Disusun Oleh :
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Bandar Udara Djalaluddin" dengan tepat
waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Lapangan Terbang. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Bandar Udara bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. Fery Hendi Jaya ,
S.T.,M.T.,IPM.,ASEAN.ENG selaku dosen Mata Kuliah Lapangan Terbang. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya
makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................1
DAFTAR ISI.................................................................................................................2
DAFTAR TABEL.........................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................6
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................11
2
DAFTAR GAMBAR
3
DAFTAR TABEL
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bandara memegang peran penting dalam suatu mata rantai distribusi barang (cargo)
dan penumpang. Kinerja operasional bandara yang masih kurang optimal seperti waktu
keberangkatan penumpang (boarding) dalam proses keberangkatan pesawat yang masih
lama, terkadang fasilitas terminal dan tenaga yang kurang memadai dapat meningkatkan
tingkati keterlambatan keberangkatan (on time performance). Bandara harus dirancang
dengan cermat dan dikelola dengan benar, apabila tidak, peran strategis yang
disandangnya akan tidak berarti atau bahkan menjadi beban bagi masyarakat yang
harusnya dilayani. Bandara merupakan aset tak bergerak yang pengunaannya tidak dapat
diubah tanpa pengorbanan yang begitu besar dalam investasinya.
Bandar udara (disingkat: Bandara) atau Pelabuhan Udara merupakan sebuah fasilitas
tempat pesawat terbang dapat lepas landas dan mendarat. Bandar udara yang paling
sederhana minimal memiliki sebuah landas pacu namun bandara- bandara besar biasanya
dilengkapi berbagai fasilitas lain.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Penyebrangan feri telah menjadi metode transportasi utama untuk bepergian ke pulau-
pulau seberang, termasuk Singapura. Namun, lama kelamaan, penyeberangan
menggunakan feri mulai tidak efektif, sehingga dibangunlah Bandara Hang Nadim. Bandara
ini terbukti cukup efektif dan awalnya dikembangkan sebagai alternatif Bandar Udara
Internasional Changi Singapura yang diletak dari Singapura karena bandara ini memiliki
landas pacu yang cukup panjang untuk menampung pesawat-pesawat jenis Airbus A380,
Boeing 747, Boeing 767, dan Boeing 777. Namun, bandara ini juga mendapatkan persaingan
yang cukup ketat dari bandara-bandara lain di Wilayah Pertumbuhan Segitiga Sijori seperti:
Bandar Udara Internasional Senai yang terletak di Johor Bahru (ibu kota negara bagian
Johor) dari negara Malaysia dan Bandar Udara Internasional Changi yang terletak di
Singapura.
Bandar Udara Internasional Hang Nadim adalah salah satu badan usaha milik Badan
Pengusahaan Batam (BP Batam). Berjarak sekitar 22 kilometer dari pusat Kota
Batam, Kepulauan Riau, Bandara Hang Nadim berada di jalur perdagangan segitiga emas
antara Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
Sebagai pintu gerbang internasional yang menghubungkan kota Batam dengan seluruh
dunia, Bandara Hang Nadim beroperasi di area seluas 1.762 ha dengan luas terminal
mencapai
30.000 m2. Dengan landasan pacu sepanjang 4.025 m dan lebar 45 m, menjadikan Bandara
Hang Nadim sebagai bandara dengan landasan terpanjang di Indonesia dan nomor dua di
Asia Tenggara.
Setiap harinya, Bandara Hang Nadim melayani rata-rata enam penerbangan. Kapasitas
penumpang Bandara Hang Nadim ± 5 juta/tahun, dengan kapasitas saat jam puncak
operasional mencapai ± 1.400 penumpang/hari.
