1. PENDAHULUAN
Ketersediaan sarana dan prasarana transportasi merupakan faktor pen ng dalam menunjang
pengembangan wilayah. Sarana jalan dan jembatan merupakan jalur yang menghubungkan
beberapa k wilayah sehingga dapat menjadi akses perpindahan barang dan orang dari satu
tempat ke tempat yang lain. Jadi pembangunan jalan dan jembatan sebagai urat nadi perekonomian
yang diharapkan mampu menghubungkan lintas jalan primer, sekunder, dan lokal.
Dalam rangka keberlanjutan pembangunan yang terintegrasi di berbagai sektor yang telah dilakukan
pemerintah Kabupaten Bogor, salah satu komponen prasarana yang sangat pen ng adalah
pengembangan prasara jalan yang efisien dengan kualitas yang baik, sehingga perencanaan jangka
menengah yang telah disusun dapat tercapai guna peningkatan pelayanan transportasi serta
membuka dan meningkatkan akses antar wilayah guna meningkatkan roda pembangunan dan
ekonomi masyarakat khususnya di Kabupaten Bogor dan sekitarnya.
Berkaitan dengan hal tersebut Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bogor
dengan bantuan jasa Konsultan membuat perencanaan teknik jalan sederhana (simplified design)
baik untuk jalan baru maupun peningkatan dan penyiapan dokumen tender, yang dilaksanakan pada
tahun Anggaran 2023.
1. Maksud
Dalam rangka membantu Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bogor untuk
melaksanakan pekerjaan perencanaan teknis jalan pada wilayah Kabupaten Bogor, agar
Konsultan perencana memiliki acuan kerja memuat masukan, asas kriteria dan persyaratan
proses yang harus dipenuhi dan diinterprestasikan sebagai pedoman bagi konsultan
perencana dalam melaksanakan pekerjaan untuk mewujudkan hasil perencanaan teknis jalan
yang berkualitas, efisien, efek f, serasi dan selaras dengan lingkungan.
2. Tujuan
Tujuan pekerjaan ini adalah ketersediaan membuat perencanaan teknik jalan sederhana
(simplified design) baik perencanaan konstruksi baru maupun peningkatan yang berwawasan
lingkungan, serta dokumen pelelangan, sesuai dengan rencana menggunakan standar prosedur
yang berlaku guna tercapainya mutu pekerjaan perencanaan, tercapainya penyelesaian
penanganan masalah-masalah yang sifatnya khusus serta memenuhi ngkat perekonomian
yang nggi sehingga ngkat pelayanan jalan yang diinginkan dapat tercapai.
3. METODE PELAKSANAAN
1. DIVISI .1 UMUM
1.1. Mobilisasi
Kegiatan mobilisasi mencakup pekerjaan, sebagai berikut : Pengangkutan peralatan
konstruksi sesuai dengan da1ar peralatan yang akan digunakan untuk mengerjakan proyek
.Mobilisasi juga melipu demobilisasi dari tempat kerja oleh kontraktor pada akhir kontrak,
kontraktor harus menyerahkan program mobilisasi kepada konsultan pengawas untuk
diperiksa dankemudian diajukan ke pemimpin proyek untuk disetujui dan akan dinyatakan
(persetujuannya)sebelum tanggal permulaan berlakunya Kontrak
1.2. Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
Pelaksanaan pekerjaan diproyek ini akan dikelola oleh tenaga-tenaga yang berkompeten
yang telah berpengalaman dalam penanganan proyek-proyek besar, khususnya dibidang
jalan dan jembatan untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan pekerjaan sesuai harapan
semua pihak terkait.Dalam pelaksanaan proyek,perlu diperha kan keselamatan kerja yang
baik, atau keselamatan kepada pekerja maupun keselamatan kepada masyarakat yang
melintas dilokasi jalan yang sedang dikerjakan. Sehingga penyedia jasa harus menyediakan
perlengkapan jalan sementara sesuai Rencana Manajemen dan Keselamatan Lalu
Lintas(RMKL), perlengkapan jalan/jembatan sementara dapat berupa.
1. Rambu panah berkedip.
2. Rambu tetap informasi pengalihan/pengatur lalu lintas.
3. Rambu portable informasi pengalihan/pengaturan lalu lintas.
4. Rambu penghalang lalu lintas jenis plas c.
5. Rambu peringatan.
6. Rambu petunjuk.
7. Peralatan Komunikasi dan lainnya.
Penyediaan dan penempatan alat pemberi isyarat lalu lintas dan rambu lalu lintas
sementarasekurang-kurangnya harus sesuai dengan pedoman perambuan sementara untuk
pekerjaan jalan. No. Pd-T-12-2003, dan panduan teknis 3, keselamatan dilokasi pekerjaan
jalan, dan peraturan menteri perhubungan No. PM 13/2014 tentang rambu lalu
lintas.Perlengkapan jalan sementara yang rusak oleh sebab apapun selama periode
pelaksanaanharus diperbaiki atau digan segera, termasuk pengecetan jika perlu oleh
penyedia jasadengan biaya sendiri.Bila dak diperlukan lagi , perlengkapan jalan sementara
harus disingkirkan dari daerah kerja
1.3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Safety hat, yang berguna untuk melindungi kepala dari benturan benda keras selama
mengoperasikan atau memelihara AMP
Safety shoes, yang akan berguna untuk menghindarkanterpeleset karena licin atau
melindungi kaki dari kejatuhan benda keras dan sebagainya
Kaca mata keselamatan, terutama dibutuhkan untuk melindungimata pada lokasi
pekerjaan yang banyak serbuk metal atauserbuk material keras lainnya.
