Hatta
Disusun oleh:
TrifenaFerren (1606865162)
Pariwisata
Program Pendidikan Vokasi
Universitas Indonesia
2017
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami
berbagai macam nikmat, sehingga aktivitas hidup ini banyak diberikan
keberkahan. Dengan kemurahan yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa
sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik.Ucapan terima kasih
tidak lupa kami haturkan kepada dosen dan teman-teman yang banyak membantu
dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari di dalam penyusunan makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan. Masih banyak kekurangan yang harus
diperbaiki, baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal pengkonsolidasian.
Oleh karena itu kami meminta maaf atas ketidaksempurnaanya dan juga
memohon kritik dan saran untuk kami agar bisa lebih baik lagi dalam membuat
karya tulis ini.
Harapan kami mudah-mudahan apa yang kami susun ini bisa memberikan
manfaat untuk diri kami sendiri,teman-teman, serta orang lain.
Penulis
Daftar Isi
2
Halaman Judul .
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.1 Latar Belakang Kunjungan
4
Tujuan kunjungan ke Angkasa Pura II di Bandara Soekarno-Hatta kali ini
adalah untuk mengetahui apa saja tugas dari Angkasa Pura II di Bandara
Soekarno-Hatta, serta dijelaskan pula divisi-divisi yang ada di Angkasa Pura II.
Serta diberitahukan juga mengenai kereta bandara yang sedang di bangun untuk
mempermudah akses pengunjung untuk datang ke Bandara Soekarno-Hatta.
Selain itu para Mahasiswa Vokasi Pariwisata Universitas Indonesia juga
diberikan kesempatan bertanya pada supervisor di Angkasa Pura II agar lebih
mendalami apa yang sudah dan belum dimengerti.
Kunjungan ini juga bertujuan mengenalkan Terminal 3 kepada para
Mahasiswa Vokasi Pariwisata Universitas Indonesia yang mana Terminal 3
merupakan terminal internasional baru di Bandara Soekarno-Hatta, namun untuk
saat ini penerbangan Internasional di Terminal 3 belum dapat dioprasikan.
Pada hari Selasa, 18 April 2017 kami melakukan kunjungan ke PT. Angkasa Pura
II dan Bandara Soekarno Hatta Terminal 3 Ultimate. Kami berkumpul di stadion
UI pada jam 06.00 pagi. Kami menggunakan 2 Bis Kuning milik Universitas
Indonesia sebagai transportasi. Kemudian kami menempuh perjalanan dari Depok
menuju Cengkareng selama -+ 1jam.
5
pihak bandara, dan Kerjasama yang dilakukan bandara. Penjelasan tersebut
mengundang beberapa pertanyaan dari kami,sehingga dalam kegiatan ini sedikit
memakan waktu yang lebih lama. Setelah itu kami mobilisasi ke Terminal 3
Bandara Soekarno Hatta. Kami menggunakan bis kuning untuk melakukan
mobilisasi karena jarak dari kantor PT.
Kemudian tempat pertama yang kami datangi adalah terminal yang digunakan
untuk penerbangan internasional, hanya saja saat itu terminal tersebut belum
beroperasi. Kemudian kami berjalan melakukan explore di terminal 3 sampai
kami berada di terminal yang digunakan untuk penerbangan domestik. Berbeda
dengan terminal yang digunakan untuk internasional, terminal untuk domestik ini
sudah ramai oleh banyak orang, dan juga memiliki fasilitas yang memadai.
Setelah itu kami ditunjukan sebuah Flight Information Display System atau biasa
disebut FIDS. Ini adalah sebuah layar yang menunjukan jadwal penerbangan di
bandara Soekarno Hatta terminal 3. Di layar tersebut menunjukan beberapa
informasi seperti nama penerbangan,nomor penerbangan,tujuan,waktu,dan status
penerbangan.
6
BAB II
KEGIATAN KUNJUNGAN LAPANGAN
A. Lambang
Logo Angkasa Pura dibuat secara menarik dan memiliki banyak warna bukan
karena tanpa alasan. Identitas perusahaan disebut Sky City atau Dunia Tanpa
Batas, melambangkan kesiapan seluruh jajaran PT Angkasa Pura II untuk bersaing
di era globalisasi dan dengan tekad bulat siap menyambut pelanggan melalui
layanan berkelas dengan ditunjang sistem kerja berstandar internasional.