6
Bandara ( 1 Januari 1984 – 31 Desember 1984 )
Bandar Udara Hang Nadim mulai beroperasi pada tanggal hari Minggu, 1
Januari 1984 ditandai untuk pertama kalinya melakukan perbaikan yaitu
pembuatan landasan pacu (runway) sepanjang 4.025-meter
7
2.2 Maskapai Penerbanggan dan Tujuan
Maskapai Tujuan
Citilink Jakarta–Soekarno–
Hatta, Medan, Padang, Palembang, Pekanbaru, Silangit, Surabaya
Garuda
Jakarta–Soekarno–Hatta
Indonesia
Maskapai Tujuan
My Jet Xpress Airlines Balikpapan, Singapura
Raya Airways Balikpapan, Singapura
Tabel 2.2. Rute Maskapai Penerbangan Cargo
8
2.3 Fasilitas Sisi Udara
Runway
Luas Area Terverifikasi
181.125,00 m2
Luas Area Terbangun
0,00 m2
Konstruksi
Aspal Hotmix
PCN
85 F/C/X/T
Azimuth
04-22
Taxiway
Taxiway 1
Luas Area Terverifikasi
3.415,00 m2
Luas Area Terbangun
0,00 m2
Konstruksi
Aspal Hotmix
PCN
85 F/C/X/T
Taxiway 2
Luas Area Terverifikasi
6.831,00 m2
Luas Area Terbangun
0,00 m2
Konstruksi
Aspal Hotmix
PCN
85 F/C/X/T
Taxiway 3
9
Luas Area Terverifikasi
64.400,00 m2
Luas Area Terbangun
0,00 m2
Konstruksi
Aspal Hotmix
PCN
85 F/C/X/T
Apron
Apron 1
Luas Area Terverifikasi
15.045,00 m2
Luas Area Terbangun
0,00 m2
Kapasitas Pesawat Udara
-
Konstruksi
Tidak Terdefinisi
PCN
75 /R/C/X/T
Apron 2
Luas Area Terverifikasi
42.435,00 m2
Luas Area Terbangun
0,00 m2
Kapasitas Pesawat Udara
-
Konstruksi
Tidak Terdefinisi
PCN
75 /R/C/X/T
Apron 3
Luas Area Terverifikasi
53.030,00 m2
Luas Area Terbangun
0,00 m2
Kapasitas Pesawat Udara
-
10
Konstruksi
Tidak Terdefinisi
PCN
75 /R/C/X/T
Turning Area
Turning Area 1
Luas Area Terverifikasi
9,300.00 m2
Luas Area Terbangun
0,00 m2
Konstruksi
-
PCN
85 F/C/X/T
Stop Away
Stop Way 1
Luas Area Terverifikasi
2.700,00 m2
Luas Area Terbangun
0,00 m2
Konstruksi
Tidak Terdefinisi
PCN
85 F/C/X/T
Stop Way 2
Luas Area Terverifikasi
2.700,00 m2
Luas Area Terbangun
0,00 m2
Konstruksi
Tidak Terdefinisi
PCN
85 F/C/X/T
11
Resa
Resa 1
Luas Area Terverifikasi
27.000,00 m2
Luas Area Terbangun
0,00 m2
Konstruksi
Tidak Terdefinisi
Resa 2
Luas Area Terverifikasi
36.000,00 m2
Luas Area Terbangun
0,00 m2
Konstruksi
Tidak Terdefinisi
Strip
Luas Area Terverifikasi
1.279.500,00 m2
Luas Area Terbangun
0,00 m2
Konstruksi
-
Hanggar
Hanggar 1
Luas Area Terverifikasi
225,00 m2
Luas Area Terbangun
0,00 m2
Kapasitas Pesawat
-
Konstruksi
-
PCN
-
12
2.4 Fasilitas Sisi Darat
Terminal Penumpang
Kategori
-
Luas Terminal
17,.154,00 m2
Kapasitas
0 Orang
Luas Area Ruang Tunggu Keberangkatan
0 m2
Luas Area Ruang Tunggu Kedatangan
0 m2
Terminal Cargo
Luas Terminal Kargo
1.685,00 m2
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Bandara ini memiliki landas pacu sepanjang 4.025 meter yang menjadikan bandara
ini sebagai pemilik landas pacu terpanjang di Indonesia dan kedua di Asia
Tenggara setelah Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur yang terletak di Kuala
Lumpur, Malaysia. Dengan kondisinya saat ini, Bandara Hang Nadim dapat
menampung 18-pesawat berbadan lebar dengan jenis Boeing 747, Boeing 767,
dan Boeing 777.
2. Pangkalan Bandar Udara Hang Nadim ( 4 Juli 2019 – Sampe Sekarang )
Pada tanggal 4 Juli 2019, Pangkalan Udara Militer tipe C yang dibawah
kendali Komando Operasi Udara I didirikan untuk memperkuat dan mengamankan
wilayah NKRI. Pangkalan udara ini berbagi landasan pacu untuk penerbangan militer
dengan penerbangan sipil di Bandar Udara Internasional Hang Nadim, setelah
sebelumnya bandara ini hanya melayani penerbangan militer selama 35 tahun.
Runway
Luas Area Terverifikasi
181.125,00 m2
Luas Area Terbangun
0,00 m2
Konstruksi
Aspal Hotmix
PCN
85 F/C/X/T
Azimuth
04-22
14
DAFTAR PUSTAKA
15