAMBAR II.6 TAMPAK ATAS STRUKTUR JEMBATAN TALANG AIR .......................................................................... II-8
GAMBAR II.11 APLIKASI DEAD LOAD DAN SUPER IMPOSED DEAD LOAD ................................................................ II-12
GAMBAR II.12 APLIKASI BEBAN HIDUP (LIVE LOAD) ............................................................................................. II-15
GAMBAR II.15 INPUT TEKANAN TANAH PADA ABUTMEN, PIER DAN JEMBATAN .................................................... II-16
GAMBAR II.16 INPUT BEBAN AIR PADA JEMBATAN TALANG AIR .......................................................................... II-17
GAMBAR II.17 BEBAN RESPON SPEKTRUM PADA STRUKTUR ................................................................................. II-18
GAMBAR III.1 POSISI STRESS CONTOUR TERBESAR.................................................................................................. III-22
GAMBAR III.2 DISPLACEMENT (LENDUTAN) PADA JEMBATAN ............................................................................... III-27
GAMBAR III.3 AXIAL, SHEAR DAN BENDING PADA STRUKTUR JEMBATAN .............................................................. III-27

Nota Desain Hal |iv


Analisa Struktur Jembatan Talang Air
DAFTAR TABEL

DAFTAR TABEL

TABEL 2. 1. FAKTOR BEBAN UNTUK BEBAN MATI .............................................................................................. II-11


TABEL 2. 2. FAKTOR BEBAN UNTUK BEBAN HIDUP ............................................................................................ II-12

Nota Desain Hal |v


Analisa Struktur Jembatan Talang Air
BAB I - PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG


Banjir merupakan suatu fenomena alam yang terjadi bilamana air menggenang di suatu
tempat,baik yang disebabkan karena luapan air sungai atau sarana penampung kelebihan
air lainnya. Banjir disebabkan oleh banyak faktor seperti hujan deras, pasang tinggi, salju
yang mencair, gelombang tinggi yang tidak biasa, tsunami, atau kegagalan bendungan,
tanggul, kolam retensi, atau struktur lain yang mempertahankan air. Banjir dapat
diperburuk oleh jumlah peningkatan permukaan tanah atau bencana alam lainnya seperti
kebakaran hutan, yang mengurangi pasokan vegetasi yang bisa menyerap hujan. Banjir
periodik terjadi pada banyak sungai, membentuk daerah sekitarnya dikenal sebagai
dataran banjir. Selama masa hujan, sebagian air bertahan dalam kolam atau tanah,
sebagian diserap oleh rumput dan vegetasi, sebagian menguap, dan sisanya dikirimkan
melalui tanah sebagai limpasan permukaan. Banjir terjadi ketika kolam, danau, dasar
sungai, tanah, dan vegetasi tidak dapat menyerap semua air. Air kemudian mengalir ke
atas tanah dalam jumlah yang tidak dapat ditampung dalam saluran sungai atau tidak dapat
bertahan di kolam alam, danau, dan waduk buatan manusia.

Penanganan fisik terhadap longsoran dan aliran air ini diperlukan desain untuk
menunjang dasar dari pelaksanaan konstruksi. Berdasarkan hal tersebut, Direktorat
Jenderal Sumber Daya Air, Balai Wilayah Sungai Sumatera II melakukan pekerjaan
Detail Desain Struktur Jembatan Talang Air untuk mendapatkan desain kapasitas
bangunan yang efektif dan efisien.

Adapun untuk menganalisa perkuatan kapasitas jembatan talang air berupa abutment, pier
dan pelat jembatan, maka dibuatlah pemodelan berupa struktur tiga dimensi dengan
bantuan perangkat lunak berbasis elemen yaitu STAADPRo versi 10.5. Sistem struktur
dinding jembatan ini berupa struktur beton bertulang.

