Anda di halaman 1dari 7

BAB - III

SPESIFIKASI TEKNIK

1. UMUM

1.1. Pekerjaan proyek ini adalah Pembuatan Jalan Cor Beton Bertulang Panjang 400
Meter di Desa Rengas & Desa Anyar Kab. Musi Rawas - Sumatera Selatan harus
dilaksanakan sesuai dengan seluruh persyaratan-persyaratan yang tertera.

1.2. Harga pada pekerjaan ini sudah mencakup seluruh kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup pekerjaan secara unit price mengacu pada rencana anggaran biaya, rencana
harga satuan dari item-item pekerjaan yang dilaksanakan, termasuk didalamnya
penggunaan BBM serta alat-alat berat yang digunakan serta segala situasi dan
kondisi lapangan secara menyeluruh.

1.3. Pekerjaan pembangunan jalan ini harus mengikuti ketebalan dan lebar sebagaimana
disebutkan dalam gambar yang bertujuan meningkatkan daya dukung jalan sehingga
kondisi jalan memenuhi standard untuk dilalui kendaraan tonase tinggi.

2. RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Ruang lingkup pekerjaan proyek pembuatan Jalan Cor Beton Bertulang Panjang 400
Meter meliputi pengukuran lokasi, supplai material, pengerjaan pengecoran beton,
perawatan, pengujian dan finishing secara lengkap (turn key project) sesuai dengan
spesifikasi teknis dan ketentuan yang terdapat dalam gambar tender.

3. PERSYARATAN DAN PERATURAN

Pelaksanaan seluruh item pekerjaan dalam proyek ini menggunakan lembar-lembar


ketentuan dan harus mengacu kepada peraturan seperti tercantum di bawah ini
termasuk segala perubahan-perubahannya hingga kini, yaitu :

- Peraturan Beton Bertulang Indonesia ( PBI 1971.N1-2 & SKSNI.T-15.1991-03 )


- Peraturan Umun Bahan Bangunan Indonesia ( PUBI.1982. NI – 18 )
- Pedoman Beton ( PB 1989 )
- Baja Tulangan Beton ( SII. 0136 – 811 )
- Peraturan Muatan Untuk Jembatan dan Jalan Raya

4. KETENTUAN KHUSUS

4.1. Semen yang digunakan untuk keseluruhan pekerjaan beton adalah semen Portland
Composite Cement (PCC), SNI 7064 : 2014, standard SII, dari, PT. Semen Padang,
PT. Andalas, PT. Semen Baturaja, PT. Tiga Roda, PT. CONCH atau setara dengan
berat 50 Kg / zak.

4.2. Agregat halus yang dipakai adalah pasir cor yang bersih, hitam dan kasar dengan
kualitas baik dimana kadar lumpurnya kurang dari 5 % dimana dalam pekerjaan
pengecoran agregat halus ini harus diayak terlebih dahulu.

4.3. Agregat kasar yang dipakai adalah batu pecah yang bersih dengan ukuran maksimal
30 mm.

BAB III - Spesifikasi Teknik - Pembuatan Jalan Cor Beton Panjang 400 Meter di Desa Rengas & Desa Anyar III - 1
4.4. Air yang digunakan adalah air tawar, tidak berwarna, bersih dan jernih dengan pH =
7.

4.5. Pekerjaan penggalian tanah baik secara manual atau menggunakan alat sudah
termasuk pekerjaan pembuangan sisa tanah galian yang tidak terpakai dan menjadi
beban kontraktor.

4.6. Semua pekerjaan pemadatan tanah diharuskan menggunakan alat pemadatan tanah
yang sesuai yaitu untuk areal yang kecil dapat menggunakan stamper

4.7. Konstruksi beton bertulang harus mengacu kepada gambar kerja dan spesifikasi
teknis. Jika beton menggunakan Site Mix, sebelum pelaksanaan harus dibuat Trial
Mix dilaboratorium lembaga resmi yang bersertifikat dan pada saat pelaksanaan
menggunakan mesin pengaduk (molen) berdasarkan hasil uji lab.

4.8. Pengujian / test mutu beton harus dilakukan dengan mengambil contoh beton 1 unit
sample kubus standar untuk setiap 5 m3 beton. Test dilakukan setelah beton berumur
14 hari dan 28 hari . Beton yang gagal setelah pengujian harus dibongkar dan diganti
dengan beton baru. Test pengawasan mutu beton akan menjadi beban biaya
kontraktor.

