Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat dan keridhoan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas dari
mata kuliah Perencanaan Lapangan Terbang ini dengan baik, walaupun mungkin dalam
bentuk ataupun sistematika penulisannya, belum sepenuhnya benar.

Makalah ini, di buat atas dasar untuk kepentingan penulis yang dimana sebagai
penunjang nilai dalam mata kuliah Perencanaan Lapangan Terbang, dan sebagai bahan
pembelajaran demi kelangsungan proses belajar mengajar di kelas. Sehingga kritik dan
saran dari Dosen Pengajar dan pembaca, sangatlah diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Untuk itu, penulis mengemukakan permohonan maaf yang sebesar-
besarnya dan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang turut
membantu penulis, dalam menyelesaikan makalah ini

Malang, 20 Okteber 2022

Penyusun

i
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………ii

BAB 1 ....................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 3
1.2 Tujuan ...................................................................................................................... 4
BAB II ...................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ...................................................................................................................... 5
2.1 Pengertian Bandara Udara .................................................................................... 5
2.2 Peran dan Fungsi Bandar Udara........................................................................... 6
2.3 Bandar Udara Mutiara Sis Al-Jufri ............................... Error! Bookmark not defined.
2.3.1 Data Umum Bandara ............................................................................................. 8
2.3.2 Lokasi Bandara ...................................................................................................... 8
2.3.3 Fasilitas Bandar Udara.......................................................................................... 9
2.3.4 Maskapai Penerbangan Bandara ....................................................................... 24
2.3.5 Analisa RAB (Rencana Anggaran Biaya) Fasilitas Bandara ........................... 26
2.3.6 Analisa Rancangan Landasan Pacu Bandar Udara Mutiara Sis Al-jufri Palu
(Moteda FAA), Rancangan Panjang dan Lebar Landasan pacu. ............................ 28
BAB III................................................................................................................................... 39
PENUTUP.............................................................................................................................. 39
3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 39
3.2 Saran ........................................................................................................................ 39
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 40

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bandara atau bandar udara yang juga populer disebut dengan istilah airport
merupakan sebuah fasilitas di mana pesawat terbang seperti pesawat udara dan
helikopter dapat lepas landas dan mendarat. Suatu bandar udara yang paling sederhana
minimal memiliki sebuah landasan pacu atau helipad (untuk pendaratan helikopter),
sedangkan untuk bandara-bandara besar biasanya dilengkapi berbagai fasilitas lain,
baik untuk operator layanan penerbangan maupun bagi penggunanya seperti bangunan
terminal dan hanggar. Menurut Annex 14 dari ICAO (International Civil Aviation
Organization) : Bandar udara adalah area tertentu di daratan atau perairan (termasuk
bangunan, instalasi dan peralatan) yang diperuntukkan baik secara keseluruhan atau
sebagian untuk kedatangan, keberangkatan dan pergerakan pesawat. Bandar Udara
sudah banyak berkembang di seluruh dunia seiring perkembangan zaman, termasuk
juga di Indonesia. Bandar Udara di Indonesia sudah ada beberapa yang digolongkan
sebagai bandar udara Internasional dan memiliki fasilitas-fasilitas yang modern dan
sangat nyaman. Dalam hal ini Bandar Udara Internasional Aji Pangeran Tumenggung
Pranoto (APT Pranoto), Samarinda, Kalimantan Timur adalah salah satu Bandara
Indonesia yang sedang dalam tahap pengembangan.

Bandara Internasional APT Pranoto Samarinda merupakan salah satu bandar udara
termuda di Indonesia yang memiliki fungsi penting dalam menopang sistem
transportasi bagi masyarakat. Pengembangan Bandara tersebut adalah bentuk
keseriusan pemerintah Kalimantan Timur dalam menyediakan fasilitas transportasi
udara bagi masyarakat Kota Samarinda sebagai penunjang kemajuan perekonomian
dan pariwisata, agar potensi yang ada dapat dikembangkan secara maksimal. Sejak
dibuka pada bulan Oktober 2018 Terminal Bandara Internasional APT Pranoto terus
mengalami peningkatan jumlah penumpang secara signifikan. Selain karena kelebihan
kapasitas jumlah penumpang, pemindahan Ibu Kota Negara ke Provinsi Kalimantan
Timur yang baru saja ditetapkan oleh pemerintah pusat juga menjadi alasan kuat
mengapa perlu dilakukannya penambahan terminal di Bandara tersebut. Dalam
Perancangannya Terminal II Bandara Internasional APT Pranoto akan melayani
penerbangan Domestik dan Internasional