Nota Desain Hal I-1


Analisa Struktur Analisa Struktur Bangunan Jembatan Talang Air
I.2 METODE DAN TUJUAN
1. Metode desain yang digunakan mengacu kepada SNI 2847 – 2013, SNI 1727 – 2013,
dengan menggunakan pemodelan program berbasis elemen yaitu STAADPro v10.5.
2. Tujuan dari pemodelan dan analisis struktur ini untuk mengecek kapasitas dari
penampang struktur.

MULAI

CEK DIMENSI
PENAMPANG

PEMODELAN
STRUKTUR

ANALISA & PEMBEBANAN


STRUKTUR

Capacity Sliding Checked


Capacity Overturning
Checked (SF ≥ 1,5) SF ≥1,5

Cek dan Desain KONTROL LENDUTAN


Kapasitas Tulangan (  IZIN  Ln/480

SELESAI

Gambar I.1 Tahapan Desain Struktur

Nota Desain Hal I-2


Analisa Struktur Analisa Struktur Bangunan Jembatan Talang Air
I.3 LOKASI STRUKTUR BANGUNAN
Lokasi pekerjaan Struktur Jembatan Talang Air ini berada di Kabupaten Simalungun ,
Provinsi Sumatera Utara

I.4 PERATURAN YANG DIGUNAKAN

Perhitungan struktur bangunan ini mengikuti peraturan dan standar yang berlaku di
Indonesia, adapun peraturan desain itu meliputi

a. SNI 03 – 2847 – 2013 tentang Tata Cara Perencanaan Beton Struktural untuk bangunan
gedung
b. SNI 1727 – 2013 tentang Pembebanan minimum untuk bangunan gedung dan struktur
lain
c. SNI 1726-2012 tentang tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur
bangunan gedung dan non gedung
d. SNI 2052-2014 tentang baja tulangan beton

I.5 MUTU BAHAN YANG DIGUNAKAN


Struktur bangunan ini menggunakan struktur beton dan penulangan baja. Adapun
material yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Mutu Baja

Kuat leleh (fy ) = 400 MPa

Modulus Elastisitas (Es) = 200.000 MPa

Yield Strength Ratio (Ry) = 0.3

Tensile Strength Ratio (Rt) = 1,2

Berat Jenis Baja (BJ) = 7850 kg/m3

Nota Desain Hal I-3


Analisa Struktur Analisa Struktur Bangunan Jembatan Talang Air
b. Mutu Beton

Kuat Tekan Beton fc’ = 18.68 MPa

Modulus Elastisitas (Es) = 4700fc’ = 20313,57 MPa

Rasio Poisson = 0,2

Berat per volume = 2400 kg/m3

Tebal Pelat Jembatan Dimensi Balok

Gambar I.2 Dimensi Pelat dan Balok Jembatan

Nota Desain Hal I-4


Analisa Struktur Analisa Struktur Bangunan Jembatan Talang Air
BAB II - PEMODELAN STRUKTUR

II.1 STRUKTUR BANGUNAN


1. Pemodelan dan Dimensi Bangunan
Dimensi Bangunan Struktur Jembatan Talang Air ini disesuaikan dengan kebutuhan dan
kapasitas bangunan yang ditentukan sebagai berikut :

Gambar II.1 Dimensi Jembatan Talang Air

Adapun data dari dimensi struktur abutment dan pier adalah sebagai berikut :

Gambar II.2 Dimensi Pier dan Abutment

Nota Desain Hal II-5


Analisa Struktur Analisa Struktur Bangunan Jembatan Talang Air
Nota Desain Hal II-6
Analisa Struktur Analisa Struktur Bangunan Jembatan Talang Air
Gambar II.3 Pemodelan 3D Struktur Jembatan Talang Air

Gambar II.4 Dimensi Jembatan Talang Air

Nota Desain Hal II-7


Analisa Struktur Analisa Struktur Bangunan Jembatan Talang Air
Struktur dimodelkan dalam bentuk 3 dimensi dengan penggunaan sistem diskritisasi (meshing)
sehingga pemodelan dapat menghasilkan nilai stress contour yang sesuai dengan kondisi
lapangan, kemudian pemodelan dianalisis dengan metode elemen hingga menggunakan
bantuan program STAADPro v10.5. Pemodelan dilakukan dengan menginput beberapa kriteria
pembebanan sesuai dengan kondisi bangunan eksisting di lapangan.

