Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN STUDI KELAYAKAN PROYEK

“SMARTY LAUNDRY”
Dosen Pengampuh: Dr. Sulaeman Miru, SE.,M.Si
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Proyek

OLEH:

EKA MUSFIKA MUSFIKA PUTRI RAHMA


C 201 17 062

PROGRAM STUDI S1-MANAJEMEN


JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TADULAKO
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat-Nya saya selaku
penulis dapat menyelesaikan laporan studi kelayakan proyek ini . Saya juga ingin mengucapkan
terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu saya dalam pembuatan laporan studi
kelayakan proyek ini dan berbagai sumber yang telah saya pakai sebagai data dan fakta pada
laporan ini. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Manajemen
Proyek Pogram Studi S1-Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis di Universitas Tadulako.
Segala upaya telah dilakukan untuk menyempurnakan pelaporan ini. Namun, penulis
menyadari bahwa dalam penyusunannya ini masih terdapat beberapa kekurangan dan kesalahan.
Oleh karena itu, penulis sangat menghargai apabila terdapat saran maupun kritik yang membangun
dari semua pihak. Penulis berharap tulisan ini dapat memberikan manfaat dan wawasan bagi para
pembacanya untuk memperluas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang terus berkembang
mengikuti kemajuan zaman, khususnya untuk mata kuliah Manajemen Proyek, Amin.
Akhir kata semoga tulisan ini dapat memenuhi syarat dan bermanfaat bagi saya khususnya
selaku penulis dan bagi para pembaca pada umumnya.

Palu, 10 Oktober 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI
COVER .......................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ........................................................................................ 1
B. TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN ............................................................ 2
BAB II ASPEK PASAR DAN PEMASARAN .................................................................... 3
A. SASARAN PASAR ............................................................................................. 3
B. STRUKTUR PASAR ......................................................................................... 4
C. PERMINTAAN .................................................................................................. 4
D. PENAWARAN.................................................................................................... 5
E. SEGMENTASI, TARGET DAN POSISI ......................................................... 5
F. STRATEGI BAURAN PEMASARAN ............................................................. 6
BAB III ASPEK TEKNIS DAN PRODUKSI ....................................................................... 8
A. LOKASI .............................................................................................................. 8
B. LUAS PRODUKSI ............................................................................................. 9
C. TAT LETAK ....................................................................................................... 9
D. PEMILIHAN TEKNOLOGI............................................................................. 9
BAB IV ASPEK MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA ...................................... 11
A. FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN ................................................................. 11
B. BAGAN GANT ................................................................................................. 11
C. PERENCANAAN SDM ................................................................................... 12
D. STRUKTUR ORGANISASI ........................................................................... 13
E. JOB DESCRIPTION ....................................................................................... 13
F. JOB SPECIFICATION ................................................................................... 14
G. DAMPAK USAHA ........................................................................................... 15
BAB V ASPEK HUKUM .................................................................................................... 17
A. BADAN HUKUM ............................................................................................. 17
B. MODAL USAHA .............................................................................................. 17
BAB VI ASPEK KEUANGAN ............................................................................................ 18
A. INVESTASI ...................................................................................................... 18
B. BIAYA OPERASIONAL ................................................................................. 19
C. PENDAPATAN ................................................................................................ 19
D. ANALISA KELAYAKAN BISNIS ................................................................. 21
BAB VII PENUTUP ............................................................................................................... 23
A. KESIMPULAN ................................................................................................. 23
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 24

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Di zaman modern ini, kaum perempuan mempunyai peluang yang sama dengan pria
untuk berkarir diluar rumah. Hal ini menyebabkan pekerjaan rumah tidak lagi ditangani
sepenuhnya oleh Ibu. Salah satu gaya hidup modern dari masyarakat kota adalah mencuci
pakaian di tempat-tempat khusus atau dikenal dengan laundry. Dikota-kota besar khususnya,
gerai-gerai laundry terus tumbuh. Laundry kiloan juga pilihan yang tepat bagi yang ingin
membuka usaha jenis ini dengan modal yang tidak terlalu besar, hanya dengan bermodalkan
mesin cuci dan ruangan tempat usaha yang memadai, serta didukung lokasi yang strategis,
membuat prospek. Peluang usaha laundry merupakan peluang usaha yang cukup banyak
dikembangkan orang untuk saat ini. Laundry merupakan salah satu bentuk layanan jasa bagi
mereka yang selalu menginginkan hidup untuk lebih mudah. Lokasi yang bisa pemilik usaha
jadikan tempat mengelola bisnis laundry adalah kawasan air bersih. Kawasan air bersih sangat
membutuhkan usaha laundry terutama bagi mereka para pendatang yang merasa risih dengan
kondisi air. Daerah pariwisata juga merupakan kawasan spesial yang cukup efektif untuk
mengelola sebuah usaha bisnis laundry. Di kawasan wisata biasanya orang menetapkan tarif
laundry dengan harga yang cukup mahal. Peluang usaha laundry akan dapat berkembang pesat
jika mampu memaksimalkan pelayanan kepada para pelanggan, baik dalam hal kualitas hasil
cucian, ketepatan waktu, serta keramahan pihak pelayan. Jika pemilik usaha mampu akan lebih
baik lagi menawarkan dan memberikan jasa pelayanan prima berupa jemput dan antar hasil
laundry ke alamat pelanggan yang terjangkau. Untuk mengembangkan peluang usaha laundry,
pemilik usaha juga bisa menjalin kerjasama dengan pihak-pihak seperti hotel, hal ini akan lebih
efektif dilakukan di kawasan pariwisata.
Berdasarkan survey awal, pekerja laundry rata-rata adalah pekerja wanita, dengan cara
memasukkan pakaian ke dalam mesin cuci, menjemur pakaian, menyetrika dan mambungkus
pakaian.
1. Deskripsi Usaha “Smarty Laundry”
Usaha yang saya tawarkan adalah bisnis yang bergerak di bidang jasa cuci kiloan. Bisnis
laundry kiloan adalah salah satu bisnis di bidang jasa yang saat ini sedang marak di kalangan