3|Page
1.2 Tujuan
1 Untuk Mengetahui Pengetahuan Dasar Mengenai Bandar Udara.
2 Untuk Mengetahui Spesifikasi Bandar Udara APT Pranoto.
3 Untuk Mengetahui ketebalan rencana, Panjang dan lebar landasan pacu yang sesuai
dalam pengembangan Bandar Udara APT Pranoto.

4|Page
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bandara Udara
Bandara atau bandar udara yang juga populer disebut dengan istilah airport
merupakan sebuah fasilitas di mana pesawat terbang seperti pesawat udara dan
helikopter dapat lepas landas dan mendarat. Suatu bandar udara yang paling
sederhana minimal memiliki sebuah landasan pacu atau helipad (untuk pendaratan
helikopter), sedangkan untuk bandara-bandara besar biasanya dilengkapi berbagai
fasilitas lain, baik untuk operator layanan penerbangan maupun bagi penggunanya
seperti bangunan terminal dan hanggar. Menurut Annex 14 dari ICAO (International
Civil Aviation Organization) : Bandar udara adalah area tertentu di daratan atau
perairan (termasuk bangunan, instalasi dan peralatan) yang diperuntukkan baik secara
keseluruhan atau sebagian untuk kedatangan, keberangkatan dan pergerakan pesawat.
Definisi bandar udara menurut PT (Persero) Angkasa Pura I adalah lapangan
udara, termasuk segala bangunan dan peralatan yang merupakan kelengkapan
minimal untuk menjamin tersedianya fasilitas bagi angkutan udara untuk masyarakat.
Pada masa awal penerbangan, bandara hanyalah sebuah tanah lapang berumput yang
bisa didarati pesawat dari arah mana saja tergantung arah angin. Di masa Perang
Dunia I, bandara mulai dibangun permanen seiring meningkatnya penggunaan
pesawat terbang dan landas pacu mulai terlihat seperti sekarang. Setelah perang,
bandara mulai ditambahkan fasilitas komersial untuk melayani penumpang.
Dimasa modern, bandara bukan hanya tempat untuk naik dan turun pesawat.
Dalamperkembangannya, berbagai fasilitas ditambahkan seperti took-toko, restoran,
pusat kebugaran,danbutik-butik merek ternama apalagi di bandara-bandara baru.Page
4 15 Transportasi udara umumnya dibagi menjadi tiga golongan, yakni angkutan
udara,penerbangan umum, dan militer. Kategori penerbangan swasta dan umum
selain penerbangan terjadwal yang dilaksanakan penerbangan (airlines) meliputi juga
penerbangan pribadi dan yang digunakan oleh industri swasta dan komersial untuk

5|Page
mengirimkan barang ataupun alat – alat dan hasil pruduksi. Dalam kategori
penerbangan juga termasuk kegiatan penerbangan non – transport, misalnya untuk
keperluan inspeksi penerbangan, pemadam kebakaran, dan lain – lain.

Adapun istilah yang berkaitan dengan operasi penerbangan adalah :


a. Penerbangan terjadwal Penerbangan secara teratur dan tetap pada jalur - jalur
tertentu untuk mengangkut penumpang, barang, dan pos.
b. Penerbangan tidak terjadwal Penerbangan sewaktu - waktu pada jalur - jalur yang
diperlukan untuk pengangkutan penumpang, barang, dan pos termasuk penerbangan
carteran.
2.2 Peran dan Fungsi Bandar Udara.
fungsi Bandar Udara Terminal Bandar udara digunakan untuk pemrosesan
penumpang dan bagasi untuk pertemuan dengan pesawat dan moda trasportasi darat.
Bandar udara juga digunakan untuk penanganan pengangkutan barang (cargo).
Pentingnya pengembangan sub sector transportasi uadara yaitu:

1. Mempercepat arus lalu lintas penumpang, kargo dan servis melalui transportasi
udara di setiap pelosok Indonesia.

2. Mempercepat wahana ekonomi, memperkuat persatuan nasional dalam rangka


menetapkan wawasan nusantara

. 3. Mengembangakan transportasi yang terintegrasi dengan sector lainnya serta


memperhatikan kesinambungan secara ekonomis.