Gambar II.5 Tampak 3D Struktur Jembatan Talang Air

Gambar II.6 Tampak Atas Struktur Jembatan Talang Air

Struktur Jembatan dimodelkan 3D, dengan bentang antar dinding penyangga 13 m


menggunakan Beton Bertulang. Pemodelan dapat menghasilkan nilai stress contour yang sesuai
dengan kondisi lapangan, kemudian pemodelan dianalisis dengan metode elemen hingga
menggunakan bantuan program STAADPro v10.5. Pemodelan dilakukan dengan menginput
beberapa kriteria pembebanan sesuai dengan kondisi bangunan eksisting di lapangan.

Nota Desain Hal II-8


Analisa Struktur Analisa Struktur Bangunan Jembatan Talang Air
II.2 PEMBEBANAN STRUKTUR
Beban yang digunakan pada perhitungan struktur bangunan ini berupa Beban Mati (Dead
Load), Beban Hidup (Live Load), Beban Air (Water Load), Beban Angin (Wind Load), Beban
Tanah (Soil Load) dan Beban Lajur. Adapun rincian dari beban tersebut dapat dilihat sebagai
berikut :

a. Beban Mati (Dead Load, DL)


Untuk perhitungan beban mati struktur dilakukan secara otomatis pada STAADPro v10.5 dan
ETABS ketika kita melakukan proses running pada struktur yang sudah ditentukan sendiri
berdasarkan geometri penampang dan material pembentuk pada masing-masing elemen
struktur dinding penahan tanah, yang didefinisikan sebagai Dead Load. Beban struktur
bangunan ini sendiri terdiri dari Berat Beton (cocrete = 2400 kg/m3) dan sebagai Beban mati
tambahan (SuperImposed Dead Load) pada Jembatan, Pier dan Abutment antara lain sebagai
berikut :

Nota Desain Hal II-9


Analisa Struktur Analisa Struktur Bangunan Jembatan Talang Air
Nota Desain Hal II-10
Analisa Struktur Analisa Struktur Bangunan Jembatan Talang Air
Tabel 2. 1. Faktor Beban untuk Beban Mati

Nota Desain Hal II-11


Analisa Struktur Analisa Struktur Bangunan Jembatan Talang Air
Gambar II.7 Aplikasi Dead Load dan Super Imposed Dead Load

b. Beban Hidup (Live Load, LL)


Beban hidup ini mengacu kepada pada Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan
Gedung (PPPURG 1987) berikut adalah beban terfaktor pada beban hidup dan penjelasannya.

Tabel 2. 2. Faktor Beban untuk Beban Hidup

Nota Desain Hal II-12


Analisa Struktur Analisa Struktur Bangunan Jembatan Talang Air
Untuk beban hidup bangunan dimodelkan sebagai beban merata di seluruh area meshing
penampang dinding dan beban hidup tambahan sebesar 250 kg/m, adapun perhitungan beban
hidup tersebut antara lain sebagai berikut :

Nota Desain Hal II-13


Analisa Struktur Analisa Struktur Bangunan Jembatan Talang Air
Nota Desain Hal II-14
Analisa Struktur Analisa Struktur Bangunan Jembatan Talang Air
Gambar II.8 Aplikasi Beban Hidup (Live Load)

e. Beban Tanah (Soil Load, WL)


Beban tanah ini dimodelkan sebagai beban kritis dalam arti nilai dari tekanan hidrostatis
bergerak ditiadakan (kondisi tidak ada air). Adapun input perhitungan beban tanah kali ini
diambil dari lokasi tanah untuk S3.

