9. PEKERJAAN DRAINASE
2
SKETSA DRAINASE JALAN
3
SALURAN PERMUKAAN PADA LERENG
4
DI DALAM SPESIFIKASI, DIVISI 2 –
DRAINASE, PEKERJAAN DRAINASE TERBAGI
ATAS :
4. DRAINASE POROUS
5
TIPE PENAMPANG DRAINASE JALAN DAN GORONG-GORONG
6
(1) SELOKAN DAN SALURAN AIR
1. CAKUPAN PEKERJAAN
a. Pembuatan selokan baru yang dilapisi (lined)
maupun tidak (unlined) yang memenuhi garis,
ketinggian, dan detil yang ditunjukkan pada
gambar rencana;
b. Relokasi/perlindungan terhadap sungai yang ada
kanal irigasi atau saluran lainnya yang tidak
terganggu baik yang bersifat sementara maupun
tetap dalam menyelesaikan pekerjaan yang
memenuhi ketentuan kontrak.
4. PELAKSANAAN
1) Penetapan Titik Pengukuran pada Saluran
Panjang, arah aliran dan kelandaian, serta
pengaturan pembuangan dari semua selokan dan
lubang penampung, serta selokan pembuang yang
berhubungan harus ditandai dengan cermat oleh
penyedia jasa sesuai dengan gambar.
8
2) Pelaksanaan Pekerjaan Selokan
9
PEKERJAAN GALIAN
SELOKAN AIR DAN
PEMASANGAN
BOUWPLANK
10
(2) PASANGAN BATU DENGAN MORTAR
1. CAKUPAN PEKERJAAN
a. Pelapisan sisi atau dasar selokan dan saluran air,
dan pembuatan apron (lantai golak), lubang masuk
dan struktur saluran kecil lainnya dengan
menggunakan pasangan batu dengan mortar yang
dibangun di atas suatu yang telah disiapkan
memenuhi garis, ketinggian dan dimensi yang
ditunjukkan pada gambar rencana;
b. Pembuatan lubang sulingan ( weep holes ) ter-
masuk penyediaan dan pemasangan cetakan lubang
sulingan atau pipa;
12
4. PELAKSANAAN
2) PENYIAPAN BATU
a. Batu harus dibersihkan dari bahan yang me-
rugikan, yang dapat mengurangi kelekatan
dengan adukan;
b. Sebelum pemasangan, batu batu harus dibasahi
seluruh permukaannya dan diberikan waktu yang
cukup untuk proses penyerapan air sampai jenuh.
13
3) PEMASANGAN LAPISAN BATU
15
(3) GORONG-GORONG DAN DRAINASE BETON
1. CAKUPAN PEKERJAAN
Meliputi : perbaikan, perpanjangan, penggantian atau
pembuatan gorong-gorong pipa beton bertulang
maupun tanpa tulangan atau pipa logam
bergelombang, gorong-gorong persegi dan pelat
beton bertulang termasuk tembok kepala, struktur
lubang masuk dan keluar, serta pekerjaan lainnya
yang berhubungan dengan perlindungan terhadap
penggerusan sesuai gambar rencana;.
16
3. STANDAR RUJUKAN
AASSHTO
AASHTO M170 – 07 : REINFORCED CONCRETE
CILVERT, STORM DRAIN AND
SEWER PIPE
17
4. PELAKSANAAN
21
3) PEMASANGAN GORONG_GORONG PIPA
LOGAM GELOMBANG (CORRUGATED)
22
PEKERJAAN
GORONG – GORONG
PIPA LOGAM
GELOMBANG
(CORRUGATED)
23
4) PELAKSANAAN GORONG-GORONG PERSEGI
24
PEKERJAAN
GORONG-GORONG PERSEGI
(BOX CULVERT)
25
5) PELAKSANAAN DRAINASE BETON
26
SALURAN BETON PRACETAK
27
(4) DRAINASE POROUS
1. CAKUPAN PEKERJAAN
a. Pengadaan, pengangkutan, pemasangan dan
pemadatan bahan porous untuk drainase bawah
tanah atau untuk mencegah butiran tanah halus
terhanyut atau tergerus oleh rembesan air di
bawah tanah. Pekerjaan ini juga mencakup
pengadaan dan pemasangan pipa berlubang
banyak (perforated pipes) yang terbuat dari PVC
dan anyaman penyaring (filter) tanah bilamana
bahan ini diperlukan;
b. Bahan-bahan tersebut ditempatkan di bagian
belakang (oprit) abutment, tembok sayap,
tembok penahan tanah, pasangan batu kosong
dan dinding bronjong, serta pada pembuatan
drainase bawah permukaan perkerasan jalan,
saluran beton gorong-gorong, selimut pasir dan
drainase vertikal untuk pekerjaan stabilisasi.
28
2. PENERBITAN DETIL PELAKSANAAN
Detil pelaksanaan drainase porous yang tidak
dimasukan dalam Dokumen Kontrak pada saat
pelelangan, akan diterbitkan oleh Direksi Pekerjaan
setelah peninjauan kembali rancangan tahap awal atau
revisi desain selesai sesuai dengan Seksi 1.9
Rekayasa Lapangan dari Spesifikasi.
3. TOLERANSI DIMENSI
a. Profila akhir untuk timbunan berbutir untuk
drainase porous tidak boleh berbeda lebih dari 2
cm dari profil yang ditentukan atau disetujui;
b. Elevasi dan kelandaian akhir untuk bahan landasan
pipa dan drainase beton tidak boleh berbeda lebih
dari 1 cm dari yang ditentukan atau disetujui;
c. Kemiringan lereng drainase yang dibuat dengan
menggunakan pipa berlubang banyak (perforated
pipes) minimum harus 1 : 1000.
29
4. PELAKSANAAN
1) Pemasangan Bahan Porous untuk Penyaring (Filter)
a. Pemasangan bahan porous di sekeliling pipa atau
di belakang struktur harus dilaksanakan secara
sistematis dan sesegera mungkin;
b. Bahan porous harus dipadatkan lapis demi lapis
dengan ketebalan masing-masing tidak lebih dari
15 cm sampai mencapai 95% ðd maks;
c. Selimut drainase (< 20 cm) dari bahan porous
yang akan ditutup dengan bahan tanah harus
dipadatkan secukupnya sebelum lapisan pertama
timbunan tanah dihampar di atasnya;
d. Perhatian khusus harus diberikan untuk menjamin
agar bahan porous yang ditimbun kembali tidak
terkontaminasi dengan tanah di sekitarnya atau
tanah timbunan.
30
2) Pemasangarusn Bahan Landasan
31
3) Pemasangan Anyaman Penyaring (filter) Plastik
33
DRAINASE
Inlet/Outlet Saluran Drainase Beton
Penyebab : Volume beton terbatas?
Perencanaan/FE tidak dilakukan dengan cermat.
Akibat : Saluran beton ditempatkan “teu kaditu teu kadieu”
Inlet/Outlet akan cepat tergerus.
Mengesankan pekerjaan belum selesai.
Inlet: Outlet:
34
TROTOAR
Trotoar tidak tuntas
Penyebab : Volume Pekerjaan kurang??
Akibat : Estetika
Membahayakan Pejalan kaki
35
TERIMAKASIH