Transportasi udara di Indonesia memiliki fungsi strategis sebagai sarana transportasi


yang menyatukan seluruh wilayah dan dampaknya berpengaruh terhadap tingkat
pertumbuhan dan peranannya maupun dalam pengembangannya.

6|Page
2.3 Aktivitas Pada Bandar Udara
Bandar udara merupakan suatu fasilitas sebagai perantara (interface) antara
transportasi udara dengan transportasi darat, yang secara umum fungsinya sama dengan
terminal, yakni sebagai :

1. Tempat pelayanan bagi keberangkatan/kedatangan pesawat.

2. Untuk bongkar/muat barang atau naik/turun penumpang.

3. Tempat perpindahan (interchange) antar moda transportasi uadara dengan moda


transportasi yang sama (transit) atau dengan moda transportasi yang lainnya.

4. Tempat klasifikasi barang/penumpang menurut jenis, tujuan perjalanan, dan lain -


lain.

5. Tempat untuk penyimpanan barang (storage) selama proses pengurusan dokumen.

2.4 Bandar Udara ATP Pranoto.

Bandar Udara Internasional Aji Pangeran Tumenggung Pranoto yang sejak


awal proyek dulu telah dikenal sebagai New Samarinda
Airport adalah bandara internasional yang melayani Samarinda, dan Kalimantan
Timur. Nama lain dari bandara ini adalah Bandara Sungai Siring, beroperasi pada 24
Mei 2018 dan diresmikan oleh Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak menggantikan
bandara sebelumnya, yakni Bandara Temindung yang sudah tidak dapat
dikembangkan. Nama bandara ini diambil dari Gubernur Kalimantan Timur yang
pertama, APT Pranoto

7|Page
2.3.1 Data Umum Bandara
Berikut adalah data dari Bandara APT Pranoto Samarinda, Kalimantan Timur :

 Kode IATA / Kode ICAO : AAP / WALS


 Nama Bandara : Bandar Udara APT Pranoto.
 Kelas Bandara : Kelas I
 Lokasi :Jalan (Poros) Samarinda Utara, Sungai
Siring, Samarinda
 Pengelola : Direktorat Jendral Perhubungan Udara.
 Jenis Pesawat : Airbus A330, Boeing 747, Boeing 767, dan
Boeing 777
 Elevasi : 25 mdpl
 Koordinat : 0°22′25″S 117°15′20″E

2.3.2 Lokasi Bandara


Bandara ini terletak di Sungai Siring dan baru setahun sejak dibuka pada
tahun 2018, traffic penumpang telah tembus 1 juta penumpang, menjadi hub yang
penting di Kalimantan Timur karena posisinya yang strategis.

8|Page
2.3.3 Fasilitas Bandar Udara
Komponen bandar udara yang berbeda akan melayani sesuai pengguna pada
suatu fasilitas di bandara. Komponen bandar udara terdiri dari dua bagian sistem, yaitu
fasilitas sisi darat (land side) dan sisi udara (air side).

Sumber: Basuki H, 1986.

2.3.3.1 Fasilitas Sisi Darat (Land Side Area)


Sisi darat suatu bandara adalah wilayah bandar udara yang tidak langsung
berhubungan dengan kegiatan operasi penerbangan. Sisi darat terdiri atas jaringan
jalan masuk dan keluar bandara beserta tempat parkir dan terminal sebagai bagian
pembatas antara sisi darat dan sisi udara. Fasilitas sisi darat terdiri atas :

a. Bangunan terminal penumpang.


b. Bangunan terminal kargo.
c. Menara pengatur lalu lintas penerbangan (control tower).
d. Bangunan operasional penerbangan.
e. Jalan masuk (access road).
f. Fasilitas penunjang bandara jalan dan parkir kendaran.