4.9. Penyambungan beton lama dengan yang baru harus menggunakan bahan
penyambung beton / chemical bonding agent atau setara.

4.10. Semua pekerjaan beton haruslah mengacu pada PBI 1971

4.11. Bekisting atau form work dapat terbuat dari kayu papan ( material harus tahan
terhadap cuaca terbuka, tidak mengalami perubahan mendasar apabila terkena
hujan dan panas ), plywood minimal tebal = 9 mm. Bahan atau material bekisting
beton haruslah bebas dari minyak, minyak gemuk, kotoran atau lainnya yang dapat
merusak kwalitas beton.

4.12. Ukuran dan bentuk bekisting haruslah sesuai gambar kerja dimana nantinya akan
didapat ukuran beton yang dikehendaki.

4.13. Bekisting atau form work ini haruslah cukup kuat untuk menahan desakan adukan
beton yang dituangkan kedalamannya dan tekanan akibat pengaruh getaran mesin
pemadat.

4.14. Bekisting atau cetakan beton ( form work ) hanya dapat dibuka setelah hasil uji
sample beton mencapai kekuatan minimal 80 %. Pembukaannya dilakukan secara
bertahap sesuai posisi atau pengaruh bekesting itu sendiri. Pembukaan struktur
bekisting haruslah dilakukan dengan seksama sehingga dipastikan tidak akan
mengganggu struktur beton.

4.15. Ukuran besi tulangan, pelat dan baja profil tidak diperkenankan kurang dari yang
ditentukan di dalam gambar, oleh sebab itu kontraktor harus memesan/membeli
secara selektif. Toleransi ukuran yang diberikan adalah sesuai SNI.

4.16. Baja tulangan sebagai perkuatan beton didalam pembentukannya haruslah diikat
dengan kawat baja tulangan yang dapat menjamin kekuatan bentuk baja tulangan
tersebut sesuai gambar kerja. Apabila didalam pengikatan ataupun penyambungan
baja tulangan dilakukan dengan memakai lasan maka haruslah memenuhi
persyaratan sebagai mana yang disebutkandidalam PBI-71.

BAB III - Spesifikasi Teknik - Pembuatan Jalan Cor Beton Panjang 400 Meter di Desa Rengas & Desa Anyar III - 2
4.17. Untuk menjaga agar baja tulangan tidak menembus beton nantinya maka haruslah
dipasang beton decking yang berfungsi memberi selimut beton terhadap baja
tulangan tersebut. Pemasangan atau penempatan baja tulangan haruslah dilakukan
sedemikian rupa sehingga posisinya tepat sebagai mana disebutkan dalam gambar.

4.18. Kontraktor diharuskan untuk menyediakan dan menugaskan minimal 1 ( satu ) orang
yang berpengalaman sebagai Tenaga Ahli Lapangan untuk menetap tinggal dilokasi
proyek setiap harinya selama masa periode dimulainya konstruksi sampai
berakhirnya masa proyek untuk bertanggung jawab dan menangani masalah umum,
administrasi dan teknis pekerjaan proyek.

4.19. Contoh material yang akan digunakan harus diajukan terlebih dahulu kepada Wakil
Staff Ahli / Civil Engineer untuk mendapat persetujuan. Material yang tidak disetujui
Wakil Staff Ahli harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaaan selambat-lambatnya
dalam waktu 2 x 24 jam.

4.20. Setiap permulaan atau perpindahan dari satu tahapan pekerjaan ke tahapan
pekerjaan berikutnya seperti mulainya pekerjaan, penerimaan material, tahapan-
tahapan penumbangan pohon, penggalian, penimbunan, pemadatan tanah,
pengecoran, dan lain sebagainya harus dilaporkan, diinspeksi dan disetujui
terlebih dahulu oleh Civil Engineer dari Pemilik Proyek.

5. Spesifikasi Teknik Pelaksanaan

5.1. PEKERJAAN PERSIAPAN

Pekerjaan persiapan pada proyek ini meliputi :

a. Penyiapan lahan

Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan kontraktor harus terlebih dahulu


memeriksa lapangan bersama dengan Wakil Staf Ahli / Civil Engineer Pemilik
Proyek untuk menentukan titik lokasi dan elevasi ± 0.00.

