Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

SISTEM INFORMASI BENGKEL MOTOR

NAMA: MOHAMAD IRZAM SAPUTRA


NIM :41180042
KELAS : XII TBSM

SMK PGRI SELABINTANA


2023
Alamat : Jl.Selabintana, Karawang kab.Sukabumi
Jawa Barat 43151 Indonesia Tlp.(0266) 232923 Email:
Smkpgriselabintana@gmail.com
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan tentang "SISTEM
INFORMASI BENGKEL MOTOR ” Tidak lupa juga kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah turut memberikan kontribusi dalam
penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak
mendapat dukungan dari berbagai pihak. Sebagai penyusun, kami menyadari
bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata bahasa
penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati
menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya
ilmiah ini. Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan
manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.
Menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “SISTEM INFORMASI
BENGKEL MOTOR" Tugas makalah ini merupakan salah satu tugas Mata
analisis dan desain oerientasi objek di SMK PGRI SELABINTANA dalam tugas
makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan
maupun materi. kami mengucapkan terima kasih
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................3
1.4 Batasan Masalah....................................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................4
2.1 Teori Umum..........................................................................................4
2.1.1 Sistem........................................................................................4
2.1.2 Informasi...................................................................................4
2.1.3 Sistem Informasi.......................................................................5
2.1.4 Bengkel......................................................................................7
2.1.5 Motor.........................................................................................8
2.1.6 Bengkel Motor...........................................................................8
2.2 Teori Khusus.........................................................................................8
2.3 Kajian Terdahulu.................................................................................10
BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK............12
3.1 Metodologi..........................................................................................12
4.2 Rencana Pengerjaan Project................................................................13
4.2.1 Bagan Alir Dokumen (Flow Map)..........................................14
4.2.2 Diagram Konteks.....................................................................14
4.2.3 Data Flow Diagramm (DFD)..................................................14
4.2.4 Kamus Data.............................................................................14
BAB IV PENUTUP...............................................................................................15
4.1 Kesimpulan.........................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Sistem bengkel yang digunakan saat ini masih secara manual. Semua
customer yang ingin memperbaiki atau menservice kendaraannya harus
datang langsung ke bengkel. Tanpa jelas apakah nantinya setelah sampai di
bengkel, mereka akan di layani atau mereka akan ditolak. Sehingga
terkadang banyak sekali customer yang kecewa karena penolakan dari
bengkel. Belum lagi jika ada customer yang ingin berkonsultasi mengenai
kendaraanya. Otomatis bengkel pun semakin ramai dan antri. Ini membuat
customer yang ingin konsultasi bingung dimana mereka harus konsultasi,
sedangkan montir sudah sibuk melayani customer yang menservis
kendaraannya. Tentu saja ini sangat membuang waktu mereka. Dengan
permasalahan seperti ini, maka di butuhkan sistem informasi bengkel yang
efektif, dan efisien agar customer merasa nyaman dan mudah dalam
menservis kendaraan maupun konsultasi.
Di era globalisasi ini tekhnologi sudah semakin canggih. Fasilitas
internet pun semakin dibutuhkan oleh semua kalangan. Dari kalangan anak-
anak, remaja sampai orang tua. Banyak pula pihak-pihak yang
memanfaatkan fasilitas internet. Berbagai bidang pekerjaan memanfaatkan
fasilitas tekhnologi internet yang semakin canggih. Dengan fasilitas internet
kita dapat mempromosikan produk barang, tapi tidak hanya produk barang
saja. Produk jasa pun juga bisa memanfaatkan internet.
Seperti para pengusaha yang sekarang mulai semakin pintar dalam
memanfaatkan peluang bisnis untuk mempromosikan produknya secara
murah dan cepat. Salah satu bisnis yang memanfaatkan fasilitas internet ini
ialah bisnis Bengkel. Saat ini semakin banyak pula orang yang sudah
memiliki transportasi sendiri (khususnya adalah motor) untuk
mempermudah seseorang dalam berpergian jauh maupun dekat. Semua
orang mempunyai waktu untuk mengendarai motornya, namun tidak semua
orang mempunyai waktu untuk memperbaiki motornya. Oleh karena itu