9|Page
2.3.3.2 Fasilitas Sisi Udara (Air Side Area)
Sisi Udara suatu bandara adalah bagian dari bandara udara dan segala fasilitas
penunjangnya yang merupakan daerah bukan publik tempat setiap orang, barang dan
kendaraan yang akan memasukinya wajib melalui pemeriksaan keamanan dan/atau
memiliki izin khusus. Sisi udara terdiri dari runaway (landas pacu), taxiway (landas
penghubung), fasilitas obstruction restriction, apron (area parkir pesawat), dan
fasilitas drainase.

a. Landasan Pacu (runaway)

Horonjeff (1993) menyebutkan bahwa landasan pacu adalah suatu tempat


dimana tersedianya areal yang cukup optimal yang memenuhi persyaratan untuk
landasan suatu pesawat terbang yang berfungsi sebagai tempat pendaratan atau
landing dan lepas landas atau take off pesawat-pesawat terbang. Pada awalnya,
permukaan landasan pacu adalah rumput atau pun tanah yang dipadatkan. Akan
tetapi, ketika badan pesawat bertambah besar maka yang lazim digunakan saat ini
adalah aspal dan beton. Panjang dan lebarnya pun bervariasi mulai dari yang
panjangnya 1000 m hingga 5000 m lebih. Menurut Keputusan Direktur Jenderal
Perhubungan Udara Nomor SKEP/161/IX/03 Tahun 2003 tentang Petunjuk
pelaksanaan/ Perancangan Landas Pacu, Taxiway, Apron Pada Bandar Udara
bahwa landas pacu (runway) merupakan suatu bidang persegi panjang tertentu di
lokasi bandar udara yang dipergunakan untuk pendaratan dan lepas landas pesawat
udara. Pratama (2015) juga menyatakan bahwa landas pacu adalah suatu tempat
dimana tersedianya area yang cukup optimal yang memenuhi persyaratan untuk
landasan suatu pesawat terbang yang berfungsi sebagai tempat lepas landas (take
off) dan mendarat (landing) pesawat terbang. 8 Elemen dasar runway meliputi
perkerasan yang secara struktural cukup untuk mendukung beban pesawat yang
dilayaninya, bahurunway, runway strip, blast pad (buangan semburan mesin),
runway end safety area (RESA), stopway, clearway (Sartono dkk, 2016). Berikut
adalah uraian dari elemen landas pacu :

1) Runway shoulder/ bahu landas pacu adalah areal pembatas pada akhir
tepi perkerasan landas pacu yang dipersiapkan menahan erosi dari

10 | P a g e
hembusan jet dan sebagai jalur kendaraan darat untuk pemeliharaan dan
keadaan darurat serta untuk penyediaan dareah peralihan antara bagian
perkerasan dan runway strip.
2) Runway strip adalah luasan bidang tanah yang diratakan dan
dibersihkan tanpa benda-benda yang mengganggu yang dimensinya
bergantung pada panjang runway dan jenis instrument pendaratan yang
dilayani.
3) RESA (Runway and safety area) adalah suatu daerah yang simetris yang
merupakan perpanjangan dari garis tengah runway dan membatasi
bagian ujung runway strip, yang ditujukan untuk mengurangi resiko
kerusakan pesawat yang sedang menjauhi atau mendekati landas pacu
saat melakukan kegiatan take off maupun landing.
4) Stopway adalah suatu area tertentu yang berbentuk segiempat yang ada
di permukaan tanah yang terletak di akhir runway bagian landing (lepas
landas) yang dipersiapkan sebagai tempat berhenti pesawat saat terjadi
pembatalan kegiatan lepas landas.
5) Clearway adalah suatu daerah tertentu di ujung runway bagian lepas
landas yang terdapat dipermukaan tanah maupun permukaan air
dibawah pantauan operator bandar udara, yang dipilih dan ditujukan
sebagai daerah yang aman bagi pesawat saat mencapai ketinggian
tertentu. Clearway juga merupakan daerah bebas terbuka yang
disedikan untuk melindungi pesawat saat melakukan manuver
pendaratan maupun lepas landas.
6) Turning area adalah bagian dari runway yang digunakan untuk pesawat
melakukan gerakan memutar , baik untuk membalik arah pesawat,
maupun gerakan pesawat saat akan parkir di apron.

11 | P a g e
7) Holding bay adalah area tertentu yang ditujukan agar pesawat dapat
melakukan penantian atau menyalip untuk mendapatkan efisiensi
gerakan permukaan pesawat.

12 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai