METODE PELAKSANAAN
PROYEK BANDARA
Disusun Oleh :
Dosen :
Fahmi Firdaus Alrizal, ST., MT.
NIP. 193149
COVER......................................................................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................
DAFTAR TABEL....................................................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................................................
BAB I Pendahuluan...................................................................................................................
1.2 Tujuan........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................
2.4 Kendala.....................................................................................................................
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................
2
DAFTAR GAMBAR
3
DAFTAR TABEL
4
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Surabaya, 24 Desember
2021
Penulis
5
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari makalah ini dibuat untuk memudahkan pembaca dalam
memahami metode pelaksanaan pembangunan bandara
1.3 Rumusan Masalah
a. Apa itu bandara
b. Bagaimana metode pelaksanaan pembangunan bandara
c. Apa saja kendala dalam proyek pembangunan bandara
1
BAB 2
PEMBAHASAN
Terminal
Terminal bandar udara atau concourse adalah pusat urusan
penumpang yang datang atau pergi. Di dalamnya terdapat
pemindai bagasi sinar X, counter check-in, (CIQ, Custom -
Inmigration - Quarantine) untuk bandar udara internasional, dan
ruang tunggu (boarding lounge) serta berbagai fasilitas untuk
kenyamanan penumpang. Di bandar udara besar, penumpang
masuk ke pesawat melalui garbarata atau avio bridge. Di bandar
udara kecil, penumpang naik ke pesawat melalui tangga (pax
step) yang bisa dipindah-pindah.
2
Gambar 2.1 Terminal Bandara
Apron
Apron atau tempat parkir pesawat yang dekat dengan terminal
building. Konstruksi apron umumnya beton bertulang, karena
memikul beban besar yang statis dari pesawat
3
Taxiway
Taxiway menghubungkan apron dan runway.
4
Landasan Pacu (overlay) & Helipad
Runway atau landas pacu yang mutlak diperlukan pesawat.
Panjangnya landas pacu biasanya tergantung dari besarnya
pesawat yang dilayani. Untuk bandar udara perintis yang
melayani pesawat kecil, landasan cukup dari rumput ataupun
tanah diperkeras (stabilisasi). Panjang landasan perintis
umumnya 1.200 meter dengan lebar 20 meter, misal melayani
Twin Otter, Cessna, dll. pesawat kecil berbaling-baling dua
(umumnya cukup 600-800 meter saja). Sedangkan untuk bandar
udara yang agak ramai dipakai konstruksi aspal, dengan panjang
1.800 meter dan lebar 30 meter. Pesawat yang dilayani adalah
jenis turbo-prop atau jet kecil seperti Fokker-27, Tetuko 234,
Fokker-28, dlsb. Pada bandar udara yang ramai, umumnya
dengan konstruksi beton dengan panjang 3.600 meter dan lebar
45-60 meter. Pesawat yang dilayani adalah jet sedang seperti
Fokker-100, DC-10, B-747, Hercules, dlsb. Bandar udara
international terdapat lebih dari satu landasan untuk antisipasi
ramainya lalu lintas.
5
Bandar udara memiliki peran sebagai:
6
c. Tower crane
7
f. Dump truck
8
1.
2.
2.1.
2.3 Metode Pelaksanaan
Gambar 2.14 Tahapan Proyek Bandara
9
Fasilitas keselamatan dan keamanan, antara lain Pertolongan
Kecelakaan Penerbangan – Pemadam Kebakaran (PKP-PK),
salvage, alat bantu pendaratan visual (Airfield Lighting
System), sistem catu daya kelistrikan, dan pagar;
Fasilitas sisi udara, antara lain:
o Landas pacu (runway);
o Runway Strip, Runway End Safety Area (RESA),
Stopway, Clearway;
o Landas hubung (taxiway);
o Landas parkir (apron);
o Marka dan rambu; dan
o Taman meteo (fasilitas dan peralatan pengamatan
cuaca).
Fasilitas sisi darat (landside facility), antara lain:
o Bangunan terminal penumpang;
o Bangunan terminal kargo;
o Menara pengatur lalu lintas penerbangan (control
tower);
o Bangunan operasional penerbangan;
o Jalan masuk (access road);
o Parkir kendaraan bermotor;
o Depo pengisian bahan bakar pesawat udara;
o Bangunan hanggar;
o Bangunan administrasi/perkantoran;
o Marka dan rambu; serta
o Fasilitas pengolahan limbah.
c. Tata letak fasilitas;
d. Tahapan pelaksanaan pembangunan;
e. Kebutuhan dan pemanfaatan lahan;
10
f. Daerah lingkungan kerja
g. Daerah lingkungan kepentingan
h. Kawasan keselamatan operasi penerbangan
i. Batas kawasan kebisingan
11
Sumber : Youtube / Innovation Now TV
Arsitektur :
12
b. Pekerjaan dinding untuk sekat ruang-ruang di bandara
c. Pekerjaan lantai
d. Pekerjaan toilet, pemasangan kloset dan asesoris lain
13
Sumber : Peraturan Dirjen Perhub Udara Nomor: KP 39 tahun 2015
Dimensi runway juga dipengaruhi jenis pesawat apa yang akan
dilayani
b. Memadatkan tanah lokasi runway dengan vibro roller
c. Menguji CBR tanah
d. Melakukan perhitungan untuk menentukan tebal lapisan
perkerasan lentur, seperti contoh CBR 8,6% didapatkan tebal
perkerasan
Gambar 2.18 Tebal Perkerasan
Sumber : sulteng.bpk.go.id
14
jalur penghubung antara apron dengan landasan pacu. Berikut
langkah-langkah dalam membangunnya.
