Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERENCANAAN BANDAR UDARA

OLEH:

KELOMPOK 5

1. ASWATI AHMAD ( D0118339)


2. HARIADI (D0118010)
3. MUH. REZA PAHLEVI ( D0118303)
4. YUNU UPA’ (D0118350)
5. MUAMMAR (D0118515)

FAKULTAS TEKNIK PRODI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

TAHUN AJARAN 2021 /2022


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelsaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan masalah
ini dengan baik.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat


sehat-Nya, baik itu berupa fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas kelompok dari mata
kuliah “Perencanaan Bandar Udara”.

Tentunya kami menyadari bahwa makalah ini masih jau dari kata
sempurna dan masi banyak kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
kami mengharapkan saran serta kritik dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan dalam makalah ini kami memohon maaf.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat, terimakasih.

Majene, 12 april 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ....i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................................................1

1.1............................................................................................................................................. Latar
belakang ...........................................................................................................................1
1.2.............................................................................................................................................
Batasan masah ................................................................................................................. 1
1.3............................................................................................................................................. Tujua
n penelitian ...................................................................................................................... 1
1.4............................................................................................................................................. Manf
aat penelitian ....................................................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI...............................................................................................3

2.1. tebal lapisan perkerasan tambah berdasarkan bina marga 2005.....................................3

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ...........................................................................10

3.1. volume lalu lintas ......................................................................................................... 10

3.2. tebal lapisan tambah...................................................................................................... 13

3.3. memilih tebal lapsan tambah ........................................................................................14

BAB IV PENUTUP............................................................................................................ 17

4.1. kesimpulan ...................................................................................................................17

4.2. Saran..............................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 18


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Bandar udara merupakan salah satu infrastruktur penting yang diharapkan dapat
mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat. Bandar udara berfungsi sebagai simpul
pergerakan penumpang atau barang dari transportasi udara ke transportasi darat lainnya atau
sebaliknya.

Untuk meningkatkan pelayanan transportasi udara, maka perlu dibangun bandar udara
yang memiliki kualitas baik secara struktural maupun fungsional. Membangun bandar udara
baru maupun peningkatan yang diperlukan sehubungan dengan penambahan kapasitas
penerbangan, tentu akan memerlukan metode efektif dalam perencanaan agar diperoleh hasil
yang terbaik dan ekonomis, memenuhi unsur keselamatan pengguna dan tidak mengganggu
ekosistem disekitarnya.

Bandara Udara (bandara) merupakan sebuah tempat dimana pesawat terbang


melakukan take off dan loading. Fungsi bandara adalah sebagai terminal bagi lalu lintas
penumpang dan barang. Setelah tahun 1992, seiring berjalannya waktu pengguna jasa
transportasi udara tidak hanya dilakukan oleh masyarakat kelas atas dikarenakan adanya
Undang-Undang Dasar Nomor 15 Tahun 1992 tentang penerbangan dengan konsep Low
Cost Carrier(LCC). LCC adalah konsep maskapai penerbangan yang memberikan tarif lebih
murah namun tingkat kenyamanan yang dikurangi, untuk menutupi pemasukan yang rendah
pihak maskapai akan mengenakan biaya tambahan untuk fasilitas seperti makanan, minuman,
alokasi kursi, jumlah bagasi dan lain-lain.

Hal tersebut menyebabkan peningkatan permintaan akan transportasi udara di


Indonesia terutama selama satu dasawarsa terakhir. Selain pengaruh adanya LCC adanya
pengaruh dari arus globalisasi juga menyebabkan peningkatan pengguna jasa penerbangan.
Jumlah penumpang di Bandara Udara, setidaknya pada tahun 2016 jumlah penumpang
pesawat terbang sebesar 95,2 juta dengan prosentase kenaikan 16,98% untuk penerbangan
domestik dan 24,11% untuk penerbangan internasional1 .

Melihat perkembangan bandara yang semakin memiliki peranan penting maka


diperlukan suatu desain terminal yang dapat mengakomodasi kegiatan pengguna bangunan
terminal bandara. Pada saat ini PT. Angkasa Pura sebagai pengelola bandara di Indonesia
sedang melakukan peningkatan kapasitas bandara dengan melakukan pembangunan
infrastruktur baru pada terminal bandara, dimana perencanaannya diberi penekanan pada
fungsi. Hal tersebut dilakukan sebagai langkah untuk mengatasi masalah over load yang
terjadi terutama untuk bandara utama di Indonesia.

1.2 Rumusan masalah


a. Apa pengertian dari bandar udara?

b. Apa penegrtian dari konsep satelit?

c. Bagaiman konsep satelit pada bandar udara?