1
sangat dibutuhkan tempat seperti sebuah bengkel untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut.
Tetapi manusia bukanlah tipe makhluk hidup yang mudah puas.
Mereka selalu menginginkan suatu yang lebih dari yang telah mereka miliki.
Begitu juga dalam hal memperbaiki motor, pelanggan tidak ingin menunggu
lama (antri) untuk mendapatkan pelayanan. Semua pelanggan ingin dilayani
lebih dulu dan ingin diperbaiki saat itu juga ketika mereka datang.
Hal ini seringkali membuat pusing pemilik bengkel karena harus
menolak permintaan pelanggan dan pelanggan juga merasa sangat kecewa
karena motornya tidak bisa diperbaiki saat itu juga. Semua itu disebabkan
karena tempat motor dibengkel seringkali penuh dan tidak cukup untuk
memuat motor melebihi kapasitas yang telah ada serta tenaga montir yang
ada juga cukup terbatas.
Selain itu juga, pemilik motor merasa membutuhkan media untuk
berkonsultasi tentang motor (tentang kerusakannya maupun onderdilnya).
Dalam hal ini pemilik motor merasa malas dan tidak punya waktu untuk
datang ke sebuah bengkel, jika hanya untuk berkonsultasi saja.
Melihat fenomena ini, kami ingin membuat Sistem Informasi bengkel
yang bisa menyelesaikan permasalahan pemilik motor. Di dalam Sistem
Informasi ini akan tersedia media/tempat berkonsultasi (melalui web)
mengenai segala sesuatu tentang motor dan juga terdapat link untuk job
order (pemesanan tempat ,waktu untuk perbaikan motor pelanggan dan
permintaan untuk menjemput motor yang akan dibengkelatau diperbaiki).
Dengan adanya sistem informasi ini kami sangat berharap, agar semua
permasalahan diatas bisa teratasi. Dan pemilik motor merasa lebih mudah
dalam melakukan transaksi (job order), konsultasi dan perbaikan motor,
tanpa harus datang langsung ke bengkel.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara Bengkel Motor meningkatkan pelayanannya ?

2
2. Bagaimana mengurangi kesulitan akses customer jika ingin
berkonsultasi tanpa harus mengantri panjang yang sangat membuang
waktu ?
3. Bagaimana customer dapat menghemat waktu tunggu saat akan
menservis ?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan Sistem Informasi Bengkel Motor ini adalah untuk :
1. Untuk meningkatkan pelayanan.
2. Mengurangi customer yang tertolak.
3. Untuk mempermudah pemilik motor jika ingin memperbaiki motor,
tanpa harus datang langsung ke bengkel.
4. Untuk mempermudah pemilik motor jika ingin berkonsultasi mengenai
motor tanpa harus repot datang ke sebuah bengkel hanya untuk
berkonsultasi.

1.4 Batasan Masalah


Batasan masalah yang ditentukan dalam sistem informasi bengkel adalah
sebagai berikut :
1. Hanya meliputi job order servis (pemesanan tempat di bengkel),
konsultasi tentang motor secara online dan permintaan penjemputan
motor yang akan diperbaiki.
2. Tidak membahas sistem informasi keuangan bengkel.
3. Tidak membahas tentang proses transaksi pembayaran keuangan
bengkel
4. Tidak membahas tentang bagaimana membuat sistem informasi jadwal
kerja montir.
5. Tidak membahas bagian gudang

3
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum


2.1.1 Sistem
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang saling
terkait atau berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
 Karakteristik Sistem :
1. Komponen atau Elemen Sistem (Component)
2. Batasan Sistem (Boundary)
3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
4. Penghubung Sistem (Interface)
5. Masukan Sistem (Input)
6. Pengolahan Sistem (Process)
7. Keluaran Sistem (Output)
8. Sasaran Sistem (Objective)
9. Tujuan Sistem (Goal)

 Klasifikasi Sistem :
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
3. Sistem Deterministik (Tertentu) dan Sistem Probabilistik
(Tak Tentu)
4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

2.1.2 Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Data adalah
kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan
kesatuan nyata. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi
ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu
keadaan. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih

4
efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkan informasi
tersebut.

Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh beberapa


hal yaitu :
1. Relevan (Relevancy),
2. Akurat (Accurancy)
3. Tepat waktu (Time liness)
4. Ekonomis (Economy)
5. Efisien (Efficiency)
6. Ketersediaan (Availability)
7. Dapat dipercaya (Reliability)
8. Konsisten

2.1.3 Sistem Informasi


Sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang
dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan yaitu memberikan
informasi bagi pengambil keputusan dan untuk mengendalikan
organisasi. Keberhasilan suatu sistem informasi yang diukur
berdasarkan maksud pembuatanya tergantung pada tiga faktor
utama, yaitu : keserasian dan mutu data, pengorganisasian data, dan
tata cara penggunaanya. Untuk memenuhi permintaan penggunaan
tertentu, maka struktur dan cara kerja sistem informasi berbeda-beda
ber gantung pada macam keperluan atau macam permintaan yang
harus dipenuhi. Suatu persamaan yang menonjol ialah suatu sistem
informasi menggabungkan berbagai ragam data yang dikumpulkan
dari berbagai sumber. Untuk dapat menggabungkan data yang
berasal dari berbagai sumber suatu sistem alih rupa (transformation)
data sehingga jadi tergabungkan (compatible). Berapa pun
ukurannya dan apapun ruang lingkupnya suatu sistem informasi
perlu memiliki ketergabungan (compatibility) data yang
disimpannya.

5
Fungsi Sistem Informasi :
1. Untuk meningkatkan aksesiblitas data yang ada secara efektif
dan efisien kepada pengguna, tanpa dengan prantara sistem
informasi.
2. Memperbaiki produktivitas aplikasi pengembangan dan
pemeliharaan sistem.
3. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam
memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
4. Mengidentifikasi kebutuhan mengenai keterampilan pendukung
sistem informasi.
5. Mengantisipasi dan memahami akan konsekuensi ekonomi.
6. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem
informasi.
7. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.

Komponen Sistem Informasi :


1. Komponen input adalah data yang masuk ke dalam sistem
informasi.
2. Komponen model adalah kombinasi prosedur, logika dan model
matematika yang memproses data yang tersimpan di basis data
dengan cara yang sudah di tentukan untuk menghasilkan
keluaran yang diinginkan.
3. Komponen output adalah hasil informasi yang berkualitas dan
dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen
serta semua pemakai sistem.
4. Komponen teknologi adalah alat dalam sistem informasi,
teknologi digunakan dalam menerima input, menjalankan
model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan
mengirimkan output dan memantau pengendalian sistem.
5. Komponen basis data adalah kumpulan data yang saling
berhubungan yang tersimpan di dalam komputer dengan
menggunakan software database

6
6. Komponen kontrol adalah komponen yang mengendalikan
gangguan terhadap sistem informasi.

Ciri-ciri sistem informasi yaitu :


a. Baru, informasi yang didapat sama sekali baru dan segar bagi
penerima.
b. Tambahan, informasi dapat memperbaharui atau memberikan
tambahan pada informasi yang telah ada.
c. Korektif, informasi dapat menjadi suatu koreksi atas informasi
yang salah sebelumnya.
d. Penegas, informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada.

2.1.4 Bengkel
Bengkel atau workshop adalah sebuah bangunan yang
menyediakan ruang dan peralatan untuk melakukan konstruksi atau
manufaktur, dan/atau memperbaiki benda. Sedangkan perbengkelan
adalah pengetahuan dan keterampilan tentang peralatan dan metode
untuk membuat, membentuk, mengubah bentuk, merakit, ataupun
memperbaiki suatu benda menjadi bentuk yang baru atau kondisi
yang lebih baik secara manfaat maupun estetika. Perbengkelan
merupakan sebuah ilmu yang telah berkembang bahkan sebelum
Revolusi Industrikarena bengkel merupakan satu-satunya tempat
untuk membuat alat hingga berkembang industri manufaktur besar
dengan mesin uapnya.

Pekerjaan Dalam Bengkel


Sesuai dengan fungsinya, di dalam bengkel dilakukan kegiatan :
1. Perawatan motor: cek rutin, ganti oli, dan lain-lain.
2. Perbaikan motor
3. Pembuatan komponen motor untuk penggantian
4. Pembuatan komponen dan perakitan motor

7
2.1.5 Motor
Motor adalah alat yang digunakan untuk menggerakan suatu
benda atau kendaraan agar bisa bergerak atau beroperasi. Di
Indonesia, motor lebih sering diasumsikan ke sepeda motor padahal
motor tidak hanya digunakan pada sepeda motor saja, ada motor
starter, motor listrik, termasuk saraf motorik (walaupun tidak ada
hubungannya, tetapi ini akan membantu dalam mengartikan motor).
Jadi sebenarnya apa arti dari motor itu sendiri, kalau melihat saraf
motorik pasti kita tahu apa itu saraf motorik, saraf motorik adalah
saraf yang berfungsi untuk menggerakan anggota badan kita.

2.1.6 Bengkel Motor


Bengkel motor merupakan usaha atau bisnis primadona saat
ini. Laju pertumbuhan sepeda motor yang terus bertambah tiap
tahunnya pasti butuh tukang servis untuk memperbaiki motor selain
di bengkel resmi motor. Dimanapun bengkel ini dibuka pasti ada
pelanggan setianya bahkan dikampung sekalipun.

2.2 Teori Khusus


 Model Waterfall

Waterfall merupakan salah satu metode dalam SDLC yang


mempunyai ciri khas pengerjaan setiap fase dalam watefall harus
diselesaikan terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke fase selanjutnya.

8
Artinya fokus terhadap masing-masing fase dapat dilakukan maksimal
karena tidak adanya pengerjaan yang sifatnya paralel.

Fase dalam Metode Waterfall


Tahapan-tahapan (fase) dari metode waterfall adalah sebagai berikut :
1. Requirement Analysis
Seluruh kebutuhan software harus bisa didapatkan dalam fase
ini, termasuk didalamnya kegunaan software yang diharapkan
pengguna dan batasan software. Informasi ini biasanya dapat
diperoleh melalui wawancara, survei atau diskusi. Informasi
tersebut dianalisis untuk mendapatkan dokumentasi kebutuhan
pengguna untuk digunakan pada tahap selanjutnya.
2. System Design
Tahap ini dilakukan sebelum melakukan coding. Tahap ini
bertujuan untuk memberikan gambaran apa yang seharusnya
dikerjakan dan bagaimana tampilannya. Tahap ini membantu dalam
menspesifikasikan kebutuhan hardware dan sistem
sertamendefinisikan arsitektur sistem secara keseluruhan.
3. Implementation
Dalam tahap ini dilakukan pemrograman. Pembuatan
software dipecah menjadi modul-modul kecil yang nantinya
akan digabungkan dalam tahap berikutnya. Selain itu dalam tahap
ini juga dilakukan pemeriksaaan terhadap modul yang dibuat,
apakah sudah memenuhi fungsi yang diinginkan atau belum.
4. Integration & Testing
Di tahap ini, dilakukan penggabungan modul-modul yang
sudah dibuat dan dilakukan pengujian ini dilakukan untuk
mengetahui apakah software yang dibuat telah sesuai dengan
desainnya dan masih terdapat kesalahan atau tidak.
5. Operation & Maintenance
Ini merupakan tahap terakhir dalam model waterfall.
Software yang sudah jadi dijalankan serta dilakukan

9
pemeliharaan. Pemeliharaan termasuk dalam memperbaiki
kesalahan yang tidak ditemukan pada langkah sebelumnya.
Perbaikan implementasi unit sistem dan peningkatan jasa sistem
sebagai kebutuhan baru.

Alsannya proses menjadi lebih teratur, urutan proses pengerjaan


menggunakan metode ini menjadi lebih teratur dari satu tahap ke tahap
yang selanjutnya. Dari sisi user juga lebih menguntungkan karena dapat
merencanakan dan menyiapkan seluruh kebutuhan data dan proses yang
akan diperlukan. Jadwal menjadi lebih menentu, jadwal setiap proses
dapat ditentukan secara pasti. Sehingga dapat dilihat jelas target
penyelesaian pengembangan program. Dengan adanya urutan yang
pasti, dapat dilihat pula progress untuk setiap tahap secara pasti.

2.3 Kajian Terdahulu


Dasar atau acuan yang berupa teori-teori atau temuan-temuan melalui
hasil berbagai penelitian sebelumnya merupakan hal yang sangat perlu dan
dapat dijadikan sebagai data pendukung. Salah satu data pendukung yang
menurut peneliti perlu dijadikan bagian tersendiri adalah penelitian
terdahulu yang relevan dengan permasalahan yang sedang dibahas dalam
penelitian ini. Dalam hal ini, fokus penelitian terdahulu yang dijadikan
acuan adalah terkait dengan masalah teknologi informasi.

10
No Nama Judul Metode Diagram Persamaan Peredaan

1. Evi Merancang Sequenc  Menggunakan  Tidak


web membahas
Fibriyani Dan e
Sparepart
Membangun diagram
Sistem
Informasi
Bengkel
Zenith Motor
Yogyakarta

2. Firzaldy Perancangan Blok  Menggunakan  Tidak


web menggunakan
Hanaf Sistem Diagram
 Actor yang actor kasir dan
Informasi digunakan gudang
Administrasi user, penerima
tamu(customer
Di Bengkel service), dan
Sarwono admin.

Putro Motor
(Spm Sar
Speed) Solo

11
BAB III
METODOLOGI PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK

3.1 Metodologi
Ada beberapa metode penelitian yang digunakan, diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Mencari Permasalahan
Metode ini dilakukan untuk mencari permasalahan yang sedang
dihadapi oleh bengkel ketika menerapkan sistem yang berjalan saat ini.
2. Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis untuk
menyelesaikan penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Observasi
Metode pengumpulan data dengan mengamati langsung terhadap
proses pencatatan data pelanggan sampai pembuatan laporan untuk
pemilik bengkel.
b. Wawancara
Melakukan wawancara untuk mendapatkan informasi tentang
mekanisme dan cara kerja yang telah menjadi ketetapan pada
bengkel saat ini dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan
kepada pemilik bengkel.
c. Studi Literatur
Studi Literatur berisi tentang teori, temuan, dan bahan penelitian
lain yang dijadikan bahan acuan untuk kegiatan penelitian. Studi
literatur dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari
informasi-informasi yang berkaitan dengan bengkel sampai proses-
proses pengelolaan bengkel.
3. Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang dilakukan dalam penelitian ini
melalui tahap-tahap sebagai berikut :

12
a. Analisis Sistem
Metode ini dilakukan dengan cara menganalisis semua kebutuhan
sistem yang meliputi kebutuhan fungsional dan non-fungsional
sistem yang akan dibangun.
b. Perancangan Sistem
Sistem yang akan dirancang berdasarkan analisis yang telah telah
dilakukan. Sistem yang dirancang meliputi beberapa hal, yaitu
perancangan proses, perancangan basis data, perancangan
interface, dan perancangan menu.
c. Implementasi
Mengimplementasikan dari perancangan yang telah dilakukan
menggunakan framework CodeIgniter dan DBMS MySQL.
4. Pendekatan Sistem
Metode pendekatan perancangan terstruktur dimulai dari awal tahun
1970. Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat dan teknik-
teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil
akhir dari sistem yang dikembangkan akan diperoleh sistem yang
strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.