1
masyarakat. Dalam usaha laundry “Smarty Laundry” ini merupakan gagasan yang muncul
karena kebanyakan sebagian pelaku bisnis, karyawan, bahkan ibu rumah tangga maupun
mahasiswa memilih jasa pencucian laundry karena praktis dan satu paket dengan setrika.
Jadi lebih meringankan beban dari mereka yang tak mengenal waktu untuk mencuci ataupun
menyetrika baju kerja maupun baju sehari-hari mereka. Usaha ini merupakan sebuah usaha
dengan modal, tenaga kerja dan fasilitas yang berkapasitas sedang. Memiliki lokasi yang
strategis dekat dengan keramaian dan berposisi di perkotaan.
B. TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN
1. Menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan serta mengurangi jumlah pengangguran.
2. Menjadikan usaha ini sebagai sarana bersosialisasi atau berkumpul bagi masyarakat di
sekitar usaha serta masyarakat dari luar.
3. Dengan adanya usaha ini, bisa menimbulkan jiwa kewirausahaan bagi masyarakat.
4. Menambah pendapatan bagi pengusaha, pemerintah dan negara.

2
BAB II
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

A. SASARAN PASAR
Sasaran pasar dari usaha Smarty Laundry yang saya jalankan, yaitu mencakup dari
berbagai kalangan baik dari segi umur, pendidikan, profesi, dan sebagainya. Dan segala jenis
golongan masyarakat dapat menggunakan jasa laundry yang saya tawarkan. Segala kebutuhan
masyarakat kota Palu akan adanya jasa laundry mulai meningkat, terutama dari kalangan
mahasiswa dan pegawai di kota Palu ini. Laundry yang saya tawarkan memiliki kualitas yang
baik dengan harga yang terjangkau, sehingga dapat menghemat pengeluaran dari masyarakat
khususnya di kota Palu ini.
1. Strategi Pemilihan Tempat Usaha
Untuk usaha Smarty Laundry ini, saya berencana untuk membangunnya di Jalan Untad
I dan di Jalan R.E Martadinata di daerah tondo. Lokasi ini dipilih karena kendaraan ramai
dan dekat dengan jalan raya sehingga suasananya lebih kondusif untuk usaha jenis ini,
kemungkinan pangsa pasarnya luas, karena masyarakat sekitar wilayah ini mayoritas
masyarakat dari luar area kota palu. Selain itu lokasi tersebut tidak jauh dari kampus, kos-
kosan dan perumahan masyarakat.
2. Strategi Promosi
Untuk membuat usaha Smarty Laundry ini berkembang cepat, saya rencananya
memiliki strategi promosi sebagai berikut:
 Melakukan promosi dengan membuat spanduk, selebaran, pamflet, serta brosur-brosur
yang akan dibagikan ke kantor-kantor, sekolah, kampus, komunitas-komunitas, dan
umum.
 Melakukan promosi melalui media social.
 Melakukan promosi dengan memberikan penawaran yang menarik/khusus kepada
pemula ataupun pelanggan yang menjadi langganan dari usaha ini.
 Menerapkan sistem “Member ID” dimana setiap pelanggan yang terdaftar sebagai
member Smarty Laundry diberi pemotongan harga hingga 10% di setiap pencucian
minimal 3 kg.
 Pelanggan diberi kesempatan untuk dapat memesan wangi parfum yang disukai.

3
B. STRUKTUR PASAR
1. Sisi Produsen
Smarty Laundry merupakan usaha yang tergolong ke dalam pasar persaingan sempurna
dimana masih terdapat banyak penjual yang menjual produk sama atau homogen. Yang
membedakannya adalah Smarty Laundry ini menawarkan inovasi baru dalam bentuk
pelayanan dan pemasarannya, dimana siapa pun juga bebas memasuki usaha ini, dalam artian
semua dari kalangan masyarakat bebas untuk masuk dalam usaha ini, dikarenakan
pemasarannya tidak hanya berpusat pada kalangan elit saja, tetapi juga pada masyarakat
sekitarnya.
2. Sisi Konsumen
Smarty Laundry memiliki bentuk pasar perseorangan atau pasar konsumen yang
bergerak di bidang layanan jasa, karena usaha ini masih dalam kategori modal sendiri, lahan
yang masih berukuran kecil, dan pangsa pasar yang umum.
C. PERMINTAAN
1. Perkembangan Permintaan Saat Ini
Usaha laundry ini merupakan usaha yang memiliki pesaing besar, oleh karena itu saya
membuat keunggulan-keunggulan pada jasa pelayanan yang saya tawarkan. Saya berharap
dengan adanya keunggulan-keunggulan tersebut, maka usaha ini dapat berkembang dengan
pesat. Dilihat dari tingginya permintaan yang ada, saya menargetkan jasa layanan laundry
yang saya tawarkan laku di pasaran. Saya melihat besarnya peluang disini karena kebutuhan
akan jasa layanan laundry ini sangat besar khususnya dari mahasiswa. Saya juga akan
memberikan nilai lebih dan meningkatkan inovatif untuk menarik konsumen atau pelanggan
yang menjadi target pasar saya sendiri.
2. Prospek Permintaan Di Masa Yang Akan Datang
Seiring perkembangan zaman dan teknologi yang mengakibatkan adanya
kecenderungan gaya hidup praktis dan modern dengan menyerahkan urusan cucian ke jasa
laundry usaha ini cukup menjanjikan keuntungan yang besar. Selain karena perubahan gaya
hidup, juga karena tuntutan kesibukan yang memakan waktu dan tenaga, misalnya di
kalangan karyawan, mahasiswa, dan bahkan ibu rumah tangga yang merasa tidak memiliki

4
waktu untuk mencuci pakaian, dan energy mereka sudah digunakan untuk aktivitas mereka
yang padat, sehingga lebih memilih menyerahkannya pada usaha laundry.
D. PENAWARAN
Dengan melihat kondisi permintaan masyarakat saat ini, untuk menanggapinya maka
Smarty Laundry menawarkan konsep laundry yang berbeda dari bisnis laundry lain. Smarty
Laundry akan menyedikan layanan cuci yang sistem pengerjaannya cepat, wangi parfum yang
bisa dipilih sendiri oleh konsumen yaitu saya menyediakan rasa lavender, rasa buah-buahan,
dan varian lainnya. Dengan memberikan kualitas dan pelayanan jasa pencucian diharapkan
Smarty Laundry mampu menjadi bisnis laundry yang mengedepankan cucian bersih dan wangi
kepada konsumen sehingga konsumen merasakan kepuasan terhadap jasa yang saya tawarkan.
E. SEGMENTASI, TARGET, DAN POSISI
1. Segmentasi Pasar
a. Sisi Demografi
Dari sisi demografi berkaitan dengan usia dan jenis kelamin. Smarty Laundry usaha
yang bergerak di bidang jasa cuci kiloan dapat menjangkau semua jenis kelamin dan
semua umur. Dari mulai anak-anak, remaja, dewasa, hingga tua.
b. Sisi Gaya Hidup
Dari sisi gaya hidup, masyarakat pada zaman serba canggih sekarang ini cendrung
memiliki gaya hidup sibuk, yang dengan hal ini memberikan urusan cucian ke jasa
laundry. Dalam hal ini Smarty Laundry akan memberikan pelayanan jasa cucian yang
mengedepankan kualitas dan kepuasan konsumen.
2. Target Pasar
Target pasar yang akan dipenuhi itu berasal dari semua kalangan yang ditinjau dari
segala aspek, baik umur, pekerjaan, pendidikan, atau aspek lainnya.
3. Posisi Pasar
Menciptakan image dan citra laundry ini dipikiran dan dibenak konsumen sebagai
laundry yang mengedepankan kualitas hasil cucian yang bersih dan wangi dengan harga
bersaing. Bila dilihat dari posisi lokasi laundry saya rasa sangat strategis karena berada di
pada pangsa pasar yang luas. Selain itu dekat dengan kos-kosan, hotel, dan kampus.

5
F. STRATEGI BAURAN PEMASARAN
1. Strategi Usaha
 Logo :

 Merek : Smarty Laundry


 Motto : “Cepat, Murah, Berkualitas”
 Label : Label yang bertuliskan “Smarty Laundry” tertera disetiap plastik
kemasan.
 Kemasan : Setiap cucian akan dikemas dengan menggunakan kantong plastik
berdesainkan logo Smarty Laundry disertai alamat lokasi usaha.
2. Strategi Harga
Penetapan harga yang akan dilakukan yaitu dengan menetapkan harga murah di awal.
Saya menetapkan harga berdasarkan tingkat keberlangsungan usaha, dimana saya mencari
keuntungan yang relatif, sehingga dapat menjalankan usaha secara kontinu untuk
meningkatkan pangsa pasar. Harga awal yang akan ditetapkan adalah Rp4.000/kg dan
Rp6.000/kg yang memerlukan pencucian khusus. Dimana harga pesaing adalah Rp5.000/kg
dan Rp7.000/kg yang memerlukan pencucian khusus.
3. Strategi Lokasi
Smarty Laundry berada dilokasi yang dekat dengan kampus, kos-kosan dan perumahan
masyarakat dan mempertimbangkan sarana dan prasarana terkait seperti dekat dengan jalan
raya, dan yang pastinya mudah dijangkau masyarakat banyak.

6
4. Strategi Promosi
a. Periklanan
 Demo mencuci bersih dan cepat dan pemberian diskon bagi pemula.
 Pencetakan brosur-brosur yang disebarkan di tengah-tengah masyarakat. Brosur-
brosur yang disebarkan di tengah-tengah masyarakat berupa pembuatan spanduk,
pamflet, selebaran, dan otlet-otlet resmi Smarty Laundry.
b. Promosi Penjualan
 Menerapkan sistem “Member ID” dimana setiap pelanggan yang terdaftar sebagai
member Smarty Laundry diberi pemotongan harga hingga 10% di setiap pencucian
minimal 3 kg.
 Pelanggan diberi kesempatan untuk dapat memesan wangi parfum yang disukai.
 Pemberian stiker kemasan berupa kantong kain Smarty Laundry kepada setiap
member.

7
BAB III
ASPEK TEKNIS DAN PRODUKSI

A. LOKASI
1. Lokasi Usaha
Penentuan lokasi usaha didasari dekat dengan konsumen, tersedianya tenaga kerja,
tersedianya sarana dan prasarana seperti dekat dengan jalan raya, kemudahan untuk
mendapatkan ekspansi dengan kata lain mudah dalam membuka cabang baru, kondisi adat
istiadat setempat, dan bagaimana hukum yang berlaku di lokasi tersebut.
2. Metode Penilaian Lokasi
a. Metode Penilaian Hasil Value
Lokasi
No Kebutuhan Nilai Lokasi
Jl. Untad I Jl. Tombolotutu
1 Pasar 50 30 25
2 Tenaga Kerja 25 20 15
3 Transportasi 20 20 15
4 Dll 5 5 5
Jumlah 100 75 60

b. Metode Analisis Ekonomi


Lokasi
No Jenis Biaya
Jl. Untad I Jl. Tombolotutu
1 Biaya Sewa Rp3.000.000,- Rp3.000.000,-
2 Biaya Tenaga Kerja Rp2.500.000,- Rp3.000.000,-
3 Biaya Transportasi Rp1.000.000,- Rp1.300.000,-
4 Biaya Bahan Bakar & Listrik Rp1.200.000,- Rp1.500.000,-
5 Pajak Usaha Rp 200.000,- Rp 300.000,-
Total Biaya Rp7.900.000,- Rp9.100.000,-
6 Respon Masyarakat Baik Baik
7 Selera Masyarakat Baik Baik

Dari dua metode tersebut, dapat disimpulkan bahwa Jl. Untad I adalah alternatif
lokasi terbaik di bandingkan Jl. Tombolotutu. Dilihat dari faktor-faktor pendukungnya,
Jl. Untad I memperoleh nilai tertinggi 75 dibanding dengan Jl. Tombolotutu, meskipun
perhitungan nilai alternatifnya tidak jauh berbeda yaitu 60. Hal ini membuktikan bahwa
semua aspek yang dipertimbangkan seperti pasar, tenaga kerja, transportasi, dan lain-lain

8
sangat mendukung untuk pendirian lokasi operasional dan penjualan di Jl. Untad I.
Ditambah lagi pendirian lokasi di Jl.Untad I jauh memiliki biaya yang lebih murah
dibandingkan pemilihan lokasi di Jl. Tombolotutu.
B. LUAS PRODUKSI
1. Segi Teknis
Smarty Laundry mampu mencuci kain sebanyak 50 kg selama 3 kali pencucian dengan
kapasitas mesin 20 kg. dengan 4 buah mesin cuci “Smarty Laundry” mampu mencuci
sebanyak 200 kg kain.
C. TATA LETAK

D. PEMILIHAN TEKNOLOGI
1. Mesin cuci Maytag Comersial Capacity-Load Dryers.
Smarty Laundry menggunakan Mesin cuci Maytag Comersial Capacity-Load Dryers yang
memiliki teknologi TurboVent. Dryer sehingga dapat mempertahankan performa mesin
dalam kondisi instalasi yang baik (memiliki ventilasi yang besar). Pintu dan tabung drum
yang ekstra besar, dapat mempercepat proses keluar-masuk cucian. Tombol Kontrol
sederhana sehingga memudahkan pengoperasian. Tingkat perputaran udara yang tinggi
mampu melakukan proses pengeringan dengan cepat.
2. Setrika Uap
Setrika uap menawarkan kecepatan dan mengurangi biaya operasional. Setrika uap dapat
menghasilkan permukaan yang halus lebih cepat dibanding setrika listrik. Setrika listrik
membutuhkan tiga kali gosok sedangkan setrika uap cukup satu kali gosok langsung mulus.

9
3. Vacuum Table
Menyerap sisa uap air yang ditimbulkan oleh setrika uap sehingga pakaian hasil setrika bisa
langsung di packing ke dalam kemasan, tanpa harus menunggu proses pengeringan/
didiamkan beberapa menit.
4. Mesin kasir berbasis computer
Mesin kasir telah di lengkapi Computer system dan juga scanner sehingga memungkinkan
segala transaksi berjalan secara cepat, efektif dan efisien serta aman.

10
BAB IV
ASPEK MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Dalam aspek ini, akan membahas mengenai beberapa poin-poin penting antara lain meliputi:
A. FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
1. Planing (Perencanaan)
Yaitu merupakan proses perencanaan dari jenis usaha yang dilakukan. Smarty Laundry
ini berencana untuk menjadi tujuan utama konsumen. Untuk mewujudkan pencapaian
rencana tersebut, saya menawarkan konsep-konsep yang dapat menarik minat konsumen
dengan pelayanan dan metode baru.
2. Organizing (Pengorganisasian)
Yaitu merupakan proses pengelompokkan kegiatan-kegiatan dari berbagai unit yang ada
di dalam Smarty Laundry, sehingga dalam menentukan bidang-bidang kerja masing-masing
karyawan dapat diatur secara jelas tugas, wewenang, maupun tanggung jawabnya. Seperti
pengelompokkan manajer, bagian operasional, maupun kasir.
3. Actuating (Pelaksanaan)
Yaitu merupakan proses pengarahan dari manajer langsung tentang pekerjaan yang
dilakukan oleh karyawan sehingga mengurangi kesalahan-kesalahan dalam proses
pelaksanaan kerja.
4. Controlling (Pengawasan)
Yaitu merupakan proses pengawasan langsung di lokasi kerja mengenai berbagai unit
di manajemen kerja usaha Smarty Laundry ini, sehinggga manajer dapat melakukan
penilaian kinerja karyawan serta mengevaluasi apa yang masih dianggap kurang.
B. BAGAN GANT
No Nama Aktivitas Periode/menit
1 Menimbang Kain 2 menit
2 Memisah Kain 5 menit
3 Penomoran Pada Kain 10 menit
4 Proses Pencucian 30 menit
5 Proses Pengeringan 30 menit

11
6 Penyetrikaan 30 menit
7 Penyusunan Kain 15 menit
8 Pengemasan 20 menit
Total Waktu 1,42 jam
Dalam proses pengerjaan diperlukan total waktu selama 1,42 jam, mulai dari menimbang
kain konsumen, hingga proses pengemasan kain cucian ke dalam plastik kemasan Smarty
Laundry. Selama 1,42 jam tersebut jumlah kain yang dapat dicuci kisaran 15-20 kg.
C. PERENCANAAN SDM
Dalam hal ini, Smarty Laundry membuat perencanaan SDM yang terdiri dari
manager/pemilik, pencuci dan pengering, penyetrika, kasir, dan pelayanan antar jemput.
1. Kebutuhan Tenaga Kerja
Smarty Laundry memiliki kebutuhan tenaga kerja sebanyak 6 orang tenaga kerja yang
terdiri dari 2 orang pencuci dan pengering yang bisa mempercepat proses pengerjaan cucian.
Setelah itu saya mempunyai 2 orang penyetrika kain 1 orang kasir, dan disini saya
khususkan untuk wanita saja. Selain itu saya mempunyai 1 orang pelayan yang bisa melayani
konsumen yang menggunakan jasa antar jemput.
2. Tingkat Balas Jasa
Dalam hal ini, Smarty Laundry akan meberikan jasa dalam bentuk kompensasi langsung
maupun tidak langsung. Kompensasi langsung yang diberikan dapat berupa: gaji, bonus,
maupun THR bagi karyawan. Kompensasi tidak langsung itu sendiri seperti penghargaan
bagi karyawan yang memiliki semangat kerja yang tinggi.
Selain itu saya menetapkan gaji atau upah pada karyawan Smarty Laundry ini dengan
sistem gaji perbulan. Untuk karyawan khusus mencuci dan menyetrika saya berikanl gaji
Rp1.000.000,-/bulan, bagian kasir dan pengemasan Rp1.000.000,-/bulan, dan karyawan
khusus antar jemput (kurir) Rp500.000,-/bulan.

12
D. STRUKTUR ORGANISASI

Manajer

Bagian
Bagian Financial
Operasional

Bagian Pencuci Bagian Bagian Kasir


dan Pengering Penyetrikaan dan Pelayanan

E. JOB DESCRIPTION
Pembagian-pembagian unit kerja dalam usaha Smarty Laundry ini terdiri dari:
1. Manajer/Pemilik
Memberikan ide-ide atau arahan kepada karyawan dalam menjalankan usaha laundry
agar mendapatkan pelanggan yang banyak untuk kemajuan dari usaha laundry,
mengkoordinir pelaksanaan di laundry, dan mengawasi kerja langsung bawahannya.
2. Pencuci dan Pengering
Karyawan yang bertugas mencuci semua kain baik berupa pakaian, karpet, dan tas
konsumen yang akan dicuci.
3. Penyetrika
Karyawan yang bertugas menyetrika semua kain yang telah dicuci dan telah dikeringkan
oleh karyawan pencuci dan pengering.
4. Kasir
Karyawan yang bekerja di bidang keuangan seperti mengelola keuangan usaha serta
pengalokasian dana untuk proses operasional bisnis laundry.

13
5. Kurir
Yaitu karyawan yang memastikan konsumen sudah mendapatkan hasil cuciannya dan
mengantarkan hasil cucian bagi konsumen yang menggunakan jasa antar jemput.
F. JOB SPECIFICATION
Di dalam penerimaan karyawan baru dibutuhkan penyeleksian agar bisa mendapatkan
karyawan yang baik.
1. Bagian Pencuci dan Pengering:
 Wanita.
 Bisa mencuci pakaian dengan bersih.
 Berusia minimal 17 tahun.
 Belum berkeluarga.
2. Penyetrika:
 Wanita.
 Usia minimal 17 tahun.
 Berkepribadian baik.
 Belum berkeluarga.
3. Kasir:
 Wanita.
 Usia minimal 17 tahun
 Jujur dan berkepribadian baik.
 Pendidikan terakhir SMA atau sederajat.
 Ramah.
 Belum berkeluarga.
4. Kurir Antar Jemput:
 Laki-laki.
 Jujur dan rajin.
 Bisa menggunakan kendaraan bermotor minimal sepeda motor.
 Memiliki sim C.

14
G. DAMPAK USAHA
1. Aspek Ekonomi
a) Bagi Masyarakat
 Dampak Positif
Dengan adanya usaha “Smarty Laundry” masyarakat juga akan semakin tertarik
untuk membuat usaha-usaha kecil seperti warung-warung di sekitar tempat usaha
“Smarty Laundry” tersebut, karena keramaian yang di timbulkan dan menciptakan
lahan parkir bagi warga setempat. Hal ini dapat meningkatkan pendapatan bagi
masyarakat setempat.
 Dampak Negatif
Dengan adanya usaha “Smarty Laundry” saya ini, maka dapat mengurangi
pendapatan dan meningkatkan pesaing dari usaha-usaha sejenis milik masyarakat yang
telah ada sebelumnya di sekitar tempat berdirinya usaha saya ini.
b) Bagi Pemerintah
 Dampak Positif
Dengan adanya usaha “Smarty Laundry” ini, maka akan dikeluarkan pajak usaha
setiap tahunnya yang akan menjadi tambahan pendapatan bagi pemerintah dan negara.
 Dampak Negatif
Bisa saja terjadi keterlambatan dalam membayar pajak dan memungkinkan bagi
pejabat-pejabat pemerintah untuk melakukan kecurangan dalam perizinan pendirian
usaha.
2. Aspek Sosial
a) Bagi Masyarakat
 Dampak Positif
Munculnya usaha ini bisa menjadi sarana bersosialisasi atau berkumpul bagi
masyarakat di sekitar usaha saya ini serta masyarakat dari luar. Dan juga dengan
adanya usaha ini, bisa menimbulkan jiwa kewirausahaan bagi masyarakat.
 Dampak Negatif
Dapat menimbulkan limbah hasil cucian akibat penggunaan detergen dan bahan
kimia lainnya.

15
b) Bagi Pemerintah
 Dampak Positif
Membantu pemerintah dalam mengurangi pengagguran serta mendukung
pemerintah untuk menimbulkan jiwa-jiwa kewirausahaan.
 Dampak Negatif
Dengan adanya keramaian yang ditimbulkan oleh usaha ini, bisa saja terjadi
kriminal- kriminal melanggar aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah,
dan itu juga akan merugikan warga setempat, bukan hanya pemerintah.

16
BAB V
ASPEK HUKUM
A. BADAN HUKUM
Jenis badan hukum usaha Smarty Laundry ini adalah Perusahaan Perseorangan. Perusahaan
perseorangan sendiri merupakan badan usaha yang didirikan oleh satu orang dimana pendiri
bertanggung jawab penuh atas perusahaan. Saya memilih usaha perseorangan, karena usaha
yang saya jalankan ini, saya dirikan secara perseorangan dengan modal yang saya gunakan
untuk menjalankan usaha Smarty Laundry ini juga berasal dari Pinjaman Bank. Tujuan saya
memilih Perusahaan Perseorangan adalah karena untuk perolehan keuntungannya tidak ada
pembagian, jadi keuntungan bersih saya yang dapatkan.
B. MODAL USAHA
Untuk modal usaha berasal dari pinjaman bank, saya meminjam uang ke bank untuk modal
awal (investasi) sebesar Rp250.000.000 yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya sewa, biaya
pengangkutan, biaya bahan bakar & listrik, pajak, biaya operasi, dan biaya lainnya. Modal Awal
tersebut dipergunakan untuk membeli perlengkapan sebagai berikut:
1. Sewa toko Rp10.000.000,-
2. Sepeda motor Rp17.000.000,-
3. Mesin cuci 3 unit @Rp6.500.000,- Rp19.500.000,-
4. Setrika uap 2 unit @Rp 750.000,- Rp 1.500.000,-
5. Meja setrika dan kursi Rp 1.500.000,-
6. Lemari, keranjang besar plastik dan hanger besi Rp 2.000.000,-
7. Mesin kasir, meja dan kursi Rp 3.500.000,-
8. Vacuum table Rp 2.000.000,-
9. Timbangan Rp 300.000,-
10. Merek dan kemasan Rp 1.000.000,-
11. Mesin genset Rp 2.000.000,-
Total Biaya Rp60.300.000,-