Penyiapan lahan yang dimaksud disini adalah semua pekerjaan yang diperlukan
untuk dapat memulai kegiatan pembangunan / pelaksanaan pekerjaan baik itu
pembersihan dari tumbuhan, perataan tanah apabila diperlukan, pembuatan
jalan masuk sementara dan lainnya ( cut and fill telah dilakukan ), pekerjaan ini
akan di laksanakan oleh Estate setempat.

b. Pengukuran lahan / penentuan patok bow plank

Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai kontraktor harus terlebih dahulu


melakukan pengukuran dan pematokan dan harus dilaksanakan dengan
seksama oleh tenaga ahli kontraktor yang posisinya harus disetujui oleh Civil
Engineer atau Civil Supervisor pemilik proyek dengan membuat berita acaranya.

Kontraktor juga harus membuat BM local yang berguna untuk penentuan elevasi-
elevasi jalan beton dan meletakkannya pada tempat yang aman dan harus dibuat
permanent yang pembuatan dan pengukurannya haruslah memakai alat
penyipat datar.

BAB III - Spesifikasi Teknik - Pembuatan Jalan Cor Beton Panjang 400 Meter di Desa Rengas & Desa Anyar III - 3
Pemasangan patok bow plank harus diberi tanda dengan cat merah yang
menunjukkan elevasi dan as-as konstruksi, pelaksanaanya harus dilaksanakan
oleh surveyor kontraktor dan disaksikan oleh pengawas dari Lonsum dan
dilakukan dengan gambar site plan lokas.

Pemasangan bow plank harus lurus dan rata (level) dibuat dengan kayu local
yang berkwalitas baik, tiang bowplank minimal kayu 5 x 7 cm dan bagian atas
bow plank diketam rata.

5.2. PEKERJAAN BETON

Dalam pelaksanaan pembuatan beton kontraktor harus menggunakan alat-alat


mekanis seperti molen untuk mencampur material beton dan vibrator yang digunakan
untuk memadatkan beton. Peralatan mekanis ini harus sudah disiapkan oleh
kontraktor termasuk BBM dan peralatan lain yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini.

Campuran beton yang digunakan harus mengacu kepada hasil Mix Design atau JMF
sesuai dengan mutu beton K 125 dan K 225. Proses pencampuran dapat
menggunakan bak-bak ukur berdasarkan hasil Mix Design atau JMF. Hasil
pencampuran beton harus memiliki nilai slump 10 ± 2 cm.

Kontraktor harus mempersiapkan acuan/bekisting yang terbuat dari kayu atau baja
dengan sambungan yang kedap dan kaku untuk mempertahankan posisi yang
diperlukan selama pengecoran, pemadatan dan perawatan.

Semua acuan sisi harus dipasang segaris dan diikat satu dengan yang lain dengan
menggunakan tidak kurang dari 3 paku/mur penjepit untuk setiap 3 meter panjang, 1
penjepit dipasang pada setiap sudut dari setiap sambungan. Bagian-bagian acuan
harus disambung menjadi satu dengan kokoh dengan suatu sambungan terkunci
yang bebas dari gerakan segala arah. Sambungan-sambungan antara bagian-bagian
acuan harus dibuat tanpa terputus-putus di permukaan puncaknya.

Acuan tidak boleh dibongkar sampai beton yang sudah dicor telah mengeras atau
nilai kuat tekan beton sudah mencapai 80% dari mutu beton yang disyaratkan. Pada
saat acuan tersebut harus dibongkar harus dilakukan dengan hati-hati untuk
menghindari kerusakan pada permukaan beton.

Metode Pekerjaan Beton ini sebagai berikut :

1. Pembuatan Lantai Kerja

a. Kontraktor harus memastikan kondisi tanah dasar dibawah lantai kerja sudah
selesai diratakan dan dipadatkan, serta kering dari air dan bersih dari bahan
organic atau bahan lainnya yang dapat merusak beton. Elevasi tanah harus
sesuai dengan gambar sehingga ketebalan beton lantai kerja sama setelah
di cor.

b. Konstruksi lantai kerja dengan ketebalan 5 cm menggunakan beton tidak


bertulang K 125 dengan pedoman sesuai hasil trial campuran beton yang
sudah dilaksanakan

c. Pelaksanaan pembuatan beton harus menggunakan alat mekanis seperti


molen. Dan ditempatkan sedekat mungkin dengan lokasi pekerjaan.