Nota Desain Hal II-15


Analisa Struktur Analisa Struktur Bangunan Jembatan Talang Air
Gambar II.9 Input Tekanan Tanah pada Abutmen, Pier dan Jembatan

f. Beban Air (Water Load, WL)


Beban air diambil pada kondisi ekstrim pada satu sisi dinding dan pelat talang air. Adapun
input beban air dapat dilihat dibawah ini :
Tekanan air pada box culvert setinggi  0.7 m dengan panjang bentang yaitu 26 m sehingga
didapatkan beban air sebesar 153.85 kg/m2 (beban berbentuk trapesium). Selain itu perlu
diperhitungkan juga beban terhadap arus air (hanyutan) dan tumbukan kayu antara lain sebagai
berikut :

Nota Desain Hal II-16


Analisa Struktur Analisa Struktur Bangunan Jembatan Talang Air
Gambar II.10 Input Beban Air pada Jembatan Talang Air

g. Beban Angin (Wind Load, WDL)

Nota Desain Hal II-17


Analisa Struktur Analisa Struktur Bangunan Jembatan Talang Air
h. Beban Gempa (Earthquake Load, EL)
Beban gempa ini dimodelkan sebagai beban respon spektrum berdasarkan wilayah Medan
dengan jenis tanah sedang. Adapun bentuk dari respon spektrum tersebut adalah sebagai
berikut:

Gambar II.11 Beban Respon Spektrum pada Struktur

II.3 BEBAN KOMBINASI (Load Combination)


Kombinasi pembebanan dibagi menjadi dua, kombinasi untuk kekuatan dan kombinasi untuk
kemampuan layan. Kombinasi untuk kekuatan untuk menganalisa integritas struktur,
sedangkan kombinasi kemampuan layan untuk menganalisa deformasi struktur. Berikut
merupakan data kombinasi beban yang digunakan pada model numerik.

Beban Kombinasi ini mengacu kepada peraturan pembebanan SNI 03–2847 –2013 meliputi :
a. Combo 1 : 1,4 DL
b. Combo 2 : 1,2 DL + 1,6 LL
c. Combo 2 : 1,2 DL + 1,6 LL + 1.0 WL + 1.0 WDL + 1.0 SL  0.5 EQ

Nota Desain Hal II-18


Analisa Struktur Analisa Struktur Bangunan Jembatan Talang Air
BAB III - ANALISA
Berdasarkan dua fungsi utama dibaginya kombinasi pembebanan, analisa struktur
dikelompokkan menjadi dua kriteria ukuran kegagalan yaitu Analisa kekuatan kapasitas
struktur dan Deformasi struktur. Analisa ini mengeluarkan hasil support reaction untuk diproses
lebih lanjut pada perhitungan pondasi. Untuk kapasitas struktur menggunakan kombinasi
pembebanan ultimate sedangkan untuk deformasi dan support reaction menggunakan
kombinasi pembebanan layan.

III.1 ANALISA KAPASITAS STRUKTUR


Data-data pemodelan struktur yang telah diinputkan pada pemodelan numerik selanjutnya
dianalisis sehingga didapatkan dimensi dan kapasitas struktur yang tepat. Analisa ini mengacu
kepada syarat antara lain :
a. Pengecekan terhadap Stabilitas Guling dan Geser dengan SF ≥ 1,5
b. Stress Contour yang berhubungan dengan nilai Momen Ultimate yang terjadi pada
sumbu X dan sumbu Z
c. Syarat aman dari Kapasitas Momen Penampang Strukur (Mn) yang tidak melebihi
Momen Ultimate Struktur (Mu), ϕ * Mn  Mu
d. Syarat Aman dari Nilai Kapasitas Kuat Geser Penampang (Vn) yang tidak melebihi
Kuat Geser Ultimate Struktur (Vu), ϕ * Vn  Vu