17
BAB VI
ASPEK KEUANGAN
A. INVESTASI
1. Pra Investasi
Biaya yang timbul dari pra investasi terdiri dari dua jenis biaya, yaitu:
 Biaya survey lokasi Rp 500.000,-
 Biaya pengurusan izin usaha Rp1.500.000,-
Total Biaya Rp2.000.000,-
2. Investasi Aktiva Tetap
Aktiva tetap berwujud
 Sewa toko Rp10.000.000,-
 Sepeda motor Rp17.000.000,-
 Mesin cuci 3 unit @Rp6.500.000,- Rp19.500.000,-
 Setrika uap 2 unit @Rp1.500.000,- Rp 1.500.000,-
 Meja setrika dan kursi Rp 1.500.000,-
 Lemari, keranjang besar plastik dan hanger besi Rp 2.000.000,-
 Mesin kasir, meja dan kursi Rp 3.500.000,-
 Vacuum table Rp 2.000.000,-
 Timbangan Rp 300.000,-
 Mesin genset Rp 2.000.000,-
Aktiva tetap tak berwujud
 Merek Rp 1.000.000,-
Total Aktiva Rp60.300.000,-
Total Investasi Rp62.300.000,-

18
B. BIAYA OPERASIONAL
No Nama Biaya Jumlah Total Perbulan Total Pertahun
1 Biaya Bahan Baku 1 set Rp 1.500.000,- Rp18.000.000,-
2 Biaya Tenaga Kerja
 Manajer 1 orang Rp 1.500.000,- Rp18.000.000,-
 Karyawan mencuci
2 orang Rp 2.000.000,- Rp24.000.000,-
@Rp1.000.000,-
 Karyawan setrika
2 orang Rp 2.000.000,- Rp24.000.000,-
@Rp1.000.000,-
 Kasir 1 orang Rp 1.000.000,- Rp12.000.000,-
 Kurir 1 orang Rp 500.000,- Rp 6.000.000,-
3 Biaya Listrik dan Air Rp 1.000.000,- Rp12.00.000,-
4 Biaya Pemasaran dan Biaya
Rp 500.000,- Rp 6.000.000,-
Bahan Bakar
Total Biaya Rp10.500.000,- Rp120.000.000,-

C. PENDAPATAN
1 mesin = 50 kg
2 mesin = 100 kg
3 mesin = 150 kg
No Waktu Jumlah (kg) Harga (Rp) Total
1 1 hari 150 4000 Rp 600.000,-/hari
2 1 bulan 4500 4000 Rp 18.000.000,-/bulan
3 12 bulan 54.000 4000 Rp216.000.000,-/tahun

 Biaya Penyusutan = Investasi - NS


Umur Ekonomis
= 62.300.000 – 0
5
= Rp12.460.000,-

19
SMARTY LAUNDRY
Laporan Laba-rugi

Pendapatan/tahun Rp216.000.000,-
Biaya-biaya:
 Biaya/tahun Rp120.000.000,-
 Biaya Penyusutan Rp 12.460.000,-
(Rp132.460.000,-)
Laba Sebelum Pajak (EBIT) Rp 83.540.000,-
Pajak (10%) (Rp 8.354.000,-)
Laba Setelah Pajak (EAT) Rp 75.186.000,-

Proceeds = EAT + Biaya Penyusutan


= Rp75.186.000,- + Rp12.460.000,-
= Rp87.646.000,-

 Perkiraan (forecasting) arus kas bersih usaha “Smarty Laundry” selama 5 tahun berjalan,
adalah sebagai berikut:
Tahun Ke Proceeds
0 Rp250.000.000,-
1 Rp 87.646.000,-
2 Rp 85.000.000,-
3 Rp 80.354.000,-
4 Rp 75.500.000,-
5 Rp 72.000.000,-