a. Survey pada lokasi yang tanahnya sudah dalam kondisi rata
untuk menentukan batas-batas dari apron dan taxiway
b. Pekerjaan CMC (Controlled Modulus Columns) yang
bertujuan untuk mendistribusikan beban secara merata baik
beban pesawat maupun beban pavement ke dalam tanah. Dapat
dikatakan cara kerja CMC seperti tiang pancang
c. Pekerjaan PVD (Prefabricated Vertical Drain) yang bertujuan
untuk pengaliran air pori, sehingga proses konsolidasi tanah
menjadi lebih cepat.
d. Pekerjaan geotextile area apron, setelah kondisi tanah
dilakukan PVD, CMC, & dicek kerataan tanahnya, seluruh area
apron & taxiway yang masih merupakan lapisan tanah dasar
dan pondasi bawah ditutup dengan geotextile untuk
memudahkan proses pemdatan lapisan berikutnya
e. Pekerjaan Split Gully ialah saluran pemisah yang ditempatkan
di tengah apron, agar dapat mengalirkan air hujan dengan cepat
sehingga tidak terjadi genangan air, dan mampu menahan
beban pesawat, karena posisinya yang berdasa di daerah
pergerakan pesawat
f. Pekerjaan Base Course merupakan lapisan yang terletak
diantara pondasi bawah dan pondasi permukaan. Berfungsi
sebagai penyempurna daya dukung beban, menggunakan bahan
batu pecah atau kerikil yang telah bercampur dengan pasir.
g. Pekerjaan CTBC (Cement Treated Base Course) adalah bagian
dari lapisan pondasi atas yang berupa campuran beto setengah
basah dengan kadar air minimum. Penghamparannya
menggunakan alat finisher
15
h. Pekerjaan Rigid Beton (Rigid Pavement) adalah lapisan paling
atas dari permukaan apron dan taxiway yang menggunakan
bahan beton bertulang yang dicor menggunakan alat fixed form
paver sehingga prosesnya dapat berjalan dengan cepat dengan
hasil optimal.
i. Pekerjaan ME seperti tiang lampu, rambu-rambu, bangunan
gardu
7. Pembangunan Fasilitas
a. Pembangunan sistem pengisian bahan bakar di bandara ada 2
tipe, menggunakan sistem jalur pipa dengan tangki avtur
berada dibawah apron (dikerjakan sebelum apron) dan
pengisian menggunakan truk refueler (truk tangki)
b. Pembangunan sistem bagasi pada bandara dibedakan menjadi 2
bagasi untuk domestik dan bagasi untuk internasional. Pada
sistem ini dibantu dengan alat conveyor untuk membantu pihak
bandara dalam melakukan screening terhadap barang bawaan
calon penumpang bandara
Sumber : multipersada.com
16
c. Pembangunan Power system atau sistem tenaga pada bandara
terpusat pada bangunan power house. Sumber daya utama dari
bandara berasal dari PLN yang dialirkan menggunakan gardu-
gardu listrik dan sumber daya cadangan menggunakan
generator diesel dengan kapasitas besar. Berikut bangunan
utama yang perlu dapat pasokan listrik
- ATC atau air traffic control
- Terminal
- Landasan pacu (rambu-rambu)
d. Pembangunan Network system seperti koneksi internet, radio,
radar, dll. Network system pada bandara berfungsi sebagai
sarana bertukar informasi antar bandara, penumpang, dan
untuk penghubung antara pilot dan ATC
17
terpasang harus dipantau dan penggilasan akan dimulai dengan suhu
campuran tersebut turun di bawah 1100 C dan harus diselesaikan sebelum
suhu turun di bawah 650 C.
Volume yang dikerjakan dilapangan lebih besar dari pada yang tertera
dikontrak, hal ini dikarenakan pertimbangan teknik harus tetap didahuluan
untuk mendapat konstruksi apron bandara yang stabil.
18
AIRNAV dan durasi waktunya diatur dan disesuaikan pada jadwal
penerbangan masing-masing bandara tergantung dari banyaknya penerbangan.
Contoh di Bandara Soekarno - Hatta Notam dari jam 23:00 – 04:45 artinya
jam kerja hanya 5-6 jam/hari.
a. Kurva S
Kurva S adalah suatu kurve yang disusun untuk menunjukkan
hubungan antara nilai komulatif biaya atau jam-orang (man hours)
merupakan time schedule yang dilengkapi dengan nilai suatu
pekerjaan yang berbentuk grafik dari tiap-tiap pekerjaan terhadap
waktu, kurva S lebih sering dipakai karena lebih mudah dimengerti
dan lebih mudah.