BAB III - Spesifikasi Teknik - Pembuatan Jalan Cor Beton Panjang 400 Meter di Desa Rengas & Desa Anyar III - 4
d. Beton yang sudah dicampur segera mungkin dituang, sehingga antara beton
yang baru dicor dapat menyatu dengan beton yang dicor sebelumnya dan
diratakan sesuai dengan ketebalan acuan

2. Pekerjaan Jalan Beton Bertulang K 225

a. Pekerjaan pengecoran jalan beton dengan tebal 20 cm menggunakan beton


K 225 baru dapat dilakukan setelah pekerjaan lantai kerja tebal 5 cm sudah
selesai dan hasilnya disetujui oleh Lonsum.

b. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan secara bertahap yaitu mengerjakan


setengah badan jalan dengan lebar 2 meter terlebih dahulu sampai dengan
panjang 400 meter kemudian baru dapat dikerjakan setengah nya lagi.
Dengan tujuan agar aktivitas masyarakat tidak terganggu pada saat
pelaksanaan pekerjaan pembuatan jalan beton.

c. Pada sambungan arah memanjang jalur kanan (lebar 2 meter) dan kiri (lebar
2 meter) yang dikerjakan secara terpisah harus dihubungkan dengan dowel
besi dia. 16 mm panjang 80 cm. Dowel dipasang sepanjang 400 meter
dengan jarak setiap 50 cm. Satu sisi dowel panjang 40 cm harus diberi pipa
selubung dengan diameter dalam lebih besar dari 16 mm, sedangkan sisi
dowel yang lain langsung terikat dengan beton.

d. Pada bagian atas sambungan arah memanjang harus dibuat dilatasi dengan
ukuran 1x4 cm dan diisi dengan asphalt bitumen grade 70/80

e. Pelaksanan pengecoran beton harus dibagi dalam beberapa segmen


dengan ukuran per segmen 2 x 6 meter, dimana antar segmen juga harus
dibuat dilatasi dengan ukuran 1x4 cm kemudian diisi dengan asphalt
bitumen grade 70/80

f. Pekerjaan pembesian lantai beton harus sesuai gambar kerja menggunakan


2 layer besi wiremesh M6 dengan memperhatikan panjang-panjang overlap.
Pada layer bawah dalam setiap daerah 1m x 1m diganjal dengan beton
decking. Sedangkan antar layer bawah dan atas setiap daerah 1m x 1m
diberi besi kromo dia. 8 mm untuk menjaga jarak antar wiremesh tetap sama.

g. Beton yang sudah dicampur segera mungkin dituang, sehingga antara beton
yang baru dicor dapat menyatu dengan beton yang dicor sebelumnya dan
diratakan sesuai dengan ketebalan acuan. Dan pada saat pemadatan harus
dilakukan secara hati-hati untuk memastikan semua sudut, diantara dan
sekitar besi tulangan benar-benar terisi tanpa menggeser tulangan sehingga
setiap rongga dan gelembung udara terisi.

h. Setelah penyelesaian pemadatan serta perataan beton dan sebelum


penerapan media perawat, permukaan perkerasan beton yang akan
digunakan sebagai permukaan jalan harus diberi alur (groove) atau disikat
dalam arah tegak lurus terhadap garis sumbu jalan yang bersangkutan.
Penyelesaian dengan penyikatan harus dilaksanakan dengan sebuah sapu
kawat yang lebarnya kurang dari 450 mm. Berkas kawat sapu yang
digunakan harus pada mulanya berukuran panjang 100 mm terbuat dari
kawat berukuran 32 gauge. Sapu tersebut harus tediri dari 2 baris berkas-

BAB III - Spesifikasi Teknik - Pembuatan Jalan Cor Beton Panjang 400 Meter di Desa Rengas & Desa Anyar III - 5
berkas kawat yang berjarak antar sumbu 20 mm dan berkas-berkas dalam
satu baris harus berjarak 10 mm pusat ke pusat dan dipasang ditengah-
tengah celah antara berkas-berkas pada baris lainnya. Berkas-berkas
tersebut masing-masing harus diganti bila berkas yang terpendek telah aus
menjadi 90 mm.