20
D. ANALISA KELAYAKAN BISNIS
1. Payback Period dan Discounted Payback Period
 Payback Period
Perkiraan Arus Kas Arus Kas
Tahun Ke
Bersih Setelah Pajak Kumulatif
0 (Rp250.000.000,-) (Rp250.000.000,-)
1 Rp 87.646.000,- (Rp162.354.000,-)
2 Rp 85.000.000,- (Rp 77.354.000,-)
3 Rp 80.354.000,- Rp 3.000.000,-
4 Rp 75.500.000,- Rp 78.500.000,-
5 Rp 72.000.000,- Rp150.500.000,-
Payback period pada akhir tahun ke-3, atau tepatnya jika arus kas sepanjang tahun ke-3
sama pada 2 th + 77.354.000/80.354.000 = 2,96 (2 tahun 10 bulan).
 Discounted Payback Period
Tahun Perkiraan Arus
PV 10% PV Arus Kas Arus Kas Kumulatif
Ke Kas
0 (Rp250.000.000,-) 1 (Rp250.000.000,-) (Rp250.000.000,-)
1 Rp 87.646.000,- 0,9091 Rp 79.679.000,- (Rp170.321.000,-)
2 Rp 85.000.000,- 0,8264 Rp 70.244.000,- (Rp100.077.000,-)
3 Rp 80.354.000,- 0,7513 Rp 60.370.000,- (Rp 39.707.000,-)
4 Rp 75.500.000,- 0,6830 Rp 51.567.000,- Rp 11.860.000,-
5 Rp 72.000.000,- 0,6209 Rp 44.705.000,- Rp 56.565.000,-
Discounted PP = 3 + 39.707.000/51.567.000 = 3,77 tahun.
Net Present Value (NPV) = Rp56.565.000,- atau tepatnya Rp56.569.000,-
2. Net Present Value (NPV)
Dapat dihitung dengan menggunakan tabel di atas, atau menggunakan rumus:
NPV = -250.000.000 + 87.646.000 + 85.000.000 + 80.354.000 + 75.500.000 + 72.000.000
(1 + 0,1)0 (1 + 0,1)1 (1 + 0,1)2 (1 + 0,1)3 (1 + 0,1)4 (1 + 0,1)5
= -250.000.000 + 79.678.000 + 70.247.000 + 60.371.000 + 51.567.000 + 44.706.000
= Rp56.569.000,-

21
Jadi, dikarenakan NPV positif maka proyek tersebut diterima.
3. Internal Rate Of Return (IRR)

Tahun Perkiraan Arus DF


PV 10% DF 25% PV 25%
Ke Kas 10%
0 (Rp250.000.000,-) 1 (Rp250.000.000,-) 1 (Rp250.000.000,-)
1 Rp 87.646.000,- 0,9091 Rp 79.679.000,- 0,8 Rp70.117.000,-
2 Rp 85.000.000,- 0,8264 Rp 70.244.000,- 0,64 Rp54.400.000,-
3 Rp 80.354.000,- 0,7513 Rp 60.370.000,- 0,512 Rp41.141.000,-
4 Rp 75.500.000,- 0,6830 Rp 51.567.000,- 0,4096 Rp30.925.000,-
5 Rp 72.000.000,- 0,6209 Rp 44.705.000,- 0,3277 Rp23.594.000,-
Total Rp56.565.000,- (Rp29.823.000,-)
IRR = i1 + NPV1 x (i2 – i1)
NPV1 - NPV2
IRR = 10% + 56.565.000 x (25% – 10%)
56.565.000 - (-29.823.000)
IRR = 10% + 56.565.000 x (15%)
86.388.000
IRR = 10% + (0,655 x 15%) = 19,8%
4. Profitability Index (PI)
Profitability Index = Nilai Aliran Arus Kas Masuk
Nilai Investasi
= 306.565.000
250.000.000
= 1,23%
Jadi, usaha “Smarty Laundry” ini layak direalisasikan atau dijalankan dikarenakan P1>1.

22
BAB VII
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setiap usaha bisnis yang akan dijalankan semestinya harus ada yang namanya
perencanaan, karena dengan adanya perencanaan tersebut bisa mencapai sebuah tujuan yang
diinginkan, serta fungsi-fungsi lainnya seperti pengorganisasian, kepemimpinan dan
pengendalian dapat berjalan sebagaimana mestinya. Setiap usaha bisnis yang dijalankan
memiliki beberapa tujuan yaitu: memperoleh keuntungan, membuka peluang pekerjaan,
manfaat ekonomi, tersedianya sarana dan prasarana produksi, membuka isolasi wilayah, dan
meningkatkan persatuan serta membantu pemerataan pembangunan. Jadi usaha “Smarty
Laundry” ini bisa menjadi sebuah usaha mandiri yang sangat menguntungkan, serta menjadi
tambahan pendapatan bagi pemerintah dan negara.
Dilihat dari segala aspek, baik aspek pasar dan pemasaran, aspek teknik dan operasi,
aspek sdm, aspek hukum, dan aspek keuangan, usaha bisnis ini dapat dikatakan memenuhi
kriteria sebagaimana usaha-usaha bisnis umumnya. Terutama dilihat dari perhitungan aspek
keuangan, dimana pada keempat perhitungan (payback period dan discounted pp, NPV, IRR,
dan profitability index) usaha “Smarty Laundry” ini layak untuk dijalankan dan dapat
memberikan beberapa manfaat, bukan hanya dalam aspek keuangan dalam hal keuntungan,
tetapi juga dalam aspek-aspek lainnya. Seperti pada aspek sdm, usaha ini dapat menciptakan
lebih banyak lapangan pekerjaan serta mengurangi jumlah pengangguran, menjadikan usaha ini
sebagai sarana bersosialisasi atau berkumpul bagi masyarakat di sekitar usaha serta masyarakat
dari luar. Dan dengan adanya usaha ini, bisa menimbulkan jiwa kewirausahaan bagi masyarakat
sekitar.

23
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir, dan Jakfar. (2013). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Kencana

24

Anda mungkin juga menyukai