Delivering Performance with Care atau Mempersembahkan Pelayanan dengan
Sepenuh Hati adalah filosofi yang melandasi dan menuntun semangat baru
perusahaan dalam memahami serta mengakomodir kebutuhan pelanggan.
Logo ini diluncurkan setelah melalui riset yang mendalam dalam kurun waktu
yang cukup. Seperti beberapa perusahaan yang melakukan re-branding.
PT.Angkasa Pura II mewujudkan targetnya menjadi bandara yang bertaraf
internasional,The World Class Airport.
7
Logo yang memiliki warna biru,merah,kuning,dan hijau memiliki nuansa dan
semangat khusus yang sengaja diangkat perusahaan. Warna-warna tersebut
dimaksudkan agar identitas ini ,menampilkan citra yang lebih segar,modern,dan
dinamis. Searah dengan visi perusahaan,yaitu menjadi pengelola bandara yang
unggul bertarif internasional dalam pelaayanan dan kinerjanya.
Makna dari warna yang terkandung di dalam logo PT. Angkasa Pura II ini adalah:
B. Visi Misi
The best smart connected airport in the region memiliki makna bahwa bandara-
bandara yang dikelola Angkasa Pura II menjadi bandara yang terhubung ke
banyak rute atau tujuan baik di dalam maupun di luar negeri, sesuai dengan status
masing-masing bandara (bandara domestik/internasional). Connecting time dan
connecting process baik untuk penumpang maupun barang harus bisa berjalan
dengan mudah dan tanpa sekat. Bandara-bandara APII juga sepenuhnya menjadi
bandara yang pintar (smart) dengan memanfaatkan teknologi modern. Region
yang dimaksud dalam visi adalah Asia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa visi
Angkasa Pura II adalah menjadi bandara dengan konektivitas tinggi ke banyak
kota atau negara dan mempergunakan teknologi modern yang terintegrasi dalam
operasional bandara dan peningkatan pelayanan penumpang.
8
- Misi
Keberadaan Angkasa Pura II berawal dari Perusahaan Umum dengan nama Perum
Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng melalui Peraturan Pemerintah Nomor 20
tahun 1984, kemudian pada 19 Mei 1986 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 26
tahun 1986 berubah menjadi Perum Angkasa Pura II. Selanjutnya, pada 17 Maret
1992 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1992 berubah menjadi
9
Perusahaan Perseroan (Persero). Seiring perjalanan perusahaan, pada 18
November 2008 sesuai dengan Akta Notaris Silvia Abbas Sudrajat, SH, SpN
Nomor 38 resmi berubah menjadi PT Angkasa Pura II (Persero).
Kiprah Angkasa Pura II telah menunjukkan kemajuan dan peningkatan usaha yang
pesat dalam bisnis jasa kebandarudaraan melalui penambahan berbagai sarana
prasarana dan peningkatan kualitas pelayanan pada bandara yang dikelolanya.
Angkasa Pura II telah mengelola 13 Bandara, antara lain yaitu Bandara Soekarno-
Hatta (Jakarta), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Kualanamu (Medan), Supadio
(Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang),
Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung), Sultan
Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang), Sultan
Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkal Pinang) dan Silangit (Tapanuli Utara).