Masker, diperlukan pada medan yang berdebu meskipun ruang operator telah tertutup
rapat,masker ini dianjurkan tetap dipakai.
Sarung tangan, dibutuhkan pada waktu mengerjakan pekerjaan yang berhubungan
dengan bahan yang keras, misalnya membuka atau mengencangkan baut dan
sebagainya.
Alat pelindung telinga, digunakan untuk melindungi telingan dari kebisingan
yangdi mbulkan dari pengoperasian peralatan kerja
2. DIVISI .2 DRAINASE
2.1. Pekerjaan Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air
Sebelum melaksanakan galian selokan drainase perlu dilakukan pengukuran guna
penentuan patok-patok dan k elevasi serta arah galian selokan drainase dan saluran
air. Galian untuk selokan Drainase dan saluran air dilaksanakan sepanjang sisi jalan yang
dikerjakan. Penggalian dilakukan dengan cara mekanik atau menggunakan alat berat.
Excavator menggali selokan drainase dan saluran air sesuai dengan gambar rencana,
atau sesuai petunjuk konsultan, dan pengawas lapangan. Tanah hasil galian Excavator
diangkat ke atas Dump truck dan di buang keluar lokasi pekerjaan, setelah saluran
terbentuk maka sekelompok pekerja merapikan galian selokan drainase dan saluran air
dengan menggunakan alat bantu. Perlu Diperha kan :
a. Lokasi pembuangan hasil galian ditunjukkan oleh direksi lapangan, seluruh bahan
galian dibuang dan diratakan agar dak terjadi dampak lingkungan yang mungkin
terjadi.
b. Elevasi galian dasar selokan yang telah selesai dikerjakan dak boleh berbeda lebih
dari 3 cm dari yang ditentukan atau yang disetujui pada se ap k, untuk
menjamin aliran yang bebas dan tanpa genangan bilamana alirannya kecil.
c. Alinyemen selokan dan profil penampang melintang yang telah selesai dikerjakan
dak boleh bergeser lebih dari 5 cm dari yang telah ditentukan atau telah disetujui
pada se ap k.
d. Setelah selesainya pekerjaan pembentukan penampang selokan, penyedia jasa
harus meminta persetujuan Direksi pekerjaan sebelum bahan pelapis selokan
dipasang.
e. Apabila terdapat pekerjaan stabilisasi mbunan atau pekerjaan permanen lainnya
yang dak dapat dihindari dan akan menghalangi sebagian atau seluruh saluran air
yang ada maka saluran air tersebut harus direlokasi agar dak menggangu aliran
air, relokasi yang demikian harus disetujui terlebih dahulu oleh direksi lapangan.
2.2. Pekerjaan Saluran berbentuk U Tipe DS 1
a. Saluran beton bertulangan harus dibuat sesuai dengan garis dan elevasi dan detail
lainnya yang ditunjukan dalam gambar, atau yang diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan, dan memenuhi ketentuan dalam seksi 7.1, pekerjaan beton. Bagian
permukaan dari saluran terbuka U atau bagian permukaan pelat penutup harus
dilaksanakan dengan profil yang rata, elevasi akhir lapangan harus seuai dengan
rencana serta terhadap elevasi dari pekerjaan atau permukaan dari kerb mempunyai
toleransi ± 1cm. Saluran beton dapat dicor ditempat atau dengan pra-cetak. Pelat
penutup harus dibuat dengan pra-cetak dan dapat dipindahkan.
b. Untuk saluran yang dicor ditempat, direksi pekerjaan dapat mengijinkan untuk
menggunakan sisi galian sebagai penggan cetakan. Dalam hal ini, tebal dinding
yang menghadap sisi galian dan selimut beton harus ditambah 25 mm tanpa biaya
tambahan.
c. Lubang sulingan harus dibuat pada dinding saluran sesuai dengan ketentuan
ketentuan pasal 2.4.3.5.
d. Untuk saluran yang dicor di tempat, sambungan konstruksi harus dibuat pada
interval 10 m atau kurang. Sambungan tersebut, seper sambungan antara ruas-
ruas beton pracetak harus mempunya lebar nominal pemuaian 1 cm dan harus
dibungkus dengan adukan semen yang rata dengan permukaan.
a. Pekerjaan ini harus mencakup penyediaan dan penyemprotan Lapis Perekat pada
permukaan yang telah disiapkan sebelumnya untuk pemasangan lapisan beraspal
berikutnya. Lapis Perekat harus dihampar di atas permukaan yang beraspal (seper
Lapis Penetrasi Macadam, Laston, Lataston dll) atau di atas permukaan beton
semen.
b. Lapis Perekat harus disemprot hanya pada permukaan yang benar-benar kering.
Penyemprotan Lapis Perekat dak boleh dilaksanakan waktu angin kencang, hujan
atau akan turun hujan.
c. Lapisan yang telah selesai harus menutup keseluruhan permukaan yang dilapisi dan
tampak merata, tanpa adanya bagian-bagian yang beralur atau kelebihan aspal.
Untuk Lapis Perekat, harus melekat dengan cukup kuat di atas permukaan yang
disemprot. Untuk penampilan yang kelihatan berbin k-bin k, sebagai akibat dari
aspal yang didistribusikan sebagai bu r-bu r tersendiri dapat diterima asalkan
penampilannya kelihatan rata dan keseluruhan takaran pemakaiannya memenuhi
ketentuan.