5.3. PEKERJAAN PERAWATAN

Segera setelah penyapuan dan perapian tepi selesai, perawatan beton harus dimulai.
Permukaan terbuka dari beton yang baru dicor harus dilindungi terhadap pengaruh
matahari, angin, dan hujan dengan menggunakan rangka-rangka yang ditutup
dengan bahan-bahan yang bersifat merefleksi panas dan hujan. Bahan ini harus
berupa dua lapisan kain goni (burlap) atau dua lembaran katun, atau bahan bersifat
sangat menyerap lainnya yang disetujui. Bahan apapun yang digunakan harus dijaga
agar tetap basah untuk jangka waktu tidak kurang dari 7 hari, sampai suatu tingkat
yang menjamin bahwa 100 % kelembaban dipertahankan pada permukaan beton.

5.4. PEKERJAAN PERBAIKAN

1. Pada permukaan beton yang tidak rata atau terdapat lubang yang tidak akan
mempengaruhi struktur atau fungsi lain dari pekerjaan beton, kontraktor segera
setelah pembongkaran acuan melakukan penambalan atas kekurang
sempurnaan minor. Penambalan harus meliputi pengisian lubang-lubang kecil
dan lekukan dengan menggunakan bahan Sika Grout 215

2. Perbaikan atas pekerjaan beton yang retak atau bergeser akibat penyusutan atau
akibat lainnya yang bersifat mayor, kontraktor diharuskan mengajukan detail
rencana perbaikan untuk mendapatkan persetujuan dari Engineering Lonsum
sebelum memulai pekerjaan.

5.5. PENGUKURAN/PEMERIKSAAN KETEBALAN BETON

1. Beton untuk perkerasan jalan harus diukur dalam jumlah meter kubik yang telah
ditempatkan dan diterima dalam pekerjaan sesuai dengan ukuran-ukuran
sebagaimana diperlihatkan dalam gambar. Volume yang diukur harus merupakan
hasil perkalian dari lebar jalur kendaraan yang diukur tegak lurus terhadap garis
sumbu jalur kendaraan yang bersangkutan, dikalikan dengan panjang jalur
kendaraan yang diukur sepanjang garis sumbunya dikalikan dengan tebal lapis
perkerasan tegak lurus dasar badan jalan.

2. Penyesuaian volume lebih, tidak berlaku untuk perkerasan yang diterima dengan
dimensi yang melebihi dimensi nominal rencana yang diperlihatkan dalam
Gambar, kecuali jika penambahan volume tersebut telah diperintahkan secara
khusus atau disetujui oleh Lonsum secara tertulis sebelum perkerasan jalan
beton yang bersangkutan dihampar.

6. Lain-lain

Dalam pelaksanaan nantinya mungkin timbul pekerjaan tambah atau pekerjaan


kurang dari perhitungan ini berdasarkan Harga Satuan yang telah ditetapkan dalam

BAB III - Spesifikasi Teknik - Pembuatan Jalan Cor Beton Panjang 400 Meter di Desa Rengas & Desa Anyar III - 6
kontrak. Harga satuan tersebut telah termasuk perhitungan biaya lainnya seperti PPN
dan mobilisasi

Dimungkinkan adanya pekerjaan lain yang akan ditambahkan sesuai hasil


pemeriksaan lapangan bersama.

Jika dalam pelaksanaan kerja tambah dan kerja kurang tidak ada Harga Satuannya
di dalam kontrak, maka harga satuan tersebut dibuat dan diajukan oleh kontraktor,
untuk disetujui oleh Lonsum.

Setelah pekerjaan selesai, maka seluruh lokasi yang menjadi lokasi pekerjaan
kontraktor harus di bersihkan atas beban kontraktor.

Apabila tidak disebutkan secara detail bagian-bagian dari suatu pekerjaan baik pada
gambar maupun spesifikasi atau penawaran namun bagian tersebut merupakn
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pekerjaan tersebut dan berlaku umum , maka
bagian tersebut harus sudah diperhitungkan dan menjadi bagian pembentuk harga
penawaran.

BAB III - Spesifikasi Teknik - Pembuatan Jalan Cor Beton Panjang 400 Meter di Desa Rengas & Desa Anyar III - 7

Anda mungkin juga menyukai