10
Forbestraveller.com, Juara III Annual Report Award 2009 kategori BUMN Non-
Keuangan Non-Listed, The Best Prize INACRAFT Award 2010 in category
natural fibers, GCG Award 2011 as Trusted Company Based on Corporate
Governance Perception Index (CGPI) 2010, Penghargaan Penggunaan Bahasa
Indonesia Tahun 2011 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
penghargaan untuk Bandara Internasional Minangkabau Padang sebagai Indonesia
Leading Airport dalam Indonesia Travel & Tourism Award 2011, dan Penghargaan
Kecelakaan Nihil (Zero Accident) selama 2.084.872 jam kerja terhitung mulai 1
Januari 2009-31 Desember 2011 untuk Bandara Sultan Syarif Kasim II
Pekanbaru, serta berbagai penghargaan di tahun 2012 dari Majalah Bandara
kategori Best Airport 2012 untuk Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II
(Pekanbaru) dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), kategori
Good Airport Services untuk Bandara Internasional Minangkabau dan Bandara
Internasional Soekarno-Hatta Terminal 3 (Cengkareng) dan kategori Progressive
Airport Service 2012 untuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta Terminal 3
(Cengkareng)
D. Visi Misi
- Visi
The best smart connected airport in the region memiliki makna bahwa
bandara-bandara yang dikelola Angkasa Pura II menjadi bandara yang
11
terhubung ke banyak rute atau tujuan baik di dalam maupun di luar
negeri, sesuai dengan status masing-masing bandara (bandara
domestik/internasional). Connecting time dan connecting process baik
untuk penumpang maupun barang harus bisa berjalan dengan mudah
dan tanpa sekat. Bandara-bandara APII juga sepenuhnya menjadi
bandara yang pintar (smart) dengan memanfaatkan teknologi modern.
Region yang dimaksud dalam visi adalah Asia. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa visi Angkasa Pura II adalah menjadi bandara
dengan konektivitas tinggi ke banyak kota atau negara dan
mempergunakan teknologi modern yang terintegrasi dalam
operasional bandara dan peningkatan pelayanan penumpang.
- Misi
E. Struktur Organisasi
12
F. Jenis Pengelolaan
Komitmen penerapan GCG merupakan hal yang mutlak bagi Angkasa Pura II. Hal
tersebut dilakukan melalui penguatan infrastruktur yang dimiliki dan secara
berkesinambungan meningkatkan sistem dan prosedur untuk mendukung
efektivitas pelaksanaan GCG di Angkasa Pura II.
Semangat yang terkandung dalam penerapan GCG di Angkasa Pura II adalah niat
dan tekad manajemen Angkasa Pura II untuk menjadikan Angkasa Pura II sebuah
perusahaan yang terus tumbuh dan berkembang dengan kualitas Produk dan
13
Proses Kerja yang baik, serta memiliki Code of Conduct, termasuk tanggung
jawab terhadap lingkungannya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Angkasa Pura II memiliki komitmen penuh dan
secara konsisten menegakkan penerapan GCG dengan mengacu kepada beberapa
aturan formal yang menjadi landasan bagi Angkasa Pura II dalam penerapan GCG
yaitu:
14
3. Keputusan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara No. SK-
16/S.MBU/2012 tanggal 06 Juni 2012 tentang Indikator/Parameter
Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
(Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara.
15
5. Kewajaran (fairness), yaitu keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi
hak-hak Pemangku Kepentingan(stakeholders) yang timbul berdasarkan
perjanjian dan peraturan perundang-undangan.
Pada hari Selasa, 18 April 2017 kami melakukan kunjungan ke PT. Angkasa Pura
II dan Bandara Soekarno Hatta Terminal 3 Ultimate. Kami berkumpul di stadion
UI pada jam 06.00 pagi. Kami menggunakan 2 Bis Kuning milik Universitas
Indonesia sebagai transportasi. Kemudian kami menempuh perjalanan dari Depok
menuju Cengkareng selama -+ 1jam.
Kemudian tempat pertama yang kami datangi adalah terminal yang digunakan
untuk penerbangan internasional, hanya saja saat itu terminal tersebut belum
16
beroperasi. Kemudian kami berjalan melakukan explore di terminal 3 sampai
kami berada di terminal yang digunakan untuk penerbangan domestik. Berbeda
dengan terminal yang digunakan untuk internasional, terminal untuk domestik ini
sudah ramai oleh banyak orang, dan juga memiliki fasilitas yang memadai.
Setelah itu kami ditunjukan sebuah Flight Information Display System atau biasa
disebut FIDS. Ini adalah sebuah layar yang menunjukan jadwal penerbangan di
bandara Soekarno Hatta terminal 3. Di layar tersebut menunjukan beberapa
informasi seperti nama penerbangan,nomor penerbangan,tujuan,waktu,dan status
penerbangan.
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Saran
17
Bandara Terminal 3 pada siang hari sangatlah panas dan terasa pengap. Saran
kami adalah perbaikan sarana tersebut agar calon penumpang lebih nyaman untuk
menunggu.
18