1.3 Tujuan penulisan

a. untuk mengetahui apa itu bandar udara

b. untuk mengetahui lebih jauh tentang satelit pada bandar udara

c. memahami arti dari konsep satelit


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Satelit

Konsep satelit terdiri dari sebuah gedung yang dikelilingi oleh pesawat yang
terpisah dari terminal utama dan biasanya dicapai melalui penghubung (connector) yang
terletak pada permukaan tanah, di bawah tanah, atau di atas tanah yang terpisah dari
terminal dan biasanya diparkir dalam posisi melingkar atau sejajar mengelilingi satelit.

Konsep ini mempunyai ruang tunggu keberangkatan yang terpisah maupun


bersama. Kerena penumpang yang baru turun maupun yang akan naik ke pesawat berasal
dari ruangan bersama dan bahkan sering kali dari ruangan yang cukup jauh, maka
digunkan system mekanis untuk mengangkut penumpang dan bagsi antara terminal dan
satelit.

Keuntungan ;

1. kemampuan penyusaian terhadap ruang tunggu keberangkatan Bersama dan


fungsi lapor masuk.
2. Kemudahan maneuver pesawat di sekitar sruktur satelit

Kerugian :

1. Biaya konstruksi relatif tinngi.


2. Kesulitan untuk memperluas struktur satelit
3. Adanya jarak berjalan kaki bagi penumpang yang terlalu jauh.

suatu terminal satelit merupakan sebuah bangunan yang di hubungkan dari bangunan
bandara lain, sehingga pesawat dapat parkir di sekitar jangkauannya.
2.2 fungsi Bandar udara

Fungsi utama dari bandar udara adalah sebagai tempat pemindahan moda
transportasi bagi para penumpang atau barang untuk naik atau turun dari pesawat terbang,
bandar udara sebagai tempat perhentian, pemberangkatan, atau persinggahan pesawat
udara di mana di dalamnya terjadi berbagai macam rangkaian kegiatan yang berkaitan
dengan pesawat terbang seperti mengangku/menurunkan penumpang dan barang.

Menurut kementrian perhubungan bandar udara berfungsi sebagai simpul dalam


jaringan transportasi udara yang di gambarkan sebagai titik lokasi bandar udara yang
menjadi pertemuan beberapa jaringan dan rute penerbangan sesuai hierarki bandar udara.

Tidak hanya berfungsi sebagai pemindahan moda transportasi, fungsi dari sebuah
bandar udara terus bertambah dan kini bandar udara yang awalnya berfungsi sebagai
tempat tujuan bertambah fungsi menjadi tempat tansit, terdapat juga berbagai fasilitas
penunjang seperti retail/took, restoran, butik dan bandar juga sekaligus menyediakan
tempat penginapan bagi para penumpang\.

2.3 Defenis terminal bandar udara

Terminal penumpang merupakan sebuah bentuk bangunan yang menjadi


penghubung system transportasi darat dan system transpotasi udara yang menampung
kegiatan-kegiatan transisi antara akses dari darat ke pesawat udara atau sebaliknya,
pemprosesan penumpang dating, berangkat, transit, dan transper serta pemindaha
penumpang dan bagasi dari pesawat udara. Terminal penumpang yang baik harus dapat
menampung kegiatan oprasional. Administrasi dan komersial serta harus memenuhi
persyaratan keamanan dan keselamatan operasi penerbangan .

2.4 Klasifikasi Bandar Udara

Di dalam UU no.1 tahun 2009 tentang penerbangan, menyebutkan 6 jenis bandar


udara, yaitu:

a) Bandar Udara Umum adalah bandar udara yang digunakan untuk melayani
kepentingan umum.
b) Bandar Udara Khusus adalah bandar udara yang hanya digunakan untuk melayani
kepentingan sendiri untuk menunjang kegiatan usaha pokoknya.
c) Bandar Udara Domestik adalah bandar udara yang ditetapkan sebagai bandar udara
yang melayani rute penerbangan dalam negeri.
d) Bandar Udara Internasional adalah bandar udara yang ditetapkan sebagai bandar
udara yang melayani rute penerbangan dalam negeri dan rute penerbangan dari dan
ke luar negeri.
e) Bandar Udara Pengumpul (hub) adalah bandar udara yang mempunyai cakupan
pelayanan yang luas dari berbagai bandar udara yang melayani penumpang dan/atau
kargo dalam jumlah besar dan mempengaruhi perkembangan ekonomi secara
nasional atau berbagai provinsi. Fungsi utama dari bandar udara adalah sebagai
tempat pemindahan moda transportasi bagi para penumpang atau barang untuk naik
atau turun dari pesawat terbang, bandar udara sebagai tempat perhentian,
pemberangkatan, atau persinggahan pesawat udara di mana di dalamnya terjadi
berbagai macam rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan pesawat terbang seperti
mengangku/menurunkan penumpang dan barang. Fungsi utama dari bandar udara
adalah sebagai tempat pemindahan moda transportasi bagi para penumpang atau
barang untuk naik atau turun dari pesawat terbang, bandar udara sebagai tempat
perhentian, pemberangkatan, atau persinggahan pesawat udara di mana di dalamnya
terjadi berbagai macam rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan pesawat terbang
seperti mengangku/menurunkan penumpang dan barang.
f) Bandar Udara Pengumpan (spoke) adalah bandar udara yang mempunyai cakupan
pelayanan dan mempengaruhi perkembangan ekonomi terbatas.

Berdasarkan keputusan Menteri Perhubungan No. 44/2002 pasal 1, bentuk layanan


yang disediakan bandar udara dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu :

a) Bandar udara umum yang didefinisikan sebagai bandar udara yang melayani segala
bentuk kepentingan umum atau lebih dikenal dengan bandar udara komersial.
b) Bandar udara khusus yang didefinisikan sebagai bandar udara yang melayani segala
sesuatu yang tidak dilayani pada bandar udara komersial, misal bandar udara khusus
militer yang tentunya hanya akan dipakai oleh kalangan tertentu saja.
2.3 Komponen Terminal Penumpang Bandar Udara

Dalam buku Robert Horonjeff, Perencanaan dan Perancangan Bandar Udara, sistem
terminal penumpang terdiri dari tiga komponen utama, komponenkomponen tersebut adalah:

1. Akses masuk (Access Interface): Dimana perpindahan mode penumpang dari akses
perjalanan ke komponen pemerosesan penumpang. Kegiatan dalam komponen ini:

- Sirkulasi

- Parkir

- Aktifitas bongkar muat

2. Pemrosesan (Processing): Dimana proses penumpang mempersiapkan untuk memulai,


mengakhiri, atau melanjutkan perjalanan udara. Aktifitas utama di komponen ini mencakup:
- Tiket
- check
-in bagasi
- Pengambilan bagasi
- Penyerahan nomor kursi
- Layanan inspeksi (CIQ)
- Keamanan
3. Pertemuan dengan pesawat (flight interface): Dimana perpindahan penumpang dari
komponen pemrosesan ke pesawat. Aktifitas yang terjadi disini mencakup:
- Pengumpulan penumpang
- Pengangkutan dari dan menuju pesawat
- Bongkar muat bagasi (outbound baggage)
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
 Bandara Udara (bandara) merupakan sebuah tempat dimana pesawat terbang
melakukan take off dan loading. Fungsi bandara adalah sebagai terminal bagi lalu
lintas penumpang dan barang. Setelah tahun 1992, seiring berjalannya waktu
pengguna jasa transportasi udara tidak hanya dilakukan oleh masyarakat kelas atas
dikarenakan adanya Undang-Undang Dasar Nomor 15 Tahun 1992 tentang
penerbangan dengan konsep Low Cost Carrier(LCC). LCC adalah konsep maskapai
penerbangan yang memberikan tarif lebih murah namun tingkat kenyamanan yang
dikurangi, untuk menutupi pemasukan yang rendah pihak maskapai akan mengenakan
biaya tambahan untuk fasilitas seperti makanan, minuman, alokasi kursi, jumlah
bagasi dan lain-lain.
 Konsep satelit terdiri dari sebuah gedung yang dikelilingi oleh pesawat yang terpisah
dari terminal utama dan biasanya dicapai melalui penghubung (connector) yang
terletak pada permukaan tanah, di bawah tanah, atau di atas tanah yang terpisah dari
terminal dan biasanya diparkir dalam posisi melingkar atau sejajar mengelilingi satelit.
 Fungsi utama dari bandar udara adalah sebagai tempat pemindahan moda transportasi
bagi para penumpang atau barang untuk naik atau turun dari pesawat terbang, bandar
udara sebagai tempat perhentian, pemberangkatan, atau persinggahan pesawat udara di
mana di dalamnya terjadi berbagai macam rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan
pesawat terbang seperti mengangku/menurunkan penumpang dan barang.
3.2 SARAN
 Sebaiknya pengelolaan bandar udara dilakukan dengan tujuan yang sama yaitu untuk
memajukan bandar udara tersebut dengan memberikan pelayanan yang maksimal pada
pelanggannya bukan hanya sekedar memenuhi kebutuhan individu di dalamnya. Maka
sudah sepantasnya pemerintah ikut serta dalam mengontrol pergerakan semua bandar
udara yang ada di Indonesia dengan cara memberikan arahan pada semua otoritas
pengelola bandar udara dan memberikan jaminan yang maksimal dalam pergerakan ke
depannya.
DAFTAR PUSTAKA

 UU Tahun 2009 Tentang Penerbangan


 https://id.m.wikipedia.org
 http://repostory.its.ac.id
 Menteri perhubungan No. 44/2002 pasal 1
 Buku Robert Haronjef tentang Perencanaan dan perancangan Bandar Udara.
 UU No. 15 Tahun 1992 Tentang Penerbangan dengan konsep Low Cost Carrier LCC.

Anda mungkin juga menyukai