Nota Desain Hal III-19


Analisa Struktur Analisa Struktur Bangunan Jembatan Talang Air
III.2 PENGECEKAN STABILITAS GULING DAN GESER PADA PIER

A. Stabilitas Guling dan Geser

Nota Desain Hal III-20


Analisa Struktur Analisa Struktur Bangunan Jembatan Talang Air
III.3 PENGECEKAN STABILITAS GULING DAN GESER PADA ABUTMENT

Nota Desain Hal III-21


Analisa Struktur Analisa Struktur Bangunan Jembatan Talang Air
III.4 PENGECEKAN AXIAL, SHEAR, STRESS CONTOUR DAN LENDUTAN

Gambar III.1 Posisi Stress Contour terbesar

Dikarenakan beban terbesar terletak pada bagian slab (lantai) dinding, maka diperlukan perkuatan
pondasi berupa pondasi dalam.

Nota Desain Hal III-22


Analisa Struktur Analisa Struktur Bangunan Jembatan Talang Air
Perhitungan Penulangan Abutment, Pier, Pelat dan Balok

Nota Desain Hal III-23


Analisa Struktur Analisa Struktur Bangunan Jembatan Talang Air
Nota Desain Hal III-24
Analisa Struktur Analisa Struktur Bangunan Jembatan Talang Air
Nota Desain Hal III-25
Analisa Struktur Analisa Struktur Bangunan Jembatan Talang Air
Nota Desain Hal III-26
Analisa Struktur Analisa Struktur Bangunan Jembatan Talang Air
Adapun nilai dari kontrol terhadap lendutan (displacement) yang didapatkan adalah sebagai berikut :

Gambar III.2 Displacement (Lendutan) pada Jembatan

Nilai displacement (lendutan) terbesar yang terjadi sebesar  struktur = 31.67 mm ≤  izin = 54.167
mm, sehingga struktur memenuhi syarat aman (OK!).

Gambar III.3 Axial, Shear dan Bending pada Struktur Jembatan

Nota Desain Hal III-27


Analisa Struktur Analisa Struktur Bangunan Jembatan Talang Air
III.5 DESAIN TULANGAN BALOK

Nota Desain Hal III-28


Analisa Struktur Analisa Struktur Bangunan Jembatan Talang Air
Nota Desain Hal III-29
Analisa Struktur Analisa Struktur Bangunan Jembatan Talang Air
Nota Desain Hal III-30
Analisa Struktur Analisa Struktur Bangunan Jembatan Talang Air
Berdasarkan perhitungan diatas, maka Balok 20 cm x 20 cm dapat menggunakan tulangan 4D13
– 125 mm pada daerah tumpuan dan 4D13 – 100 mm pada daerah lapangan.

Nota Desain Hal III-31


Analisa Struktur Analisa Struktur Bangunan Jembatan Talang Air
BAB IV - REKOMENDASI
1. Desain Jembatan Talang Air bisa diterapkan dengan memperhatikan faktor dimensi dan
kondisi eksisting tanah.

2. Nilai stress strain terbesar pada daerah lantai abutment dan pier n dapat diatasi dengan
menambahkan pondasi dalam.

3. Sistem penulangan pada struktur dapat disesuaikan terhadap nilai beban yang
didapatkan pada desain.

4. Untuk perkuatan pada struktur jembatan dapat mengandalkan balok beton bertulang.

5. Dengan memperhitungkan besaran nilai dari joint reaction pada struktur sebesar ≥ 190
ton maka akan lebih baik jika menggunakan pondasi dalam berupa borepiled atau
spunpile, desain pondasi dalam dapat disesuaikan terhadap data borlog.

Nota Desain Hal IV-32


Analisa Struktur Analisa Struktur Bangunan Jembatan Talang Air

Anda mungkin juga menyukai