4.2 Rencana Pengerjaan Project


Perancangan sistem adalah Menentukan bagaimana mencapai sasaran
yang ditetapkan yang melibatkan pembentukan (configuring) perangkat
lunak dan komponen perangkat keras sistem dimana setelah pemasangan
sistem akan memenuhi spesifikasi yang dibuat pada akhir fase analisis
sistem.
Melalui pendekatan struktur, permasalahan yang kompleks di
organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk
dipelihara, fleksibel, lebih memusahkan pemakainya, mempunyai
dokumentasi yang baik, tepat waktu, sesuai dengan anggaran biaya
pengembangan, dapat meninggkatkan prrodutifitas dan kualitas akan lebih
baik (bebas kesalahan).

13
4.2.1 Bagan Alir Dokumen (Flow Map)
Flow Map merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari
laporan dan formulir termasuk tembusan. Flow Map digunakan
untuk menganalisis bagaimana hubungan antara sub kerja yang akan
menggerakkan sistem. Setelah diketahui bagian-bagian yang terlibat
dalam sistem, maka akan diketahui berapa jumlah entitas yang
terkait dengan sistem yang dianalisis dan dirancang.
4.2.2 Diagram Konteks
Merupakan model grafis yang memperlihatkan sistem dalam
bentuk paling umum atau global dan digunakan untuk
mendefinisikan serta memperlihatkan lingkup atau batas sistem yang
akan ditelaah. Diagram Konteks selalu mengandung satu proses saja.
Proses ini mewakili proses dari seluruh sistem. Diagram Konteks
menggambarkan hubungan input atau output antara sistem dengan
kesatuan luar (eksternal entity).
4.2.3 Data Flow Diagramm (DFD)
DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi
pengembangan sistem yang terstruktur. DFD dapat menggambarkan
arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas. DFD sering
digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau
sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir.
4.2.4 Kamus Data
Salah satu komponen kunci dalam sistem manajemen database
adalah file khusus yang disebut kamus data (data dictionary). Kamus
data merupakan katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan
informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus
data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir berisi
informasi tentang struktur database. Kamus data biasanya dipelihara
secara otomatis oleh sistem manajemen database.

14
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Di era globalisasi ini tekhnologi sudah semakin canggih. Fasilitas
internet pun semakin dibutuhkan oleh semua kalangan. Dari kalangan anak-
anak, remaja sampai orang tua. Banyak pula pihak-pihak yang
memanfaatkan fasilitas internet. Berbagai bidang pekerjaan memanfaatkan
fasilitas tekhnologi internet yang semakin canggih. Dengan fasilitas internet
kita dapat mempromosikan produk barang, tapi tidak hanya produk barang
saja. Produk jasa pun juga bisa memanfaatkan internet.
Sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang
dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan yaitu memberikan informasi bagi
pengambil keputusan dan untuk mengendalikan organisasi. Keberhasilan
suatu sistem informasi yang diukur berdasarkan maksud pembuatanya
tergantung pada tiga faktor utama, yaitu : keserasian dan mutu data,
pengorganisasian data, dan tata cara penggunaanya.
Bengkel motor merupakan usaha atau bisnis primadona saat ini. Laju
pertumbuhan sepeda motor yang terus bertambah tiap tahunnya pasti butuh
tukang servis untuk memperbaiki motor selain di bengkel resmi motor.
Dimanapun bengkel ini dibuka pasti ada pelanggan setianya bahkan
dikampung sekalipun.

15

Anda mungkin juga menyukai