Sumber : blogmaterialbangunan.com
19
Presentase bobot pekerjaan juga dilihat dari kurva S, pada kurva S
dapat digambarkan kemajuan volume pekerjaan yang diselesaikan
sepanjang berlangsungnya proyek atau pekerjaan dalam bagian dari
proyek. Dengan membandingkan kurva tersebut dengan kurva yang
serupa yang disusun berdasarkan perencanaan, maka akan terlihat
jelas apabila terjadi penyimpangan pengendalian yang dapat
dilakukan supaya durasi dapat sesuai dengan jadwal adalah dengan
membuat Kurva S, dimana dengan adanya kurva S, dapat
diketahuinya persentase akutualisasi proyek perminggunya,
sehingga apabila terdapat keterlambatan dapat segera dilakukan
percepatan.
dengan demikian, kurva S memiliki kelebihan dan kekursebagai
berikut :
Kelebihan :
1. Mudah dalam membaca waktu mulainya suatu pekerjaan
2. Mudah dalam membaca waktu suatu pekerjaan
diselesaikan
3. Memberikan informasi cepat, normal atau terjadi
keterlibatan pelaksana setiap pekerjaan dalam pelaksanaan
suatu proyek
4. Memberikan informasi mengenai persentase pekerjaan
yang telah diselesaikan.
Kekurangan :
1. Informasi yang disampaikan tidak detail dan hanya
terbatas untuk menilai kemajuan proyek.
20
3. Pada saat 3/4 waktu terakhir, grafiknya naik terjal mencapai 82%
Sumber : www.slideteam.net
c. Critical Path Method (CPM)
CPM sendiri adalah metode penjadwalan tradisional yang masih
menggunakan waktu cadangan pada setiap aktivitas untuk
melindungi aktivitas-aktivitasnya. Penjadwalan awal proyek
menggunakan metode penjadwalan tradisional berupa gantt chart
yang kemudian di-breakdown lebih detail dan lengkap dengan
hubungan antar aktivitasnya ke dalam bentuk CPM
21
Gambar 2.22 Bagan critical path method
Sumber : assets.asana.biz
2
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.5.1
2.5.2 Mutu & biaya
22
b. Melakukan pemetaan agar menemukan bagian-bagian
pekerjaan yang perlu perhatian lebih masalah biaya dan
mutu.
c. Menghindari bulan-bulan dengan intensitas hujan tinggi
agar tidak ada hambatan masalah pengerjaan yang
menyebabkan mutu tidak sempurna dan biaya yang deficit
BAB 3
PENUTUP
3
3.1 Kesimpulan
a. Bandar udara atau sering disingkat bandara merupakan sebuah fasilitas di
mana pesawat terbang seperti pesawat udara dan helikopter dapat lepas landas
dan mendarat. Suatu bandar udara yang paling sederhana minimal memiliki
sebuah landasan pacu atau helipad, sedangkan untuk bandara-bandara besar
biasanya dilengkapi berbagai fasilitas lain, seperti terminal dan hangar
b. Bagian-bagian bandara terdiri dari Terminal, apron & taxiway, dan landasan
pacu
c. Fasilitas bandara terdiri dari bagasi, pengisian bahan bakar pesawat (avtur),
power house, konektivitas
d. Kendala utama proyek bandara ialah cuaca, perubahan volume lapangan, dan
perubahan rencana
23
e. Antisipasi kendala dari segi waktu dengan menggunakan kurva S, CPM,
CCPM
f. Antisipasi kendala dari segi mutu & biaya dengan menghindari pembangunan
pada bulan-bulan dengan cuaca buruk, pemetaan pekerjaan utama,
menyesuaikan mutu dengan harga
DAFTAR PUSTAKA
Soleha, Ratih; Ismail, Agus. 2018. “Analisa Efektivitas Waktu dan Biaya Proyek
Ditinjau Dari Unsur-Unsur Manajaemen Proyek (Studi Kasus Overlay Runway
Bandara Internasional Soekarno-Hatta).
Wikipedia esnsiklopedia bebas. 2021. Bandar Udara. diakses pada 13 November
2021 pukul 20.30. https://id.wikipedia.org/wiki/Bandar_udara,
Yasruddin, Perencanaan struktur perkerasan landas pacu bandar udara
syamsudin noor – Banjarmasin. Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin
Kusumaningrum, Susanti. Perencanaan runway dan taxiway serta perbaikan
subgrade pada bandar udara juwata, Tarakan. Universitas Gunadarma, Jakarta
24
Prayoga, Aldo.2018. Desain Tebal Perkerasan Lentur Landas Pacu Bandara
Soekarno-Hatta, Tanggerang Menggunakan Metode Design & Maintenance
Guide 27, Inggris.
Rezki, Cok Nanda, 2016. ANALISIS PERBANDINGAN METODE DESAIN PERKERASAN
BANDARA ANTARA METODE GRAFIS DAN FAARFIELD STUDI KASUS BANDARA JUANDA
25